DOSEN PENGAMPU
OLEH
SINGARAJA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua. Pada kesempatan kali ini, kami akan
membahas topik mengenai Makna Kesejahteraan/kebahagiaan pada Tri Hita
Karana. Namun, sebelumnya kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. I Gede Astawan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah MPK THK
karena atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan.
Oleh karena itu, saran dan masukan yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep kesejahteraan dalam Tri Hita Karana berasal dari tradisi Hindu
Bali dan merupakan landasan dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
Konsep ini berasal dari kontribusi seorang bijak Hindu Bali bernama Mpu
Kuturan dan merupakan salah satu pilar budaya dan filsafat yang sangat
penting di Bali. Kontribusinya dianggap sangat penting dalam membentuk
pilar budaya dan filsafat yang menjadi dasar dalam menjaga harmoni antara
manusia, alam, dan roh spiritual di Bali. Mpu Kuturan dikenal sebagai seorang
rsi (orang suci) dan pandita (pandita, atau pemuka agama) yang melakukan
misi ke Bali pada abad ke-11 Masehi. Dia membawa ajaran Hindu dan sistem
pengaturan sosial yang kemudian terbukti memengaruhi perkembangan
budaya dan filsafat Bali secara signifikan. Salah satu sumbangannya adalah
pengembangan konsep Tri Hita Karana, yang menjadi pedoman moral dan
spiritual bagi masyarakat Bali hingga saat ini.
1. Spiritualitas
Konsep kesejahteraan dalam Tri Hita Karana menekankan pentingnya
hubungan manusia dengan Sang Hyang atau Tuhan. Ini mencerminkan
nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi
pemujaan, pengabdian, dan kepatuhan terhadap ajaran agama dan
kepercayaan spiritual.