Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

CONTOH AL-IBARAT AL-ISTILAHIYAH DALAM

AL-MU’JAM AL-ISTILAHI (4)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Ibarat Al-Istilahiyyah

Dosen Pengampu: Dr. Nurhamim, M.Pd.

Disusun oleh:

Fanni Izzatul Millah (211220040)

Reza Pahlevi (211220042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji atas Kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan segala berkah,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Al Ibarat Al
Istilahiyyah yang berjudul “Contoh al-Ibarat al-Isthilahiyah dalam al-Mu’jam al-isthilahi
(4)” ini dengan baik. Shalawat dan juga salam tak lupa kami curah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., yang telah menuntun umat dari zaman jahilliyyah menuju zaman
‘ilmiyyah.

Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini, karena
telah mempercayakan makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami dalam hal Al
Ibarat Al Istilahiyyah. Adapun isi dari makalah yang penyusun buat ini dikutip dari buku
ataupun juga situs-situs internet yang berhubungan dengan pembahasan materi makalah
ini. Namun, penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan didalamnya. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik serta saran dari pembaca guna memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pada makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para teman-teman
sekalian.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Serang, 26 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Contoh-Contoh al-Ibarat al-Isthilahiyyah Dalam al-Mu’jam al-Isthilahi 4 ..................... 3

BAB III ................................................................................................................................. 7


PENUTUP ............................................................................................................................ 7
Kesimpulan ....................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Al-Mu’jam al-Isthilahi (4) merupakan salah satu sumber utama dalam bidang leksikografi
bahasa Arab. Karya leksikografi ini menjadi rujukan penting bagi peneliti, mahasiswa, dan
penerjemah yang berurusan dengan teks-teks bahasa Arab. Terdapat ribuan kata dan istilah
dalam al-Mu’jam al-Isthilahi (4), dan banyak di antaranya memiliki makna istilah khusus
yang mungkin berbeda dari makna harfiahnya. Konsep al-Ibarat al-Isthilahiyah mengacu
pada penggunaan istilah-istilah khusus dalam bahasa Arab yang mungkin tidak selalu mudah
dipahami oleh penutur asing atau orang yang belum terbiasa dengan terminologi khusus.
Oleh karena itu, memahami dan mengidentifikasi al-Ibarat al-Isthilahiyah dalam konteks al-
Mu’jam al-Isthilahi (4) merupakan tantangan penting. Karya ini mungkin mengandung
istilah-istilah ilmiah, teknis, atau spesifik yang memerlukan pemahaman lebih dalam dan
pengetahuan tentang bagaimana istilah-istilah tersebut digunakan dalam konteks bahasa
Arab.

Makalah ini akan membantu membuka pemahaman tentang bagaimana al-Ibarat al-
Isthilahiyah digunakan dalam al-Mu’jam al-Isthilahi (4) melalui analisis dan contoh-contoh
yang akan disajikan. Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang konsep ini akan
memfasilitasi penerjemahan yang akurat dan interpretasi yang benar terhadap teks-teks
bahasa Arab yang mengandung istilah-istilah khusus. Dengan begitu, makalah ini akan
memberikan sumbangan berharga bagi studi linguistik dan keilmuan bahasa Arab serta
meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman bahasa Arab yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja contoh-contoh al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat dalam al-Mu’jam al-
Isthilahi (4)?
2. Bagaimana makna-makna al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat dalam kitab al-
mu’jam al-isthilahi (4)?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui contoh-contoh al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat al-Mu’jam
al-Isthilahi (4).
2. Untuk memahami makna-makna al-‘ibarah al-isthilahiyyah yang terdapat dalam kitab
al-mu’jam al-isthilahi (4)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Contoh-Contoh al-Ibarat al-Isthilahiyyah Dalam al-Mu’jam al-Isthilahi 4


Berikut ini contoh-contoh al-ibarat al-isthilahiyyah beserta penjelasannya:

‫ غلبه‬،‫ ضيِّق عليه‬:)‫ أخذ بأنفاس (فالن‬


‫اس الرج ِّل على يد ِّلي بك ِّل ما ِّعن ِّد ِّه من معلومات‬
ِّ ‫ت الشرطة بأنف‬
ِّ ‫أخذ‬
Pada kata )‫أخذ بأنفاس (فالن‬ makna leksikalnya ialah mengambil jiwa (fulan). Akan tetapi
dalam makna kontekstual adalah melemahkan, menaklukkan atau menundukkan. Sepeti
contoh “ Polwan dapat melemahkan jiwa laki-laki itu hingga ia memberikan setiap informasi
yang ada pada dirinya”.

ِّ ‫ أخذ بالقلو‬
‫ سحر‬،‫ شدها وجذب االنتِّباه‬:‫ب واألبصار‬
Memiliki makna: Memperkuatnya, menarik perhatian, pesona

‫واألبصار‬
ِّ ‫ب‬
ِّ ‫اظر تأخذ بالقلو‬
ِّ ‫شاهدت في منا ِّب ِّع النه ِّر من‬
Pada kata ‫ تأخذ بالقلوب واألبصار‬bermakna mengambil hati dan penglihan, jika makna leksikal
tetapi pada contoh ini memiliki makna menarik perhatian yang dapat menggetarkan hati dan
memikat pandangan. Jadi makna yang terkandung dalam contoh tersebut adalah "Saya
melihat di sumber-sumber sungai pemandangan yang begitu indah sehingga menggetarkan
hati dan memikat pandangan."

ِّ ‫ الثِّياب التي تكون في مو‬: ‫ التالبِّيب‬:)‫ أخذ بتالبيب (فالن‬


،‫ تمكن ِّمنه‬،‫ضعِّ النح ِّر‬
‫بخناقِّ ِّه‬
ِّ ‫أمسك‬
‫ وأخذ ِّبتالبي ِّب ِّه‬،‫ما إن رأى غ ِّريمه حتى انقض علي ِّه‬
Pada kata ‫ أخذ بتالبيب‬memiliki arti mengambil kerah leher, maksudnya pakaian di tempat
leher, mencekik leher, tetapi pada contoh ini kata tersebut memiliki arti kontektual
menyerang/ mencengkram. Jadi, makna dari contoh tersebut ialah "Tatkala ia melihat
musuhnya, ia langsung melompat ke arahnya dan menyerang/ menerkamnya."

3
‫ جامله‬،‫ خفف عنه‬،‫ واساه‬:)‫الن‬ ِّ ‫ أخذ بخ‬
ٍ ‫اط ِّر (ف‬
‫اط ِّر ِّه؟‬
ِّ ‫ أال ذهبت إِّلي ِّه وأخذت بِّخ‬،‫أخوك حزين ِّلحصو ِّل ِّه على المرك ِّز الثاني في المسابق ِّة‬
Pada kata ‫ َوأ َ َخذْتَ بِ َخا ِط ِره‬memiliki makna mengambil bahaya (fulan), tetapi pada contoh ini
memiliki arti kontekstual menghiburnya/ menghilangkan/ memujinya. Jadi, makna dari
contoh tersebut ialah "Saudaramu sedih karena mendapatkan peringkat kedua dalam
kompetisi, mengapa tidak pergi kepadanya dan menghiburnya?".

ِّ ‫ أخذ بِّ ِّخنا‬


‫ غلبه‬،‫ ضيق علي ِّه‬:)‫ق (فالن‬
‫ هذه األيام‬،‫اء‬
ِّ ‫ق الكثيرين من الفقر‬
ِّ ‫أخذ الغالء ِّب ِّخنا‬
Pada kata )‫(فالن‬ ‫ق‬
ِّ ‫ أخذ بِّ ِّخنا‬pada dasarnya memiliki arti Dia mencekik (Fulan), tetapi pada
contoh ibarah ini kata tersebut memiliki arti menyulitkan, melemahkannya. Jadi, arti dari
contoh tersebut ialah "Kenaikan harga/ biaya hidup menyulitkan banyak orang miskin, akhir-
akhir ini.” Kata mencekik yang dimaksud dalam contoh ini biasa digunakan sebagai
persamaan dari kata kesulitan.

.‫ عمل به‬،‫ البمه‬:‫ أخذ برأي فالن\ بوجهة نظره‬


‫ت عمه‬
ِّ ‫اج ِّه ِّمن ِّبن‬
ِّ ‫أخد محمود برأي والده في زو‬
Pada kata ‫ أخذ برأي فالن\ بوجهة نظره‬memiliki makna leksikal Dia mengambil pendapat/
sudut pandang (nya), tetapi pada contoh ini memiliki makna mengikuti pendapat. Jadi, contoh
tersebut dapat diartikan “Mahmud mengikuti pendapat ayahnya untuk menikahi putri
pamannya.”

‫ ضيق علي ِّه‬،‫ قهره‬،‫ أذله‬:)‫ أخذ برقب ِّة (فالن‬


‫اإلسالم أال يأخذ القوي بِّرقب ِّة الضعيف‬
ِّ ‫ِّمن ِّسياس ِّة‬
Pada kata )‫(فالن‬ ‫ أخذ برقب ِّة‬memiliki arti pengawasan (fulan), maksud kata merendahkan,
memaksa, melemahkan, tetapi pada contoh ini memiliki arti menindas/ mengambil
keuntungan. Jadi, contoh diatas dapat diartikan “Dalam politik Islam yang kuat (berkuasa)
tidaklah menindas/ mengambil keuntungan yang lemah.”

4
‫ ضبطه‬،‫ سيطر علي ِّه‬،‫ تحكم فِّي ِّه‬:)‫ أخذ بزمام (األمر‬
‫مر‬
ِّ ‫مام األ‬
ِّ ‫بز‬
ِّ ‫ت السفينة تغرق لوال أن أخذ ربان ماهر‬
ِّ ‫كاد‬
Pada kalimat )‫(األمر‬ ‫ أخذ بزمام‬memiliki arti leksikal ambil kendali (perkara). Tetapi, pada
contoh ini diartikan dengan kontekstual yaitu dikendalikan/ mengendalikan/ mengontrol.
Jadi, contoh tersebut dapat diartikan “Kapal hampir saja tenggelam jika tidak dikendalikan
oleh nahkoda yang mahir.

‫ تتابع‬،‫ توالي‬: ‫ أخذ بعضه برقاب بعض‬


‫بعض‬
ِّ ‫ب‬
ِّ ‫برقا‬
ِّ ‫الماضي ِّة وقد أخذ بعضها‬
ِّ ‫كريات حيا ِّت ِّه‬
ِّ ‫مرت ِّب ِّه ِّذ‬
Pada kata ‫بعض‬ ‫ أخذ بعضه برقاب‬memiliki makna leksikal Dia mencekik sebagian
dari mereka dengan mencekik sebagian lainnya. Maksud kalimat tersebut berturut-turut.
Tetapi pada contoh tersebut bermakna “Kenangan masa lalu di hidup selalu melintas dalam
ingatanya atau kenangan masa lalu akan teringat selalu.”

.‫ راعی أمرا ما‬،‫ قدر‬: ‫ أخذ بعين االعتبار‬


‫زيع صدقتِّ ِّه‬
ِّ ‫تاجين عند تو‬
ِّ ‫ار أق ِّرباءه المح‬
ِّ ‫ين االعتِّب‬
ِّ ‫أخذ التاجر بع‬
Pada kata ‫ أخذ بعين االعتبار‬memiliki makna leksikal mengambil perhitungan, tetapi pada contoh
ini memiliki arti kontekstual mempertimbangkan. Jadi, contoh tersebut dapat diartikan
dengan “Pedagang mempertimbangkan sanak keluarganya yang membutuhkan, ketika
membagikan sedekahnya.”

‫ أثار ِّإعجابه‬،‫ س ِّحر‬:)‫ أخذ ب(كذا‬


‫الرياضي الرائع الذي قدمة الطالب‬
ِّ ‫بالعرض‬
ِّ ‫أخذ المشاهدون‬
Pada kata )‫(كذا‬ ‫ أخذ ب‬memiliki makna leksikal mengambil dengan (hal itu), tetapi pada
contoh ini bermakna tersihir, terkesan, terpengaruh. Sehingga contoh tersebut dapat diartikan
dengan “Para penonton terkesan dengan pertunjukan olahraga menyenangkan yang
disugukan oleh para siswa.”

.‫ ساعده‬.‫ ويؤيده‬،‫ من يعين الغير‬:‫اصر‬


ِّ ‫ الن‬:‫بناص ِّره‬
ِّ ‫ أخذ‬

5
‫عفاء والبالئِّسين‬
ِّ ‫كان يأخذ بناصرةِّ الض‬
Pada kata ‫ يأخذ بناصرة‬memiliki arti mengambil dukungan. Kata yang dimaksud Seseorang
yang membantu dan mendukung orang lain, tolong dia. Pada contoh ini dimaknai dengan
membela. Jadi contoh tersebt dapat diartikan dengan “Dia biasanya membela yang lemah
dan yang menderita.”

‫ تمكن منه‬،‫ قهره‬،‫ أذله‬،‫ مقدم شع ِّر الرأ ِّس‬: ‫ الناصية‬:‫بناصي ِّة‬
ِّ ‫ أخذ‬
).‫بناصيتِّها‬
ِّ ‫ (ما ِّمن داب ٍة إِّال هو أ ِّخذ‬:‫قال تعالى‬
Pada kata ‫ أخذ بناصيتها‬diartikan dengan mengambil/ merampas ubun-ubun. Maksud dari kata
ter sebut: Dia mengangkat rambut di kepala, merendahkan, menaklukkannya, menguasainya.
Tetapi pada ayat ini kata tersebut diartikan kontekstual menguasai .Sehingga arti keseluruhan
dari ayat tersebut ialah “Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang
memegang ubun-ubunnya (Menguasainya).”

‫ تنبه‬،‫ تيقظ‬:‫ أخذ حذره‬


‫ خوفا من اللصوص‬،‫طلب ِّمن أوالد ِّه أن يأخذوا ِّحذرهم فِّي تِّلك الليل ِّة‬
Pada kata ‫ يَأ ْ ُخذُوا حِ ذْ َرهُ ْم‬memiliki arti berhati-hati, tetapi pada contoh ini diartikan dengan
waspada. Jadi, contoh tersebt dapat diartikan dengan “Ia meminta anak-anaknya agar
mereka tetap waspada pada malam itu, karena merasa takut dengan pencuri.”

‫ مشی نحو‬،‫ سار‬:... ‫ أخذ طريقه إلى‬


‫الصف مباشرة‬
ِّ ‫ أخذوا طريقهم إلى‬،‫عندما وصل التالميذ إلى المدرسة‬
Pada kata ‫إلي‬ ‫ أخذ طريقه‬memiliki makna mengambil langkah/ berjalan, tetapi pada contoh
ini kata tersebt diartikan dengan menuju. Jadi, contoh tersebut dapat dimaknai dengan
“Ketika para siswa tiba di sekolah, mereka langsung menuju ke kelas.”

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam Kitab al-Mu’jam al-Isthilahi (4) terdapat berbagai istilah dan ungkapan yang
memiliki makna khusus, yang mana makna sebenarnya berbeda dengan makna harfiahnya.
Istilah-istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan situasi atau konsep tertentu, dan
pemahaman konteks sangat penting untuk mengartikannya dengan benar. Dalam beberapa
kasus, istilah-istilah ini dapat memiliki makna kiasan atau makna khusus yang berbeda dari
penggunaan umumnya dalam bahasa Arab.

7
DAFTAR PUSTAKA
Abu Sa'ad, A. (1987). Mu'jam al-al-Tarakib wa al-Ibarat al-Isthilahiyyah al-Qodim minha. Beirut: Daar
al-'Ilmi.

Anda mungkin juga menyukai