(penulis) 1. Pengaruh Kontak -Kontak Deskriptif Teori Tujuan Hasil dari penelitian ini: 1). Bahasa Masyarakat Bahasa Kualitatif. sosiolinguis penelitian ini Variasi bahasa yang digunakan Desa Majalaya -Campur tik (Platt, untuk pada kontak bahasa antara Dengan Pendatang Kode Fishmann mengetahui penziarah dan masyarakat Dan Penziarah dan pengaruh kontak setempat adalah Bahasa Indonesia Terhadap Campur Hudson) bahasa dengan bahasa daerah dan Bahasa Kode (Via masyarakat desa Indonesia dengam bahasa asing 2). Nugraha) majalaya dengan Bentuk campur kode yang ada pendatang dan pada kontak bahasa antara penziarah wisatawan dengan masyarakat terhadap campur yaitu kebanyakan menyisispkan kode unsur kata. Alih kode terjadi karena situasi yang mengharuskan terjadi alih kode, dikarenakan antar wisatwan berasal dari daerah yang berbeda. dan 3). Pengaruh yang timbul dari kontak bahasa antara penziarah dengan masyarakat setempat sangat besar. Hal ini timbul karena penutur yang datang pada daerah ziarah bersifat heterogen, adanya keanekaragaman bahasa, letak geografis yang berbeda, sebagai daya tarik untuk menarik penziarah yang berkunjung. 2. Pemakaian Bahasa -Bahasa Study Teori Tujuan Hasil dari penelitian ini adalah Daerah Dalam Daerah Pustaka kontak penelitian ini Kontak bahasa merupakan suatu Situasi Kontak -Kontak bahasa untuk peristiwa dimana antara penutur Bahasa (Sitti Bahasa (Thomason) mengetahui dan mitra tutur tidak mempunyai Fauziah M) pemakaian latar belakang bahasa yang sama bahasa daerah sehingga mereka melakukan dalam situasi kontak bahasa. Faktor-faktor kontak bahasa. kontak bahasa meliputi: a. Pindahnya sebuah kelompok ke tempat kelompok lain b. Melalui hubungan budaya yang erat c. Melalui pendidikan Kontak bahasa bisa terjadi pada masyarakat yang terbuka menerima masyarakat yang berbeda bahasa untuk masuk dalam masyarakat tuturnya, sehingga masyarakat tidak lagi disebut sebagai masyarakat monolingual. Akibat dari kontak bahasa memunculkan peristiwa lingua franca yang didalamnya terdapat bahasa pidgin dan kreol. Selain itu, akibat kontak bahasa juga terjadi bilingualisme, diglosia, interferensi, konvergensi, integrasi, dan pergeseran bahasa. 3. Kontak Bahasa: - Study Teori Tujuan dalam Hasil dalam penelitian ini adalah Kedwibahasaan, kedwibahas Pustaka kontak penelitian ini Alih kode dan campur kode pada Alih Kode, Campur aan bahasa adalah untuk dasarnya memiliki ciri yang sama, Kode, Interferensi, -alih kode (Thomson) mengetahui sehingga untuk membedakan Dan Intergrasi -campur Kontak Bahasa: keduanya tidaklah mudah. (Rizki Amalia kode Kedwibahasaan, Interferensi dan integrasi Sholihah) -interferensi Alih Kode, sebenarnya memiliki sisi yang -integrasi Campur Kode, sama, yaitu bahwa keduanya Interferensi, Dan merupakan gejala bahasa yang Intergrasi terjadi sebagai akibat adanya kontak bahasa. Integrasi dan interferensi memiliki persamaan- persamaan antara lain bahwa baik gejala interferensi maupun integrasi bisa terjadi pada keempat tataran kebahasaan yaitu fonologi, gramatika, kosakata, dan semantik. 4. Kontak Bahasa -Kontak Deskriptif -Teori Penelitian ini Hasil penelitian yang perlu Betawi Dan bahasa kualitatif interferensi bertujuan untuk diketahui dalam penelitian ini Minangkabau Di - (Chaer dan mengeksplikasik yaitu wujud interferensi fonologis Komunitas Interferensi, Agustina) an tujuan dan morfologis dalam ditemukan Mahasiswa -Teori interferensi yang 12 kasus interferensi yang Minangkabau Di kontak terkandung pada berkaitan dengan kontak bahasa Ciputat (Azizah bahasa kontak bahasa Betawi pada bahasa Minangkabau Suryani, Mahira (Thomson) yang terjadi di Ciputat, yakni pada interferensi Lailati Rizky dan pada bahasa fonologis terdapat dua aspek yakni Nuryani) Betawi terhadap (1) Pergantian Fonem, dan (2) bahasa Pelepasan Fonem. Kemudia pada Minangkabau interferensi Morfologis terdapat Komunitas dua aspek yakni (1) Afiksasi yang Mahasiswa terdiri dari (a) prefiksasi, (b) Minangkabau di sufiksasi, (c) konfiksasi dan (2) Ciputat. Reduplikasi. 5. Pergeseran Bahasa Pergeseran Pengumpul Teori Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan Daerah Akibat bahasa an data Kedwibahas bertujuan untuk bahwa terdapat empat pola Kontak Bahasa -situasi dilakukan an (Fahold) mendeskripsikan bilingualisme transmigran Jawa, Melalui bahasa melalui situasi bahasa, yaitu BJ+BI, BJ+BI+DL, Pembauran- Studi -bahasa ibu observasi, tingkat BJ+BI+BB, dan BJ+BI+DL+BB. Kasus Masyarakat - wawancara, pergeseran Bahasa Jawa digunakan dalam Transmigran di bilingualis dan bahasa ibu, dan ranah adat seperti rumah tangga, Luwu Timur, me kuesioner, faktor bahasa keluarga, lingkungan sekitar, Sulawesi Selatan kemudian atau sosial yang pekerjaan, dan dalam situasi (Achmad Tolla) dianalisis mempengaruhi tertentu seperti mengungkapkan dengan pergeseran amarah, membujuk, melontarkan menggunak bahasa ibu pada lelucon, berhitung, bercerita, dan an statistik transmigran bertengkar. Tingkat bilingualisme deskriptif, Jawa di mereka tetap stabil. Terdapat regresi Sukamaju, korelasi yang signifikan antara linier Luwu Timur. lama tinggal dan pergeseran berganda, bahasa. analisis varian, dan perbanding an berganda