Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN JIWA DEFISIT KEPERAWATAN DIRI

Disusun Oleh:
Silvia utami

DOSEN PEMBIMBING

ABUBAKAR SIDIK S.kep,M.kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIK BINA HUSADA PALEMBANG
2024

SP 3 DEFISIT PERAWATAN DIRI

1. Pengertian
Kelemahan kemampuan untuk melakukan atau melengkapi aktifitas mandi/
kebersihan diri.
Perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki manusia.
Pasien gangguan jiwa sering mengalami penurunan minat dalam melaksanakan
perawatan diri. Asuhan keperawatan perlu diberikan agar pasien mampu merawat
dirinya secara mandiri tanpa menjadi beban bagi keluarga maupun orang lain di luar
keluarga.
2. tanda dan gejala
a. Gangguan kebersihan diri: badan kotor, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan
bau, kuku panjang dan kotor
b. Ketidakmampuan berhias/ berdandan, rambut acak-acakan, pakaian kotor dan
tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien
wanita tidak berdandan
c. Ketidakmampuan makan secara mandiri: ketidakmampuan mengambil makan
sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya
d. Ketidakmampuan untuk untuk BAB/BAK secara mandiri: BAB atau BAK tidak
pada tempatnya, tidak membersihakan diri secara baik setelah BAB/BAK.

Faktor yang Berhubungan


a. Menurun atau kurang motivasi
b. Kecemasan berat
c. Gangguan Persepsi atau Kognitif
d. Kelemahan dan Ketakutan
e. Hambatan Lingkungan

3. Strategi pelaksanaan
Tindakan untuk Pasien
Sp 1 Latih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
1. Jelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
2. Jelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
3. Jelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
4. Latih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri

Sp 2 Latih pasien berdandan dan berhias


Untuk pasien laki-laki latihan meliputi
1. Berpakaian
2. Menyisir rambut
3. Bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
1. Berpakaian
2. Menyisir rambut
3. Berhias

Sp 3 Latih pasien makan secara teratur


1. Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-2200 kal
(perempuan) dan laki-laki antara 2400-2800 kal setiap hari makan : minum 8
gelas (2500ml setiap hari ) dan cara makan dan minum
2. Menjelaskan cara makan yang tertib.
3. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
4. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

Sp 4 Latih pasien untuk BAB/BAK secara mandiri


1) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
2) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
3) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

4.Diagnosa Medis
Skizofrenia, Depresi

LP 4 ISOLASI SOSIAL

1. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan
terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam
(Nanda, 2005). Dengan kata lain kita dapat katakan bahwa isolasi sosial adalah
kegagalan individu dalam melakukan interaksi dengan orang lain yang disebabkan
oleh pikiran negatif atau mengancam.
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang di alami oleh individu dan diterima
sebagai ketentuan orang lain sebagai suatu keadaan yang negatif atau
mengancam (Towsend, 2008). Isolasi sosial adalah suatu keadaan dimana individu
mengalami suatu kebutuhan atau mengharapakan untuk melibatkan orang lain,
akan tetapi tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito, 2004). Sedangkan
menurut Kim (2006) isolasi sosial merupakan kesendirian yang dialami individu dan
dirasakan sebagai beban oleh orang lain dan sebagai keadaan yang negatif atau
mengancam.
Keadaan ketika individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau
keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu
untuk membuat kontak (Carpenito-Moyet, 2007). Kondisi sendirian, yang dialami
individu dan dipersepsikan disebabkan orang lain dan sebagai kondisi yang negatif
dan mengancam (Townsend, 2010).

2. Karakteristik
Karakteristik isolasi sosial menurut Nanda (2005) meliputi:
a. menarik diri
b. tidak komunikatif
c. mencoba menyendiri
d. asyik dengan pikiran dan dirinya sendiri/ autistik
e. tidak ada kontak mata
f. sedih
g. afek tumpul
h. perilaku bermusuhan
i. menyetakan perasaan sepi atau ditolak
j. kesulitan membina hubungan di lingkungannya
k. menghindari orang lain
l. mengungkapkan perasaan tidak dimengerti orang lain

Data-Data Yang Perlu Ditambahkan


 Pola hubungan dengan orang lain
a. orang yang berarti bagi klien
b. peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat
c. hambatan berhubungan dengan orang lain
 Arti perpisahan dan kehilangan bagi klien
 Pola interaksi dalam keluarga
a. pola komunikasi
b. orang terdekat
c. pengambilan keputusan
Faktor yang berhubungan
a. Perubahan status mental
b. Ketidakmampuan terlibat dalam hubungan personal
c. Tidak menerima nilai sosial
d. Tidak menerima perilaku sosial
e. Tidak adekuatnya sumber pribadi
f. Kurang minat

3. Intervensi Generalis
a. Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1) Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:

a) Pasien dapat memulai hubungan atau interaksi dengan orang lain.


b) Pasien dapat mengembangkan dan meningkatkan hubungan/ interaksi
sosial dengan orang lain
c) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

2) strategi pelaksanaan

Sp 1) Membantu pasien mengungkapkan hambatan ketika akan berinteraksi


dengan orang lain:
Dapat melakukan dengan berdiskusi dengan pasien tentang penyebab
isolasi sosial, keuntungan berinteraksi dan kerugian kerugian bila tidak
bereineraksi

Sp 2) Melatih pasien melakukan interaksi secara bertahap: Berkenalan


dengan satu orang seorang perawat
Sp 3) Melatih pasien melakukan interaksi secara bertahap: Berkenalan
dengan dua orang seorang pasien lain

c) TAK sosialisasi

4. Diagnosa Medis
Skizofrenia, Depresi

Anda mungkin juga menyukai