Disusun Oleh :
Maulid Maulana Muhammad
(1709623079)
Dosen Pengampu:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan ilmu
pengetahuan sehingga penulisan Makalah ini dapat berjalan dengan baik. Sholawat serta
Salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabatnya, dan umatnya hingga hari akhir nanti.
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara,
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan berbagai
paradigma ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah
menerapkan beragam pendekatan ekonomi guna merangsang pertumbuhan dan
pembangunan. Namun, sayangnya, kajian teoretis terhadap ketiga paradigma ini
sering kali kurang mendapatkan perhatian yang layak.
3. Tujuan Umum
1. Untuk menganalisis kontribusi teori ekonomi berkelanjutan dalam menjelaskan
perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan penanggulangan inflasi di
Indonesia.
2. Untuk mengevaluasi relevansi teori ekonomi berkelanjutan dalam konteks kebijakan
pemerintah untuk mengatasi ketidakpastian kekurangan sumber daya di Indonesia.
3. Untuk menyelidiki bagaimana teori ekonomi berkelanjutan dapat menjelaskan
perubahan kebijakan pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian keempatan kerja
di Indonesia.
BAB III
Pembahasan
Model Ekonomi dan Tenaga Kerja Indonesia (2009-2010) adalah model ekonomi
yang dikembangkan untuk mengeksplorasi metode dan hasil pengembangan model ekonomi
di Indonesia, yang menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,
terutama pertumbuhan PDB. Model ini didasarkan pada observasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti investasi, konsumsi, ekspor,
impor, dan tenaga kerja. Dalam model ini, faktor-faktor tersebut dianggap sebagai variabel
independen yang mempengaruhi pertumbuhan PDB sebagai variabel dependen. Dengan
menggunakan model ini, dampak dari faktor-faktor tersebut dapat dianalisis, serta
diberlakukannya pertumbuhan PDB terhadap faktor-faktor lain, terutama dalam regulasi
dengan tenaga kerja, dapat dievaluasi. Model ini dapat membantu dalam merumuskan
kebijakan ekonomi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat di Indonesia. Namun model ini juga memiliki keterbatasan, seperti kesulitan
dalam menghitung faktor-faktor yang sulit diukur, seperti kualitas sumber daya manusia dan
inovasi
Sirkular Ekonomi : Model ini memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan
baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin. Ekonomi sirkular
mencakup pengurangan limbah dan polusi, produk yang dihasilkan, serta proses yang
digunakan pada industri sehingga lebih ramah lingkungan
Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang bertujuan untuk memperpanjang siklus
hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama
mungkin. Model ini mencakup pengurangan limbah dan polusi, produk yang dihasilkan, serta
proses yang digunakan pada industri sehingga lebih ramah lingkungan. Konsep ekonomi
sirkular bertentangan dengan model ekonomi linier yang hanya memaksimalkan hasil dan
keuntungan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial jangka panjang.
Implementasi sirkular ekonomi di Indonesia masih tergolong rendah karena sistem
ekonomi yang masih menggunakan model linier. Namun, terdapat beberapa inisiatif untuk
mendorong implementasi sirkulasi ekonomi di Indonesia, seperti penggunaan eco block atau
blok konstruksi ramah lingkungan yang berasal dari limbah plastik, serta pengelolaan limbah
yang lebih baik dengan lebih banyak.
Sirkular ekonomi memiliki manfaat yang signifikan, antara lain mengurangi limbah
dan polusi, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Selain itu, sirkular ekonomi juga dapat meningkatkan daya saing industri dan mengurangi
ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
Dalam rangka mendorong implementasi sirkulasi ekonomi di Indonesia, diperlukan
dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Pemerintah
dapat memberikan insentif dan regulasi yang mendukung penerapan sistem ekonomi,
sementara industri dapat mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dan mengembangkan
produk-produk yang lebih berkelanjutan. Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam
mendukung sirkular ekonomi dengan memilih produk yang ramah lingkungan dan
menanamkan pengelolaan limbah yang lebih baik.
Dengan mendorong penerapan sirkuler ekonomi di Indonesia, diharapkan dapat
tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.