Anda di halaman 1dari 12

EKSEPSI DAN JAWABAN

Dalam Perkara

Nomor:

22/Pdt.G/2023/PN.Pin

Diajukan oleh:

NGUJU alias PN. Naha---------------------- : Sebagai Tergugat I

USENG alias PN. Sahawi-------------------- : Sebagai Tergugat II

SAPPE PANTONG------------------------------ : Sebagai Tergugat III

MELAWAN :

MAJIDA-------------------------------------------- : Sebagai Penggugat


Perihal: Eksepsi dan Jawaban Pinrang, 20 November 2023

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan Negeri Pinrang
Cq. Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara
Nomor: 22/Pdt.G/2023/PN.Pin
Di-
Pinrang
Assalamu’alaikum Wr . Wb;

Mempermaklumkan dengan segala hormat,


Yang bertanda tangan di bawah ini, RUSDIANTO.S, S.H, M.H,; adalah
advokat pada Kantor Advokat Rusdianto Sudirman & Partners yang
berkantor di BTN Graha Dnaila Blok 00/60, Kel. Galung Maloang Kec.
Bacukiki Kota Parepare, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
serta mewakili kepentingan hukum klien kami NGUJU alias PN. Naha
sebagai Tergugat I; USENG alias PN. Sahawi sebagai Tergugat II. Dan
SAPPE PANTONG sebagi Tergugat III dalam perkara a quo berdasarkan
Surat Kuasa yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pinrang Nomor: 90/Pendf/SK/Pdt.G/2023 tertanggal 23 Oktober 2023.
Dengan ini menyampaikan eksepsi dan jawaban atas gugatan Penggugat
dalam perkara perdata Nomor: 22/Pdt.G/2023/PN.Pin sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

1. Obscuur Libel.

a. Bahwa gugatan Penggugat adalah gugatan yang tidak jelas karena


tidak mencantumkan dasar hukum dalil gugatan. Baik bukti akta
otentik maupun bukti lainnya yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Sehingga dalil gugatan Penggugat hanya bersifat
asumtif dan mengada-ada belaka. Dengan demikian, sangat benar,
dan sangat berdasar hukum, serta sangat beralasan hukum
apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili Perkara Nomor: 22/Pdt.G/2023/PN.Pin untuk
memutuskan: menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima
b. Bahwa gugatan Penggugat adalah gugatan yang tidak jelas
karena Penggugat salah menyebutkan batas-batas tanah yang
didalilkan di dalam gugatan Pengugat.

Penggugat mendalilkan di dalam gugatan Penggugat bahwa


tanah yang dimaksud oleh Penggugat berbatasan dengan
batas-batas sebagai berikut.-

Sebelah Utara : Tanah Kebun Mahoddin

Sebelah Timur : Saluran Air, dan Kebun


Bunga/Racang

Sebelah Selatan : Daeng Mancing/Sulili

Sebelah Barat : Dullah/PN.Sana

Padahal sebenarnya tanah yang dikelola dan dikuasai oleh

Tergugat I, Tergugat II , dan Tergugat III berbatasan dengan

batas-batas sebagai berikut:


Sebelah Utara : H.Saleh, Bahodding, dan Bunga
Sebelah Timur : Saluran Air, Kebun Racang, dan
Sulili
Sebelah Selatan : Abd. Halim
Sebelah Barat : Sesa
Sehingga dalil gugatan Penggugat yang salah
menyebutkan mengenai batas - batas tanah,
mengakibatkan gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat
formil suatu gugatan.
Dengan demikian, sangat benar, dan sangat berdasar
hukum, serta sangat beralasan hukum apabila Yang Mulia
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara
Nomor: 22/Pdt.G/2023/PN.Pin untuk memutuskan:
menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya tidak dapat diterima gugatan Penggugat
untuk seluruhnya;
2. Error In Persona.

a. Bahwa Gugatan Penggugat adalah cacat formil error in


persona karena kekurangan pihak sebagai Tergugat
(plurium litis consortium). Karena tanah yang menjadi
obyek sengketa tidak hanya dikuasai dan dikelola oleh
Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III, akan tetapi dikelola secara
berkelompok sampai saat ini yang terdiri dari beberapa orang yakni
Sannai/Amirullah, Mani/Rasyid, Salewangan/Sulemang, Sukur,
Mawi/Ilyas, Sahawi/Hakim, Saing, Kasim, Bakri/Sudirman,
Juma/Basri, Dan Kutana/Suharman. Sehingga sebagai akibat
hukum dari gugatan penggugat yang kekurangan pihak sebagai
Tergugat, maka sangat benar, dan sangat berdasar hukum,
serta sangat beralasan hukum apabila Yang Mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara Nomor:
22/Pdt.G/2023/PN.Pin untuk memutuskan: menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak
dapat diterima gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
b. Bahwa gugatan Penggugat adalah gugatan yang salah
menuliskan identitas Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III
karena Penggugat menuliskan:
Nama : NGUJU alias PN. NAHA
Umur : 80 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Status Perkawinan : Kawin
Tempat Kediaman : Dusun Bakaru Desa Bakaru Kec. Lembang
Kab. Pinrang
Nama : HUSEN alias PN.SAHAWI
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Status Perkawinan : Kawin
Tempat Kediaman : Dusun Bakaru Desa Bakaru Kec. Lembang
Kab. Pinrang
Nama : SAPPE
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Status Perkawinan : Kawin
Tempat Kediaman : Dusun Bakaru Desa Bakaru Kec. Lembang
Kab. Pinrang

Padahal identitas yang benar sesuai dengan Kartu


Tanda Penduduk Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III
sebagai berikut:
Nama : NGUJU
Umur : 91 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Status Perkawinan : Kawin
Tempat Kediaman : Dusun Bakaru Desa Bakaru Kec. Lembang
Kab. Pinrang
Nama : USENG
Umur : 77 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Status Perkawinan : Kawin
Tempat Kediaman : Dusun Bakaru Desa Bakaru Kec. Lembang
Kab. Pinrang

Nama : SAPPE PANTONG


Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Status Perkawinan : Kawin
Tempat Kediaman : Dusun Bakaru Desa Bakaru Kec. Lembang
Kab. Pinrang
Sehingga karena kesalahan Penggugat menuliskan identitas
Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III mengakibatkan gugatan
Penggugat tidak memenuhi syarat formil suatu gugatan.
Dengan demikian, sangat benar, dan sangat berdasar
hukum, serta sangat beralasan hukum apabila Yang Mulia
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara Nomor:
22/Pdt.G/2023/PN.Pin untuk memutuskan: menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa apa yang diuraikan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat


III pada bagian Eksepsi di atas, adalah suatu kesatuan
dalam Jawaban Pokok Perkara ini sepanjang ada
hubungannya dan keterkaitan serta tidak merugikan Tergugat
I, Tergugat II, dan Tergugat III;
2. Bahwa Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III menyatakan
secara tegas, bahwa para Tergugat membantah, dan menolak
secara tegas atas seluruh dalil gugatan Penggugat, terkecuali
apa yang diakui secara tegas dan nyata serta tidak merugikan
Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III ;
3. Bahwa Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III menolak dengan
tegas dalil Penggugat pada point 1 sampai dengan 10 posita gugatan
Penggugat karena yang sebenarnya adalah semula tanah yang
menjadi obyek sengketa sama sekali tidak pernah di kuasai, dikelola
apalagi dimiliki oleh Penggugat ataupun Orang tua Penggugat. Yang
Benar adalah Tanah tersebut adalah tanah negara bebas hutan
semak belukar yang tidak dikuasai atau dikelola oleh pihak manapun
termasuk Penggugat. Barulah Pada Tahun 1992 Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III dan beberapa orang yang tergabung dalam
kelompok gotong royong membuka lahan dan mengelola obyek
tanah sengketa a quo dengan menanami tanaman jangka pendek
dengan sistem bagi hasil dan sejak dikelola Pengugat tidak pernah
mengakui ataupun menegur Kelompok Gotong Royong yang mengelola
tanah tersebut.
4. Bahwa didalam kelompok gotong royong tersebut Ipar Penggugat atas
Nama SULILI yang merupakan Suami Kakak kandung Penggugat yang
bernama Pr. MAJI dan Sudarman yang merupakan menantu Pr. Maji
dan Sulili juga termasuk sebagai anggota kelompok gotong royong
yang mengelola tanah tersebut , akan tetapi pada saat itu Penggugat
ataupun saudaranya tidak pernah mempermasalahkan bahwa tanah
tersebut merupakan warisan yang diperoleh dari orang tuanya yang
bernama PATIWI.
5. Bahwa dalam Point 10 Posita gugatan penggugat mendalilkan bahwa
PATIWI Meninggal dunia pada tanggal 21 September 1994, sementara
tanah tersebut sud ah di kuasai dan dikelola para Tergugat
bersama kelompok gotong royong sejak tahun 1992, artinya PATIWI
saat itu masih hidup, namun PATIWI tidak pernah sama sekali
menguasai atau bahkan mengelola tanah yang menjadi obyek
sengketa.
6. Bahwa dalam Point 11 Posita gugatan penggugat mendalilkan bahwa
pada tahun 1995 Penggugat hijrah ke Tarakan. Artinya pada saat Para
Tergugat dan Kelompok Gotong Royong mulai menggarap dan
mengelola tanah yang menjadi obyek sengketa Penggugat masih belum
merantau , akan tetapi pada saat itu penggugat sama sekali tidak
pernah menegur atau bahkan mengakui bahwa tanah tersebut
merupakan hak milik ataupun warisannya.
7. Bahwa Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan beberapa orang yang
tergabung dalam kelompok gotong royong menggarap dan
mengelola tanah yang menjadi obyek sengketa mulai pada tahun
1992 sampai dengan tahun 1996. Lalu kemudian kembali
mengelola tanah yang menjadi obyek sengketa tersebut pada tahun
2015 sampai sekarang karena sudah bisa ditanami jagung kuning
yang harganya sekarang sudah mulai mempunyai nilai ekonomis.
Artinya antara tahun 1996 sampai tahun 2015 ada jeda waktu 19
tahun tanah yang menjadi obyek sengketa tidak ada yang
menguasai dan mengelola. Dan dalam kurung waktu 19 tahun itu
Penggugat sama sekali tidak pernah mengakui, atau bahkan
pernah mengelolah tanah yang menjadi obyek sengketa.
8. Bahwa berdasarkan jawaban para penggugat yang tersebut diatas
maka dalil penggugat pada point 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 18
pada posita gugatan merupakan dalil yang tidak benar dan
mengada-ada. Yang benar adalah tanah yang menjadi obyek
sengketa merupakan tanah negara bebas hutan semak belukar
yang dibuka pada tahun 1992 sampai dengan tahun 1996, lalu
kemudian baru kembali dikelola dan ditanami jagung mulai tahun
2015 sampai sekarang. Jadi sejak di kelola pada tahun 1992
penggugat sama sekali tidak pernah menegur atau mengakui tanah
yang menjadi obyek sengketa merupakan hak miliknya, nanti pada
tahun 2015 saat para tergugat dan kelompok gotong royong
menanami tanah obyek sengketa dengan jagung kuning yang
harganya mulai mempunyai nilai ekonomis, barulah penggugat
mengakui tanah tersebut merupakan hak miliknya.
9. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat pada point 18 dan 20
Posita gugatan bahwa Para penggugat senantiasa berupaya untuk
menempuh jalur musyawarah dan kekeluargaan untuk menyelesaikan
perkara ini adalah tidak benar, tidak berdasar dan tidak beralasan
oleh karena status tanah obyek sengketa bukan berstatus tanah hak
milik penggugat. Sehingga secara hukum penggugat tidak memiliki
hak atas obyek sengketa sehingga jalan kekeluargaan untuk
menyelesaikan masalah ini tidak relevan dan berdasar.
10. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat pada point 21, 22, 23,
dan 24 Posita gugatan mengenai kerugian dan tuntutan membayar
kerugian adalah tidak benar dan mengada-ada, oleh karena status
tanah obyek sengketa bukan berstatus tanah hak milik penggugat.
Sehingga secara hukum penggugat tidak memiliki hak atas obyek
sengketa sehingga permintaan ganti rugi adalah permintaan yang tidak
benar, tidak berdasar dan tidak beralasan hukum .
11. Bahwa benar Penggugat dan Para tergugat sudah pernah di
Mediasi oleh Pemerintah Desa Bakaru Kecamatan Lembang Kab.
Pinrang yang dihadiri oleh Babinsa dan Bhabibnkamtibmas Desa
Bakaru, namun Pengugat tidak menunjukkan bukti ataupun saksi
bahwa tanah tersebut merupakan miliknya, sehingga pada saat itu
mediasi dianggap gagal.
12. Bahwa mengenai permintaan penggugat agar pengadilan
meletakan sita jaminan ( Conservatoir Beslag) sebagaimana pada
poin 26 posita gugatan adalah tidak relevan dan tidak beralasan
hukum, sebab tidak ada indikasi ataupun upaya jika objek sengketa
akan dialihkan atau dipindahtangankan oleh para tergugat, sehingga
dalil penggugat tersebut haruslah ditolak .
13. Bahwa mengenai uang paksa (dwangsom) sebagaimana poin 29
posita gugatan penggugat adalah tidak televan dengan perkara ini.
Materi pokok dalam perkara ini adalah perbuatan melawan hukum,
sedangkan uang paksa hanya berlaku terhadap perkara gugatan
wanprestasi sebagaimana ditentukan dalam pasal 1234 BW. Merujuk
pada ketentuan Hukum Perdata bahwa Dasar hukum Dwangsom
adalah Pasal 606a Rv. yang mengatur bahwa, "Sepanjang suatu
keputusan hakim mengandung hukuman untuk sesuatu yang lain dari
pada pembayar sejumlah uang, maka dapat ditentukan, bahwa
sepanjang atau setiap kali terhukum tidak memenuhi hukuman
tersebut, olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang besarnya
ditetapkan dalam keputusan hakim, dan uang tersebut dinamakan
uang paksa." Sehingga tidak semua perkara dapat diberlakukan
Dwangsom, dan jumlah besarnya Dwangsom ditentukan dalam
Putusan Hakim. Atas pertimbangan tersebut diatas yang dalam
gugatan Penggugat adalah pembayaran sejumlah uang serta meminta
uang paksa (dwangsom) kepada Tergugat apabila Tergugat lalai
menjalankan isi putusan sangatlah tidak beralasan hukum maka
petitum ke-10 Penggugat haruslah ditolak;

Bahwa berdasarkan dalil-dalil Eksepsi dan dalil-dalil


Jawaban Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III atas gugatan
Penggugat dalam Perkara Nomor: 22/Pdt.G/2023/PN.Pin di
atas, maka dengan ini Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III
memohon kiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara Nomor: 22/Pdt.G/2023/PN.Pin , untuk
berkenan memutuskan sebagai berkut.

Dalam Eksepsi

- Menerima Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk


seluruhnya;

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau tidak dapat


diterima gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

- Menyatakan bahwa gugatan Penggugat Obscure Libel dan Error


In Persona;

- Menghukum Pengugat untuk membayar biaya yang timbul


dalam perkara ini.

Dalam Pokok Perkara:

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

- Menyatakan Penggugat tidak mampu membuktikan segala yang


didalilkan oleh Penggugat di dalam gugatan Penggugat;

- Menghukum Pengugat untuk membayar biaya yang timbul


dalam perkara ini.
- Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat Kami,
Kuasa Tergugat I, II, dan III
selaku Pencari Keadilan,

RUSDIANTO. S, S.H., M.H.


-

Anda mungkin juga menyukai