Jokowi menyebut, aturan tentang hukuman mati bagi koruptor bisa masuk dalam Rancangan
Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor.
Namun menurut staf khusus presiden bidang hukum, Dini Shanti Purwono : pernyatan presiden
itu tidak lepas dari proses legislasi di DPR nanti. Jadi hukuman mati untuk koruptor akan
memperhatikan pendapat masyarakat, efektivitas dari hukuman mati.
"Apakah betul bisa mengurangi tingkat korupsi secara signifikan, fungsi pemidanaan: semata
mata punitif atau rehabilitatif, hak dasar manusia untuk hidup, tingkat akurasi penyelidikan dan
penyidikan serta proses pemeriksaan dan pembuktian di pengadilan," ujar Dini.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik
dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud menolak wacana penerapan hukuman mati
Md menyatakan setuju atas wacana terhadap koruptor. Menurut Taufan,
hukuman mati bagi koruptor. Bagi Mahfud penerapan hukuman mati tidak berkorelasi
koruptor adalah perusak bangsa. dengan penurunan tindak pidana atau
kejahatan luar biasa.
Menurut Saut Sitomorang (Pimpinan KPK), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan
hukuman mati dalam tindak pidana korupsi partainya menolak hukuman mati bagi
bukanlah barang baru dalam pemberantasan koruptor seperti yang diwacanakan Presiden
korupsi di Indonesia. Hal tersebut tertuang Joko Widodo (Jokowi).
dalam Pasal 2 dan pasal 3 Undang-undang
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Menurutnya, semua pihak tidak boleh
menjadi penentu kehidupan seseorang.
"Untuk hal yang menyangkut dengan
kehidupan seorang manusia tersebut, kita
harus hati-hati karena kita bukan pemegang
kehidupan atas orang per orang. Kita harus
merawat kehidupan itu," ujarnya kepada
wartawan, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu
(11/12/2019).
4. Maroko
Moroko memberlakukan hukuman mati untuk korupsi terutama jika hakim atau anggota
juri menjatuhkan vonis. Namun, laporan menunjukkan bahwa eksekusi terakhir di
Maroko dilakukan pada 1993 silam.
5. Thailand
Thailand mengeksekusi pejabat pemerintah, perwakilan demokratis, pejabat
pengadilan, atau jaksa penuntut karena menuntut atau menerima suap
6. Vietnam
Penggelapan dapat dihukum mati di Vietnam, asalkan jumlah yang dikorupsi sebesar
500 juta dong atau lebih (sekitar Rp 300 juta lebih), atau jika korupsinya memiliki
konsekuensi sangat serius. Suap sebesar 300 juta dong atau lebih (Rp 181 juta) juga
dikenakan hukuman.
7. Indonesia
Di Indonesia, beberapa tindakan korupsi, yang mempengaruhi keuangan atau ekonomi
negara secara besar-besaran, dapat dihukum mati.
Kesimpulan
Hukuman mati sebenarnya bukan hal baru dalam hukum Indonesia, terutama terkait
korupsi. Hal itu tertuang dalam pasal 2 ayat 2 UU Tipikor.
Bunyi pasal 2 ayat 2 UU Tipikor. "Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat
dijatuhkan,"
Pada bagian penjelasan UU Tipikor, "Yang dimaksud dengan 'keadaan tertentu' dalam
ketentuan ini dimaksudkan sebagai pemberatan bagi pelaku tindak pidana korupsi
apabila tindak pidana tersebut dilakukan pada waktu negara dalam keadaan bahaya
sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pada waktu terjadi bencana alam nasional,
sebagai pengulangan tindak pidana korupsi, atau pada waktu negara dalam keadaan
krisis ekonomi dan moneter."
Rekomendasi
Karena sudah ada di dalam UU Tipikor, maka tidak perlu lagi menjadi perdebatan. Lebih
baik jika demi meningkatkan pemberantasan korupsi, maka keberadaan Dewan
Pengawas KPK lebih diperlukan untuk memaksimalkan pemberantasan korupsi
dibandingkan memperdebatkan hukuman mati koruptor.
Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi peringkat 4 dari total 11
negara. Indonesia masih di bawah Singapura, Brunei Darussalam, serta Malaysia. Brunei
mendapat skor 63, sementara Malaysia meraih skor 47.
Kita tentu tidak boleh emosional di dalam menanggapi soal isu pidana mati bagi
koruptor, meskipun kasus korupsi itu adalah kejahatan serius, kejahatan luar biasa.
Jika hukuman mati bagi koruptor ingin diperluas, pemerintah dan DPR perlu merevisi UU
Tikipor.