Anda di halaman 1dari 1

Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi

pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan
paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?

Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa tugas eorang guru adalah menuntun segala
kodrat yang ada pada diri siswa sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman sehingga
siswa mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan. Profil Pelajar Pancasila sendiri merupakan
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Dengan demikian kebahagaan dan keselamatan yang
terdapat dalam filosofi Ki Hajar Dewantara saling berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Dalam mewujudkan mewujudkan Pofil Pelajar Pancasila sebagai seorang guru penggeark
tentunya harus mempunyai visi untuk melakukan prakarsa perbuhan di sekolah ke arah yang
lebih baik. Untuk dapat mewujudkan mewujudkan sebuah visi tersebut dibutuhkan sebuah
paradigma perubahan, paradigma tersebut adalah IA atau Inkuiri Aspiratif. Inkuiri Aspiratif
atau IA adalah sebuah pendekatan yang berbasis kekuatan dengan berkolaborasi.
Diharapkan dengan menggunakan pendekatan IA visi untuk menajdikan adanya perubahan
positif dan kearah yang lebih baik

Revisi dan rumuskan dengan penuh keyakinan, visi yang telah Bapak/Ibu buat berdasarkan
jawaban pertanyaan diatas, ke dalam sebuah VISI yang membuat Bapak/Ibu bersemangat
ketika membacanya, dan menggerakkan hati setiap orang yang membacanya!

Pada saat demonstrasi konstekstual berdasarkan refleksi 1 2 dan 3 maka saya membaut visi
mewujudkan siswa berkarakter dan kompetitif dan bekolaborasi dengan stakeholder.
Di sekolah saya sudah ada kegaitan membaca sebelum masuk ke kelas. Sisa hanya disuruh
membaca buku. Buku yang ibaca juga buku pelajaran dan ada beberapa yang membawa dari
rumah buku cerita fiksi atau non fiksi. Namun kegiatan tersebut kurang membawa dampak
yang signifikan dalam meotivasi siswa membaca sebagai sebuah kebutuhan. Beerdasarkan
pertanyaan tersebut maka saya merevisinya menjadi “ Terwujudnya generasi berkarakter
dan kompetitif yang berbasis teknologi “ saya menuliskan visi tersebut karena siswa di
masa depan akan banyak disuguhi berbagai informasi saya berharap siswa di masa depan
mempnyai karater yang literat dalam segala hal dan kompetitif dalam memanfaatkan setiap
kekuatan yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai