Al-'Ibarah Al-Isthilahiyyah
Al-'Ibarah Al-Isthilahiyyah
Disusun oleh:
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji atas Kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan segala berkah,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Al Ibarat Al
Istilahiyyah yang berjudul “Contoh al-Ibarat al-Isthilahiyah dalam al-Mu’jam al-isthilahi
(4)” ini dengan baik. Shalawat dan juga salam tak lupa kami curah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., yang telah menuntun umat dari zaman jahilliyyah menuju zaman
‘ilmiyyah.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini, karena
telah mempercayakan makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami dalam hal Al
Ibarat Al Istilahiyyah. Adapun isi dari makalah yang penyusun buat ini dikutip dari buku
ataupun juga situs-situs internet yang berhubungan dengan pembahasan materi makalah
ini. Namun, penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan didalamnya. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik serta saran dari pembaca guna memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pada makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para teman-teman
sekalian.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar belakang ........................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Contoh-Contoh al-Ibarat al-Isthilahiyyah Dalam al-Mu’jam al-Isthilahi 4 ..................... 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Al-Mu’jam al-Isthilahi (4) merupakan salah satu sumber utama dalam bidang leksikografi
bahasa Arab. Karya leksikografi ini menjadi rujukan penting bagi peneliti, mahasiswa, dan
penerjemah yang berurusan dengan teks-teks bahasa Arab. Terdapat ribuan kata dan istilah
dalam al-Mu’jam al-Isthilahi (4), dan banyak di antaranya memiliki makna istilah khusus
yang mungkin berbeda dari makna harfiahnya. Konsep al-Ibarat al-Isthilahiyah mengacu
pada penggunaan istilah-istilah khusus dalam bahasa Arab yang mungkin tidak selalu mudah
dipahami oleh penutur asing atau orang yang belum terbiasa dengan terminologi khusus.
Oleh karena itu, memahami dan mengidentifikasi al-Ibarat al-Isthilahiyah dalam konteks al-
Mu’jam al-Isthilahi (4) merupakan tantangan penting. Karya ini mungkin mengandung
istilah-istilah ilmiah, teknis, atau spesifik yang memerlukan pemahaman lebih dalam dan
pengetahuan tentang bagaimana istilah-istilah tersebut digunakan dalam konteks bahasa
Arab.
Makalah ini akan membantu membuka pemahaman tentang bagaimana al-Ibarat al-
Isthilahiyah digunakan dalam al-Mu’jam al-Isthilahi (4) melalui analisis dan contoh-contoh
yang akan disajikan. Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang konsep ini akan
memfasilitasi penerjemahan yang akurat dan interpretasi yang benar terhadap teks-teks
bahasa Arab yang mengandung istilah-istilah khusus. Dengan begitu, makalah ini akan
memberikan sumbangan berharga bagi studi linguistik dan keilmuan bahasa Arab serta
meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman bahasa Arab yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja contoh-contoh al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat dalam al-Mu’jam al-
Isthilahi (4)?
2. Bagaimana makna-makna al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat dalam kitab al-
mu’jam al-isthilahi (4)?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui contoh-contoh al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat al-Mu’jam
al-Isthilahi (4).
2. Untuk memahami makna-makna al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat dalam kitab
al-mu’jam al-isthilahi (4)
2
BAB II
PEMBAHASAN
ِّ أخذ بالقلو
سحر، شدها وجذب االنتِّباه:ب واألبصار
Memiliki makna: Memperkuatnya, menarik perhatian, pesona
واألبصار
ِّ ب
ِّ اظر تأخذ بالقلو
ِّ شاهدت في منا ِّب ِّع النه ِّر من
Pada kata تأخذ بالقلوب واألبصارbermakna mengambil hati dan penglihan, jika makna leksikal
tetapi pada contoh ini memiliki makna menarik perhatian yang dapat menggetarkan hati dan
memikat pandangan. Jadi makna yang terkandung dalam contoh tersebut adalah "Saya
melihat di sumber-sumber sungai pemandangan yang begitu indah sehingga menggetarkan
hati dan memikat pandangan."
3
جامله، خفف عنه، واساه:)الن ِّ أخذ بخ
ٍ اط ِّر (ف
اط ِّر ِّه؟
ِّ أال ذهبت إِّلي ِّه وأخذت بِّخ،أخوك حزين ِّلحصو ِّل ِّه على المرك ِّز الثاني في المسابق ِّة
Pada kata َوأ َ َخذْتَ بِ َخا ِط ِرهmemiliki makna mengambil bahaya (fulan), tetapi pada contoh ini
memiliki arti kontekstual menghiburnya/ menghilangkan/ memujinya. Jadi, makna dari
contoh tersebut ialah "Saudaramu sedih karena mendapatkan peringkat kedua dalam
kompetisi, mengapa tidak pergi kepadanya dan menghiburnya?".
4
ضبطه، سيطر علي ِّه، تحكم فِّي ِّه:) أخذ بزمام (األمر
مر
ِّ مام األ
ِّ بز
ِّ ت السفينة تغرق لوال أن أخذ ربان ماهر
ِّ كاد
Pada kalimat )(األمر أخذ بزمامmemiliki arti leksikal ambil kendali (perkara). Tetapi, pada
contoh ini diartikan dengan kontekstual yaitu dikendalikan/ mengendalikan/ mengontrol.
Jadi, contoh tersebut dapat diartikan “Kapal hampir saja tenggelam jika tidak dikendalikan
oleh nahkoda yang mahir.
5
عفاء والبالئِّسين
ِّ كان يأخذ بناصرةِّ الض
Pada kata يأخذ بناصرةmemiliki arti mengambil dukungan. Kata yang dimaksud Seseorang
yang membantu dan mendukung orang lain, tolong dia. Pada contoh ini dimaknai dengan
membela. Jadi contoh tersebt dapat diartikan dengan “Dia biasanya membela yang lemah
dan yang menderita.”
تمكن منه، قهره، أذله، مقدم شع ِّر الرأ ِّس: الناصية:بناصي ِّة
ِّ أخذ
).بناصيتِّها
ِّ (ما ِّمن داب ٍة إِّال هو أ ِّخذ:قال تعالى
Pada kata أخذ بناصيتهاdiartikan dengan mengambil/ merampas ubun-ubun. Maksud dari kata
ter sebut: Dia mengangkat rambut di kepala, merendahkan, menaklukkannya, menguasainya.
Tetapi pada ayat ini kata tersebut diartikan kontekstual menguasai .Sehingga arti keseluruhan
dari ayat tersebut ialah “Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang
memegang ubun-ubunnya (Menguasainya).”
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam Kitab al-Mu’jam al-Isthilahi (4) terdapat berbagai istilah dan ungkapan yang
memiliki makna khusus, yang mana makna sebenarnya berbeda dengan makna harfiahnya.
Istilah-istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan situasi atau konsep tertentu, dan
pemahaman konteks sangat penting untuk mengartikannya dengan benar. Dalam beberapa
kasus, istilah-istilah ini dapat memiliki makna kiasan atau makna khusus yang berbeda dari
penggunaan umumnya dalam bahasa Arab.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abu Sa'ad, A. (1987). Mu'jam al-al-Tarakib wa al-Ibarat al-Isthilahiyyah al-Qodim minha. Beirut: Daar
al-'Ilmi.