Anda di halaman 1dari 25

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA
NOMOR :
TANGGAL :

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripuma. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian dan peralatan (Pasal 7 ayat 1 UU
No. 44 tahun 2009)
Persyaratan bangunan Rumah Sakit harus memenuhi :
1. Persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung pada umumnya,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua
orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut.
Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud diatas paling sedikit terdiri atas ruang
rawat jalan; ruang rawat inap; ruang gawat darurat; ruang operasi/ruang sterilisasi; ruang
tenaga kesehatan; ruang radiologi; ruang laboratorium; ruang farmasi; ruang kantor dan
administrasi; ruang ibadah; ruang tunggu; ruang mekanik; ruang dapur; laundry; kamar
jenazah; taman; pengolahan sampah; dan pelataran parkir yang mencukupi. Sedangkan untuk
pengorganisasian Rumah Sakit kelas C minimal paling sedikit terdiri Direktur Rumah Sakit,
unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
Status kepemilikan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya adalah yayasan sosial
keagamaan. Dalam hal ini Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya adalah bentuk usaha di
bidang pelayanan kesehatan yang didirikan, dimiliki dan diselenggarakan oleh Yayasan.
Bagian Tata Usaha merupakan salah satu unsur pelayanan administrasi yang harus
Tanda merah
dimiliki Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya, memiliki fungsi dan peran dalam memberikan
dimasukkan bagian
masing2
pelayanan administratif. Oleh karena itu diperlukan suatu pengorganisasian yang cukup
kompleks untuk mengatur dan mengkoordinasikan pelayanan.

I.2 TUJUAN
Dengan dibuatnya pedoman pengorganisasian Bagian Tata Usaha, bertujuan untuk :
1. Sebagai pedoman dalam menggerakkan organisasi Bagian Tata Usaha dalam rangka
memberikan pelayanan administratif untuk karyawan.
2. Sebagai acuan jajaran yang berada di Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan program
kerja dan kegiatan sehari-hari.
3. Untuk memberikan arah dalam memberikan pelayanan administratif yang bermutu dan
berkualitas.

I.3 RUANG LINGKUP


Pedoman pengorganisasian Bagian Tata Usaha ini meliputi penataan organisasi,
jabatan, uraian tugas, tata hubungan kerja, pola ketenagaan, program orientasi dan pelaporan
bagi Unit Personalia dan Diklat, Unit Tata Usaha dan Unit EDP. Selain itu sebagai
pelimpahan kewenangan dan kemandirian di Bagian Tata Usaha, maka pedoman ini juga
berlaku secara umum di Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya dan bagian lain dapat saling
menghormati kewenangan dan kemandirian masing-masing bagian dengan interaksi,
komunikasi dan integrasi dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan pasien maupun
tidak langsung berhubungan dengan pasien.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

II.1 SEJARAH RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA


II.1.1 Latar Belakang
Pada saat genting-gentingnya masalah keamanan pada tahun 1965 di kota
Surabaya, khususnya di wilayah Surabaya Utara telah terjadi bentrokan-bentrokan fisik
antar raksyat Indonesia yang menyebabkan banyak korban berjatuhan.
Atas inisiatif para pemuda AL-IRSYAD dan beberapa dokter, dibentuklah
Rumah Sakit Darurat dan poliklinik dibeberapa ruangan kelas sekolah AL-IRSYAD
Jalan Danakarya No. 28 Surabaya. Dengan bantuan obat-obatan dari Palang Merah
Indonesia (PMI), maka rumah sakit ini telah banyak memberikan pertolongan bagi para
korban. Beberapa korban yang agak parah dipindahkan ke Rumah Sakit dr. Soetomo,
yang agak ringan dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat AL-IRSYAD. Mengingat faktor
keamanan dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pusat dan kurangnya tempat tidur di sana,
maka rumah sakit darurat ini cukup berarti.
Setelah keadaan menjadi reda dan keamanan dipulihkan, kegiatan Rumah Sakit
ini terbatas pada pelayanan poliklinik pagi dan sore untuk umum, dengan bantuan tenaga
dokter dan dokter muda yang berpraktek di daerah Surabaya Utara secara bergiliran.
Disamping kegiatan rutin tersebut, atas kerjasama dengan Badan Sosial AL-IRSYAD
telah pula dikirim tim-tim medis dalam rangka membantu korban bencana banjir besar
di Solo tahun 1966, banjir musiman di Lamongan tahun 1966, 1967, 1968, 1969 serta
khitanan umum tiap tahun menjelang bulan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Beberapa Donatur telah membantu jalannya poliklinik ini.

II.1.2 Berdirinya Yayasan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya


Melihat kebutuhan masyarakat akan adanya Rumah Sakit di Daerah Surabaya
Utara, dan pengalaman penyelenggaraan Rumah Sakit Darurat serta poliklinik seperti
tersebut diatas, beberapa Tokoh masyarakat dengan diketuai oleh Almarhum Bapak
Hasan Achmad Baktir, BA., telah merintis gagasan berdirinya Rumah Sakit Islam di
daerah ini.
Gagasan ini telah mendapat sambutan yang baik dari kalangan masyarakat.
Pendekatan-pendekatan telah pula dilakukan untuk membeli bangunan yang
direncanakan untuk Rumah Sakit tersebut.
Atas inisiatif Bapak Ustad Umar Hubeis sebagai Ketua Yayasan Perguruan
AL-IRSYAD Surabaya, gagasan baik tersebut dilanjutkan kembali dengan diadakan
pertemuan pada bulan Agustus 1970 di Rumah Almarhum Bapak Hasan Achmad Baktir,
BA Jalan KH. Mas Mansyur no. 181. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para Tokoh
pemuda dan dermawan, disepakati perlunya dilanjutkan gagasan pendirian Rumah Sakit
tersebut dan sebagian dana telah berhasil dikumpulkan sebagai modal permulaan. Selain
itu, telah ditunjuk 3 formatur yang telah diketahui oleh saudara Nasar Machfud. Pada
bulan November 1970 diadakan pertemuan di Aula Sekolah AL-IRSYAD Surabaya Jl.
Danakarya No. 28 Surabaya, untuk melaporkan hasil kerja tim formatur dan Rancangan
Anggaran Dasar Yayasan. Dengan Akte Notaris Anwar Mahyudin No. 9 telah didirikan
Yayasan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya, dengan tujuan antara lain untuk
membantu pemerintah dna masyarakat dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan umum
di Kota Surabaya.
Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya sebagai Rumah Sakit Umum Klas C dengan
kapasitas 130 tempat tidur dari ruang SUITES = 2, VVIP = 6, VIP = 13, Klas I = 28,
Klas II = 20, Klas III = 35, ICU = 8, ISOLASI = 13, NICU = 3, PICU = 2. Memiliki 1
Dokter Spesialis Fulltimer (THT) dan 16 Dokter Umum, 3 Dokter Gigi, dan 65 Dokter
Spesialis sebagai mitra/visiting dokter. 5 orang Apoteker/farmasi klinik, 157 orang
tenaga perawat, 6 orang perawat gigi, 17 orang tenaga bidan, 13 orang tenaga analis
kesehatan, 7 orang tenaga radiografer, 8 orang fisioterapi, 19 orang Tenaga Teknis
Kefarmasian/Asisten Apoteker, 2 orang Ahli Gizi, 9 orang Perekam Kesehatan dan 138
orang Tenaga Non Kesehatan.
Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya berlokasi di dua tempat yaitu di Jl. KHM.
Mansyur No. 210-214 dan No. 191 Surabaya. Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya
Gedung I memiliki luas tanah 2627 m2 dan luas bangunan total 5358 m2 yang terdiri dari
Sesuaikan
4 lantai. Lantai 1: Gedung Rawat Jalan, Penunjang Medis, Instalasi Farmasi, URI. Anak
kondisi saat ini II, Keuangan. Lantai 2 terdiri dari: URI. Penyakit Dalam I, Ruang Hemodialisa, Ruang
Direktur, Staff, Yayasan, dan Rekam Medis. Untuk lantai 3 terdiri dari: URI. Bedah,
URI. Penyakit Dalam II, kantor keperawatan, dan Tata Usaha. Lantai 4 terdiri dari URI
Anak I, URI. Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Unit Neonatus dan gedung
pertemuan. Gedung II memiliki luas tanah 1964 m2 dan luas bangunan 1274 m2 yang
terdiri dari 9 lantai. Lantai 1 Ruang Admisi/pendaftaran, klinik orthopedi, Ruang Gym,
dan Ruang IPOTI. Lantai 2 URJ. Spesialis, Kasir, dan Farmasi. Lantai 3 URJ. Spesialis,
Okupasi Terapi dan Poli Gigi. Lantai 4 dan 5 masih belum beroperasional. Lantai 6 URI
Ibnu Sina. Lantai 7 Kamar Bersalin. Lantai 8 ICU dan Lantai 9 Kamar Operasi.
Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya melayani kebutuhan masyarakat umum
akan pelayanan kebutuhan pasien-pasien dari perusahaan yang beroperasi di Surabaya
dan sekitarnya. Sampai saat ini Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya telah melakukan
kerjasama pelayanan dengan perusahaan asuransi termasuk BPJS dan perusahaan Non
Auransi. Pelayanan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya meliputi :
1. Pelayanan Medik Dasar: Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Medik Gigi, dan
Pelayanan KIA.
2. Pelayanan Gawat Darurat.
3. Pelayanan Hemodialisa.

Sesuaikan 4. Pelayanan Spesialis Dasar : Pelayanan Penyakit Dalam, Pelayanan Kesehatan Anak,

kondisi saat ini Pelayanan Obstetri dan Ginekologi.


5. Pelayanan Spesialis Penunjang : pelayanan anastesiologi, pelayanan radiologi dan
pelayanan USG 4 dimensi, pelayanan patologi klinik / laboraturium, pelayanan
rehabilitasi medik.
6. Pelayanan Penunjang Klinik, Perawatan Intensif, Pelayanan Gizi, Pelayanan Farmasi,
Pelayanan Sterilisasi Instrumen, Rekam Medis.
7. Pelayanan Penunjang Non Klinik: loundry/ linen, pelayanan jasa boga/ dapur,
pelayanan teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, transportasi
(ambulance), komunikasi, pemulasaran jenazah dan pemadaman kebakaran.
8. Pelayanan Administrasi, Informasi dan Penerimaan Pasien, Keuangan, Personalia,
dan Sistem Informasi Rumah Sakit.
Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya saat ini sedang dalam tahap pengembangan
diri dengan melakukan perubahan-perubahan internal dan eksternal. Dalam
pengembangan pelayanan yang ada saat ini diharapkan Rumah Sakit AL-IRSYAD
menjadi lebih portable di masa akan datang serta mampu memfokuskan diri pada
pelayanan unggulannya yang pada akhirnya akan memberikan manfaat yang maksimal
kepada masyarakat pengguna jasa Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya.
II.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya merupakan Rumah Sakit Umum dengan kapasitas
130 Tempat Tidur, merupakan milik Yayasan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya, Rumah
Sakit mempunyai Tugas Pokok yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan melalui upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, dan pelayanan rujukan.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
3. Penelitian dan pengembangan.
4. Pengabdian kepada masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan.
b. Pelayanan penunjang dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan kesehatan.
d. Pelayanan medis.
e. Pelayanan penunjang medis dan non medis.
f. Pelayanan keperawatan.
g. Pelayanan rujukan.
h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
i. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.
j. Pengelolaan keuangan dan akuntansi.
k. Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan
tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.

II.3 KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam pembuatan pedoman pengelolaan sumber daya manusia di Rumah Sakit
AL-IRSYAD Surabaya diperlukan kebijakan sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya
manusia, adapun kebijakan sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan sumber daya manusia dengan penetapan pola ketenagaan dilakukan
berdasarkan analisa beban kerja dan waktu atau jam kerja efektif. Pola ketenagaan untuk
seluruh unit rumah sakit tercantum dalam analisa kebutuhan tenaga rumah sakit yang
direvisi setiap tahun sekali.
2. Proses rekruitmen, penugasan, pengembangan staf dilaksanakan berdasarkan rencana
yang dibuat oleh Personalia dan Diklat.
3. Rekruitmen pegawai dilakukan sesuai dengan kebutuhan unit kerja untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang ada.
4. Seleksi pegawai dilakukan dengan menyeleksi/ memilih seluruh surat lamaran yang
masuk sesuai dengan standar/ kriteria yang telah ditentukan meliputi tes tulis, tes
wawancara, psikotes, dan tes kesehatan.
5. Untuk penerimaan dan penempatan staf ditetapkan standar kualifikasi dengan
menentukan pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan persyaratan lain bagi seluruh
staf rumah sakit.
6. Orientasi pegawai baru meliputi orientasi rumah sakit (umum) dan orientasi unit kerja
(khusus). Seluruh staf baik medis klinis maupun non medis diwajibkan mengikuti
orientasi di rumah sakit pada unit kerja atau unit pelayanan dimana mereka bertugas.
7. Pengangkatan pegawai dilakukan jika telah menyelesaikan masa kontrak kerja, dan telah
dilakukan penilaian prestasi kerjanya, pemeriksaan kesehatan dan psikotes dengan hasil
baik.
8. Tanggung jawab setiap staf dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas.
9. Pembinaan pegawai dilakukan setiap saat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
10. Rumah Sakit menetapkan pendelegasian tugas apabila pejabat yang berwenang
berhalangan melaksanakan tugasnya oleh karena kepentingan dinas atau yang lainnya.
Pendelegasian tugas merupakan penggantian tugas rutin apabila Direktur atau pemegang
jabatan tidak berada di tempat.
11. Cuti diberikan kepada pegawai tetap dan pegawai kontrak dengan masa kerja minimal 1
(satu) tahun. Macam cuti diatur didalam peraturan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya.
12. Kegiatan pengembangan staf, pendidikan dan pelatihan meliputi pendidikan formal,
pendidikan non formal dan mutasi, setiap staf berhak memperoleh pendidikan dan
pelatihan untuk menjaga dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dan
wajib membuat pelaporan dan pengumpulan sertifikat pelatihan atau seminar.
13. Seluruh staf rumah sakit wajib mengikuti pelatihan Basic Life Support, mutu dan
keselamatan pasien, pengendalian infeksi rumah sakit, kesehatan dan keselamatan kerja
serta pelayanan yang baik setiap 1 (satu) tahun.
14. Rumah sakit berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan profesional kesehatan.
Sebelum kegiatan praktek dilaksanakan, dilakukan orientasi untuk mahasiswa tentang
program rumah sakit terdiri dari visi dan misi rumah sakit, struktur organisasi rumah
sakit, program mutu dan keselamatan pasien, struktur organisasi unit kerja yang boleh
digunakan untuk mahasiswa praktik dan penentuan kewenangan yang boleh digunakan
oleh mahasiswa.
15. Pegawai yang telah mendapatkan ijin dari rumah sakit untuk melanjutkan studi dengan
biaya sendiri maupun biaya rumah sakit diwajibkan menjalankan ikatan dinas.
16. Melakukan kredensialing terhadap tenaga profesi medis, perawat dan tenaga kesehatan
lain melalui pengumpulan, verifikasi dan evaluasi dari ijin, pendidikan, pelatihan dan
pengalaman untuk mengijinkan melakukan asuhan pasien sesuai kompetensinya.
17. Evaluasi efektifitas mutasi dan/atau penempatan untuk masing-masing pegawai
didasarkan pada kebutuhan unit, kebutuhan individual, dan peningkatan jenjang
pendidikan.
18. Rumah sakit menggunakan evaluasi kinerja yang berkesinambungan untuk memastikan
bahwa pengetahuan dan keterampilan staf konsisten dengan kebutuhan pasien.
19. Evaluasi pegawai berdasarkan penilaian prestasi kerja pegawai dilaksanakan pada saat
kenaikan gaji berkala, kenaikan golongan, pengangkatan pegawai tetap, perjanjian kerja
waktu tertentu untuk pegawai kontrak, dan promosi jabatan struktural.
20. Melakukan evaluasi untuk staf klinis baru setiap 1 (satu) tahun sekali terhadap kualitas
dan keamanan asuhan pasien yang diberikan kepada pasien.
21. Nama staf klinis yang tercantum di papan nama dokter yang praktik di rumah sakit
merupakan pengumuman staf klinis yang dapat memberikan pelayanan kepada pasien di
rumah sakit.
22. Menyediakan program kesehatan dan keselamatan staf meliputi pemeriksaan kesehatan
khusus dan berkala, pemberian vaksinasi dan imunisasi bagi staf yang bertugas di unit
khusus serta penanganan tindak lanjut terhadap staf yang etrpapar penyakit infeksius
(kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
23. Pemeriksaan kesehatan, mutasi pegawai, pernikahan pegawai, pengunduran diri
pegawai, dan penghargaan pengabdian masa kerja pegawai diatur dalam peraturan
rumah sakit.
24. Ada data kepegawaian yang up to date terdokumentasi untuk setiap staf di rumah sakit.
25. Penggajian pegawai, tunjangan hari raya, lembur, dan perhitungan pesangon pegawai
purna tugas diberikan sesuai standar gaji yang berlaku di Rumah Sakit AL-IRSYAD
Surabaya.
26. Dalam pengelolaan penggajian, kesejahteraan pegawai, dan pajak penghasilan
bekerjasama dengan Yayasan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya dengan ketentuan
yang sudah ditetapkan.
27. Bila terjadi perubahan atau revisi dalam menentukan kebijakan Sumber Daya Manusia
Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya harus dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, atau jika ada perubahan Peraturan Undang-
Undang Ketenagakerjaan yang baru.
BAB III
VISI, MISI, MOTO, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

III.1 VISI, MISI, MOTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT AL-IRSYAD SURABAYA
VISI
Mewujudkan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya sebagai rumah sakit yang Islami dengan
standar mutu pelayanan yang setaraf Internasional disertai tekad untuk memenuhi kepuasaan
pasien / masyarakat.

MISI
Misi Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya adalah :
1. Membantu pemerintahan dan masyarakat dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan
umum
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara professional dan Islami
3. Mengutamakan pelayanan sosial masyarakat
4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua lapisan masyarakat

MOTO
Moto Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya adalah ”Layananku Adalah Ibadahku”

TUJUAN
Tujuan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya adalah mewujudkan Rumah Sakit Islam yang
paripurna dalam memberikan pelayanan melalui upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, sesuai dengan kaidah ilmu kedokteran, keperawatan, hukum, ekonomi,
manajemen profesional serta tidak bertentangan dengan syariat islam, dan perundang-
undangan yang berlaku.

III.2 MUTU, ETIKA DAN PENGEMBANGAN


MUTU
Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan selalu berorientasi pada keselamatan pasien,
efisiensi, dan biaya:
a. Keunggulan dalam pelayanan, landasan utamanya adalah sumber daya manusia yang
harus mampu berfikir secara holistik, berwawasan yang luas, dan mempunyai
keterampilan yang memadai baik segi teknis maupun non teknis.
b. Moral pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, harus mempunyai komitmen dan
motivasi yang tinggi, jujur, dan beriman.
c. Pelayanan dilaksanakan dengan selalu memperhatikan kecepatan dan waktu yang pendek.
d. Efisiensi biaya, tidak menimbulkan biaya yang berakibat tingginya tarif pelayanan,
kondisi keuangan pelanggan harus menjadi salah satu perhatian dalam menangani pasien.
e. Keselamatan pasien, lingkungan kerja, cara-cara kerja dan sarana harus dapat dipastikan
tidak membahayakan pasien, pegawai atau masyarakat pengguna jasa dan sekitarnya.
f. Sumber pasokan bahan medis dan obat-obatan harus dari sumber resmi yang ditunjuk
produsen dan tidak ada risiko pemalsuan.

ETIKA
Dalam melakukan tindakan memegang teguh etika profesi, menghormati hak dan kewajiban
semua pihak dan memegang kerahasiaan pasien.

PENGEMBANGAN
a. Sistem teknologi informasi yang terintegrasi untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang
bermutu.
b. Pengembangan pelayanan kesehatan dengan konsep terpadu.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
BAB VI
URAIAN JABATAN

VI.1 PERSYARATAN JABATAN


VI.2 URAIAN TUGAS
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII
POLA KETENAGAAN & KUALIFIKASI PERSONIL
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

IX.1 PENDAHULUAN
Sejalan dengan bergesernya nilai bisnis rumah sakit maka arah pelayanan kesehatan
sudah berorientasi kepada kepuasan pelanggan dimana pelayanan kesehatan harus dapat
memenuhi kebutuhan atau kepuasan pasien, keluarga dan masyarakat.
Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang bermutu sesuai dengan standar
perkembangan pelayanan menuju pelayanan prima. Salah satu pedoman kegiatan yang
mendukung mutu sumber daya manusia adalah kegiatan orientasi.

IX.2 LATAR BELAKANG


Orientasi pegawai baru adalah merupakan pengenalan perseorangan untuk
mengakrabkan pegawai baru dengan lingkungan kerja yang dilakukan mulai diterima sebagai
pegawai sampai dengan unit kerja yang ditempati. Orientasi di lakukan secara bertahap
melalui orientasi umum dan orientasi khusus kurang lebih selama 3 bulan.
Dalam pelaksanaan orientasi pegawai diharapkan mampu memahami tentang sistem
pelayanan yang ada dan memahami arah dan tujuan dari visi rumah sakit. Disamping itu
dalam masa orientasi pegawai yang senior diupayakan selalu membimbing pegawai baru
untuk menjadi pegawai yang kompeten dan mandiri.

IX.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Memperoleh pegawai yang mempunyai kemampuan sesuai dengan standar kompetensi
dalam mendukung Program Menjaga Mutu Terpadu Rumah Sakit.

2. Tujuan Khusus :
a. Melaksanakan orientasi umum meliputi pengenalan organisasi secara umum dan
pengenalan unit-unit kerja.
b. Melaksanakan orientasi khusus bersifat pelatihan di unit kerja yang akan ditempati.
IX.4 KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Orientasi umum, terdiri dari :
a. Pengenalan organisasi secara umum
b. Pengenalan di unit-unit kerja: ruang lingkup pelayanan dan fasilitas dan sarana
2. Orientasi khusus bersifat pelatihan di unit kerja yang akan ditempati, terdiri dari :
a. Pengenalan organisasi unit kerja yang akan ditempati
b. Pengenalan ruang lingkup tugas yang akan dikerjakan

IX.5 CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melaksanakan orientasi umum, meliputi :
a. Menjelaskan pengenalan organisasi secara umum, terdiri dari :
1) Gambaran umum organisasi, meliputi:
- Sejarah organisasi perusahaan
- Struktur organisasi perusahaan
- Visi dan misi organisasi
- Pengenalan pejabat perusahaan
- Peraturan Rumah Sakit AL-IRSYAD Surabaya
- Sistem penggajian
- Penilaian pegawai (performance appraisal).
- Budaya dan etika rumah sakit
2) Kegiatan Mutu Rumah Sakit
3) Pengendalian infeksi di rumah sakit
4) Fasilitas dan sarana di rumah sakit
b. Pengenalan di unit-unit kerja untuk menjelaskan ruang lingkup pelayanan di unit-unit
kerja dan fasilitas dan sarana yang ada di unit-unit kerja, meliputi :
1) Unit Rekam Medis
2) Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana (K3RS)
3) Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. Melaksanakan orientasi khusus bersifat pelatihan di unit kerja (on the job training ) yang
akan ditempati, meliputi :
a. Menjelaskan organisasi unit kerja, alur dan sistem kerja yang akan ditempati.
b. Menjelaskan ruang lingkup tugas yang akan dikerjakan.
1) SPO yang berlaku di unit kerja yang terkait
2) Uraian tugas dan wewenang di unit kerja
3) Sarana dan prasarana di unit kerja
4) Materi lain sesuai dengan kebutuhan unit kerja.

IX.6 SASARAN
Sasaran program orientasi pegawai baru meliputi :
No Kegiatan Sasaran Target
1 Melaksanakan Orientas Umum
a. Pengenalan organisasi - Menjelaskan gambaran umum organisasi, 100%
secara umum meliputi : Sejarah organisasi rumah sakit
AL-IRSYAD Surabaya, Struktur organisasi
rumah sakit AL-IRSYAD Surabaya, visi dan
misi organisasi, pengenalan pejabat rumah sakit
AL-IRSYAD Surabaya, peraturan rumah sakit
AL-IRSYAD Surabaya, sistem penggajian,
Penilaian pegawai (performance appraisal),
budaya dan etika rumah sakit
- Pengenalan kegiatan mutu rumah sakit 100%
- Pengenalan pengendalian infeksi di rumah sakit 100%
- Pengenalan fasilitas dan sarana di rumah sakit 100%
b. Pengenalan di unit-unit - Bagian Rekam Medis 100%
kerja untuk - Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan 100%
menjelaskan ruang Kewaspadaan Bencana (K3RS)
lingkup pelayanan dan - Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 100%
fasilitas dan sarana di
unit kerja
2 Melaksanakan Orientasi Khusus
Pengenalan organisasi unit Materi orientasi khusus disiapkan masing-masing 100%
kerja, alur dan sistem kerja unit kerja yang ditempati.
yang akan ditempati dan a. Menjelaskan organisasi unit kerja, alur dan
ruang lingkup tugas yang sistem kerja yang akan ditempati.
akan dikerjakan. b. Menjelaskan ruang lingkup tugas yang akan
dikerjakan:
- SPO yang berlaku di unit kerja yang terkait
- uraian tugas dan wewenang di unit kerja
- sarana dan prasarana di unit kerja
- materi lain sesuai dengan kebutuhan unit
kerja
IX.7 JADWAL KEGIATAN ORIENTASI
Penanggung
No Jenis Kegiatan Bulan Ket
Jawab
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A Orientasi Umum
1 Pengenalan organisasi secara umum
a. Menjelaskan
gambaran umum
organisasi, meliputi:
- Sejarah organisasi
perusahaan, Struktur
organisasi
perusahaan
- Visi dan misi rumah
sakit “AL-IRSYAD”
Surabaya
- Pengenalan pejabat Kepegawaian
rumah sakit dan Diklat
“AL-IRSYAD”
Surabaya
- Peraturan rumah
sakit “AL-IRSYAD”
3
Surabaya
hari
- Sistem penggajian,
Penilaian pegawai
(performance
appraisal),
- Budaya dan etika
rumah sakit
b. Pengendalian infeksi
Tim PPI
di rumah sakit
c. Kegiatan Mutu
Tim Mutu
Rumah Sakit
d. Fasilitas dan sarana
Tim K3RS
di rumah sakit
2 Pengenalan di Unit-unit Kerja
a. Unit Rekam Medik Rekam
Medik
b. K3 RS K3RS
c. Mutu & KPRS KM & KPRS
Penanggung
No Jenis Kegiatan Bulan Ket
Jawab
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B Orientasi Khusus
1 Pengenalan organisasi
unit kerja, alur dan
sistem kerja yang akan
ditempati
2 Pengenalan ruang
lingkup tugas yang
akan dikerjakan:
- Menjelaskan ruang
lingkup tugas yang
akan dikerjakan:
- SPO yang berlaku Kepala unit
3
di unit kerja yang kerja yang
bulan
terkait ditempati
- Uraian tugas dan
wewenang di unit
kerja
- Sarana dan
prasarana di unit
kerja
- Materi lain sesuai
dengan kebutuhan
unit kerja

IX.8 PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan
2. Pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan

IX.9 EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap melaksanakan kegiatan dalam bentuk penilaian dan dilakukan
setiap enam bulan pertama dan setahun sekali.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
BAB XI
PELAPORAN
SUSUNAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN
 Cover
 Lembar Pengesahan
 Peraturan Direktur ttg pedoman pengorganisasian
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Masuk Lampiran Bab I

Anda mungkin juga menyukai