Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sejarah Kesehatan

Nama : Rizky Salam

NIM : 121911433033

1. Wabah Influenza di Jawa Tahun 1918-1920 (Jurnal)

Jurnal ini ditulis oleh Nofita Rusdiana Dewi dan Septina Alrianingrum pada tahun
2013. Jurnal ini membahas mengenai peristiwa pandemi influenza yang terjadi di Jawa
yang terjadi pada tahun 1918 hingga tahun 1920. Masuknya pandemi influenza di Indonesia
menurut penulis berasal kapal-kapal yang datang dari Singapura. Pada tanggal 1 Juli 1918
dilaporkan penduduk Tanjung Pandan telah tertular pandemi inflluenza. Beberapa bulan
kemudian rumah sakit di Hindia Belanda dipenuhi dengan pasien influenza. Pada bulan
Agustus dan September 1918 jumlah penderita influenza semakin meningkat. Di Jawa
sendiri pandemi influenza masuk melalui pelabuhan-pelabuhan, seperti pelabuhan di
Jakarta, Surabaya, serta Banyuwangi. Pada tanggal 28 Oktober 1918 dilaporkan korban
pertama pandemi influenza berasal dari Mojowarno. Pada akhir November 1918,
pemerintah Hindia Belanda menerima laporan bahwasannya penyakit influenza telah
menyebar ke Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Pada jurnal ini penulis juga membahas mengenai dampak wabah influenza di Jawa pada
bidang kesehatan dan bidang sosial budaya. Dibidang kesehatan pandemi influenza
mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat Hindia Belanda. Kondisi tersebut diperparah
dengan gaya hidup masyarakat yang kurang sehat, dan banyaknya penduduk yang tetap
bekerja meskipun tubuhnya mulai sakit yang membuat penyebaran influenza semakin
masif. Pada bidang sosial budaya banyak asyarakat tidak bisa melakukan kegiatan seperti
sebelumnya. Banyak sekolah diliburkan karena ada beberapa murid maupun guru terkena
influenza dan sebagian besar pekerja juga mengajukan cuti untuk mencegah penyebaran
influenza lebih jauh. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi wabah influenza di Jawa
seperti penelitian laboratorium untuk menemukan obat maupun vaksin innfluenza,
melakukan propaganda dan memberikan informasi yang berkaitan dengan pandei influenza,
mengeluarkan peraturan (Influenza Ordonantie), dan perbaikan hidup sehat.

2. Yang Terlupakan: Sejarah Pandemi Influenza 1918 di Hindia Belanda (Buku)

Buku ini ditulis oleh Priyanto Wibowo, dkk pada tahun 2009. Buku ini membahas
tentang awal mula pandemi itu berasal hingga penyebarannya yang sampai ke Hindia
Belanda. Pembahasan buku ini dibagi menjadi empat bab, yakni pendahuluan, sejarah
pandemi influenza 1918 di dunia, pandemi infuenza sebelum 1918, dan pandemi infuenza
1918 di Hindia Belanda.

Pada mulanya pandemi influenza 1918 dianggap berasal dari Fort Riey, Kansas,
Amerika Serikat, tepatnya pada bulan Maret 1918 terdapat laporan sejumlah serdadu yang
terinfeksi penyakit infuenza. Dalam waktu singkat jumlah orang yang terinfeksi mencapai
500 orang. Hingga akhir Juli, pandemi influenza dilaporkan telah menjangkiti wilayah
Eropa, Afrika Utara, Cina, India, Fiipina, Seandia Baru, dan Hawai.

Masifnya penyebaran pandemi influenza diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti


masa inkubasi virus yang cepat hanya dua sampai tiga hari, dapat menular antar manusia
(Human to Human), masih buruknya kondisi pelayanan kesehatan masyarakat, dan
pandemi influenza terjadi bertepatan dengan Perang Dunia I yang kala itu banyak orang
berkumpul berpindah tempat. Pandemi menyerang setiap suku bangsa yang ada di dunia
tanpa pandang bulu. Orang dengan umur 20 hingga 40 tahun memiliki resiko yang lebih
tinggi untuk terinfeksi influenza. Meskipun menjadi pandemi terparah pada masanya,
pandemi influenza 1918 sendiri sebenarnya sempat tidak banyak diingat orang. Dampak
yang ditimbulkan pandemi influenza dikalahkan oleh hiruk-pikuk Perang Dunia I dan
tegangnya proses perdamaian untuk mengakhiri perang tersebut. Alasan lainnya ialah
karena meskipun pandemi influenza membunuh ratusan juta rakyat serta serdadu perang,
namun pendemi tersebut tidak membunuh tokoh penting dalam sejarah. Tokoh ternama
yang meninggal akibat influenza hanyalah Max Weber yang meninggal pada tahun 1920
akibat pneuomia setelah sebelumnya terinfeksi Flu Spanyol.

Anda mungkin juga menyukai