1. Mendefinisikan ruang lingkup proyek Menentukan ruang lingkup proyek dari segi fungsionalitas, batasan, dan hasil dari projek. 2. Membuat kesepakatan pengembangan proyek dengan stakeholder dan klien 3. Membuat list tugas Suatu proyek besar di breakdown ke dalam beberapa tugas lebih kecil agar lebih mudah untuk diatur. 4. Membuat jadwal Daftar dari tugas-tugas tersebut dibuatkan jadwal atau deadline agar proyek bisa terselesaikan tepat waktu dan juga progress dari projek bisa terkendali. 5. Membuat sebuah tim kemudian menentukan anggotanya Membuat tim diperlukan memilih anggota tim yang sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan. Penentuan anggota bisa menjadi salah satu penentu keberhasilan suatu proyek jadi anggota tim tidak boleh dipilih sembarangan. 6. Mengidentifikasi sumber daya dan memutuskan anggaran biaya yang diperlukan 7. Mengatur kebijakan komunikasi antar setiap anggota tim proyek 8. Mengevaluasi/menegosiasikan persyaratan proyek Mencari tahu hal-hal atau spesifikasi yang diperlukan dari proyek yang akan dijalankan. 9. Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko (Mempersiapkan kontinjensi) Mengidentifikasi masalah yang akan datang yang akan membuat proyek gagal. 10. Track Milestone Merangkai kegiatan bertahap hingga project selesai. 11. Mengamankan sumber daya yang diperlukan project 12. Mengembangkan/Mengelola proses pengembangan perangkat lunak Mengembangkan setiap proses perangkat lunak yang akan dijalankan. 13. Memotivasi anggota tim Memotivasi anggota tim untuk dapat mempertahankan proyek yang sedang berjalan 14. Melaporkan status proyek kepada manajemen tingkat atas Proyek yang dijalankan di laporan kepada atasan mengenai statusnya tersebut. 15. Rutin mengadakan pertemuan Mengadakan pertemuan untuk melaporkan proses dari proyek yang dijalankan.
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang