Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

DALAM PEMELIHARAAN BAHASA MADURA

Mulyadi
(STAIN Pamekasan/email: mulyadi_taretan@yahoo.co.id)

Abstract:
This article is about to describe a research result on the study of language
maintenance efforts planned by Pamekasan (a district in Madura island). This
study is considered urgent due to a fact that Madurese (language spoken by
Madura people) have been gradually left by the speakers. Three questions are
purposed as the research focus, they are 1) how local government of Pamekasan
use instructional field to maintain Madurese language; 2) how local government
of Pamekasan use media to maintain Madurese language; and 3) how local
government of Pamekasan use linguists to maintain Madurese language. This
research is qualitative in design. The results show that the local government of
Pamekasan put Madurese language as a subject in local schools that is
mandatorily taught; it is also exclusively discussed in any formal forums about
curriculum development; the local government also conducts in-house training
programs for the Madurese language teachers.

Keywords:
Government of Pamekasan, Madurese Language
 

Pendahuluan (language prestige) dengan bahasa-


Di era globalisasi dan derasnya bahasa asing yang lebih dulu
informasi banyak bahasa-bahasa daerah mendapatkan tempat baik dalam
atau bahkan bahasa nasional yang terus pergaulan ataupun dalam pengajaran.
mengalami pergeseran (languageshift), Faktor eksternal yang membuat
pemertahanan atau pemeliharaan bahasa-bahasa itu bergeser dan bahkan
(language maintenance), bahkan mengalami kematian adalah karena
mengalami kematian (language death). keterdesakan politis. Banyak bahasa
Indikasinya adalah baik bahasa daerah daerah yang harus mengalah dan
ataupun bahasa nasional itu sudah memberikan posisinya pada bahasa
jarang dan tidak dipakai lagi sebagai nasional melalui perda-perda kebahasan
bahasa pengatar (lingua franca) dalam dengan dalih pemersatuan dan
1
komunikasi sehari-hari baik lisan keutuhan bangsa. Alasan lainnya
ataupun tulis. Ditingkat penutur, bahasa-                                                                                                                        
1
bahasa itu sudah mulai ditinggalkan Bernard Arps, “Terwujudnya Bahasa
Using di Banyuwangi dan Peranan Media
karena dianggap kalah bergengsi Elektronik di dalamnya (selayang Pandang 1970-
2009)”, dalam Geliat Bahasa Selaras Zaman, ed.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


141
 
adalah karena bahasa nasional itu penting untuk diambil untuk
sendiri sudah hampir terdegradasi oleh pemertahanan bahasa ini. Karena kalau
bahasa-bahasa asing mainstream, tidak, bahasa Madura akan segera mati
seperti bahasa Inggris, Arab, Prancis, yang berdampak pada bergesernya dan
Mandarin, Portugis, dan lain-lain. matinya budaya Madura sendiri.
Dalam konteks bahasa Madura, Berdasarkan konteks penelitian
sebagai bahasa daerah, bahasa ini di atas, dapat dirumuskan fokus
memiliki jumlah penutur yang besarnya penelitian sebagai berikut: a) Bagaimana
namun seiring perkembangan zaman strategi pemerintah kabupaten
bahasa ini sudah mengalami Pamekasan dalam memanfaatkan
pergeseran. Pergeseran bahasa yang bidang pengajaran untuk pemeliharaan
dimaksud adalah sekelompok penutur Bahasa Madura? b) Bagaimana strategi
yang mengalihkan pilihannya untuk pemerintah kabupaten Pamekasan
memakai bahasa lain secara permanen dalam memanfaatkan media untuk
2
sebagai alat komunikasi. Sejumlah pemeliharaan Bahasa Madura? c)
penutur muda perkotaan dan sebagian Bagaimana strategi pemerintah
pinggiran kota sudah beralih dan kabupaten Pamekasan dalam
mencampurnya dengan bahasa memanfaatkan ahli bahasa untuk
3
Indonesia bahkan bahasa Jawa. pemeliharaan Bahasa Madura?
Fenomena pergeseran ini Wilayah cakupan penelitian
hendaknya harus diantisipasi oleh tentang strategi pemerintah Kabupaten
pemerintah kabupaten di Madura untuk Pamekasan dalam pemeliharaan
segera melakukan upaya-upaya bahasa Madura cukup spesifik. Agar
pemeliharaan bahasa Madura. Meskipun penelitian ini tidak bias dan memiliki
secara tehnis ada empat pilar signifikansi yang jelas, maka
pemertahanan atau pemeliharaan pembahasan penelitian ini akan dibatasi
bahasa---mereka adalah pemerintah, pada tiga aspek strategi pemeliharaan
para munsyi (linguist), guru, dan media. bahasa Madura yaitu aspek pengajaran,
Keempat pilar ini semestinya bersinergi media, dan ahli bahasa. Aspek
dalamm pemertahanan. Langkah- pengajaran fokus pada pengembangan
langkah strategis dan politis cukup kurikulum dan rancangan silabi
pengajaran. Sedangkan aspek media
                                                                                                                       
Mikihiro Moriyama dan Manneke Budiman menyorot pemanfaatan media cetak dan
(Jakarta: KGP, 2010), hlm. 225. elektronik oleh pemkab Pamekasan
2
Language shift is a permanent change
dalam pemertahanan bahasa Madura.
in a person's choice of a language for everyday
purposes. Lihat David Crystal, The Cambridge Aspek terakhir ditekankan pada
Encyclopedia Language, (Cambridge: Cambridge seberapa jauh pemerintah kabupaten
University Press, 1987), hlm. 424
3
Mulyadi, Pemakaian Bahasa Madura di Pamekasan dalam memanfaatkan
Kalangan Remaja, (Pamekasan: STAIN keahliaan para munsyi semisal
Pamekasan, unpublished, 2014), hlm. 41.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


142
 
menyelenggarakan kongres dan pakai.4 Pergeseran menyangkut
konferensi bahasa. masalah mobilitas penutur, sedangkan
Secara teoretis, hasil penelitian pemertahanan lebih menyangkut
ini diharapkan dapat memperkaya masalah sikap atau penilaian terhadap
khazanah keilmuan dan wawasan suatu bahasa untuk menggunakan
pemikiran dalam sosiolinguistik bahasa itu di tengah-tengah bahasa
khususnya dalam pemeliharaan yang lain.
bahasa.Secara spesifik penelitian ini Upaya pemertahanan dilakukan,
diharapkan berkontribusi pada kajian ketika sebuah bahasa sudah mengalami
dalam pengembangan strategi kebijakan proses pergeseran agar bahasa itu tetap
publik pemeliharaan bahasa. Secara dipakai dan dihargai oleh komunitas
praktis, penelitian ini diharapkan dapat pemakainya. Usaha pemertahanan bisa
berguna dan memberikan sumbangan dilakukan melalui proses pengajaran,
pemikiran bagi pemerintah daerah mengangkat nilai-nilai sastra masyarakat
Kabupaten Pamekasan, hasil penelitian pemakai, menggali karakter masyarakat
ini bermanfaat untuk menjadi salah satu pemakai ataupun melalui media massa.
pertimbangan bagian strategi Usaha pemertahanan bisa dilakukan
pemeliharaan bahasa Madura; Kajian melalui ranah pengajaran,
tentang pemeliharaan bahasa daerah kesusasteraan, dan media massa.
sangatlah banyak contohnya adalah
Bernard Arps, “Terwujudnya Bahasa Metode Penelitian
Using di Banyuwangi dan Peranan Penelitian ini menggunakan
Media Elektronik di dalamnya (selayang pendekatan kualitatif yang bersifat
Pandang 1970-2009), A Chaedar naturalistik yang karakteristik datanya
Alwasilah, “pemertahanan bahasa Ibu: dinyatakan dengan sewajarnya atau
Kasus Bahasa Sunda. Kedua kajian itu sebagaimana yang terjadi (natural
mencoba menguak permasalahan- setting), tanpa diubah dalam bentuk
permasalahan bahasa-bahasa lokal baik simbol-simbol dan bilangan.5 Sumber
pada aspek pergeseran dan aspek data dalam penelitian adalah berlatar
pemertahanan dan pemeliharaannya. alamiah (natural) yaitu fenomena yang
alamiah dengan mempertimbangkan
Teori Pergeseran dan Pemertahanan situasi lapangan yang bersifat wajar dan
Bahasa sebagaimana adanya.6 Jenis penelitian
Pergeseran dan pemertahanan                                                                                                                        
4
Abdul Chaer dan Leonie Agustina,
lebih banyak dibahas, ilmu
Sosiolinguistik Perkenalan Awal,(Jakarta:
sosiolinguistik, dalam konteks hubungan Penerbit Rineka Cipta, 2004) hlm. 134
5
bahasa dan penuturnya dimana para Hadari Nawawi, Penelitian Terapan ,
(Yogyakarta: UGM University Press,1994),
penutur tersebut lebih suka mencampur hlm.174.
6
dan mengalih kode bahasa yang mereka S. Nasution, Metode Penelitian
Naturalistik-Kualitatif (Bandung: Tarsito, 1992),

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


143
 
ini berkategori penelitian deskriptif, yang kepala-kepala instansi dan dinas
ditujukan untuk mendeskripsikan atau terkait.Sedangkan dalam penelitian
7
menggambarkan fenomena yang ada. kualitatif, peneliti menggunakan model
Penelitian deskriptif tidak memberikan analisis deskriptif-eksploratif dengan
perlakuan dan manipulasi, tetapi melibatkan 3 (tiga) komponen analisis,
menggambarkan suatu kondisi apa yaitu: a) reduksi data (data reduction), b)
adanya. Satu-satunya unsur manipulasi penyajian data (data display), dan c)
atau perlakuan yang diberikan hanyalah penarikan kesimpulan.Ketiga komponen
penelitian itu sendiri yang dilakukan analisis tersebut bersifat interaktif.Pada
melalui observasi, wawancara, tahap reduksi data dilakukan
pengedaran angket atau studi kategorisasi dan pengelompokan data
dokumentasi. Penelitian deskriptif tidak dari hasil wawancara dan dokumentasi
berhenti pada pada pengumpulan data, yang lebih penting, yang bermakna, dan
pengorganisasian, analisis dan yang sesuai dengan tujuan penelitian.
penarikan interpretasi serta Melalui reduksi ini, peneliti melakukan
penyimpulan, tetapi dilanjutkan dengan penajaman dalam mengorganisasikan
pembandingan, mencari kesamaan- data sehingga kesimpulan finalnya dapat
perbedaan dan hubungan kausal dalam ditarik dan diverifikasi untuk dijadikan
berbagai hal. Penemuan makna adalah temuan penelitian. Agar data yang telah
8
fokus dari keseluruhan proses. diperoleh mudah dipahami, maka data
Lokasi penelitian adalah instansi- tersebut perlu disajikan dalam bentuk
instansi pemerinatahan kabupaten teks naratif. Untuk itu, penyajian data
Pamekasan dan event-event penelitian dapat dianalisis oleh peneliti
kebahasaan.Instrumen Penelitian ini untuk disusun secara sistematis atau
menggunakan observasi, wawancara, simultan sehingga data yang diperoleh
dan dokumentasi. Wawancara dapat menjelaskan atau menjawab
dipergunakan dalam rangka masalah yang diteliti.Adapun penarikan
menemukan data-data terkait fokus kesimpulan dilakukan dengan teknik
penelitian. Subyek yang akan menjadi mencari pola, tema, hubungan,
responden untuk wawancara adalah persamaan dan hal-hal yang sering
muncul. Hasil analisis ini dapat
                                                                                                                        dimanfaatkan sebagai bahan
hlm. 18. Lihat juga R.C. Bogdan dan S.J. Taylor,
Introduction to Qualitative Research Methods: A pemahaman bagi subjek peneliti
Phenomenological Approach to the Social sekaligus dapat disajikan sebagai bahan
Sciences ( New York: John Wiley and Sons, Inc.
laporan temuan hasil penelitian kepada
1985). Lihat juga Nana Sudjana dan Ibrahim,
Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: pihak lain.
Sinar Baru Algesindo, 2009), 197.a Triangulasi dilakukan untuk
7
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode
Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja memeriksa keabsahan temuan dengan
Rosdakarya, 2007), hlm. 72. memanfaatkan penggunaan berbagai
8
Ibid, hlm.74.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


144
 
sumber data, metode pengumpulan Palengaan, Pakong, Kadur, Waru,
9
data, temuan penelitian terkait, dan Batumarmar, dan Pasean.
kesesuaian teori.Dalam penelitian ini,
digunakan dua teknik triangulasi, yakni Demografi
triangulasi sumber data dan triangulasi Biro Pusat Statistik (BPS)
metode pengumpulan data. Pamekasan mencatat bahwa jumlah
penduduk di Kabupaten Pamekasan
Paparan dan Analisa Data pada tahun 2008/2009 adalah 835.101
Secara astronomis Kabupaten jiwa, dengan komposisi laki-laki 405.345
Pamekasan yang terletak di Pulau jiwa dan perempuan 429.756 jiwa.
0
Madura, berkedudukan pada 113 19’ - Sementara jumlah kepala rumah tangga
0 0
113 58’ Bujur Timur (BT) dan 6 51’ - sebanyak 207.488 KK.Jumlah penduduk
0
7 31’ Lintang Selatan (LS). Secara terbesar berada di Kecamatan
geografis Kabupaten Pamekasan Palengaan sebesar 91.023 jiwa dan
berbatasan dengan Laut Jawa di jumlah penduduk terkecil berada di
sebelah utara; Selat Madura di sebelah Kecamatan Galis sebesar 29.834
selatan; Kabupaten Sampang di sebelah jiwa.Kepadatan penduduk tertinggi
barat; dan Kabupaten Sumenep di berada di Kecamatan Pamekasan yakni
sebelah timur. 3.177 jiwa/km2, sedangkan kepadatan
Secara administratif Kabupaten penduduk terendah berada di
Pamekasan merupakan salah satu dari Kecamatan Pasean yakni 960 jiwa/km2.
29 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di
Timur. Selain 29 kabupaten, masih ada Kabupaten Pamekasan adalah 0,93%.10
lagi 9 kota di Provinsi Jawa Timur. Jarak
antara ibukota Kabupaten Pamekasan Strategi Pemerintah Kabupaten
dengan ibukota Provinsi Jawa Timur Pamekasan dalam Memanfaatkan
(Surabaya) adalah 125 km, yang kini Bidang Pengajaran untuk
dapat ditempuh melalui jalan darat Pemeliharaan Bahasa Madura
berkat adanya Jembatan Suramadu. Berikut akan peneliti paparkan
Waktu tempuhnya 2,5-3 jam perjalanan data-data hasil wawancara dan
kendaraan roda empat. observasi yang berhubungan dengan
Kabupaten Pamekasan terdiri pertanyaan penelitian mengenai strategi
dari tiga belas (13) kecamatan, sebelas pemerintah Kabupaten Pamekasan
(11) kelurahan, 178 desa, 1.021 RW, dalam memanfatkan bidang pengajaran
dan 2.554 RT. Adapun ketiga belas                                                                                                                        
kecamatan tersebut adalah: Tim Penyusun, Ensiklopedi
9

Pamekasan, Proppo, Tlanakan, Galis, Pamekasan; Alam, Masyarakat dan Budaya,


(Yogyakarta: Pemerintah Kabupaten Pamekasan
Pademawu, Larangan, Pegantenan, & Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah
Mada, 2010), hal. 19.
10
Ibid. 23.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


145
 
untuk pemeliharaan bahasa Madura. provinsi. Jadi, ada koordinator dari
Beberapa informan yang kami Pamekasan yang dikirim, kemudian
wawancarai adalah Ibu Shanti, Kasi koordinator tersebut yang
Kurikulum Bidang Pendidikan menyampaikan kepada guru-guru
Menengah. Berikut adalah jawaban bahasa Madura di Pamekasan. Di bulan
mengenai apakah beliau selaku Kasi Desember kemarin, kami sudah
Kurikulum bidang Pendidikan Menengah melaksanakan workshop bahasa
pernah membuat rancangan khusus Madura, ‘Implementasi K13 dalam
untuk Bahasa Madura sehingga dapat Bahasa Madura SMP SMA SMK”.
mempertahankan eksistensi Bahasa Kenapa kami mengadakan? Karena
Madura di tengah masyarakat global. pelatihan k13 untuk guru-guru itu tidak
Mengenai muatan materi pada termasuk bahasa Madura, yang
mata pelajaran bahasa Madura di diselenggarakan oleh kementerian itu
pendidikan formal, beliau menjelaskan kan semua mata pelajaran tidak
bahwa materi yang akan diajarkan termasuk bahasa Madura. Jadi untuk
menyesuaikan dengan pembelajaran bahasa Madura, kami yang
11
saintifik dalam K13. Berikut adalah menyelenggarakan.”
pemaparan beliau yang menjadi pilot-
project dari pelaksanaan Bahasa Strategi Pemerintah Kabupaten
Madura di sekolah, selain ada Peraturan Pamekasan dalam Memanfaatkan
Bupati tentang bagaimana silabusnya, Media untuk Pemeliharaan Bahasa
bagaimana cara pembelajarannya di Madura
sekolah, kami juga intens mengirim Berikut akan peneliti paparkan
pelatihan guru-guru koordinator Bahasa data hasil wawancara dengan beberapa
Madura ke tingkat provinsi. Selain kami media milik Pemerintah Kabupaten
yang mengirim, juga memang provinsi Pamekasan mengenai perannya dalam
mengadakan dan meminta untuk upaya memelihara bahasa Madura.
dikirmkan koordinator bahasa Madura. Dalam hal ini peneliti mewawancarai
Seperti mereka kemarin itu, persiapan pihak Radio Ralita (Suara Pelita Abadi).
menyongsong K13, Bahasa Madura juga Peneliti menanyakan program
sudah tersentuh, bagaimana bahasa berbahasa madura yang disiarkan di
Madura ala K13. Karena kan ada hal-hal Radio tersebut. Berikut hasil wawancara
yang harus berubah dari KTSP ke K13, kami: Radio ini milik PemKab
caranya adalah cara pembelajarannya Pamekasan di bawah Diskominfo.
yang harus saintifik. Bagaimana Dulunya bernama RKPD. Kemudian
mensaintifikan bahasa Madura? Maka, berganti nama menjadi Ralita FM sekitar
yang paham dengan K13 lah yang 20 tahun yang lalu. Ralita FM artinya
menjelaskan yaitu instruktur dari tingkat Suara Pelita.Sejak dulu kami memang
                                                                                                                        punya program berbahasa Madura,
11
Ibid.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


146
 
penyiarnya Pak Thalib. Ralita Kepala Diskominfo ingin jadwal tersebut
merupakan radio tertua di Pamekasan. diganti hari Minggu karena biasanya
kami punya 3 program. Kalau pagi Olle pada hari itu ada banyak pendengar.
Olang, kalau malam Sae Salera. Tiap Tetapi jadwalnya tetap hari Jum’at
malam jumat namanya Bharung Kopi. karena narasumber tidak bisa hari
Programnya berupa interaksi dengan Minggu.Pada masa jabatan Pak Dadang
bapak bupati. Beliau menanyakan apa sebagai Wakil Bupati Pamekasan, beliau
saja keluhan masyarakat dengan sangat sering mendengarkan program
menggunakan bahasa Madura. Acara itu Pakem Madduh. Beliau peduli dan
sempat vakum kemudian aktif lagi. sangat suka program ini. Bahkan beliau
Tujuan dari program acara tersebut pernah datang langsung ke Studio dan
adalah untuk mengangkat bahasa bertanya langsung kepada narasumber
Madura dan tidak harus menggunakan kami. Pakem Maddhu ini merupakan
tingkat bahasa Madura yang paling program unggulan kami. Pada waktu itu,
tinggi. Jadi yang digunakan Enggi Enten, narasumber kami mendapatkan honor
biar akrab. Selain siaran berbahasa dari Pemkab Pamekasan, tetapi
Madura, kita juga punya program yang sekarang dana tersebut tidak turun jadi
namanya Kabhar Madura. Misalnya 3 para narasumber secara sukarela
program tadi dari jam 11 sampai jam 1, mengisi program ini.”
terus selingan untuk iklan ada Kabhar Selain program acara yang
12
Madura. Semacam sekilas info.” disiarkan melaui udara tersebut, Ralita
Berbagai program di atas juga pernah mengadakan berbagai
merupakan program interaktif antara lomba yang menggunakan bahasa
masyarakat dengan Pemerintah Madura. Namun kegiatan tersebut sudah
Kabupaten Pamekasan. Selain itu, ada jarang diadakan kembali. Berikut
juga program yang melibatkan para ahli penjelasannya:
bahasa madura. Berikut penuturan mbak
“Kalau tidak salah sekitar 2
Oca selaku penyiar dalam acara tahun yang lalu kami pernah
tersebut: Nama programnya beda lagi mengadakan lomba syi’ir Madura untuk
umum. Tapi pesertanya sedikit, itu pun
yaitu Pakkem Maddhu. Pembicaranya hanya dari daerah di bagian utara
ada Pak Sastro, Pak Bambang, Pak Pamekasan. Dulu semua kegiatan
dipantau oleh Pak Dadang, bahkan
Hafid, Pak Sulaiman dan Pak
kalau jadwal program berbahasa Madura
Muakmam. Materinya tergantung dari diganti, beliau menanyakan hal tersebut
nara sumber. Ada parebhasan, kejhung, karena beliau selalu mengikuti acara
kami.”
dan sastra bahasa Madura lainnya.
Programnya tiap Jumat dari jam 4
sampai jam 5 sore. Pak Syakir selaku
                                                                                                                       
12
Ita (Oca, nama udara), Penyiar Radio
Ralita,wawancara langsung (31 Mei 2015)

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


147
 
Strategi Pemerintah Kabupaten Mengenai keanggotaan Yayasan
Pamekasan dalam Memanfaatkan Ahli Pakem Maddhu, peneliti menanyakan
Bahasa untuk Pemeliharaan Bahasa mengapa yayasan tersebut tidak
Madura merekrut pelajar Madura sebagai
Berikut peneliti paparkan hasil pewaris ahli bahasa Madura. Beliau
wawancara mengenai strategi menjelaskannya sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Pamekasan
dalam memanfaatkan ahli bahasa untuk “Bukannya gak merekrut, kami
punya embrio. Di UNIRA namanya
pemeliharaan bahasa madura. Peneliti “Songsong Saghara”, di STAIN
mewawancarai Bapak Hafid Efendi Pamekasan namanya “Kembang
Malathe”. Tetapi akhri-akhir ini
sebagai anggota Yayasan Pakem anggotanya mengerucut yang awalnya
Maddhu mengenai berbagai kegiatan 30 menjadi 3. Kalau di STAIN
Pamekasan mayoritas dari PBA. Tidak
yang dilaksanakan oleh Yayasan Pakem
ada open rekruitmen secara resmi, bagi
Maddhu. Berikut hasil wawancara kami: siapa saja yang ingin bergabung ya
silahkan.”
“Terus terang, di Yayasan
Pakem Maddhu ini kami tidak money
oriented. Alhamdulillah yayasan ini Bapak Hafid juga memaparkan
dipercaya pihak provinsi untuk membuat
bagaimana peran Pemerintah
buku. Meskipun bukan lembaga milik
Pemerintah Kabupaten Pamekasan tapi Kabupaten Pamekasan dalam setiap
alhamdulillah ketika kami ingin acara yang diadakan oleh Yayasa
mengadakan kegiatan dan mengajukan
proposal, pemerintah kabupaten Pakem Maddhu.
Pamekasan merealisasikannya. Kami
juga menerbitkan buletin setahun 4 kali “Menurut saya, sekarang ini
atau triwulan, juga mengadakan Pemerintah Kabupaten Pamekasan
lokakarya. Nama bulletin kami Buletin sejak tahun 2006 sudah sangat
Pakem Maddhu.” membantu. Seperti ketika Bapak
“Kami bersedia membantu Professor Kasdi dan tim Pakem Maddhu
pemerintah seperti menjadi narasumber menemukan situs hari jadi Kabupaten
dalam berbagai kegiatan, misalnya Pamekasan, nah kami dipercaya untuk
lokakarya dan juga pembinaan terhadap membuat bukunya. Jadi Pemkab ini
MGMP Bahasa Madura. Meskipun sudah peduli kepada kami, hanya saja
sudah dibina, terkadang ada saja kepedulian terhadap person, kurang.
beberapa permasalahan yang dihadapi Apalagi Pemkab punya radio, tiap hari
oleh guru, karena hampir semua jumat sore ada program sendiri. Jadi
background pendidikan dari guru itu saya kira itu merupakan salah satu
sendiri bukan Bahasa Madura tetapi upayanya.”
Matematika, Bahasa Indonesia, dll. “Intinya, Pemkab sangat
“Kami tidak harus berkolaborasi membantu kami baik dalam bentuk
dengan Dinas manapun. Dalam loka materiil ataupun pemikiran program.
karya yang diadakan Disporabud Relasi kami cukup kuat bahkan bisa
kemarin itu kami diundang sebagai dikatakan bahwa Yayasan Pakem
narasumber. Kami juga bisa Maddhu ini merupakan yayasan yang
mengadakan lokakarya tersendiri paling unggul dibanding dengan yayasan
dengan bantuan dana dari pemerintah.” di kabupaten lain yang berkaitan dengan
bahasa Madura. Dengan Balai Bahasa di
Surabaya, kami intens.”

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


148
 
B. Analisa Data untuk mengikuti pelatihan yang
Setelah memaparkan hasil data kemudian koordinator tersebut
wawancara di atas, peneliti akan mengadakan workshop untuk
menganalisanya berdasarkan teori menyampaikan hasil kepada
sebagai berikut: para guru bahasa Madura.
1. Strategi Pemerintah Kabupaten Guru bahasa Madura di
Pamekasan dalam pendidikan formal menengah
Memanfaatkan Bidang secara tidak langsung
Pengajaran untuk Pemeliharaan melakukan pelestarian terhadap
Bahasa Madura bahasa Madura. Hal ini terjadi
Berdasarkan data hasil ketika guru membiasakan siswa
wawancara di atas, peneliti melihat untuk menggunakan bahasa
adanya beberapa upaya dari Madura selama pelajaran
Pemerintah Kabupaten bahasa Madura berlangsung
Pamekasan untuk melestarikan meskipun belum ada peraturan
dan mempertahankan bahasa tentang penggunaan bahasa
Madura dengan cara: Madura sebagai bahasa
a. Menjadikan bahasa madura pengantar pendidikan.
sebagai kurikulum muatan lokal Strategi lain yang digunakan
pada pendidikan formal untuk pemeliharaan bahasa
meskipun muatan lokal bahasa Madura dalam bidang
madura tersebut hanya memiliki pengajaran adalah
1 jam pelajaran. Hal ini diatur mendokumentasikan bahasa
dalam Peraturan Gubernur dan sastra Madura.
mengenai muatan lokal bahasa Dokumentasi ini kemudian
daerah yang wajib diajarkan dijadikan bahan mata pelajaran
pada pendidikan formal SMP, bahasa Madura dalam
SMP, dan SMK. pendidikan formal.
b. Ditambah dengan adanya Di sisi lain, hal ini tidak
Peraturan Daerah untuk tetap didukung sepenuhnya dengan
mengajarkan bahasa daerah tenaga profesional. Belum ada
dalam pendidikan formal. guru bahasa madura yang
c. Upaya lain yang dilakukan oleh memiliki sertifikat dan
Pemerintah Kabupaten profesional mengajar. Jumlah
Pamekasan khususnya Dinas guru bahasa Madura yang
Pendidikan adalah dengan terbatas membuat pengajar
mengirimkan pelatihan guru- mata pelajaran yang lain harus
guru koordinator bahasa mengajarkan bahasa Madura.
Madura ke tingkat provinsi Bahkan, beberapa pendidikan

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


149
 
formal memberdayakan kembali wawancara yang dapat menjawab
guru bahasa Madura yang telah fokus penelitian tersebut. Yang
habis masa kerjanya untuk pertama, adanya upaya
tetap mengajarkan bahasa Pemerintah Kabupaten
Madura. Porsi yang sedikit ini Pamekasan dalam
menuntut peran pemerintah mempertahankan Bahasa Madura
untuk lebih peduli dan serius melalui sarana media dengan
dalam melestarikan bahasa adanya radio milik pemerintah
Madura dengan cara bernama Ralita yang memiliki
menyediakan jurusan di banyak program yang
perguruan tinggi yang khusus menggunakan bahasa Madura.
dalam bidang bahasa terutama Sedangkan media cetak
bahasa daerah. berupa Buletin Pakem Maddhu
Pembenahan kurikulum dan yang diterbitkan oleh Yayasan
pengajaran merupakan bentuk Pakem Maddhu. Walaupun
perhatian lain dalam yayasan ini bukan milik Pemkab
pemertahanan bahasa Madura Pamekasan, namun pemerintah
oleh pemerintahan Kabupaten banyak membantu.
Pamekasan. Selain guru
bahasa Madura yang 3. Strategi Pemerintah Kabupaten
berkompeten dan profesional, Pamekasan dalam
pengembangan bahan Memanfaatkan Ahli Bahasa
pembelajaran yang kreatif untuk Pemeliharaan Bahasa
terlebih lagi peningkatan mutu Madura
proses memang dipentingkan Beberapa strategi
dalam pemertahanan ini. Pemerintah Kabupaten
Pamekasan dalam memanfaatkan
2. Strategi Pemerintah Kabupaten ahli bahasa Madura adalah
Pamekasan dalam dengan menjadikan para ahli
Memanfaatkan Media untuk bahasa Madura yang tergabung
Pemeliharaan Bahasa Madura dalam Yayasan Pakem Maddhu
Pemaparan di atas sebagi narasumber dalam
menyatakan bahwa Pemerintah berbagai kegiatan yang
Kabupaten Pamekasan berhubungan dengan bahasa
memanfaatkan media cetak dan madura seperti narasumber dalam
elektronik dalam usaha program acara yang disiarkan
pemertahanan bahasa Madura. melalui media milik Pemerintah
Berdasarkan temuan peneliti di Kabupaten Pamekasan yaitu acara
lapangan, ada dua hasil Pakem Maddhu.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


150
 
Kegiatan yang dilakaukan secara bahasanya, dan apabila perlu
rutin tiap minggunya ini dulu mencegah adanya pengaruh
pernah mendapat perhatian bahasa lain, 2) kebanggaan
khusus dari Pemerintah seperti bahasa yakni sikap yang
adanya dana yang diberikan mendorong orang
kepada para narasumber. Namun mengembangkan bahasanya dan
hal ini sudah tidak diprioritaskan menggunakan sebagai lambang
lagi oleh Pemerintah Kabupaten identitas dan kesatuan
Pamekasan. masyarakat, 3) kesadaran adanya
Berbagai kegiatan lain yang juga norma bahasa yang mendorong
menjadikan para ahli bahasa orang menggunakan bahasanya
Madura sebagai narasumber dengan cermat dan santun; dan
adalah melalui lokakarya yang merupakan faktor yang sangat
pernah diadakan oleh Disporabud. besar pengaruhnya terhadap
Selain itu, Pemerintah Kabupaten perbuatan yaitu kegiatan
Pamekasan mendukung menggunakan bahasa.13
sepenuhnya segala kegiatan yang Sebaliknya, apabila ketiga sikap ini
dilakukan oleh Yayasan Pakem mulai melemah dan tidak ada
Maddhu seperti ketika dalam seorang pengguna bahasa,
mengadakan lokakarya sendiri maka pengguna bahasa ini dapat
atau dalam berbagai kegiatan dikatakan seorang pengguna
seperti mendokumentasikan karya bahasa yang buruk. Sikap
dan sastra bahasa Madura. pengguna bahasa yang buruk ini
Pemertahanan bahasa daerah dapat digambarkan dengan rasa
baik dari bahasa nasional maupun ketidakbanggaan terhadap bahasa
bahasa asing tidak dapat berjalan yang dipakainya. Rasa
dengan baik tanpa adanya peran ketidakbanggaan ini dipengaruhi
dan kontribusi pengguna bahasa oleh faktor gengsi, budaya, ras,
daerah itu sendiri. etnis atau politik.14 Sikap ini akan
Keberlangsungan bahasa daerah tampak dalam keseluruhan tindak
ini memerlukan sikap positif yang tuturnya, seperti mereka tidak
melandasi pengguna bahasa akan merasa perlu untuk menggunakan
norma-norma penggunaan bahasa secara cermat dan tertib
bahasa. Garvin dan Mathiot
                                                                                                                       
mengemukakan sikap positif 13
Garvin, P. Dan Mathiot, M. “The
terhadap bahasa antara lain; 1) Urbanization of the Guarani Langauge” dalam
kesetiaan bahasa yakni sikap yang J.A. Fishman, Readings in the Sociology of
Language. (Mouton:The Hague), hlm. 76
mendorong masyarakat suatu 14
Abdul Chaer dan Leonie Agustina.
bahasa mempertahankan Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.(Jakarta: Rineka
Cipta), hal. 152.

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


151
 
dan tidak menggunakan kaidah untuk menyampaikan hasil kepada
yang berlaku. Dalam konteks para guru bahasa Madura.
bahasa dan penutur Madura,
kebanggaan dan loyalitas inilah Strategi Pemerintah Kabupaten
yang sangat dibutuhkan. Pamekasan dalam Memanfaatkan
Media untuk Pemeliharaan Bahasa
Kesimpulan Madura
Strategi Pemerintah Kabupaten a. Pemerintah Kabupaten Pamekasan
Pamekasan dalam Memanfaatkan memanfaatkan media cetak dan
Bidang Pengajaran untuk Pemeliharaan elektronik dalam usaha
Bahasa Madura pemertahanan bahasa Madura.
Berdasarkan data hasil b. Sedangkan media cetak berupa
wawancara di atas, peneliti melihat Buletin Pakem Maddhu yang
adanya beberapa upaya dari Pemerintah diterbitkan oleh Yayasan Pakem
Kabupaten Pamekasan untuk Maddhu. Walaupun yayasan ini
melestarikan dan mempertahankan bukan milik Pemkab Pamekasan,
bahasa Madura dengan cara: namun pemerintah banyak
a. Menjadikan bahasa madura sebagai membantu.
kurikulum muatan lokal pada
pendidikan formal meskipun muatan Strategi Pemerintah Kabupaten
lokal bahasa madura tersebut hanya Pamekasan dalam Memanfaatkan Ahli
memiliki 1 jam pelajaran. Hal ini diatur Bahasa untuk Pemeliharaan Bahasa
dalam Peraturan Gubernur mengenai Madura
muatan lokal bahasa daerah yang a. Menjadikan para ahli bahasa Madura
wajib diajarkan pada pendidikan yang tergabung dalam Yayasan
formal SMP, SMP, dan SMK. Pakem Maddhu sebagai narasumber
b. Ditambah dengan adanya Peraturan dalam berbagai kegiatan yang
Daerah untuk tetap mengajarkan berhubungan dengan bahasa madura
bahasa daerah dalam pendidikan seperti narasumber dalam program
formal. acara yang disiarkan melalui media
c. Upaya lain yang dilakukan oleh milik Pemerintah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Pamekasan Pamekasan yaitu acara Pakem
khususnya Dinas Pendidikan adalah Maddhu.
dengan mengirimkan pelatihan guru- b. Berbagai kegiatan lain yang juga
guru koordinator bahasa Madura ke menjadikan para ahli bahasa Madura
tingkat provinsi untuk mengikuti sebagi narasumber adalah melalui
pelatihan yang kemudian koordinator lokakarya yang pernah diadakan oleh
tersebut mengadakan workshop Disporabud. Selain itu Pemerintah
Kabupaten Pamekasan mendukung

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


152
 
sepenuhnya segala kegiatan yang Crystal, David., The Cambridge
Encyclopedia Language,
dilakukan oleh Yayasan Pakem (Cambridge: Cambridge
Maddhu seperti ketika mengadakan University Press, 1987).
lokakarya sendiri atau dalam
Garvin, P. dan Mathiot, M. “The
berbagai kegiatan seperti Urbanization of the Guarani
mendokumentasikan karya dan Langauge” dalam J.A. Fishman,
sastra bahasa Madura. Readings in the Sociology of
Language. (Mouton:The Hague).

Mulyadi, Pemakaian Bahasa Madura di


Kalangan Remaja, (Pamekasan:
Daftar Pustaka STAIN Pamekasan, unpublished,
2014).
Arps, Bernard., “Terwujudnya Bahasa
Using di Banyuwangi dan Nasution, S., Metode Penelitian
Peranan Media Elektronik di Naturalistik-Kualitatif (Bandung:
dalamnya (selayang Pandang Tarsito, 1992).
1970-2009)”, dalam Mikihiro
Moriyama dan Manneke Nawawi, Hadari., Penelitian Terapan,
Budiman eds., Geliat Bahasa (Yogyakarta: Gadjah Mada
Selaras Zaman, (Jakarta: KGP, University Press,1994).
2010).
Sudjana, Nana., dan Ibrahim, Penelitian
Bogdan R.C., dan S.J. Taylor, dan Penilaian Pendidikan
Introduction to Qualitative (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
Research Methods: A 2009).
Phenomenological Approach to
the Social Sciences ( New York: Sukmadinata, Nana Syaodih., Metode
John Wiley and Sons, Inc. 1985). Penelitian Pendidikan (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007).
Chaer, Abdul., dan Leonie Agustina,
Sosiolinguistik Perkenalan Tim Penyusun, Ensiklopedi Pamekasan;
Awal,(Jakarta: Penerbit Rineka Alam, Masyarakat dan Budaya,
Cipta, 2004). (Yogyakarta: Pemerintah
Kabupaten Pamekasan &
Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Gadjah Mada, 2010).

OKARA,  Vol.  2,  Tahun  X,  Nopember  2015  


153
 

Anda mungkin juga menyukai