Anda di halaman 1dari 14

VIRUS FLU SPANYOL

1918

GEUBRY RIZKI MARTIYA


1903120145
LATAR BELAKANG

FLU SPANYOL

- Flu Spanyol 1918, adalah pandemi influenza yang sangat sangat mematikan yang disebabkan
oleh virus influenza A subtipe H1N1. Virus ini menjangkiti sekitar 500 juta orang (sepertiga dari
populasi dunia pada saat itu) dalam tiga gelombang berturut-turut dari Februari 1918 hingga April
1920.
- Korban meninggal biasanya diperkirakan antara 17 juta dan 50 juta jiwa, dan mungkin mencapai
100 juta jiwa, sehingga pandemi ini menjadi salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah
umat manusia.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Flu_Spanyol
TUJUAN STUDI KASUS

- Untuk mendapatkan pengetahuan tentang bencana virus flu spanyol

- Untuk Mengetahui potensi wabah virus

- Mengetahui upaya melawan virus flu spanyol pada 1918


REKAMAN KEJADIAN

Pusat pengendalian dan pencegahan


penyakit (cdc) amerika serikat mencatat
tinggi nya tingkat kematian terjadi pada
kalangan orang yang berusia kurang dari 5
tahun , 20 – 40 tahun, serta usia diatas 65
tahun.

Gambar : Wajib pakai masker flu spanyol


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Flu_Spanyol
Sumber : www.tribunnews.com
REKAMAN KEJADIAN

Gambar : kondisi rumah sakit darurat


Sumber : https://upload.wikimedia.org/
REKAMAN KEJADIAN

Gambar : Para prajurit Amerika Serikat dirawat di rumah sakit


darurat di Camp Fuston, Kansas, sehubungan
mewabahnya Flu Spanyol pada 1918.
Sumber : https://www.republika.co.id/
KONDISI & PENYEBARAN VIRUS
- Flu Spanyol terjadi dari Maret 1918 sampai Juni 1920, menyebar sampai ke Arktik dan kepulauan
Pasifik.
- Wabah flu tersebut secara sederhana dapat dibagi menjadi 3 gelombang, musim semi 1918
adalah gelombang pertama, yang pada dasarnya hanyalah wabah flu biasa. Musim gugur 1918
adalah gelombang kedua dengan angka kematian tertinggi. Sedangkan gelombang ketiga terjadi
pada musim dingin 1919 sampai musim semi tahun berikutnya, dengan angka kematian berkisar
antara gelombang pertama dan kedua.
- Sepanjang 1918, seiring dengan jalur pelayaran perdagangan, virus pun dibawa hingga ke
seluruh dunia, menyebar ke seluruh dataran Amerika Utara, Eropa, Asia, Brasil dan Pasifik
Selatan, dan membawa dampak mematikan yang amat parah, di antaranya tingkat kematian di
India paling tinggi, yakni setiap 100 orang yang terjangkit 5 orang di antaranya mati akibat wabah
flu.
https://dinkes.sarolangunkab.go.id/berita-pandemi-flu-terparah-sepanjang-sejarah.html
KESIAP SIAGAAN & RESPON

- Pada tahun 1918, obat untuk menyembuhkan influenza belum ditemukan, juga tidak ada antibiotik
untuk mengobati komplikasi seperti pneumonia. Banyak rumah sakit kewalahan.
- Namun berbagai tindakan yang diambil oleh pemerintah maupun individu untuk mencegah
penyebaran infeksi tampaknya sudah pernah dilakukan. Pada November 1918, News of the
World menyarankan para pembacanya untuk mencuci hidung dengan sabun dan air setiap malam
dan pagi, paksa diri Anda untuk bersin pada malam dan pagi hari, lalu bernapas dalam-dalam,
Jangan mengenakan selendang, langsung pulang ke rumah selepas kerja dan menyantap bubur
hangat.

Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/majalah-52586349
BAGAIMANA VIRUS FLU
SPANYOL BERAKHIR?

- Pandemi flu spanyol berakhir pada musim panas 1919, tapi bukan karena manjurnya formula vaksin
karena vaksin influenza berlisensi pertama tersedia di AS jauh setelahnya yakni 1940 an.

- Dr keith Armitage,professor kedokteran di divisi penyakit menular di case western reserve university,
mengatakan bahwa itu mungkin karena kombinasi kekebalan kelompok dan virus bermutasi
sehingga dampak yang ditimbulkan semakin tidak parah.

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2714777/belajar-dari-pandemi-yang-terlupakan-flu-
spanyol-1918
DAMPAK SETELAH BERAKHIR
FLU SPANYOL
- Wanita Pekerja, Kematian kaum pria dalam
- Lebih muda dan lebih miskin, Penyakit Perang Dunia I dan pandemi flu Spanyol
ini juga lebih menyerang negara-negara membuat perempuan lebih mudah
miskin. mendapatkan pekerjaan.

Sumber :
https://www.bbc.com/indonesia/dunia
DAMPAK SETELAH BERAKHIR
FLU SPANYOL

- Warisan negatif bagi generasi baru


Analisa di Inggris dan Brasil menunjukkan
bayi-bayi yang lahir pada tahun 1918-1919 lebih
kecil kemungkinan mendapatkan pekerjaaan atau
berpendidikan universitas, karena Bayi-bayi yang
dilahirkan saat flu Spanyol mewabah mereka
cenderung mengalami penyakit jantung
dibandingkan anak-anak yang dilahirkan sebelum
atau setelah pandemi.

Sumber :
https://www.bbc.com/indonesia/dunia
-52458628
KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN

- Penanganan virus terhambat dikarenakan obat untuk menyembuhkan influenza belum ditemukan juga
tidak ada antibiotik untuk mengobati komplikasi seperti pneumonia.
- Ketika itu pengendalian wabah tidak efektif membuat jumlah kasus mencapai puncak nya hanya dalam
waktu singkat.
- Virus berakhir bermutasi dengan cepat kemungkinan besar berevolusi dari waktu ke waktu menjadi
jenis yang tidak terlalu mematikan.
KESIMPULAN & SARAN

SARAN
- Pemerintah seharusnya menerapkan pembatasan wilayah yang lebih ketat atau lockdown untuk
menekan penyebaran virus pada saat itu.

- Pada saat gelombang kedua seharusnya sudah mengantisipasi gelombang yang akan terjadi kembali
dan tidak menganggap sepele.

- Bekerja sama dengan negara lain agar dapat membantu penanganan pandemi seperti berbagi informasi
dan saling menolong.

Anda mungkin juga menyukai