Anda di halaman 1dari 12

BAHASA MIGRAN DI

PINGGIRAN SUNGAI MUSI


RIZKY WIDIA KARDIKA
0201622023

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.


Prof. Dr. Rustono, M.Hum.
Dr. Rahayu Pristiwati, M.Pd.
Awal mulanya, fenomena bahasa migran di pinggiran Sungai Musi
mengacu pada variasi bahasa, tindak tutur, penggunaan bahasa, campur
kode, alih kode, bentuk kata, dan proses pengaruh bahasa asing. Sungai
Musi sendiri berada di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kota
Palembang. Menariknya berbagai kelompok etnis seperti kelompok
China, Arab, dan migran local (komering, sekayu, gumay, dan lainnya)
yang membawa bahasa daerah masing-masing sehingga munculnya
berbagai berbagai variasi bahasa yang unik hasil dari bahasa asli dan
pengaruh dari bahasa mereka sendiri.

Bahasa migran di pinggiran Sungai Musi mengacu pada perubahan


bahasa atau dialek yang terjadi karena migrasi penduduk atau pengaruh
lingungan sekitar. Pada mulanya Masyarakat migran hanya
menggunakan bahasa asli (bahasa ibu) kepada sesama kelompok migran
berjalannya waktu banyak kelompok migran yang ikut menggunakan LATAR
bahasa asli Palembang dalam berkomunikasi dengan Masyarakat.
BELAKANG
Penelitian ini memiliki urgensi serta kebaharuan
dalam memahami bahasa di wilayah tersebut salah
satunya adalah penelitian ini dapat
menggungkapkan aspek-aspek seperti perubahan
bahasa, variasi bahasa, penggunaan bahasa, serta
factor-factor yang mempengaruhi terjadinya bahasa
migran.
IDENTIFIKASI
MASALAH Bahasa migran di pinggiran Sungai Musi terdiri
03 dari beberapa variasi bahasa serta ragam bahasa
yang berkembang di sekitaran etnis Arab, China,
Bahasa migran banyak pengaruh oleh bahasa asing dan migran lokal.

01 dan bahasa daerah yang berkembang di pinggiran


Sungai Musi. Adanya campur kode dan ahli kode dalam interaksi
04 masyarakat migran di pinggiran Sungai Musi.

Bahasa migran di pinggiran Sungai Musi terdiri


02 dari beberapa bentuk kosa kata yang berkembang.

Penggunaan bahasa yang digunakan dalam interaksi


06 masyarakat di pinggiran Sungai Musi.

Faktor-faktor sosial dan kultural yang


07 mempengaruhi bahasa migran dalam
berkomunikasi dengan masyarakat setempat
dipinggiran Sungai Musi
RUMUSAN
01
Bagaimanakah proses terjadinya bahasa migran yang dipengaruhi oleh bahasa asing
dan bahasa daerah di pinggiran Sungai Musi?
MASALAH
Bagaimanakah bentuk variasi bahasa migran yang berkembang disekitaran
02 etnis Arab, China dan migran lokal di pinggiran Sungai Musi?

Bagaimanakah penggunaan bahasa yang dilakukan dalam


03 interaksi masyarakat di pinggiran Sungai Musi?

Bagaimanakah proses terbentuknya campur kode dan ahli kode dalam


04 interaksi masyarakat migran di pinggiran Sungai Musi?

Bagaimanakah Faktor-faktor sosial seperti generasi, jenis kelamin, dan


05 lama tinggal di wilayah tersebut serta ragam kultural yang
mempengaruhi bahasa migran dalam berkomunikasi dengan masyarakat
setempat dipinggiran Sungai Musi?
Penelitian yang dilakukan oleh Rijal Andi Samsu, Andi Mega Januarti Putri
& Sulviana yang dipublis dalam jurnal linguistic dan literatur pada tahun
2021 dengan judul “Penggunaan bahasa bagi kelompok migran di Makassar:

KAJIAN suatu kajian kontak bahasa”.

PUSTAKA Penelitian terdahulu yang relevan yang dilakukan oleh Sais Hasminah, Tuti
Bahfiarti & Muhammad Farid yang dipublis dalam jurnal Retorika pada
tahun 2020 dengan judul Konjo-Buginese Language Acoommodation When
Interacting with the Immigrants in West Sinjai.

Penelitian mengenai bahasa migran di pinggiran Sungai Musi menawarkan


pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana perubahan bahasa terjadi
dalam konteks local yang spesifik. Meskipun ada banyak penelitian tentang
bahasa atau perubahan bahasa di wilayah lain, setiap lokasi memiliki
karakteristik yang mempengaruhi bagaimana bahasa berubah dan
berkembang.
Fairclough (1997), menyampaikan bahwa bahasa adalah bagian dari
Masyarakat dan fenomena-fenomena linguistic adalah bagian dari
social.

Fishman (1972), sosiolinguistik sebagai kajian terkait karakteristik


ragam bahasa, dan penggunaan bahasa karena ketiganya saling
berinteraksi satu sama lainnya yang selalu berubah dan saling
mengubah satu sama lain dalam sebuah komunitas Masyarakat.

Lyons (1977), Masyarakat bahasa adalah semua orang yang


menggunakan suatu bahasa tertentu (dialek). Suatu Masyarakat
adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya (1) saling
berkomunikasi; (2) secara teratur berkomunikasi; dan (3) mereka
bertutur sama.

Bahasa dikaitkan dengan umur, jenis kelamin, dan status social


terdiri dari kelas ekonomi dan tingkatan pendidikan yang tidak akan
terlepas dari kajian ilmu social (sosiologi) dan ilmu bahasa sendiri
(linguistic).
Kerangka berpikir membantu dalam penelitian dengan
mengarahkan penulis mencari data untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Sosiolinguistik mempelajari hubungan antara
masyarakat dan bahasa. Masyarakat migran sering mengalami
perubahan bahasa untuk beradaptasi dengan lingkungan baru di
negara tujuan mereka, tetapi juga mempertahankan identitas
mereka dengan menggunakan bahasa asli saat berinteraksi dengan
sesama migran.

KERANGKA
BERPIKIR
METODE
PENELITIAN
Pendekatan
Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan
metedologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah
pendekatan sosiolinguistik, yang mempelajari penggunaan
bahasa dalam konteks masyarakat. Sedangkan pendekatan
metedologis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif
kualitatif.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di pinggiran Sungai
Musi, mencakup beberapa lokasi seperti
Pasar 16 Ilir, Kampung Kapitan, Benteng
Kuto Besak, Pasar Sekanak, dan Kampung
Arab.

Waktu penelitian berlangsung selama 3-4


bulan, dari bulan April hingga Agustus
2024.
Data dan Sumber Data
Penelitian
Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan informan
yang memenuhi kriteria tertentu, seperti jenis kelamin, usia, lama
tinggal, pendidikan, dan status sosial. Sumber data primer utama
berasal dari wawancara, sedangkan sumber data tambahan dapat
berupa dokumen.

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi metode simak


(observasi) dan metode cakap (wawancara).

Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber,


triangulasi teknik, dan triangulasi waktu untuk memastikan
kredibilitas data yang dikumpulkan.
Teknik Analisis
Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: Model Interaktif Miles Huberman
• Koleksi Data: Pengumpulan semua data yang relevan dari berbagai sumber seperti observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
• Kondensasi Data: Merangkum dan mengorganisir data secara sistematis untuk mengurangi
kompleksitasnya.
• Penyajian Data: Menyajikan data dalam bentuk yang sesuai seperti tabel, grafik, atau narasi
untuk mempermudah pemahaman.
• Kesimpulan: Menganalisis data untuk menarik kesimpulan atau temuan dari hasil penelitian.
Keabsahan data diuji melalui metode triangulasi, baik triangulasi teknik maupun triangulasi
informan, untuk memastikan keakuratan dan keandalan data yang diperoleh.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai