Anda di halaman 1dari 2

PENUGASAN PAPER KEWIRAUSAHAAN 2022

Nama : Zahra Dewi Permatasari

NIM : 22010120120017

Kelas :C

Program Studi : Kedokteran S1

TUGAS

1. Buat paper singkat, bila aku jadi pemimpin


2. Apa yang harus saya lakukan dan saya mengadopsi teori dan gaya kepemimpinan yang
mana?
3. Mengapa saya memilih melakukan model teori dan gaya kepemimpinan tersebut.
4. Berikan pula apa keunggulan dan kelemahannya.

BILA AKU MENJADI PEMIMPIN

Persiapan. Bahkan ketika saya ‘berpikir’ untuk mengajukan diri menjadi pemimpin, saya
akan memastikan bahwa saya memiliki kapabilitas yang mumpuni. Saya harus yakin terlebih
dahulu bahwa saya sudah memiliki pengalaman dan pandangan kedepan yang matang. Bagi saya
menjadi pemimpin bukan suatu hal yang bisa dilakukan atas dasar ‘ingin menambah pengalaman’
atau ‘jalani dulu saja’. Bagi saya, di detik saya berpikiran untuk menjadi pemimpin, di detik itu
pula saya harus sudah yakin terkait bekal dan beban yang saya pikul. Pantas atau tidak? Mampu
atau tidak?

Apabila saya menjadi pemimpin, tujuan utama saya adalah berkembang bersama. Saya
akan mengadopsi teori partisipatif, dimana siapapun dapat mengajukan pendapat, menyampaikan
kritik, dan saling mendengar. Dengan cara ini, kita dapat lebih mudah mendapatkan pandangan-
pandangan baru dan tidak melihat suatu kondisi hanya dari satu sudut pandang. Bagi saya, menjadi
pemimpin bukan berarti menjadi lebih ‘superior’. Saya lebih senang ketika saya dapat menjadi
‘teman’ bagi mereka.
Sedangkan gaya yang akan saya pilih adalah gaya Laissez Faire. Alasan saya mengambil
gaya ini karena saya ingin anggota saya nantinya juga memiliki kemampuan membuat keputusan.
Saya, selaku pemimpin, tidak selalu pasti akan siaga untuk membuat keputusan. Apabila suatu saat
saya berhalangan membuat keputusan. Saya ingin apa yang sudah saya bangun tidak runtuh begitu
saja. Caranya? Menguatkan fondasi, menguatkan seluruh anggota agar dapat membuat keputusan
dengan cepat dan tepat. Karena dalam membuat keputusan pun memerlukan latihan.

Saya ingin anggota saya, walaupun kadang mereka membuat keputusan yang salah atau
gagal dalam sebuah langkah yang mereka pilih, mereka tidak menyerah. Saya ingin mereka
menganggap kegagalan tersebut adalah suatu hal yang merupakan fase dari hidup. Dan, saya ingin
mereka paham betul bahwa, pilihannya adalah jatuh terpuruk lebih dalam atau bangkit dan
melangkah.
Keunggulannya, kita semua berkembang bersama, berbagi pengalaman dan saling
menguatkan. Saling mengkritisi dengan cara yang baik tetapi tidak sakit hati. Saling berpendapat
dan mendengar. Bukankah hal itu terasa damai?

Kelemahannya adalah keberagaman sifat manusia. Tidak semua manusia bisa menerima
masukan yang ia terima. Tidak semua manusia memiliki sikap tenggang rasa kepada sesama yang
lebih besar daripada individualisme yang mereka miliki. Dan, sifat manusia yang sejatinya dapat
berubah atau tidak sama sekali. Mengapa hal tersebut menjadi kelemahan? Karena mungkin bisa
saja pada awalnya, satu kelompok memang memiliki satu tujuan yang sama. Tapi dalam
realisasinya tidak ada yang tahu. Perbedaan pendapat dan konflik jika tidak dihadapi dengan
bijaksana dapat menyebabkan perpecahan. Maka dari itu, untuk realisasi terhadap teori ini
diperlukan orang-orang yang mau menerima perubahan dan tidak mudah merasa kecewa jika
kesepakatan bersama belum memihak pendapat miliknya.

Anda mungkin juga menyukai