Anda di halaman 1dari 6

Kegiatan K3 di Lapangan

Posted by samsirdoang on February 25, 2012


Kegiatan K3 di lapangan Merupakan pelaksana Safety Plan yang harus dilaksanakan
kontraktor dalam setiap peroyek yang menyangkut beberapa kegiatan antara lain.
Kerjasama Dengan instansi yang terkait di lapangan

Kerjasama dengan instansi yang terkait dengan K3 sangat penting,yang dimana instansi yang
dimaksud adalah : Depnaker, polisi dan Rumahsakit,. Hubungan awal yang dimulai degan
mendaftarkan proyek ke depnaker dan pemberitahuan ke instansi pemerintah/ muspida setempat
perlu dipertahankan dengan cara hubungan informal yang lain,agr apabila ada masalah K3
dalam proyek konstruksi yang sedang dikerjakan, masalahnya bisa cepat ditangani dengan baik.
Pengawasan Pelaksanaan K3
Pengawasan pelaksanaan K3 Meliputi kegiatan:

 Safety Patrol

Suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan petroli selama kira-kira 1 atau
2 jam (tergantung lingkup proyek ) masing msing safty patrol mencatat hal-hal yang memiliki
resiko kecelakaan di lapangan,ketentuan patrol bsa 1 kali dalam 1 minggu

 Safety supervisor

Petugas yang ditunuk oleh manager peroyek yang secara terus menerus mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan pekeraan di lihat dari segi K3. Safety supervisor berwenang
menegur dan memberikan instruksi langsung kepada kepala pelaksana yang mengandung bahaya
terhadap keselamatan kerja.

 Safety Meting

Rapat dalam peroyek yang membahas tentang hasillaporan dari Safety Patrol maupun laporan
dari Safety supervisor .

Pelaporan dan penanganan Kecelakaan.


• Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan

• Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat

• Pelaporan dan penanganan kecelakaan Dengan Korban Meninggal dunia

• Pelaporan dan penanganan kecelakaan Peralatan berat.

Pelatihan Secara Umum


a. Pedoman Praktis Pelaksanaan keselamatan dan Kesehatan kerja pada peroyek bangunan
gedung.

b. Penanganan , penyimpanan dan pemeliharaan material

c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Spil

d. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Finishing Luar

e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Finishing Dalam

g. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Begesting

h. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pembesian

i. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan sementara

j. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Begesting

k. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Rangka baja

l. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Struktur khusus

m. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pembetonan

n. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pondasi

o. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pembongkaran

p. Dll

Pelatihan Khusus Peroyek

a. Saat Awal Peroyek

b. Saat ditengah periode pelaksanaan peroyek (sebagai penyegaran)

Perlengkapan dan Peralatan penunjang Program K3

a. Pemasangan bendera K3, Bendera RI, Bendera Perusahaan.

b. Pemasangan sign Board K3 yang berisikan selogan-selogan yang mengingatkan akan perlunya
bekera dengan selamat, selogan dapat di pasang di kantor peryek atau loasi pekerjaan di
lapangan.
Sarana Pelatihan Untuk K3

a. Yang melekat pada tenaga kerja yaitu:

• Topi helm.

• Sepatu lapangan

• Sarung tangan untuk Pekerja tertentu

• Sabuk pengaman Untk Pekerja yang tinggi

• Masker Untuk Pekerjaan tertentu.

• Kaca Mata las Google

• Obat-Obat Utuk P3K

b. Sarana Peralatan lingkungan

• Tabung pemadam kebakaran

pada ruang-ruang yang terdapat pada okasi pekerjaan dan diap lantai bangunan peroyek (bila
dianggap perlu)

• Pagar Pengaman

Terdiri dari pagar /riling yang kuat dan tali warna kuning sebagai tanda batas peringatan, pagar
ini di perlukan ntuk lokasi lokasi yang dianggap membahayakan antara lain:

Lubang di lantai

Lubang di sumur galian tanah

Tepi bangunan tinggi

Lokasi kerja alat berat (bila dianggap perlu)

• Penangkal petir Darurat

• Pemeliharaan jalan Kerja dan jembatan kerja

• Jarring pengaman pada bangunan tinggi

• Pagar pengaman pada lokasi peroyek.


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
(CERUCUK BAMBU SEBAGAI
ALTERNATIF PERBAIKAN
KUALITAS TANAH)
Posted by samsirdoang on May 4, 2015

Fondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara pelaksanaan. Menurut
kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang dibedakan menjadi empat yaitu tiang
pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja dan tiang pancang composite (kayu –
beton dan baja)

Persyaratan dari cerucuk bambu yang di pancang adalah : bahan Bambu yang dipergunakan
harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat. Dan sebelum bambu di gunakan harus di
awetkan terlebih dahulu adapun cara pengawetan Bambu adalah sbb:

TAHAP ANALISA:
Pengawetan Bambu Sebagai tulangan
Pengawetan bambu bertujuan untuk menaikkan umur pakai dan nilai ekonomis bambu. Apapun
spesies bambunya. Suatu metode pengawetan dikatakan ekonomis apabila umur pakai bambu
dapat mencapai waktu 10 – 15 tahun; untuk bambu dalam keadaan terbuka, dan 15 – 25 tahun
untuk bamboo yang diberi perlindungan tertentu. Beberapa metode pengawetan bambu yang
dapat diterapkan adalah:

 Metode Butt Treatment


Bagian bawah batang bambu yang baru dipotong diletakkan di dalam tangki yang berisi
larutan pengawet Cabang dan daun pada batang tetap disisakan. Larutan pengawet
tersebut akan mengalir ke dalam pembuluh batang karena proses transpirasi daun masih
berlangsung. Karena prosesnya memakan waktu yang lama, metode ini hanya tepat
diterapkan pada batang bambu yang pendek dan berkadar air tinggi.
 Metode Tangki Terbuka
Metode ini termasuk metode yang ekonomis, sederhana serta memberi efek perlindungan
yang baik. Metode ini tidak memerlukan teknik instalasi yang rumit. Batang dengan
ukuran tertentu, direndam selama beberapa hari dalam campuran yang terdiri dari air dan
larutan bahan pengawet. Penggunaan bambu yang telah dibelah dapat mengurangi lama
perendaman sebanyak satu setengah kali. Konsentrasi larutan pengawet yang digunakan
untuk bambu yang baru dipotong harus lebih tinggi dibanding bambu yang telah
dikeringkan dengan penganginan. Lama perendaman tergantung pada jenis bahan
pengawet, spesis bambu dan kondisi batang. Penggarukan kulit bagian luar dapat
mempercepat penetrasi larutan pengawet.
 Metode kimia sederhana
Bambu segar yang baru ditebang, didirikan terbalik. Pada ujung bambu bagiaan atas,
dimasukkan tabung yang berisi minyak solar. Karena gaya gravitasi, minyak solar ini
akan mendesak keluar cairan yang terkandung dalam batang bambu. Proses ini memakan
waktu satu minggu.
“Sumber :Pusat Informasi Teknologi Terapan (PITT) – ELSPPAT”

Persiapan Pengukuran
Persiapan pengukuran sangat perlu untuk dilakukan karena dibutuhkan untuk mengetahui posisi
titik dari pemancangan. Alat yang digunakan yaitu :

1. Theodolit : 1 buah
2. Kayu / tongkat tanda
3. Meteran

Persiapan Tenaga

Adapun tenaga yang diperlukan meliputi : ( Note: di hitung berdasarkan Mean Power dari
analisa SNI )
o Pelaksana : 1 orang
o Pelaksana Pengukuran : 1 orang
o Asisten Pengukuran : 2 orang
o Pekerja Kasar : 5 orang
Persiapan Peralatan
Persiapan peralatan meliputi :
o Cek kesiapan alat-alat yang digunakan
o Cek kualitas bahan cerucuk bambu
o Diadakan kontrol sebelum pelaksanaan di mulai.

Tahap Pemasangan Cerucuk bambu

1. Sebelum di gunakan bambu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa bambu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang
diijinkan.
2. Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada cerucuk bambu harus
diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan memasang cincin baja atau besi yang
kuat.
3. kepala tiang dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras
dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
4. kepala tiang (serucuk bamboo) harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang cukup
sehingga dapat memindahkan gaya.

Anda mungkin juga menyukai