PERGURUAN TEVGGIKEDINASAN
09 M
.. * AKAMIGAS
If
>
• •r. \
PERLINDUNGAN PIPA GAS BUMI
DENGAN SISTEM PROTEKSIKATODIK
Oleh:
09
w AKAIMIIKSAS
pi
Cepu, Mei 2002
!WWl!MMMI^^SHi^^Sl?fS?KHSI™-s^Ki^
No. Induk *Hw V* A OX OJL
No. Klas
Tgl. Tertma
Beli/Hadiah/Tutor: Rp. -
Dari :
Judttl Perlindungan Pipa Gas Bumi i>engan System Aroteksi
Katodik
NIM 42Q1QS/A
MENYETUJUI
MENGETAHUI
MENYETUJU1:
MENGETAHUl:
Pembimbiiig Lapaiigan
PT. PGN (Persero)'
lr.As'ad
Ir. Tnjono
NIPG.088621247
NIPG. 08551
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusunan Kertas Kerja Wajib yang berjudul
"Perlindungan Pipa Gas Bumi Dengan Sistem Proteksi Katodik" telah dapat penulis
selesaikan dengan baik.
Penulisan Kertas Kerja Wajib ini merupakan tugas wajib bagi penulis yang
berguna untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian akhir sebagai
mahasiswa di Akademi Minyak dan Gas Bumi Jurusan Instrumentasi dan Elektronika
Tingkat 1 Angkatan XXII Tahun Akademik 2001/2002.
Semoga tulisan Kertas Kerja Wajib ini dapat memberi manfaat. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan Kertas Kerja Wajib
ini, untuk itu penulis akan dengan senang hati menerima kritik dan saran demi
sempurnanya penulisan ini dimasa yang akan datang.
lingkungannya. Korosi merupakan suatu proses kimia (elektro kimia) pada logam
atau campuran logam yang disebabkan oleh adanya elektrolit. PT. PGN (Persero)
sebagai suatu perusahaan yang bergerak dibidang penyaluran gas bumi melalui media
pipa memandang perlu untuk menyelamatkan pipa yang merupakan alat utama untuk
Korosi pada pipa sulit untuk dihindarkan karena ini proses alami, namun
pengendalian korosi ini dengan berbagai macam cara, diantaranya : pengecatan pada
Pada kertas kerja wajib ini akan diketengahkan dasar - dasar sistem proteksi
katodik dengan menggunakan anoda korban dan menggunakan arus landing. Dengan
adanya sistem ini diharapkan mampu menjaga umur pipa dari bahaya korosi sampai
20 tahun.
Keberhasilan sistem ini sangat dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain pada
pemilihan jenis anoda atau sistem apa yang akan digunakan waktu perencanaan
pemasangan pipa, prosedur pemasangan pipa juga harus ditaati oleh pihak terkait dan
setelah pipa terpasang harus dilakukan pemantauan secara berkala, yaitu : periode
11
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR i
RTNGKASAN ii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
I. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan 1
H. ORIENTASIUMUM
m. DASAR TEORI
iii
3.5. Pengendalian Korosi 14
4.3.4. Coating 25
4.3.5. PH Tanah 26
4.3.7. Backfill 28
V. PENUTUP
5.1 Simpulan 35
5.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN
iv
Halaman
4.4. Backfill 29
mmmmmmmmmmmmmmmmm
DAFTAR TABEL
Halaman
4.4.DeretEmf. 27
VI
m
DAFTAR LAMPIRAN
VU
mmmmmmmmmmmmm
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Pemsahaan Gas Negara (Persero) adalah suatu BUMN yang didirikan
Cirebon dan Surabaya serta terdapat pula 4 cabang pembantu yaitu Palembang,
pipa yang menjadi sarana transportasi penyaluran gas bumi untuk dilindungi terhadap
1.2.Tujuan
dalam pembuatan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini mempunyai tujuan agar penulis
dapat memperluas serta membandingkan antara ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
dengan kenyataan di lapangan, memahami dan mendalami ilmu yang didapat untuk
dikembangkan lagi, memahami dan mengerti prosedur kerja yang sistematis dan
Batasan Masalah Penulisan Kertas Kerja Wajib ini hanya terbatas di Bagian
Distribusi PT. Pemsahaan Gas Negara (Persero) Cabang Surabaya tempat penulis
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yakni mengenai "PERLINDUNGAN PIPA
GAS BUMI DENGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK". Dalam tulisan ini penulis
membatasi untuk membahas tentang dasar - dasar sistem anoda korban dan ams
tanding yang materinya penulis dapatkan dari melakukan praktik kerja lapangan,
Sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini dibuat sedemikian mpa
sesuai dengan petunjuk buku pedoman penyusunan Kertas Kerja Wajib (KKW)
Perguman Tinggi Kedinasan AKAMIGAS Cepu dan penyajian isinya penulis bagi
menjadi 5 bab, masing-masing bab terdiri dari sub bab - sub bab.
mmmmmmmmmmmmmsst
BAB II
ORIENTASI UMUM
Surabaya
PT. Pemsahaan Gas Negara (Persero) sejak berdirinya telah beberapa kali
mengalami masa pembahan, baik dari segi fisik dan non fisik, yang pada akhirnya
Tahun 1808 : Frederic Alberreht Winzern mendirikan Light Atleaco di jalan Pall
ElektricitiefMaatscapay ).
Tahun 1984 : Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1984, menetapkan P.N. Gas
tanggal31Meil996
didirikan.
Tahun 1999 : Status PT. Pemsahaan Gas Negara (Persero) Cabang Makasar,
Cabang Surabaya
2. Mengelola manajemen dan aset PT. Pemsahaan Gas Negara (Persero) Cabang
Surabaya, Cabang Pembantu Semarang dan Makasar sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
mmmmmmmmmm
9. Tumt menunjang program-program pemerintah terutama program " RAMAH
LINGKUNGAN"
Sedangkan Fungsinyaadalah:
2. Pengoperasian dan pemeliharaan jaringan pipa distribusi gas bumi tekanan tinggi,
tekanan menengah dan tekanan rendah beserta fasilitasnya.
distribusi.
Cabang Surabaya
Secara Umum
sebagai berikut:
2. Stmktur Organisasi PT. PGN (Persero) Cabang Surabaya (lihat lampiran 3.)
DASAR TEORI
Sebagai akibat dari korosi ini logam/baja mengalami penurunan mutu karena
adanya pembahan stmktur bahan, pembahan fisik, kimia dan mekanis. Penurunan
mutu ini bisa seperti ketebalan logam menipis, berlubang, terjadi peretakan, dan
penampilan menjadi bumk. Jika keadaan ini berlangsung tems tanpa adanya
penanggulangan, maka dapat menimbulkan kemsakan yang meragikan dan
membahayakan.
Logam pada umumnya berasal dari mineral. Keberadaan mineral di alam lebih
stabil daripada logam. Oleh. sebab itu logam cenderang akan kembali ke alam atau
bentuknya semula sebagai mineral. Proses kembalinya logam ke alam ini tidak lain
adalah korosi . Korosi terjadi bila permukaan logam terdapat perbedaan sifat
elektrikal yang dinyatakan dalam potensial. Daerah - daerah yang energinya lebih
tinggi dari sekitarnya cenderang akan terkorosi, yang berenergi lebih rendah
sebaliknya atau tidak terkorosi. Terjadinya korosi disebabkan oleh suatu rekasi
oksidasi reduksi.
Contoh:
Korosi yang terjadi pada logam besi yang tidak dilapisi pelindung.
Pada tahap awal terjadi reaksi oksidasi antara logam baja dengan oksigen
yang ada di udara menjadi oksida besi. Lapisan oksida ini dapat melindungi
terbuka dan lembab) maka terjadi reaksi elektro kimia sehingga lapisan oksida itu
menjadi rusak.
bermuatan positip dan yang lain bermuatan negatip. Terjadinya perbedaan muatan ini
disebabkan antara lain oleh adanya stmktur kristal yang berlainan, konsentrasi
anoda dimana oksidasi terjadi elektron tertinggal disitu. Elektron - elektron ini
melalui metal (pipa baja) mengalir ke katodayang bermuatan negatip dimana reduksi
Proses ini disebut reaksi oksidasi - reduksi, pada logam besi hasilnya adalah karat
10
Elektrolit
Anoda Katoda
Arus korosi
(derah terkorosif/ (daerah terlindung)
daerah oksidasi)
Pada Anoda:
Pada Katoda : Elektron dari anoda mengadakan migrasi ke daerah katoda melalui
metal dan bereaksi dengan berbagi cara yang tergantung pada PH dan adanya
oksigen.
Ion - ion hidroksil dari katoda ini dan ion - ion fero dari anoda membentuk :
11
- Adanya perbedaan logam ( ada anoda dan katoda)
- Adanya elektrolit (udara dan kelembaban)
- Adanya penghantar antara anoda dan katoda (pipa baja)
Dalam proses elektrokimia, korosi selalu terjadi aliran listrik melalui korosi
cell di permukaan logam, oleh karena itu sifat konduktifitas dari tanah yang
dinyatakan dalam soil resistivity sangat berpengaruh.
3. Keasaman tanah
4. Kecepatan aliran
5. Bakteri
Dalam tanah yang mengandung sulfat, maka bakteri pereduksi sulfat dapat
berkembang dan reaksi katodik dapatberlangsung.
6. Temperatur
12
MBSs^MHPMMSPHISSsIS
3.4. Jenis Korosi
Korosi dapat terjadi hampir pada setiap logam dengan berbagai jenis
tergantung pada logam, lingkungan dan proses korosi yang menyebabkan kemsakan.
Keadaan ini dapat diketahui dengan pengamatan secara visual, namun untuk
pemeriksaan lebih teliti dapat menggunakan alat mikroskop sehingga jenis korosi
yang terjadi dapat diketahui. Gejala dan jenis korosi ini kadang - kadang tidak mudah
Korosi yang terjadi pada logam dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Korosi Merata
Korosi jenis ini terjadi merata pada permukaan logam yang tidak dilapisi
b. Korosi Sumur
Korosi bentuk ini terjadi karena suatu serangan yang intensif setempat. Sumur -
sumuran tadi dapat berdekatan atau terpisah jauh. Korosi tipe ini biasanya terjadi
c. Korosi Galvanis
Jenis korosi ini terbentuk jika dua logam berbeda (atau satu logam di dalam dua
d. Korosi Selektif
Korosi tipe ini terjadi karena terlarutnya logam paduan yang bersifat lebih anodik.
Logam yang lebih mulia tetap dalam bentuk logam dan objek yang terkorosi tetap
i
Merapakan lokal korosi berbentuk lubang - lubang kecil (pit) dengan kedalaman
sebesar diametemya dan saling berdekatan.
f. Korosi Celah
Korosi celah adalah korosi yang terjadi pada celah - celah. Pada dasaraya korosi
ini terjadi karena perbedaan konsentrasi oksigen antara daerah - daerah yang
berbeda atau mengandung elektrolit. Pada suatu celah, bagian yang langsung
berhubungan dengan udara akan mempunyai konsentrasi oksigen yang lebih tinggi
dan daerah ini bersifat katodik dan bagian sebelah dalam yang bersifat lebih
g. Korosi Retak
Korosi ini merapakan hasil aksi gabungan antara tegangan tarik dan lingkungan
korosif Kegagalan yang disebabkan oleh korosi tipe ini biasanya mendadak.
Retakan biasanya merapakan garis halus tegak luras terhadap arah tegangan
maksimum. Permukaan tetap halus dan produk korosi tetap tinggal dalam retakan.
Tipe korosi ini merupakan akibat dari lingkungan korosif dan adanya gesekan,
benturan atau aliran fluida.
14
Ditinjau dari definisinya, konsep pengendalian korosi adalah :
1. Memisahkan logam dari lingkungan
pengarah lingkungan.
polyethylene.
a. Menurunkan temperatur
c. Menghilangkan 02.
Yaitu membalikkan arah ams korosi atau ams listrik dalam proses korosi, yang
berarti mengalirkan ams listrik searah ke arah selumh permukaan logam melalui
15
BAB IV
Proteksi katodik mempunyai arti menurunkan potensial straktur pipa baja agar
mendekati daerah yang tahan terhadap korosi dengan cara membanjiri straktur
menggunakan ams searah melalui lingkungan (dengan elektron melalui konduktor
logam), sehingga kriteria proteksi yang ditetapkan terpenuhi. Metode ini
menggunakan dasar peristiwa korosi galvanis, untuk menghambat atau
mengendalikan proses elektro kimia yang akan terjadi pada pipa baja.
I
minimum potensial terhadap pipa yang dilengkapi dengan coating sebesar -2.000
mVolt. Lebih minimum dari batas potensial tersebut coating akan rusak akibat dari
pelepasan gas hidrogen (H2), Penurunan potensial ini dapat dilakukan dengan
membanjiri elektron pada pipa sehingga pipa bersifat katodik.
Bila suatu logam/paduan terkorosi ada bagian - bagian yang bersifat sebagai
anodik dimana korosi terjadi dan ada bagian - bagian yang bersifat katodik dimana
I
korosi tidak terjadi. Korosi terjadi dimana ams listrik meninggalkan logam menuju
elektrolit dan sebaliknya korosi tidak terjadi dimana ams listrik masuk ke dalam
16
1. Sacrificial Anoda ( SistemAnoda Korban)
Sistem ini menggunakan dasar sumber aras listrik yang dihasilkan sendiri oleh
anoda sistem galvanis. Material anoda yang digunakan untuk proteksi terhadap pipa
baja biasanya adalah Magnesium atau Seng dan bersifat kurang mulia terhadap
baja/besi.
Pipa Galvanis
Permukaan Tanah
Pipa
-l.-V
Anoda noda
Ano
jf*C D H-
-©
H
150 cm
Reaksi umum yang terjadi pada proteksi katodik dengan anoda korban adalah
Di Katoda
Pipa baja (Fe) kelebihan elektron, tanpa proteksi logam Fe akan terlarat.
-2+
Fe > Fe^ + 2e" •0)
<•
18
MRUWU
Di Anoda
Pipa baja diproteksi katodik dengan magnesium sebagai anoda korban, logam Mg
Elektron e" akan mengalir ke katoda melalui kawat penghantar, sehingga reaksi (1)
Anoda magnesium makin lama akan semakin habis terkorosi sebaliknya magnesium
Dalam praktik katoda relatif jauh dari anoda sehingga yang terjadi di katoda adalah
reaksi antara elektron yang berlebihan dengan ion FT yang terdapat dalam laratan
atau elektrolit membentuk gas hidrogen (H2).
Ada tigajenis anoda korban yang umum digunakan dalam praktik, yaitu :
Anoda Magnesium teratama digunakan untuk lingkungan tanah karena daya dorong
listriknya paling tinggi, keluaran arusnya juga besar, dan juga digunakan untuk
Anoda seng ini sangat luas penggunaannya, baik untuk lingkungan tanah dengan
resistivitas rendah maupun lingkungan laut. Belakangan ini anoda seng terdesak oleh
19
anoda aluminium untuk penggunaan lepas pantai, tetapi untuk pipa atau straktur yang
Anoda aluminium ini telah banyak digunakan temtama untuk penggunaan lepas
Pemilihan jenis anoda yang cocok sangat dipengamhi oleh lingkungan dan tegangan
dorong (driving voltage). Perbandingan sifat umum dari ketiga anoda tersebut dapat
Suatu jenis anoda diharapkan bekerja secara optimal, yaitu terkorosi secara merata,
keluaran ams relatif stabil dan efisiensinya maksimal. Akan tetapi dalam praktik
Airlaut _
Zn Al
Dengan backfill
Dengan backfill
Berdasarkan penelitian, umumnya kinerja anoda hanya mencapai sekitar 60% dari
umur desain. Oleh karena itu umur desain proteksi katodik dengan anoda korban
umumnya masih haras dikalikan dengan faktor guna (utilization faktor) atara 55%
sampai 85%, tergantung kondisi lingkungan, bentuk anoda dan faktor - faktor lain.
Pada dasarnya cara ini sama dengan proteksi anoda korban, hanya disini
digunakan ams listrik dari sumber luar (impressed current) kepada struktur yang akan
dilindungi. Logam yang akan diproteksi dihubungkan dengan muatan negatip
sehingga berflingsi sebagai katoda, sedangkan logam lain sebagai groundbed
dihubungkan dengan muatan positip dan dan berfungsi sebagai anoda.
21
mmmmmm mm
Katoda dan anoda dihubungkan dengan kawat penghantar melalui sumber
listrik ams searah (DC). Dengan cara ini ams mengalir dari anoda melalui elektrolit
(dalam tanah ) ke logam lain sebagai katoda dan elektron akan mengalir dari anoda ke
katoda melalui kawat penghantar listrik, sehingga pipa terhindar dari korosi.
RECTIFIER
e
I, arus
ANODA
ELEKTROLIT
KATODA
Reaksi yang terjadi di anoda dan katoda sama seperti yang terjadi pada anoda
korban. Groundbed sebagai anoda yang digunakan pada metoda ini biasanya adalah
silicon iron. Untuk memperkecil tahanan sekeliling groundbed ditimbun dengan coke
breeze.
Pada metoda ams tanding, ams listrik dialirkan dari sumber listrik (rectifier)
melalui anoda dan lingkungan ke struktur yang diproteksi. Rectifier atau disebut
Transformer Rectifier (TR) disini adalah suatu alat yang digunakan untuk merabah
ams AC menjadi ams DC. Ada banyak pilihan anoda yang dapat digunakan untuk
22
sistem ams tanding, dan pemilihan tergantung dari banyak faktor, diantaranya
besarnya aras yang diperlukan, lingkungan, efisiensi, umur proteksi dan ekonomi.
2. Anoda semi pasif (semi terkonsumsi): grafit, timbal, besi silicon, magnetic, dll
Anoda Baja
Baja dapat digunakan untuk anoda, anoda jenis ini tentu saja murah, tetapi
konsumsinya sangat tinggi, yaitu sekitar lOKg/AY (Ampere Year) dan cepat habis.
Jenis anoda ini bersifat keras, rapuh, tidak tahan benturan dan kejutan suhu.
Komposisinya sudah standar yaitu : 14,4%Si, 0,7%Mn, 0,95%C dan sisanya Fe.
Anoda jenis ini umum digunakan di lingkungan air laut, karena anoda jenis ini tahan
asam, tetapi tidak tahan basa sekitar PH = 10. Komposisi yang biasa digunakan: 6%
Sb, 1% Ag, sisanya Pb. Laju konsumsinya bervariasi antara 0,06 sampai 0,12 Kg/AY.
Anoda Grafit
Anoda jenis ini banyak digunakan untuk lingkungan laut, karena grafit tahan terhadap
klorida, laju konsumsinya sekitar 0,05Kg/AY, tetapi dalam lumpur konsumsinya
23
Anoda Plastik-Konduktif
Anoda jenis ini umumnya bempa anyaman (mesh) atau mastik. Penggunaannya
temtama untuk proteksi katodik tulangan beton, dimana distribusi ams merupakan
masalah utama, dengan bentuk mesh atau mastik, anoda dapat disebar merata di
Anoda Platina
Logam platina digunakan sebagai anoda karena kapasitas arasnya sangat tinggi
(100A/m2). Platina dilapiskan secara listrik sebagai film yang sangat tipis pada logam
Ti, Nb atau Ta. Tebal lapisan umumnya 2,5um untuk penggunaan sekitar 5 tahun.
Anoda jenis ini salah satu pilihan untuk lingkungan laut dengan kecepatan ams besar.
- PH tanah
Route pipa menentukan jenis material yang diperlukan proteksi katodik guna
mendukung sistem agar dapat bekerja dengan baik.
Pengukuran tahanan tanah dengan memakai suatu alat yang disebut Digital
Ground Resistance Tester yang berguna untuk mengetahui kondisi tanah terutama
yang memiliki sifat korosif. Penggolongan korosifitas tanah dibedakan menumt hasil
pengukuran tahanan tanah seperti pada tabel:
Dari data tahanan tanah yang diperoleh diantaranya untuk menghitung tahanan dari
anoda dan jenis anoda yang dipasang, temtama pada sistem sacrificial anoda.
4.3.4. Coating
25
Coating berfungsi untuk melindungi pipa terhadap kemsakan secara fisik, kimia dan
bersifat isolator untuk mencegah adanya kontak dengan instalasi bawah tanah
lainnya.
4.3.5. PH tanah
5 mAmp/m2 terhadap luas permukaan coating yang rusak/terbuka. Pipa baja hams
diproteksi karena pipa baja terbentuk dari paduan logam yang masing - masing
mempunyai muatan positip dan negatip yang saling tarik menarik yang menimbulkan
muatan listrik sehingga timbul tegangan yang berbeda, untuk menghindari hal itu
Seperti kita ketahui, bahwa untuk memproteksi katoda diperlukan aras yang
dialirkan melalui elektrolit ke arah logam yang diproteksi, supaya potensial logam
turun dan logam menjadi lebih stabil. Untuk menurunkan potensial dari
logam/paduan yang akan diproteksi diperlukan sumber arus listrik searah. Sumber
aras searah ini diperoleh dari suatu reaksi galvanis atau dari sumber aras listrik searah
dari luar. Reaksi galvanis dapat terjadi bila logam yang terproteksi dihubungkan
dengan logam yang lebih aktif pada deret emfatau deret galvanis, seperti pada tabel:
26
Tabel 4.4. Deret Emf
Pt/Pt++ 1,2
Hg/Hg^ 0,85
Cu/Cu++ 0,337
iwr4 0,00
Pb/Pb^ -0,126
Ni/Ni^ - 0,125
Fe/Fe^ -0,44
Zn/Zn4^ -0,76
Al/Al^ -1,66 i
Mg/Mg++ - 2,37 Aktif
Seri Emf adalah deret urutan potensial standar dari logam - logam murni pada
kondisi standar, yaitu 25°C dan pada aktifitas ionnya sama dengan satu.
Potensial katodik dengan reaksi galvanis ini disebut metoda galvanis atau
metoda anoda korban. Pada metoda ini, logam yang lebih aktif akan bersifat sebagai
anoda dan terkorosi dan elektron yang ditinggalkan pada logam akan mengalir
melalui konduktor ke logam yang diproteksi atau katoda. Tingkat proteksi ditentukan
oleh besamya ams listrik yang diberikan oleh anoda. Makin besar aras listrik yang
dihasilkan anoda makin tinggi tingkat potensialnya. Secara prinsip, ams listrik akan
makin besar bila anoda makin besar atau beda potensial antar logam yang diproteksi
dan anoda makin besar. Dari deret emf atau deret galvanik dapat dilihat bahwa logam
27
MMMfl
- logam magnesium, aluminium dan seng merupakan logam - logam yang berpotensi
sebagai anoda dan dalam praktik memang logam - logam ini banyak digunakan.
Apabila sumber ams proteksi dari luar, metoda proteksinya disebut metoda
ams tanding atau impressed current. Ams proteksi dari luar ini dapat diperoleh dari
berbagi sumber misalnya, penyearah ams (rectifier), aki, solar cell, generator dan lain
- lain. Sebagai anoda pada prinsipnya semua logam dapat digunakan untuk anoda
dengan metoda ams tanding, tetapi karena ams listriknya besar, anodanya hams
mempunyai sifat yang khas supaya dapat berfungsi dalam jangka waktu proteksi.
Sifat - sifat tersebut misalnya kapasitas ams besar, konsumsinya rendah dan
sebagainya.
Dalam metoda ams tanding, ams proteksi dapat diatur sesuai dengan
4.3.7. Backfill
Backfill adalah suatu bahan yang diselimutkan pada anoda yang bertujuan
agar kinerja anoda menjadi lebih baik. Fungsi backfill untuk metoda anoda korban
Backfill untuk anoda korban terdiri dari campuran gypsum, betonoit dan
- 75% gipsum
- 5% sodium sulfat
Fungsi backfill ini adalah untuk menumnkan resistivitas lingkungan anoda dan untuk
digunakan bahan yang yang konduktif, yaitu bahan dari karbon. Dalam aplikasi
bentuknya sebagai padatan atau fluida. Bahan - bahan yang biasa digunakan sebagai
backfill adalah :
Backfill ini selain menghantarkan listrik, juga mempunyai resistivitas rendah, fungsi
dari backfill ini adalah memperbesar ukuran anoda sehingga tahanan anoda terhadap
lingkungan menjadi lebih kecil. Backfill hanya digunakan untuk lingkungan tanah.
Ilk BACKFILL
, ANODA i
1 .
S||i LEADWIRE
1. Persiapan/pengecekan material
Semua material yang akan dipasang sesuai dengan spesifikasi desain yang
meliputi:
a. Anoda (ciliconiron/galvomag/zinc)
29
wmm
• b. Insulating flange/joint
c. Transformer rectifier
e. Material pelengkap lainnya, kabel, tes box, line tap, terminal point
b.. Semua lubang galian sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan supaya
a. Pemasangan Groundbed
Untuk perawatan terhadap pipa terproteksi dengan sistem proteksi katodik ini
diperlukan pemantauan minimal setiap satu bulan atau sesuai dengan ketentuan, yaitu
dilakukan pengukuran terhadap potensial proteksi dan arasnya. Pada waktu bagian
distribusi (jaringan) bertugas, secara visual dapat memeriksa kondisi test box dan
30
transformer rectifier temtama yang terietak di tempat pada penduduk. Perbaikan
Pemantauan setiap satu bulan dengan menggunakan alat multimeter dan elektroda
pembanding Cu/CuSO* (kemudian membuat laporan, lihat lampiran 6 dan lampiran
7) dilakukan sebagai berikut:
- Pengukuran potensial:
O)
MULTIMETER
TEST BOX
Dari hasil pengukuran ini dapat diketahui kondisi pipa masih terproteksi atau
tidak, perbaikan segera dilakukan jika kondisinya tidak memenuhi syarat.
31
b. Impressed Current (Sistem Ams Tanding)
Pemantauan dilakukan pada testbox di jaringan dan di Transformer Rectifier.
- Pemeriksaan kondisinya
PLN
KWH JUNCTION BOX
TEST BOX
A V
PERMUKAAN fflffl
TANAH
era
KABEL 16 mms
KABEL PENGHUBUNG
/
PIPA ANODA
n COKE BREEZE
2m
E
o o
H H
0,3 m
DETAIL GROUNDBED
WWKmmBmmMmm
Aras proteksi yang keluar dapat diatur, potensial proteksi dekat groundbed
(Draint point) tidak lebih minimum (- 2.000 mVolt).
Pada waktu ada pekerjaan pengelasan sebelum dimulai kabel penghantar dari
transformer rectifier ke pipa (-) dan ke groundbed (+) dilepas serta switch
pada posisi off, hal ini untuk menghindari kerasakan transformer rectifier.
Perlakuan pemeliharaan yang lain jika proteksi tidak berjalan dengan baik
maka dilakukan:
transformer rectifier
- Pengukuran drop potensial pada pipa untuk mencari posisi pipa kontak
dengan straktur/instalasi lain
33
WMUMUWHI
- Proteksi dapat dilakukan dengan merata dan biasanya untuk pipa yang
relatif pendek
(-2.000 mVolt)
relatif panjang
34
WW—I
BABV
PENUTUP
•x
5.1. Simpulan
proteksi dengan coating pada pipa baja yang ditanam. Untuk periindungan di atas
tanah dilakukan dengan pengecatan.
3. Kombinasi kedua sistem (sistem anoda korban dan sistem ams tanding) tersebut
5.2. Saran
1. Mengingat kesulitan yang dihadapi dalam perbaikan dan mahalnya biaya untuk
perbaikan, maka sejak perencanaan dan pemasangan hams sesuai dengan
prosedur dan dilanjutkan dengan pemeliharaan secara berkala.
2. Pada waktu pemasangan pipa yang akan diproteksi agar diawasi sesuai dengan
prosedur supaya tidak kontak dengan straktur instalasi/metal lainnya yang
mengakibatkan sistem proteksi katodik tidak dapat berfungsi.
35
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Erlangga. PPoteksi Pipa Terhadap Korosi. Jakarta : Pusdiklat PT. PGN (Persero)
Pusat
Dasar - Dasar Korosi Jakarta : Divisi Distribusi PT. PGN (Persero) Pusat
36
Lampiran I
OIREKTUR
UTAMA
DIR6CT0RAT
DIRSCTCHAT
OfRBCTORAT DIREKTORAT
PENGUSAHAAN
KEUANGAN
PENGEM&WGAN UMUM
^
r
OfASl •M3J
JUrfflER DWSJ CMS
IMS 3M3 MAS HJIOHIM
CMS Q1TA
PUSAT CMS 0M3 CMS CMS HJUS
PUS1T M4GGMW
PEBHOW* hUTEFWt ON PQUSfUM disttousi
PaXSJSJ^MN
QH4 HOOMS
PROVEK
p*OYM UHT
tmssmisi
OISTSIBUSI
WMSMfSI
Ditetapl^j£: Jakarta ^^
Tanc^^fr?^ Deseniber 2000
;-NEGARA(PESSERO) •a
UTAMA.
8'
UMf. Oi»flt»-»
Umpiran KepufciM^DJreksI"
Nomor_;u 043:k/7b/750/2001,
<- • ; STRUKTUR ORGANISASI N-"r"-T Tanggal:_ 23:Januari 2001.
"" - r"^•"-'^?-S?-SS=i5ss3Fg^i:S^^'=^ —-^ "' PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO)
CABANG SURABAYA
*"-*y^!^«r-- -CABAW5W*!.
SURABAYA
PENGAWAS
INTERN
DINAS • DINAS
OPERAS! DINAS '
TEKNIK
AOMINISTRASI
!
—SUBBW — —SiS !JO - S^BAS • —T~~
PENjUAyw cisw»a*i .4 PE*UtA^A.\ -t •'. .' ,.r S'J3 9ij -
sstji r-s-' »ClfUO^.
7=*ANtN - Sl-vam - 1 ' JIiU-SiN '-• ' SJ5 3*5,* • 5'JSBAS S'.-S Sio SUA BAG. SilS SIS
SUB. BIO
TMiGS* -" R3«J»n ! iim;;' . H'VJA*
5'<AYAiA «= =.-(A3. UAT;*^ D«. -—fPSHGUSAriAAN
SO* AMSSARA-!
WIA"** 1 VTL»'-W • Wt* I
FUM03K>n*L G«5 • 5A.N L*=23iN 6U3Asa
i:l :.\
SUB BUSj :
".^irSJSi PENGUSAHAAN
SS&>r
::..-^-:-i7^L--
zi$^ i-~:-™i- .;-s?w-u- '-r;S,^"-;i\f"!:-.'.:..
- ':•£;';
'--'sir
.A • •a
1'
±
^ i ^ ^ ^ m s & S r *f*^
Lampiran 4
Ontd J. W. 1
lendaiaan gpwananal: Kandariaii ofHTanarial:
MknlifeUBl OTT-I KM ...
Mill
Onver : .........
Drt«r !
r. Rfrtn «wl Pun™S
OPERATOR STASIUH
PERERUA GAS GRESIK Adnlrfstral DTR-I
UNrr PERAWATAH P«>A CB 8.
1. iMIHroA 1. Dimfa"| \ METER RUMAM TANGGA L-
2. MurtffarHA ReanaittO l &cear f ( Abni-aununfMr?- i
1. Unumg
4. Idiwanftucl
' AHAUU US PEUELRiARAAJI, 1. icn>
SPESIFIXA5I TEKWK tt 2. Teguh Kimri
OPERATOR STASIUH GAHBARIQWIXOTT-I ft DTP-I
PEHERMA GAS TAIIDES ncnurur operartHial:
1. H.MaUl HumKin Siiwb MaUt ffandg CI J
I. M*lMn Z. Anui)W>h|Udl Itopa': Ho7Z-Gt
Z. Suklrin
1. _ UNIT PEKAWATAN PH CB G
PHUT PEHAHGGUIAHGAH AUTER RUUAH TANGGA I
GANGGUAH mod- 0 in™ p™* ."
OPERATOR STASRW AWrtfkn)
PEHERIHA CAI GUHIMGSAHI >
I. E>J«nd
}. Supirta
URITPA1HHJ1ARMGAH ;
ft SURVEY KEWCORAII GAS -I
UHIT PERAWATAN ll/RS
Sefcov Jl ( Darjfle Affinal -
PELAHGGAM Et IHSTRUMfHTASI
AtniMnl I
Settlor II (Tttxtti-Groikl
1. Bardp
2. Benl Pramwo
3. Nito Ralmafll Kendaraan operational:
4. ftond fron organifc) Siptao Motor.
Xendaraan operational: Ifctsl •'
IBbI/ ToyaU Mjors 1-ZSS7-ES"
Drtwr : -..
UKIT PERAWATAK
AURS DCTSJXa KQUCniAL
UNIT PERAWATAK VALVE B P«"A
DIATAS TARAH
SefctorI fGunungurt - DHympfo •
Wrfcgfo Awn) 2. „
STRUKTUR ORGANISASI
imrrPERAWATAH VALVEftPPA !
DIATAS TAHAH
itilor B (TaxUt • OlBltJ |
BAGIAN DISTRIBUSI WILAYAH I
I.
Per 12 September 2001
1. (ncnwlJnUi)
I, (non organlk}
KendArun opcrAMnil:
AOM
1. Sudadl
2. Samlran
Kcndirun operuionaL :
SrpcA AbEor HxvJa GL
l*_m>4V* 0"' ' Of/lsV^r an •!<**-'
napal: L-I770-JUI
i .<iiii|/nt
!
I
m/ffffaT^W^^
p
r
,_L.
•Vj I ' Zm ll »lJ>
a * -i . •• * t *
iAI31SASlN3yi
aass3ydiAii
^i,.-^\:j$i;^ti$0&
Lampiran 6
^ LAPORAN
PENGUKURAN PROTEKSI KATODIK
JARINGAN PIPA DISTRIBUSI GAS FS.OST.SSY.02.0
1. Tanggal Pengukuran
2. Lokasi Pengukuran 'ami
3. Pelaksana
$ni d tikn&.T.
POTENSIAL (M-Volt) ARUS
SISTEM
PROTEKSI KET.
NO. NODE TIANG PROTEKSI
NO. LOKASI TIANG UKUR Pipa Anoda Natural (m.Amp)
URUT UKUR terproteksi
S
r tie*
/. <{{£0-^%D O] Aatttfr'
Atjsp-Ax&o £*) Ufjwii': JT //go
if& m/
± ^fioCj) insuM^-fif y&y t%jo
ioiC ?Mo $&>
40o - 4t?b /i)
&wckh'
4«l' M U&5
£_ Hfro -4%-eo Ci) UBT /my
4$ter krco &•) lym J<nh6
w 10 fe »%i
fetfari (13/
r •%& ~^t$oo ($ ^k /Ate. itzz
4U& -*&& £*) 4iti
Rt>2_ mr #sz
J 4&Q - tyvt, Or) 4£,T>-
WSO
.10 4?tfo-^i9Vt> C6) &Ortuk fhvct S IU6 l&D}
f? m<r
ti <Wo T $?3
me
fiL 4%%o ~-4m ci) llMhlm
fypwJb & uir
\% Atte "%&*> U)
ii
H 4rfx> ~ -^td Qo) Umm&; i/I K.
t(Z*z-
T 4$to - 4<Vw Lit) ^JhmS^ VU
///2-
AUo ~4frtfc QiX jjupwft tfr
Catalan lain:
Surabaya, ...£~..4&&
Penanggung Jawab,
NIPG
Lampiran 7
Formulir LT - !4
wmmmrnmm&mMm,