Anda di halaman 1dari 6

Bagian Awal Pendampingan (20’)

a. Pengajar Praktik menyapa dan menanyakan kabar Calon Guru Penggerak


b. Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP memahami aktivitas
pendampingan yang akan dilakukan.
c. Pengajar Praktik memastikan Calon Guru Penggerak telah meng-input
instrumen lembar umpan balik (Lampiran 5) ke LMS s esuai dengan responden yang
telah ditetapkan.
d. Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama satu bulan
terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya, serta
hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir (berdasarkan
Jurnal Pemanatauan Pembelajaran Daring)
e. Mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang disampaikan oleh Calon Guru Penggerak

Bagian Inti Pendampingan (145’)

a. Refleksi hasil survei (umpan balik 3600) dan asesmen mandiri tentang
kompetensi guru penggerak (45’)
PP menggali CGP untuk menyampaikan hasil analisis dan refleksi dari umpan balik
3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak. PP
dapat memberikan pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan memberikan
pertanyaan pemantik berikut ini:
o Berdasarkan hasil feedback 3600 dan asesmen mandiri tentang kompetensi
guru penggerak, apa yang kurang baik/ perlu ditingkatkan menurut
responden terhadap kompetensi bapak/Ibu? Jelaskan menurut masingmasing
responden (kepala sekolah, rekan sejawat, dan murid)
o Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah kompetensi
guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?
o Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi
guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?

b. Rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional (45’)


PP mengajak CGP berdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran sosial-
emosional, gunakan pertanyaan pematik berikut sebagai panduan diskusi:
o Apakah Bapak/Ibu sudah mempelajari Modul 2.2? Apa yang dipelajari pada
modul tersebut ?
o Apakah Bapak/Ibu sudah merencanakan pembelajaran sosial-emosional yang
akan diterapkan dalam kelas Bapak/Ibu?
o Jika sudah, seperti apa perencanaan yang sudah Bapak/ibu buat?
o Apa harapan Bapak/Ibu setelah menerapkan pembelajaran sosial-emosional
di kelas yang Bapak/Ibu ampu?

c. Keterlaksanaan tahapan BAGJA (60’)


Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, gali informasi dan berikan penguatan terkait
kertelaksanaan BAGJA di sekolah CGP. Gunakan pertanyaan pematik berikut ini:
o Apakah Bapak/Ibu telah menerapkan metode BAGJA untuk merencanakan
perubahan pada diri Bapak/Ibu?
o Setelah Bapak/Ibu melakukan tahapan BAGJA apakah memperoleh hasil
sesuai dengan visi guru penggerak yang Bapak/Ibu inginkan?
o Apakah tantangan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menerapkan tahapan BAGJA
untuk mencapai visi?
o Apa yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya terkait dengan pelaksanaan
tahapan BAGJA untuk perubahan diri bapak/ibu sehingga bisa mencapai visi
yang telah dirumuskan?

Bagian akhir pendampingan (15’)

a. Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan saat ini:


o Apa hal paling menarik yang Bapak/ Ibu dapatkan setelah proses kegiatan
pendampingan hari ini? Apa yang membuat hal tersebut menarik menurut
Bapak/ Ibu?
o Apa yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki dari pendamping di kegiatan
pendampingan berikutnya?
b. Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah
dilakukan dari pembelajaran daring.
c. Sebelum pelaksanaan Pendampingan Individu 4, tugas yang harus disiapkan oleh
CGP adalah:
o CGP menyusun RPP dengan unsur diferensiasi, kompetensi sosial emosional,
dan budaya positif (sepakati batas waktu pengerjaan RPP dengan CGP).
o RPP yang telah disusun CGP dikirimkan kepada PP untuk diberikan umpan
balik, kemudian diserahkan kembali ke CGP untuk dilakukan perbaikan.
o Penetapan Jadwal pelaksanaan observasi pembelajaran dengan CGP
(observasi pembelajaran dilaksanakan minimal 2 jam pelajaran dan mengikuti
jadwal CGP atau jadwal yang disepakati bersama).
d. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator,
maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.
Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-
muridnya yang berbeda-beda?

1. memahami perbedaan individual di antara murid-muridnya. Ini mencakup gaya


belajar, minat, tingkat kemampuan, dan kebutuhan khusus lainnya.
2. menyesuaikan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan strategi evaluasi sesuai
dengan kebutuhan masing-masing murid.
3. mendorong kolaborasi antar-murid dan diskusi kelompok
4. menerapkan teknologi dan sumber belajar yang beragam, seperti multimedia,
internet, dan perangkat lunak pembelajaran, dapat membantu memenuhi kebutuhan
belajar yang berbeda.

Membuat Refleksi Individu


Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid
Anda.
Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda?

1. Saya mulai dengan melakukan penilaian awal untuk mengidentifikasi tingkat


kemampuan dan gaya belajar masing-masing murid.
2. Berdasarkan penilaian, saya merancang aktivitas pembelajaran yang berbeda untuk
kelompok-kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Ini termasuk
tugas tambahan untuk yang lebih mampu dan dukungan tambahan bagi yang
memerlukan.
3. Saya mendorong kolaborasi antar-murid, sehingga mereka bisa belajar satu sama
lain. Siswa yang lebih mampu dapat membantu siswa lain dalam pemahaman materi.
4. Saya memilih sumber belajar yang beragam seperti video, gambar, buku teks, dan
perangkat lunak pembelajaran dapat membantu memenuhi kebutuhan beragam
gaya belajar.

Tantangan-tantangan yang saya hadapi:

1. Perbedaan kemampuan: Menangani perbedaan kemampuan bisa menjadi tantangan.


Siswa yang lebih mampu mungkin merasa tertinggal jika tidak ada tantangan yang
cukup, sedangkan siswa yang kesulitan memerlukan dukungan ekstra.
2. Waktu dan Sumber Daya: Mengelola kelas dengan keragaman membutuhkan lebih
banyak waktu dan sumber daya. Saya mungkin perlu bekerja lebih keras dalam
merencanakan dan menilai hasil pembelajaran.
3. Motivasi: Tantangan lain adalah mempertahankan tingkat motivasi yang tinggi di
antara siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda.

Tindakan-tindakan yang saya lakukan:

1. Diferensiasi Pembelajaran: Saya terus berupaya merancang pembelajaran yang dapat


disesuaikan dengan berbagai tingkat kemampuan.
2. Konsultasi: Saya berkonsultasi dengan rekan guru dan ahli pendidikan untuk
mendapatkan ide-ide tentang bagaimana lebih baik mengelola keragaman di kelas.

Bagaimana pembelajaran seharusnya dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?

1. Rancangan Pembelajaran: Pembelajaran seharusnya dirancang untuk memungkinkan


diferensiasi. Rencana pembelajaran harus mencakup strategi yang memungkinkan
siswa untuk belajar sesuai tingkat mereka sendiri.
2. Pelaksanaan: Guru harus berperan sebagai fasilitator pembelajaran, mendorong
kolaborasi, komunikasi, dan pemberian umpan balik antar-siswa.
3. Evaluasi: Proses evaluasi harus mencerminkan keragaman murid. Tes yang sesuai
dengan tingkat kemampuan individu, portofolio, atau proyek individual mungkin
diperlukan.
Bu dyan

1. Langkah yang saya lakukan dalam melayani kemampuan murid yang berbeda, yaitu
melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa, melatih murid dengan
keterampilan khusus sesuai yang mereka butuhkan. Misalnya melatih cara belajar dengan
mengajak siswa menjadi aktif, mengajak siswa fokus pada materi pembelajaran,
memberlakukan sesuai keterampilan dan daya tangkap para siswa.

2. Hal yang saya lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi mudah dipahami,
ialah mencoba memberikan pembelajaran yang kontekstual.

3. Tidak ada perlakuan berbeda sebab memungkinkan akan muncul sikap diskriminatif.
Perbedaan antara satu murid dengan yang lainnya, hanya didasarkan pada kemampuan
serta kebutuhan yang mereka butuhkan.

4. Tantangan-tantangan yang saya hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang


disebabkan oleh keragaman murid-murid adalah kemampuan murid yang berbeda-beda
dalam menerima materi, perilaku siswa yang beragam, minat dan bakat siswa yang berbeda.

5. Untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut adalah
guru harus bisa menciptakan strategi yang tepat untuk menciptakan iklim belajar yang
kondusif, caranya :

a. Memilih Metode Pembelajaran Yang Tepat

Dengan mengetahui karakter seperti apa saja yang ada di kelas, guru bisa memadukan
beragam metode pembelajaran untuk satu materi agar bisa dipahami oleh semua anak.
Metode pembelajaran termasuk juga media pembelajaran yang menarik dan sumber belajar
yang bervariasi.

b. Memperlakukan Peserta Didik Secara Adil

Kemampuan murid yang tidak sama dalam satu mata pelajaran maka salah satu sikap guru
menghadapi perbedaan karakter ini adalah tetap memperlakukan semua siswa dengan
sama rata. terlepas dari seberapa besar kemampuan mereka dalam menerima materi yang
diberikan oleh guru. Keragaman murid dalam menerima materi pelajaran akan adil jika
disesuaikan dengan kemampuan setiap murid.

c. Memberikan Motivasi Yang Tepat


Guru berperan memberikan motivasi yang tepat untuk setiap muridnya. Temukan
kekurangan dan kelebihan setiap murid kemudian berikan dorongan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki. Hasil dari pembelajaran akan tercapai sesuai
kompetnsi masing-masing murid melalui motivasi yang tepat dari guru pada setiap murid
yang berbeda.

d. Interaksi Secara Tepat

Membangun komunikasi yang tepat sangat penting dalam menciptakan iklim belajar yang
kondusif dan berpihak pada murid. Pemahaman yang baik terhadap perbedaan individual
anak adalah kunci untuk menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik.

Pembelajaran dievaluasi secara bertahap dan berkelanjutan sehingga akan diketahui


kelemahan dan kelebihan setiap proses pembelajaran yang telah dan akan dilaksanakan.
Guru dapat menggunakan informasi dari proses evaluasi sebagai panduan untuk
menentukan mana siswa yang masih tertinggal dan yang sudah untuk mencapai target.
Dengan demikian, proses pembelajaran akan dapat berjalan dengan lancar dan berpihak
pada murid.

Anda mungkin juga menyukai