Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PROFESIONALISME KEBIDANAN

Nama : Annisa Luthfiyah Lisnawati


NIM : 210605244
Kelas : C2 - S1 Kebidanan Alih Jenjang

GAYA KEPEMIMPINAN ANNISA LUTHFIYAH L

Sebagai seorang bidan yang profesional, memiliki sifat kepemimpinan yang baik adalah
sangat penting, karena sesungguhnya seorang bidan adalah pemimpin baik dalam kehidupan
di masyarakat ataupun seorang pemimpin di sebuah tempat kerja atau tempat praktik yang
dimilikinya. Fungsi pertama seorang pemimpin adalah memimpin, berkomunikasi, dan
memotivasi anggotanya atau staffnya untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan/organisasi
yang dipimpin. Saat memimpin, seorang pemimpin wajib melakukan pembagian tugas dan
menentukan orang yang akan melakukan tugas tersebut dengan gaya kepemimpinan yang
berbeda-beda menjadi cara yang positif untuk meningkatkan semangat para
anggotanya/staffnya.

Saya sebagai bidan profesional akan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis,


dimana dalam proses memimpin saya akan melibatkan banyak kontribusi dan pendapat dari
anggota atau staff saya dalam pengambilan keputusan. Dari gaya kepemimpinan demokratis
yang saya terap kan saya mengharapkan anggota atau staff saya menunjukkan kepercayaan
diri dan kemampuan maksimalnya untuk menyelesaikan sesuatu tanpa pengawasan terus-
menerus namun tetap melakukan laporan mengenai setiap progres tugas yang sedang
dikerjakan dan juga saya mengarahkan bahwa anggota saya akan bekerja secara tim serta
melibatkan setiap anggota tim dalam proses pengambilan keputusan dan tidak bertindak
sendiri.

Gaya kepemimpinan demokratis yang saya terapkan akan mendorong kreativitas dan
menghargai suara setiap anggota serta meningkatkan produktivitas kerja setiap anggota
secara drastis, kontribusi yang lebih baik dari anggota, dan juga peningkatan moral
kelompok. Sehingga anggota cenderung mudah berkomitmen dan terinspirasi untuk
berkontribusi karena mempunyai kontribusi dan tanggung jawab dalam kelompok yang lebih
kuat.
Dengan menerapkan gaya kepemimpinan demokratis ini saya akan menerapkan
komunikasi dan evaluasi dua arah yang dapat menghasilakan penilaian umpan balik yang
membangun antara pemimpin dan anggota. Pemimpin akan mendorong setiap anggota atau
staff untuk berbagi gagasan dan pendapat meskipun pemimpin tetap yang berhak
memutuskan atas keputusan akhir. Dengan melibatkan setiap anggota atau staff lebih terlibat
dalam proses pengambilan keputusan, mereka akan cenderung lebih peduli dengan keputusan
akhir yang diambil sehingga akan bekerja dengan maksimal.

Berikut cara yang akan saya lakukan agar kepemimpinan demokratis yang saya
jalankan ini tetap berjalan dengan baik :

1. Menjaga komunikasi agar tetap terbuka


Dalam setiap musyawarah atau diskusi yang digelar, saya akan pastikan semua angota
merasa cukup nyaman untuk menyampaikan ide-ide mereka sepanjang waktu. Semua
opsi dijabarkan langsung dan terang-terangan untuk dibahas semua anggota.
2. Fokus pada topik saat diskusi
Fokus pada topik adalah hal yang penting dalam diskusi kelompok dua arah ini, sehingga
Sulit untuk membuat diskusi yang tidak terstruktur menjadi produktif. Maka, menjadi
tugas saya sebagai pemimpin untuk menyeimbangkan pengeluaran ide-ide sambil tetap
menjaga alur pembahasan tidak keluar dari topik. Jika diskusi mulai menyimpang, selalu
ingatkan semua anggota tentang fokus awalnya dan selalu pastikan untuk mencatat
komentar di luar topik dan usahakan kembali membahas hal tersebut ketika waktunya
tepat.
3. Tegas dan Siap untuk berkomitmen
Gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin akan dihadapkan dengan begitu banyak
kemungkinan dan saran yang bisa sangat sulit diwujudkan. Sebagai pemimpin, saya
harus memilih mana yang menurut saya paling benar dan logis untuk dilakukan, dan pilih
dengan keyakinan yang saya punya. Sehingga dapat menghasilkan komitmen yang baik
untuk di delegasikan kepada aggota kelompok untuk melaksanakan tugas atau arahan
yang jelas.
4. Hormati ide-ide
Saya selaku pemimpin dan beberapa anggota tim mungkin tidak selalu setuju dengan
setiap ide. Namun, penting bagi saya sebagai pemimpin untuk menciptakan lingkungan
diskusi yang sehat. Dengan cara memperlakukan semua ide sama berharganya untuk
dipertimbangkan dan dibahas, sekecil apa pun itu.

5. Jangan minta maaf dengan sesuatu yang telah diputuskan dalam diskusi
Sebagai pemimpin saya akan berikan pengertian untuk para pihak/anggota yang idenya
tidak lolos, dengan mengkomunikasi dengan baik keputusan akhir dari saya sebagai
pemimpin dan jelaskan alasan kuat untuk memilih solusi berbeda. Namun, jangan
meminta maaf karena keputusan akhir yang telah dibuat/diputuskan itu teah dipikirkan
baik-baik oleh pemimpin. Sehingga tidak mencoreng hasil keputusan akhir dan setiap
anggota akan menghormati keputusan akhir tersebut dengan tidak merasa ambigu.

Catatan kesimpulan :

Tidak ada benar salah dalam setiap gaya kepemimpinan yang diambi, setiap tipe atau
gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dalam
memilih gaya kepemimpinan ini perlu disesuaikan dengan kepercayaan dan potensi diri
masing-masing individu pemimpin. Sehingga, apapun gaya kepemimpinan yang dipilih dan
diterapkan akan berjalan dengan baik apabila pemimpin tersebut memiliki sifat
kepemimpinan yang efektif, yang diataranya yaitu :

1. Intelegensi yang tinggi (Intellegence)


2. Kematangan jiwa social (social Maturity)
3. Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)

Anda mungkin juga menyukai