Makalah Geothermal
Makalah Geothermal
( GEOTHERMAL )
MAKALAH
Sebagai Tugas Kelompok
Mata Kuliah Energi Konvensional dan Non Konvensional
Politeknik Negeri Sriwijaya
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat, baik bagi penulis
maupun bagi orang lain yang membacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 5
1.3 Tujuan........................................................................................ 5
1.4 Manfaat...................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Energi Panas Bumi ( Geothermal ).......................... 6
2.2 Terjadinya Sistem Panas Bumi.................................................. 6
2.3 Perhitungan Energi Panas Bumi................................................. 10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia.................................... 13
3.2 Teknologi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Serta Prinsip Kerjanya............................................................... 14
3.3 Keuntungan dan Kekurangan dari Energi Panas Bumi............... 19
3.4 Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Terhadap Lingkungan.................................................................. 21
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...............................................................................
4.2 Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Indonesia yang kaya akan wilayah gunung berapi, memiliki potensi panas
bumi yang besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga
listrik. Sekitar 54% potensi panas bumi di dunia berada di wilayah indonesia.
Dengan potensi yang sangat besar ini (lebih dari 50%), wilayah Indonesia sangat
cocok untuk menggunakan sumber pembangkit listrik tenaga panas bumi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah Energi Panas Bumi (Geothermal) ini
adalah :
1. Untuk mengetahui potensi Energi Panas Bumi (Geothermal) di Indonesia
2. Untuk mengetahui teknologi sistem Pembangkit Listerik Tenaga Panas
Bumi serta prinsip kerjanya.
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan dari Energi Panas Bumi
(Geothermal).
4. Untuk Mengetahui dampak lingkungan dan resiko eksplorasi dari Energi
Panas Bumi (Geothermal)
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah dapat
menambah wawasan bagi penulis dan para pembaca dibidang Energi Panas Bumi
(Geothermal), pembangkitan tenaga listrik, khususnya PLTP.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Gambar 2.1. Susunan Lapisan Bumi
Di bawah kulit bumi terdapat suatu lapisan tebal yang disebut
selubung bumi (mantel) yang diperkirakan mempunyai ketebalan sekitar 2900
km. Bagian teratas dari selubung bumi juga merupakan batuan keras.
Bagian terdalam dari bumi adalah inti bumi (core) yang mempunyai
ketebalan sekitar 3450 kilometer. Lapisan ini mempunyai temperatur dan tekanan
yang sangat tinggi sehingga lapisan ini berupa lelehan yang sangat panas yang
diperkirakan mempunyai density sekitar 10.2 - 11.5 gr/cm 3. Diperkirakan
temperatur pada pusat bumi dapat mencapai sekitar 60000F.
Kulit bumi dan bagian teratas dari selubung bumi kemudian dinamakan
litosfir (80 - 200 km). Bagian selubung bumi yang terletak tepat di bawah
litosfir merupakan batuan lunak tapi pekat dan jauh lebih panas. Bagian
dari selubung bumi ini kemudian dinamakan astenosfer (200 - 300 km). Di
bawah lapisan ini, yaitu bagian bawah dari selubung bumi terdiri dari
material-material cair, pekat dan panas, dengan density sekitar 3.3 - 5.7 gr/cm3.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa litosfer sebenarnya bukan
merupakan permukaan yang utuh, tetapi terdiri dari sejumlah lempeng-lempeng
tipis dan kaku (Gambar 2.2).
7
Gambar 2.2. Lempengan-lempengan Tektonik
8
Adanya material panas pada kedalaman beberapa ribu kilometer
di bawah permukaan bumi menyebabkan terjadinya aliran panas dari sumber
panas tersebut hingga ke pemukaan. Hal ini menyebabkan tejadinya perubahan
temperatur dari bawah hingga ke permukaan, dengan gradien temperatur rata-rata
sebesar 300C/km. Di perbatasan antara dua lempeng (di daerah penujaman)
harga laju aliran panas umumnya lebih besar dari harga rata-rata tersebut. Hal
ini menyebabkan gradien temperatur di daerah tersebut menjadi lebih besar dari
gradien tempetatur rata-rata, sehingga dapat mencapai 70-80 0C/km, bahkan di
suatu tempat di Lanzarote (Canary Island) besarnya gradien temperatur sangat
tinggi sekali hingga besarnya tidak lagi dinyatakan dalam 0C/km tetapi dalam
0
C/cm.
Pada dasarnya sistem panas bumi terbentuk sebagai hasil perpindahan
panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi
dan secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui
batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya
kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi
pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy). Air karena gaya gravitasi
selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila
air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan
panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan.
Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang
lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus
konveksi.
10
Metode Perry
E = D x Dt x P
Dimana :
D = Debit air panas (L/det)Dt = perbedaan suhu permukaan air panas dan air
dingin (oC)
Untuk perhitungan ini, data suhu dinyatakan dalam derajat celcius, debit air panas
dalam satuan liter per detik, sedangkan isi chlorida dalam larutan air panas
dinyatakan dalam miligram per liter.
Metode Bandwell
Rumus yang digunakan untuk mendapatkan energi panas bumi oleh Bandwell
adalah :
E = M (h1-h2) Kwh
Dimana :
E = energi panas
M = massa dari waduk uap panas bumi yang terdiri dari cairan dan uap
12
BAB III
PEMBAHASAN
dry steam
flash steam
binary cycle
Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-
beda.
15
masuk ke turbin melalui pipa, kemudian turbin akan memutar generator untuk
menghasil listrik. Teknologi ini merupakan teknologi yang tertua yang telah
digunakan pada Lardarello, Italia pada tahun 1904. Jenis ini adalah cocok untuk
PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan gas yang tinggi. Contoh jenis ini di
Indonesia adalah PLTP Kamojang 1 x 250 kW dan PLTP Dieng 1 x 2000 Kw.
16
3.2.2. Flash steam
Teknologi ini bekerja pada suhu diatas 182 oC pada reservoir, cara kerjanya
adalah bilamana lapangan menghasilkan terutama air panas, perlu dipakai suatu
separator yang memisahkan air dan uap dengan menyemprotkan cairan ke dalam
tangki yang bertekanan lebih rendah sehingga cairan tersebut menguap dengan
cepat menjadi uap yang memutar turbin dan generator akan menghasilkan listrik.
Air panas yang tidak menjadi uap akan dikembalikan ke reservoir melalui
injectionwells.
17
Gambar 2.5.3. Binary Steam Power Plant
Gambar 4.6. Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Binary Cycle
18
3.3 Keuntungan dan Kekurangan PLTP
Dalam halaman ini kita akan membahas tentang keuntungan dan
kekurangan dari energi panas bumi diatas :
A. Keuntungan PLTP
Bersih.
PLTP, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Matahari tidak
membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna memutar
turbin. Menghasilkan listrik dengan energi geotermal membantu
menghemat pemanfaatan bahan bakar fosil yang tidak bisa
diperbaharui, dan dengan pengurangan pemakaian jenis-jenis bahan
bakar ini, kita mengurangi emisi yang merusak atmosfir kita.
Tidak boros lahan.
Lokal area yang diperlukan untuk membangun PLTP ukurannya per
MW lebih kecil dibandingkan hampir semua jenis pembangkit
lain.Instalasi geotermal tidak memerlukan pembendungan sungai atau
penebangan hutan,dan tidak ada terowongan tambang, lorong-
lorong,lubang-lubang terbuka,timbunan limbah atau tumpahan minyak.
Dapat diandalkan.
PLTP dirancang untuk beroperasi 24 jam sehari sepanjang tahun.Suatu
pembangkit listrik geotermal terletak diatas sumber bahan
bakarnya.Hal ini membuatnya resisten terhadap hambatan penghasilan
listrik yang diakibatkan oleh cuaca dan bencana alam yang bisa
mengganggu transportasi bahan bakar.
Fleksibel.
Suatu PLTP bisa memiliki rancangan moduler, dengan unit tambahan
dipasang sebagai peningkatan yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan listrik yang meningkat.
Mengurangi Pengeluaran.
Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor bahan bakar untuk
PLTP ’’ Bahan bakar “geotermal, selalu terdapat dimana pembangkit
itu berada.
19
Pembangunan
PLTP di lokasi terpencil bisa meningkatkan standar dan kualitas hidup
dengan cara membawa tenaga listrik ke orang yang bertempat tinggal
jauh dari sentra populasi yang berlistrik.
20
Terganggunya kelimpahan dan keanekaragaman jenis biota air
karena diperkirakan akan tercemar zat-zat kimia SO 2, C02, CO, NO2
dan H2S
3.4 Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi terhadap Lingkungan
Dalam pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik terdapat
berbagai dampak terhadap lingkungan akibat kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap eksplorasi dan eksploitasi. Dampak-dampak tersebut di antaranya
adalah :
Akuisisi lahan
Gangguan permukaan (flora, fauna, tanah)
Emisi udara
Thermal effluents
Chemical discharge
Limbah padat
Penggunaan air
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa
1. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi cukup
menjanjikan. Apalagi kalau diingat bahwa pemanfaatan energi
panas bumi sebagai sumber penyedia tenaga listrik adalah
termasuk teknologi yang tidak menimbulkan pencemaran terhadap
lingkungan, suatu hal yang dewasa ini sangat diperhatikan dalam
setiap pembangunan dan pemanfaatan teknologi, agar alam masih
dapat memberikan daya dukungnya bagi kehidupan umat manusia.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik
(Power generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal)
sebagai energy penggeraknya.
3. Teknologi PLTP dibedakan menjkadi 3, yaitu : dry steam, flash
steam, dan binarycycle. Ketiga teknologi ini pada dasarnya
digunakan pada kondisi yang berbeda beda
4. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri serta adanya dampak yang
akan ditimbulkan terhadap lingkungan.
4.2 Saran
Diharapkan kepada semua komponen Masyarakat dapat mengetahui
tentang perlunya dipikirkan penambahan energi melalui pemilihan energi
alternatif yang ramah terhadap lingkungan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23