Anda di halaman 1dari 1

1.

Menurut Stevenson (2005), Material Requirement Planning (MRP) adalah sistem


informasi berbasis komputer yang menerjemahkan Jadwal Produksi Induk (Master
Production Schedule) untuk barang Jadi (produk akhir) menjadi tahapan kebutuhan sub-
assy, komponen dan bahan baku.
Terdapat beberapa langkah yang harus dilewati dalam upaya penyusunan Material Requirement
Planning, yaitu diantaranya adalah :

 Netting (persyaratan bersih), adalah penentuan dari persyaratan bersih yang berasal dari
perbedaan antara persyaratan kotor (gross requirement) dengan persediaan yang ada.
 Lotting (kuantitas pesanan), adalah salah satu tahapan, di mana jumlah pesanan untuk
setiap komponen ditentukan berdasarkan dengan persyaratan bersih yang telah dihasilkan
oleh proses netting.
 Offsetting (rencana pemesanan), adalah fase di mana waktu pesanan yang direncanakan
ditentukan dengan cara mempertimbangkan waktu tunggu (lead time process) dengan
pesanan dari pemasok.
 Exploding, dimana tahapan ini berfungsi untuk menentukan jumlah produk jadi yang
dibutuhkan dengan menentukan bill of material dan kebutuhan kotor dari masing-masing
komponen.

2. MRP penting karena memberikan informasi tentang koordinasi pesanan yang lebih baik
untuk komponen – komponen dengan rencana item dan juga membuat penjadwalan lebih
baik karena prioritas diketahui dalam metode MRP ini. Informasi dari metode MRP juga
menunjukkan adanya penundaan komponen, hal tersebut penting karena bisa menjadi
penyebab produksi terhambat

Anda mungkin juga menyukai