Tujuan :
1) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menampilkan sikap atau
akhlak mulia dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menghindari sikap tercela,
baik Bullying, perbal non perbal, mencela ataupun memfitah serta Gibah.
3) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu untuk memanfaatkan
media sosial dengan adab-adab yang baik dan menghindari komen-komen
negatif serta menghindari berita-berita Hoak.
Kegiatan Inti :
a) Berd’oa sebelum belajar
b) Tadarus bersama . Qs. Al-Muthaffifiin
c) Siswa di arahkan untuk berdzkir dan bertaubat dan ditutup dengan
shalawat jibril . semuanya minimal masing-masing 11 x
Dibaca 11 X
Dibaca 11 X
Istighfar
Sebaliknya, Rasulullah SAW menekankan rasa malu bagi tiap muslim. Rasa
malu dapat meninggalkan semua perbuatan tercela dan menjauhkan dari hal-
hal negatif.
Riwayat lain bersanad shahih oleh Al Albani menyebutkan hal serupa.
Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
Selain itu, disebutkan Allah SWT tidak menyukai orang bersuara keras
dan kasar karena merupakan wujud keangkuhan dan kesombongan. Hal ini
termaktub dalam surah Luqman ayat 18-19,
(18) َِلِي ُِحبُّ ِ ُك َّلِ ُم ْخت َا ٍلِفَ ُخ ْو ٍِر َ ضِ َم َر ًح ۗاِا َِّن ه
َ ِّٰللا ْ ِِشِف
ِ ىِاَلَ ْر ِ ِو ََلِت َْم
َ اس َ ُ َو ََلِت
ِ َّص ِع ْرِ َخ َّدكَ ِ ِللن
(19) ْر ْ ُص ْوت
ِِ ِال َح ِمي َ َص َواتِِل ْ َِاَلْ ص ْوت ِۗكَ ِا َِّنِا َ ْن َك َر
َ ِِم ْنِ ض ُ ِوا ْغ
ْ ض َ َصدِْفِ ْيِ َم ْشيِك ِ ِࣖوا ْق
َ
Artinya: Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.
Berlakulah wajar dalam berjalan dan lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
Berkenaan dengan prinsip ini, Allah SWT berfirman dalam surah Taha ayat
44,
Larangan tentang ghibah ini juga tertuang jelas dalam Al Qur'an surat Al
Hujurat ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut:
Sebagaimana yang tertulis pada ayat tersebut, larangan ghibah terlihat jelas
pada kalimat "Janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang
lain". Lebih lanjut dijelaskan, ghibah ibarat memakan daging saudara sendiri
yang telah mati.
LARANGAN GIBAH
Pengertian ghibah juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW pada salah
satu hadits yang diriwayatkan Abu Daud:
Petunjuk pengerjaan : sediakan kertas dua lembar dan alat tulis lalu
kerjakan evaluasi !