ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat pokok tema tentang ekonomi kerakyatan dan strategi
pemasaran produk halal sebagai fondasi pembangunan inklusif. Fokus utamanya
terletak pada peran ekonomi kerakyatan sebagai alat untuk mencapai pembangunan
yang melibatkan semua lapisan masyarakat, dengan memperhatikan pertumbuhan
ekonomi yang berkesinambungan. Produk halal, sebagai bagian tak terpisahkan dari
kerangka ekonomi kerakyatan, menjadi sorotan utama, terutama dalam konteks
keberlanjutan dan keadilan sosial.Penelitian ini memanfaatkan pendekatan kualitatif
dengan melakukan telaah yang mendalam terhadap literatur mengenai ekonomi
kerakyatan dan pemasaran produk halal. Analisis dilaksanakan untuk mengenali
elemen-elemen kunci pembangunan inklusif yang dapat diintegrasikan dalam
kerangka kerja ekonomi kerakyatan, terutama di sektor produk halal. Aspek-aspek
seperti pemberdayaan masyarakat, inklusivitas ekonomi, dan pembangunan
berkelanjutan menjadi fokus dalam merumuskan strategi pemasaran produk halal
yang efektif.
Kata Kunci : Ekonomi Kerakyatan,Pembangunan Inklusif,Produk Halal
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu, penelitian yang mendalam tentang keterkaitan erat antara Ekonomi
Kerakyatan dan strategi pemasaran produk halal di era modern menjadi sebuah
kebutuhan. Dengan memahami konsep-konsep ini secara mendalam, diharapkan
dapat diidentifikasi langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memperkuat
fondasi inklusivitas ekonomi dalam konteks bisnis global yang terus berkembang.
Maka dari itu, makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis
dengan cermat konsep Ekonomi Kerakyatan dan strategi pemasaran produk halal
sebagai landasan pembangunan inklusif di era modern. Melalui hal tersebut,
makalah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam merumuskan
pandangan dan tindakan strategis yang relevan dalam menghadapi dinamika
ekonomi global yang terus berubah.
Konsep ini adalah pada partisipasi aktif masyarakat dalam seluruh proses ekonomi.
Dengan menekankan peran masyarakat sebagai subjek utama, Ekonomi Kerakyatan
membentuk dasar untuk mencapai inklusivitas yang lebih baik, di mana setiap
individu memiliki akses dan peluang yang setara dalam mengambil bagian dalam
kegiatan ekonomi.
Penerapan Ekonomi Kerakyatan juga mencerminkan upaya nyata untuk
mengurangi kesenjangan ekonomi. Dengan mengutamakan prinsip keadilan dan
pemberdayaan, konsep ini memastikan bahwa manfaat ekonomi tidak hanya
dinikmati oleh sebagian kecil individu atau kelompok, tetapi tersebar merata di
antara berbagai lapisan masyarakat. Ini membentuk sistem ekonomi yang lebih adil
dan berkelanjutan, di mana partisipasi aktif seluruh warga dalam pembangunan
ekonomi menjadi kunci.
Meskipun tidak terdapat ayat Al-Quran atau hadis yang secara langsung membahas
"EKONOMI KERAKYATAN DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK HALAL: PILAR-
PILAR PEMBANGUNAN INKLUSIF DI ERA MODERN,"namun ada beberapa ayat yang
sedikit berhubungan,di antaranya :
nnnlâ ikrâ ha fid-dîn, qat tabayyanar-rusydu minal-ghayy, fa may yakfur bith-thâ ghû ti
wa yu'mim billâ hi fa qadistamsaka bil-‘urwatil-wutsqâ lanfishâ ma lahâ , wallâ hu
samî‘un ‘alîm
Artinya : Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas
jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan
ِ
beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat
yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Al-Baqarah Ayat 73
Prinsip keadilan menjadi pijakan utama dalam Ekonomi Kerakyatan. Konsep ini
memandang keadilan sebagai unsur utama yang harus meresapi segala aspek
ekonomi. Distribusi hasil ekonomi yang merata, tanpa memandang latar belakang
ekonomi atau status sosial, menjadi tujuan utama untuk menciptakan kesetaraan di
tingkat masyarakat. Prinsip keadilan ini memastikan bahwa semua individu
memiliki peluang yang setara dalam mengakses dan menikmati manfaat dari
pembangunan ekonomi.
Dalam ajaran Islam, terdapat prinsip-prinsip ekonomi dan etika bisnis yang
tercantum dalam Al-Quran dan hadis untuk memberikan panduan bagi umat Muslim
dalam menjalankan aktivitas ekonomi mereka. Beberapa prinsip umum yang dapat
relevan dengan konsep "EKONOMI KERAKYATAN DAN STRATEGI PEMASARAN
PRODUK HALAL: PILAR-PILAR PEMBANGUNAN INKLUSIF DI ERA MODERN"
melibatkan nilai-nilai seperti keadilan, keberlanjutan, dan etika bisnis yang baik.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai prinsip-prinsip tersebut:
Keadilan (Adil):
Al-Quran menekankan pentingnya keadilan dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam ranah ekonomi. Keadilan dalam
distribusi kekayaan dan peluang ekonomi menjadi fokus utama.
Hadis juga menyoroti keadilan dalam segala transaksi ekonomi, dengan
melarang tindakan penipuan, penindasan, atau eksploitasi posisi yang
tidak seimbang.
Keberlanjutan (Thoyyib):
Konsep thoyyib mencakup keberlanjutan dan kebaikan dalam berbagai
hal, termasuk dalam produksi dan pemasaran produk. Produk yang
dihasilkan dan dijual diharapkan memberikan manfaat, aman, dan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam.
Menjaga kualitas dan keberlanjutan produk dianggap sebagai
bentuk tanggung jawab sosial dan etika bisnis yang baik dalam
Islam.
Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemasaran produk halal menjadi aspek
penting lainnya. Ekonomi Kerakyatan menekankan partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan ekonomi, dan strategi pemasaran dapat memberikan ruang
bagi konsumen untuk memahami dan memilih produk halal. Inisiatif ini
membangun keterlibatan langsung masyarakat dalam ekosistem ekonomi,
menciptakan hubungan yang kuat antara produsen dan konsumen, dan
meningkatkan transparansi dalam rantai pasok produk halal.
Dukungan terhadap pelaku ekonomi skala kecil, khususnya mereka yang terlibat
dalam produksi dan pemasaran produk halal, menciptakan dampak positif pada
inklusivitas ekonomi. Memfasilitasi akses mereka ke pasar yang berkembang untuk
produk halal bukan hanya mendukung pertumbuhan bisnis mereka, tetapi juga
menciptakan peluang kerja baru, memperkuat kontribusi mereka pada ekonomi
lokal, dan memberikan dampak positif pada inklusivitas ekonomi secara
keseluruhan.
Ajaran Al-Quran dan hadis memberikan dasar moral untuk praktik ekonomi dan
pemasaran dalam Islam. Kejujuran, transparansi, dan saling tolong-menolong
menjadi nilai utama dalam setiap transaksi bisnis. Prinsip ini mendorong pelaku
ekonomi untuk mengutamakan kepentingan bersama dan menjauhi praktik-praktik
yang dapat merugikan masyarakat atau menciptakan ketidaksetaraan.Dalam
mengintegrasikan konsep ekonomi kerakyatan dan pemasaran produk halal,
penting untuk memahami karakteristik dan prinsip-prinsip yang mendasari
keduanya. Dengan pemahaman yang mendalam, pelaku ekonomi dapat merancang
kebijakan dan strategi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan inklusivitas
ekonomi dan keberlanjutan.
Implementasi konsep ini di era modern memerlukan kerjasama antara pemerintah,
pelaku bisnis, dan masyarakat. Pemerintah dapat menciptakan regulasi yang
mendukung ekonomi kerakyatan dan pemasaran produk halal, sementara pelaku
bisnis dan masyarakat perlu berperan aktif dalam mewujudkan prinsip-prinsip ini
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, "EKONOMI KERAKYATAN DAN
STRATEGI PEMASARAN PRODUK HALAL" dapat menjadi landasan utama dalam
membangun inklusivitas ekonomi yang berkelanjutan di era modern.
3.2 SARAN
Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Konteks Ekonomi:Disarankan agar
pembaca merenung dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Islam dalam aspek
ekonomi sehari-hari. Kejujuran, keadilan, dan kerjasama saling bantu-
membantu seharusnya tercermin dalam setiap kegiatan ekonomi.
Partisipasi Aktif dalam Ekonomi Kerakyatan:Dorong pembaca untuk turut
serta secara aktif dalam kegiatan ekonomi kerakyatan. Memberikan
dukungan kepada usaha-usaha lokal dan kecil serta memahami bahwa
kontribusi kecil dapat memiliki dampak signifikan terhadap pemberdayaan
ekonomi masyarakat.
Pilihan Mendukung Produk Halal:Usulkan pembaca untuk lebih
memprioritaskan produk halal dalam konsumsi mereka. Tidak hanya
sebagai bentuk dukungan terhadap pemasaran produk halal, tetapi juga
sebagai kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan.
Penanaman Kesadaran dalam Pemasaran Produk Halal:Penting bagi
pembaca untuk menjadi konsumen yang cerdas dan memiliki pemahaman
mendalam akan kebutuhan akan produk halal. Saran ini mengajak untuk
menyebarkan kesadaran akan pentingnya produk halal dalam masyarakat.
Edukasi dan Pelatihan Berkelanjutan:Dorong pembaca untuk mengambil
inisiatif dalam terus meningkatkan pengetahuan mereka mengenai ekonomi
kerakyatan dan pemasaran produk halal. Edukasi dan pelatihan dapat
meningkatkan pemahaman serta memberikan kontribusi yang lebih besar
terhadap pengembangan ekonomi inklusif.
Keterlibatan dalam Program Keuangan Syariah:Ajak pembaca untuk
mempertimbangkan terlibat dalam program keuangan syariah, seperti
perbankan syariah atau investasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Langkah ini dapat menjadi upaya positif dalam mendukung ekonomi yang
berlandaskan pada nilai-nilai keislaman.
DAFTAR RUJUKAN
Al-Baqarah Ayat (73 ) https://quran.nu.or.id/al-baqarah/73 Al-
Baqarah Ayat (256) https://quran.nu.or.id/al-baqarah/256
Surat Al Mulk Ayat (1-5) https://www.inews.id/lifestyle/muslim/isi-kandungan-surat- al-
mulk-ayat-1-5-latin-beserta-artinya-dan-tafsir
Sekretariat Negara. "Maksimalkan Kontribusi Bank Syariah melalui Sumber Daya
Manusia Unggul." Diakses pada 27 Desember 2023 dariArtikel ini membahas peran
yang dimainkan oleh bank syariah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan
syariah, serta persiapan sumber daya manusia yang unggul untuk menciptakan
produk dan layanan baru, memperluas jaringan layanan perbankan syariah, dan
melayani transaksi besar berstandar global.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr. "Korelasi antara Konsep Ekonomi Kerakyatan
Mohammad Hatta dengan Hadis Nabi Muhammad SAW." Diakses pada 27 Desember
2023 dariPenelitian ini mengeksplorasi korelasi antara konsep ekonomi kerakyatan
dengan hadis Nabi Muhammad SAW.
Jurnal Umika. "Peran strategis kedua berkaitan dengan penguatan ekonomi nasional yang
disebabkan oleh perkembangan modal dan dana dari Bank Syariah Nasional yang
mampu." Diakses pada 27 Desember 2023 dariArtikel ini membahas peran bank
syariah dalam memperkuat ekonomi nasional di Indonesia, terutama dalam sektor riil
dan keuangan syariah.
Media ekonomi terbesar dan terintegrasi tanah air, CNBC Indonesia. "Telusuri Peran
Perbankan Syariah dalam Mendukung Perekonomian." Diakses pada 27 Desember
2023 dariArtikel ini membahas peran bank syariah dalam meningkatkan investasi dan
pertumbuhan ekonomi, serta kontribusi bank syariah dalam mendanai usaha-usaha
kecil yang merupakan sumber daya ekonomi penting bagi Indonesia.
Jurnal STIE Iqra An-Nisa' Universitas Tabrani Pekanbaru. "Ekonomi Islam Berbasis
Ekonomi Kerakyatan." Diakses pada 27 Desember 2023 dari Artikel ini membahas
tentang ekonomi Islam dan cara seharusnya umat Muslim berperilaku sebagai
konsumen dan pemilik modal dalam konteks ekonomi kerakyatan.