Anda di halaman 1dari 1

FENOMENA HAK ANAK

Ibu di morowali tega membakar bayi hingga tewas gegara takut ketahuan melahirkan di
luar nikah.

Seorang perempuan muda berinisial NKD di Morowali, Sulawesi Tengah, membakar bayi yang
baru dilahirkannya. Wanita berusia 22 tahun itu, membunuh anaknya sendiri dengan cara
membakar ditempat sampah. Dia beralasan takut ketahuan orang tua dan teman-temannya bahwa
sudah melahirkan di luar nikah.
NKD mengaku melahirkan bayi laki-laki tersebut di kamar kos tempat tinggalnya. Saat
dilahirkan, bayi disebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Setelah melahirkan sang
anak, NKDA kemudian membungkusnya dengan menggunakan baju dan menyimpannya dalam
sebuah dus. Sekitar pukul 05.00 Wita, pelaku membawa bayi tersebut, ke tempat pembuangan
sampah dengan seorang diri dan membakarnya bersama dengan sampah-sampah lainnya.
Kapolres memastikan NKD bakal diberi pendampingan agar mendapatkan penanganan yang
tepat. Sedangkan untuk kekasih pelaku, kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Morowali, motif dari pelaku membuang dan
membakar bayinya diduga karena tersudut rasa malu hamil diluar nikah, sehingga pelaku nekat
melakukan aksi yang keji tersebut.
Penerapan Sanksi terhadap Ibu sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Anak
Pengaturan hukum tindak pidana terhadap ibu yang membunuh bayinya setelah dilahirkan diatur
dalam Pasal 341, 342, dan 343 KUHP serta diatur juga dalam UU Perlindungan Anak. Berkaitan
dengan sanksi pidana dalam perbuatan tersebut berdasarkan Pasal 80 ayat 3 dan 4 UU No. 35
tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yaitu: pelaku dipidana penjara paling lama 15 tahun
dan/atau denda paling banyak tiga miliar rupiah.
Upaya penanggulangan
Upaya yang dilakukan pihak aparat hukum tepatnya disini anggota kepolisian yakni ada tiga,
yaitu upaya pre-emtif, preventif, dan upaya represif. Upaya preemtif meliputi kegiatan-kegiatan
positif seperti melaksanakan sosialisasi-sosialisasi ke sekolah-sekolah dan desa. Upaya preventif
meliputi kegiatan patroli dan pemberian himbauan-himbauan secara sambang kepada
masyarakat. Dan yang terakhir adalah upaya represif dimana upaya ini merupakan tindakan
penegakan hukum dengan menjatuhkan hukuman berupa sanksi pidana kepada pelaku tindak
pidana kejahatan.

Anda mungkin juga menyukai