BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Galih Widi Astuti; 1501467; 2015
Ilena Rizky Rahayu; 1505967; 2015
Lathifah Nur’aini; 1603491; 2016
iii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bahasa terjadi karena adanya dua atau lebih bahasa yang dikenal
bahkan dikuasai oleh seorang atau kelompok penutur. Biasanya seorang atau
kelompok penutur ini merupakan orang yang bilingual atau multilingual.
Persaingan bahasa dapat terjadi pada masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah perbatasan, seperti masyarakat Cirebon dan Brebes. Kabupaten Cirebon
yang terletak di timur Provinsi Jawa Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa
Tengah. Begitu juga dengan Kabupaten Brebes yang terletak di pantai utara
Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Oleh karena
itu, tidak heran jika masyarakat Cirebon maupun Brebes memiliki variasi bahasa.
Di samping itu, Ranabrata (1992, hlm. 26) pernah mengungkapkan bahwa bahasa
Sunda dipakai di wilayah selatan Kabupaten Brebes, tetapi di daerah mana bahasa
Sunda itu dipakai dan bagaimana deskripsi bahasa Sunda di daerah tersebut tidak
dijelaskan lebih lanjut.
Penelitian ini bermaksud memaparkan kondisi riil persaingan bahasa yang
terjadi pada masyarakat tutur di Kabupaten Cirebon dan Brebes. Persaingan
bahasa dapat terjadi antarbahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun bahasa asing.
Bentuk persaingan bahasa dapat menghasilkan perubahan, pergeseran,
maupun pemertahanan bahasa. Pemertahanan bahasa terjadi ketika masyarakat
tutur memutuskan untuk menggunakan suatu bahasa. Sementara itu, pergerseran
bahasa merupakan wujud negatif dari sikap bahasa. Chaer (2014, hlm. 150)
mengungkapkan jika seseorang memiliki nilai rasa baik atau suka terjadap suatu
keadaan, maka orang itu dikatakan memiliki sikap positif. Jika sebaliknya disebut
memiliki sikap negatif.
Berkenaan dengan sikap negatif terhadap suatu bahasa, Halim (1978, hlm.
7) turut berpendapat bahwa jalan yang harus ditempuh untuk mengubah sikap
negatif itu menjadi sikap bahasa yang positif adalah dengan pendidikan bahasa
yang dilaksanakan atas dasar pembinaan kaidah dan norma bahasa, di samping
norma-norma sosial dan budaya yang ada di dalam masyarakat bahasa yang
bersangkutan. Berkaitan dengan pendapat Halim, kasus persaingan bahasa dapat
melibatkan faktor budaya. Bahasa dan budaya pada dasarnya merupakan dua hal
yang saling berkaitan. Dikatakan oleh Nababan (1999, hlm. 52) ada dua hal
mengenai hubungan bahasa dan budaya, yaitu “bahwa bahasa adalah bagian dari
budaya dan seseorang belajar budaya dari bahasa.”
Sejatinya penelitian mengenai keterkaitan antara bahasa dan budaya pernah
dilakukan oleh sejumlah peneliti. Misalnya Ahmad Mujib (2009, hlm. 141-154)
melalui penelitiannya yang berjudul “Hubungan Bahasa dan Kebudayaan
(Perspektif Sosiolinguistik)” mengungkapkan bahwa bahasa yang dilihat sebagai
alat interaksi masyarakat dipercaya menghasilkan satu pola hubungan yang
bersifat koordinatif dan subordinatif. Selanjutnya penelitian E. Aminuddin Aziz
(2013, hlm. 115-139) mengenai budaya inti yang memengaruhi sikap bahasa.
2
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. situasi kebahasaan dan sosial budaya masyarakat Cirebon dan Brebes;
2. bentuk persaingan bahasa dalam konteks sosial budaya yang terjadi pada
masyarakat Cirebon dan Brebes;
3. faktor penyebab terjadinya persaingan bahasa dalam konteks sosial budaya
pada masyarakat Cirebon dan Brebes.
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran bentuk persaingan
bahasa yang terjadi pada masyarakat tutur di wilayah perbatasan, khususnya
3
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah peta sikap bahasa
masyarakat Cirebon dan Brebes. Di samping itu, hasil penelitian disampaikan
dalam seminar nasional atau internasional sehingga dapat dipublikasikan melalui
jurnal ilmiah.
Filogenetik
(sistemik)
Kebudayaan Bahasa
Ontogenetik
(belajar)
menggabungkan dari berbeagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada.” (Sugiyono, 2016, hlm. 330). Peneliti menggunakan teknik triangualasi
artinya ada beberapa teknik penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama. Peneliti meenggunakan wawancara terstruktur dan
dokumentasi. Paket wawancara yang dilakukan mengacu pada paket wawancara
Basa Urang “Basa Urang Project” (Cohn, dkk. 2013). Sementara itu, metode yang
digunakan adalah metode simak. Sudaryanto (1993, hlm. 132), mengungkapkan
bahwa “metode simak adalah metode yang digunakan dalam penelitian bahasa
dengan cara mencatat dan merekam informasi yang disampaikan oleh informan”.
Melalui metode ini peneliti menyimak isi informasi, merekam, dan mencatat
informasi penting dari kegiatan wawancara.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz EA. 2013. Budaya inti, sikap bahasa, dan pembangunan karakter bangsa:
kasus penutur bahasa-bahasa daerah utama di Indonesia. Masyarakat
Linguistik Indonesia (2): 115-139.
Chaer A, Agustina L. 2014. Sosiolinguistik: perkenalan awal (edisi revisi).
Jakarta: Rineka Cipta.
Cohn A, dkk. 2013. Survey bahasa Sunda (instrumen penelitian basa urang
project). Bandung.
Halim A. 1978. Sikap bahasa dan pelaksanaan kebijaksanaan bahasa nasional.
Pengajaran Bahasa dan Sastra 4(6).
Jendra MII. 2010. Sociolinguistics the study of societies’s languages. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Kridalaksana H. 2001. Fungsi bahasa dan sikap bahasa. Flores: Nusa Indah.
Mujib A. 2009. Hubungan bahasa dan kebudayaan (perspektif sosiolinguistik).
Adabiyah 8(1): 141-154.
Nababan PWJ. 1999. Sosiolinguistik: suatu pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Ranabrata UD. 1992. Ekologi bahasa Sunda. Bahasa dan Sastra 9(3).
Rokhman F. 2013. Sosiolinguistik suatu pendekatan pembelajaran bahasa dalam
masyarakat multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setyawan A. 2011. Bahasa daerah dalam perspektif kebudayaan dan
sosiolinguistik: peran dan pengaruhnya dalam pergeseran dan pemertahanan
bahasa. International Seminar “Language Maintenance and Shift, 65-69.
Suandi, IN. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
9
A. Identitas Diri
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Transformasi Nilai Pendidikan tentang Dikti 2014
Konservasi Fauna dalam Leksikon
Etnozoologi: Kajian Etnopedagogi di
Kampung Dukuh, Kabupaten Garut
2 Konsep Harmoni Sosial-Budaya Orang UPI 2014
Sunda dalam Toponimi Tatar Sunda:
Kajian Antropolinguistik
3 Eksplorasi Nilai Pendidikan Lingkungan UPI 2012
15