(Topik 1, Ekspolarasi Konsep ) PPG Prajabatan Gel.1 Tahun 2023
Menurut pendapat saya terkait Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam
perkembangan Pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan sangatlah signifikan. Pada masa sebelum kemerdekaan seseorang yang memiliki kesempatan untuk bersekolah hanya orang- orang yang memiliki peran penting, posisi atau jabatan. Sehingga untuk masyarakat Indonesia yang saat itu tidak memiliki hak yang sama karena termasuk ke dalam negara jajahan membuat masyarakat Indonesia tidak berkesempatan untuk bersekolah. Namun Ki Hadjar Dewantara sudah memikirkan urgensi dan maanfaat jika masyarakat Indonesia pada saat itu harus bersekolah dan belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ora, 2011) mengemukakan bahwa beberapa factor yang mendorong Ki Hadjar Dewantara untuk memajukan Pendidikan pribumi pada saat itu diantaranya factor politik. Pemerintahan Hindia Belanda sepenuhnya dikuasai oleh pemerintahan colonial Belanda dan kaum ningrat. Begitu juga untuk factor ekonomi dengan adanya system tanam paksa yang menjadikan rakyat menderita. Beberapa factor lain yaitu factor sosial dimana adanya jurang pemisah antara pihak-pihak yang berkuasa dengan yang dikuasai sehingga Pendidikan hanya untuk kaum-kaum elit. Upaya yang Ki Hadjar Dewantara lakukan untuk memberikan Pendidikan kepada seluruh masyarakat yaitu dengan didirikannya Perguruan Taman Siswa pada tahun 1922-1930 berdasarkan kepribadian bangsa Indonesia. Dampak yang dialami pada masyarakat pribumi tentu saja memberikan dampak positif dengan membawa pribumi menuju kemajuan dalam bidang politik. Perguruan ini mendidik generasi muda yang mempunyai jiwa nasionalis dan berjuang untuk memerdekakan bangsa. Pada masa itu pada bidang ekonomi juga mengalami peningkatan seperti mengurangi pengangguran. Pada pemaparan sebelumnya sudah disampaikan beberapa hal yang berpengaruh pada proses Pendidikan sebelum masa kemerdekaan. Tentu saja hal ini sangat berdampak kepada masa setelah kemerdekaan yang Pendidikan sangat penting untuk melanjutkan generasi-generasi bangsa. Dari ketiga semoboyan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara, saat ini Pendidikan Indonesia menggunakan salah satu semboyannya yaitu Tut Wuri Handayani. Semboyan yang dicetuskan pada masa sebelum kemerdekaan dan masih sangat dapat digunakan pada masa setelah kemerdekaan. Karena pada dasarnya proses-proses pembelajaran akan menggunakan ajaran-ajaran Tamansiswa sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa yang berpegang teguh dengan ajaran Tamansiswa. Salah satu ajaran yang masih relate dengan pembelajaran saat ini yaitu 3N (Niteni, Niroake, dan Nambahi. Belajar adalah bagaimana kita Niteni atau menandai hal-hal yang penting untuk dapat di lakukan atau Niroake dan tentu saja hal-hal yang sudah ada tersebut dikembangkan atau disebut dengan Nambahi. Sehingga akan selalu ada inovasi-inovasi baru yang berkembang. Lalu untuk masa digitan dalam abad 21, apakah pelajaran dari Ki Hadjar Dewantara ini masih dapat diterapkan dengan baik? Tentu saja, karena ajaran yang diberikan selalu diperbarui atau dikembangkan sesuai dengan zamannya.