Anda di halaman 1dari 2

Pengertian sholat Jumat

Shalat Jum’at merupakan salah satu bentuk dari amal shaleh yang merupakan kewajiban untuk
dilaksanakan bagi setiap muslim apabila tidak ada udzur dan memenuhi syarat untuk terselenggaranya
jamaah shalat Jum’at (Ghazali 2008:11). Salah satu kegiatan yang berkesinambungan yang di
selenggarakan di masjid–masjid dalam rangka pembinaan umat Islam adalah shalat Jum’at yang di
pimpin oleh imam dan khatib, hari Jum’at bagi umat Islam merupakan hari yang mulia (Sayyidul ayyam).
Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.a. Rasulullah S.a.w dengan tegas
menjelaskan bahwa hari yang paling baik ialah hari Jum’at. Shalat Jum’at itu fardu ain bagi setiap orang
muslim yang tidak udzur atau berhalangan maupun sakit (Syahruddin, 1988 : 4). Dasar kewajiban
melaksanakan shalat Jum’at adalah sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Jumu’ah : 9-10:

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ُنْو ِدَي ِللَّص ٰل وِة ِم ْن َّيْو ِم اْلُج ُمَعِة َفاْس َعْو ا ِاٰل ى ِذ ْك ِر ِهّٰللا َو َذ ُروا اْلَبْيَۗع ٰذ ِلُك ْم َخ ْيٌر َّلُك ْم ِاْن ُكْنُتْم َتْع َلُم ْو َن‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum'at,
maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui."

Dalam ayat ini, Allah SWT menggunakan lafad Amr (perintah) yaitu untuk segera menunaikan shalat
Jum’at. Lafad perintah dalam usul fiqh menunjukkan kepada hukum wajib. Hal ini diperkuat lagi dengan
larangan Allah SWT untuk melakukan aktivitas apapun jika waktu shalat Jum’at sudah masuk, seperti
segeralah meninggalkan jual beli sebagaimana tercantum dalam ayat tersebut. Dalam hadis lain yaitu:

" Barang siapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena menyepelekkannya, maka Allah
mengunci mata hatinya berhentilah orang-orang dari melalaikan shalat jum’at, atau Allah mengunci
mata hati mereka sehingga selamanya mereka menjadi orang yang lalai (H.R Muslim dan An-Nasai) (Al-
Hasani: 1992: 64-65).

Shalat Jum’at merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki yang telah dewasa, yang waktunya tepat
pada waktu dzuhur. Shalat Jum’at pelaksanaannya harus dengan berjamaah bersama sejumlah kaum
muslimin disuatu tempat. Pada hakikatnya shalat Jum’at ini merupakan pengganti shalat dzuhur,
sehingga seseorang yang telah melakukan shalat Jum’at Ia tidak perlu lagi melakukan shalat dzuhur
(Sudarsono: 1994: 57).

Hal ini berdasarkan firman Allah S. An-Nisa: 103.

‫َفِاَذ ا َقَض ْيُتُم الَّص ٰل وَة َفاْذ ُك ُروا َهّٰللا ِقَياًم ا َّو ُقُعْو ًدا َّوَع ٰل ى ُج ُنْو ِبُك ْم ۚ َفِاَذ ا اْطَم ْأَنْنُتْم َفَاِقْيُم وا الَّص ٰل وَةۚ ِاَّن الَّص ٰل وَة َكاَنْت َع َلى اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ِكٰت ًبا َّم ْو ُقْو ًتا‬

"Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada
waktu duduk, dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah
salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman"

Waktu sholat Jumat

Mendasar dari hadist nabi Muhammad Saw yang di riwayat kan oleh Bukhari dan Muslim.
‫عن لسمة بن الکوِع قال كنا نصلى مع رسول هللا ـصـ يوم الجمعِة ثم ننصرُف وليس للحيطاِن ظّل يستظّل بِه متفٌق عليه واللفظ للبخارِي‬

Dari Salamah bin akwa' ia berkata : kami biasa bersholat bersama Rasulullah Saw di hari jum'ah,
kemudian kami pulang sedang tembok tembok tidak mempunyai bayang bayang yang bisa orang
berteduh dengan nya. Muttafaqun alaihih, akan tetapi lafadz itu bagi Bukhari.

‫وفِي لفٍظ لمسلم كّنا نجِّم ُع معُه ِاَذ ا زالِت الشمُس ثّم نرجُع نتتبُع الفْي َء‬

Dan pada lafadz satu lafadz bagi muslim : biasa kami berjumah berserta nya ( beserta nabi Saw ) apabila
gelincir matahari, kemudian kami pulang sambil mencari teduh.

Berdasar kan dua hadist di atas A. Hassan memberikan keterangan nya di kitab bulughul maram
terjemah yaitu :

Hadits di atas menerangkan waktu sholat jumat, dan dari hadist itu juga kita bisa mengetahui bahwa di
zaman nabi sholat Jumat di laksanakan di tengah tengah hari, bisa jadi sedikit sebelum gelincir matahari,
tetapi yang sudah tentu ialah sesudah tergelincir nya matahari.

Dan ada pula beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa sholat Jumat itu boleh di kerjakan sebelum
tergelincir. Tetapi oleh sebab ada perselisihan panjang di tentang itu maka yang lebih selamat atau
utama ialah sesudah tergelincir matahari. ( Terjemah Bulughul maram. A Hassan)

Anda mungkin juga menyukai