Anda di halaman 1dari 3

Nama : Merly Natesya

NIM 21031141
Mata Kuliah : Mikroteknik
Dosen Pengampu : Dra. Helendra, M.
S Tugas 3 Mikroteknik

DEHIDRASI DAN PENJERNIHAN (CLEARING) JARINGAN

A. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan langkah kedua dalam pemrosesan jaringan. Tujuan


dehidrasi adalah mengambil semua air dari dalam jaringan dan membersihkan sisa-
sisa larutan fiksatif yang digunakan pada langkah fiksasi. Jika air tidak dikeluarkan
maka ia akan mengganggu tahapan pembuatan preparat selanjutnya. Jika air telah
dikeluarkan dari jaringan, maka jaringan tersebut dapat diisi dengan parafin atau zat
lainnya yang dipakai untuk membuat blok preparat. Hal ini perlu dilakukan karena air
tidak dapat bercampur dengan cairan parafin atau zat lainnya yang dipakai untuk
membuat blok preparat. Untuk kebanyakan jaringan, tahapan dehidrasi diikuti dengan
tahapan penjernihan (Clearing) sehingga jaringan menjadi jernih (transparan) sebelum
diinfiltrasi.

Ada beberapa macam cairan yang dapat dipakai untuk proses dehidrasi yaitu:
1. Alkohol (etanol)
2. Sukrosa 20%
3. Metil alkohol atau spiritus
4. Etanol (konsentrasi 70%-100%)

 Proses Dehidrasi
 Melewatkan jaringan melalui satu seri larutan yang dapat menarik air
dengan konsentrasi larutan yang semakin naik dan konsentrasi air
semakin menurun.
 Larutan akan menarik air dan kemudian menempati ruangan yang
ditinggalkan oleh air tersebut.
 Waktu: tergantung pada volume jaringan (berkisar 6-24 jam)
 Cara yang sering dipakai untuk dehidrasi adalah secara bertahap
dengan menggunakan alkohol dengan konsentrasi yang makin
meningkat secara lebih perlahan yaitu :

Alcohol 70%.......................................................................................hari
Alcohol 80%.......................................................................................hari
Alcohol 90%.......................................................................................hari
Alcohol 95%.......................................................................................hari
Alcohol 95%.......................................................................................hari
Alcohol 100%.....................................................................................hari
Alcohol 100%.....................................................................................hari

B. Penjernihan

Penjernihan (clearing) adalah proses penarikan dehidran dari spesimen


jaringan. Jika menggunakan alkohol sebagai dehidran, penjernihan bisa berarti
dealkoholisasi. Penjernihan bukanlah langkah utama dalam prosesing jaringan. Tahap
ini diperlukan jika dehidran yang digunakan tidak bisa bercampur dengan media
infiltrasi (seperti parafin atau resin plastik, pada tahap selanjutnya setelah fiksasi)
karena banyak dehidran yang tidak sesuai dengan media tanam, sebelum
menanamkan semua dehidran harus dikeluarkan dari spesimen.

Clearant (atau larutan penjernih) adalah reagen yang digunakan pada tahap
penjernihan, merupakan tahapan transisi dari alcohol ke paraffin. Menghilangkan
opasitas (tidak tembus cahaya) atau menjadikan jaringan bening/jernih. Menggunakan
larutan yang dapat bercampur dengan paraffin karena alcohol tidak dapat melarutkan
paraffin. Pada metode menggunakan celloidin, tidak perlu melakukan penjernihan
karena celloidin larut dalam alcohol absolut dan eter.

Larutan penjernih yang umum digunakan adalah Xylol (xylene), Toluol


(toluene), kloroform, dan minyak Cedar atau Metil Salisilat. Xylol merupakan larutan
penjernih yang paling sering digunakan karena memiliki kecenderungan mengeraskan
jaringan sehingga perlu perhatian dalam penggunaannya terutama untuk jaringan ikat,
otot, dan tulang rawan.

1. Xylol dan toluol


 Mengeraskan jaringan
 Dapat menguap keluar dari jaringan, sehingga butuh pengerjaan
yang cepat
 Setelah didehidrasi, jaringan dimasukkan pada campuran
alcohol:xylol (1:1) selama 30 menit dan 2x xylol selama 30-60
menit
 Jaringan dipindahkan pada paraffin lembut yang telah dicairkan
dalam oven
 Toluol tidak terlalu cepat menguap dan tidak mengeraskan jaringan
secara berlebih.

2. Kloroform
 Perendaman dengan campuran alcohol : Kloroform (1:1) hingga
jaringan tenggelam ke dasar wadah.
 Semakin banyak menyerap kloroform, semakin berat jaringan.
 Bersifat mengeringkan sehingga tidak direkomendasikan.

3. Minyak cedar atau metil salisilat


 Dapat digunakan langsung dari alcohol 95%, karena bersifat
mengeluarkan air
 Harus direndam semalam penuh untuk mengeluarkan alcohol dari
jaringan dan digantikan dengan minyak cedar
 Minyak harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum infiltrasi
dengan penambahan toluol.

Anda mungkin juga menyukai