Anda di halaman 1dari 4

Trio Berkekuatan Super

Di Negeri Impian, hiduplah seorang remaja laki-laki bernama Juan. Sejak kecil, Juan dan kedua
orang tuanya telah menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda. Juan memiliki kelebihan
istimewa yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Ia memiliki kekuatan untuk
mengendalikan angin. Jika siang hari Juan merasa bosan dan ingin bermain layang-layang, ia
dapat dengan mudah mendatangkan angin dan menerbangkan layangannya di langit biru.

Juan selalu membangga-banggakan kelebihannya tersebut. “Hei, untuk apa memiliki


bakat menggambar sepertimu? Lihat aku, aku dapat mengendalikan angin! Aku bisa dengan
mudah menghamburkan kertas gambar-gambarmu itu kapan saja.” kata Juan. Tak hanya
merendahkan bakat orang lain, Juan seringkali menggunakan kekuatannya itu untuk mengusili
temannya.
Lamakelamaan teman-temannya merasa kesal dan mulai mengucilkannya.
Orang tua Juan yang mengetahui hal tersebut mencoba untuk menasihati anaknya. “Juan,
kamu tidak boleh seperti itu, Nak. Semua kelebihan itu istimewa.” ucap ibu Juan. “Tapi Bu,
kekuatan Juan ini lebih istimewa daripada kelebihan mereka. Tidak ada yang memiliki kekuatan
sepertiku, Bu. Lalu, apa salahku? Aku hanya bangga terhadap kekuatanku.” bantah Juan, lalu
meninggalkan ibunya.
Juan merasa sangat kesal. Mengapa ibunya menyalahkannya? Juan juga tidak mengerti
mengapa teman-temannya menjauh. Ia bertekad untuk menunjukkan kepada orang tua dan
temannya bahwa kekuatan yang dimilikinya jauh lebih kuat dari apapun. Ia mulai melatih
kekuatannya agar menjadi lebih sempurna. “Tidak ada orang yang mengakui kekuatanku.
Baiklah, akan kubuat mereka semua diam dengan rencanaku.” ucap Juan.
Tanpa Juan sadari, masih ada dua orang lainnya yang memiliki kekuatan istimewa.
Mereka adalah James dan Theo. James adalah pengendali api dan Theo memiliki kekuatan untuk
melindungi orang-orang disekitarnya termasuk dirinya sendiri. Mereka sudah bersahabat sejak
kecil dan melatih kekuatannya bersama-sama. James, Theo, dan Juan adalah teman satu sekolah.
Hanya saja, James dan Theo cenderung pendiam dan tidak seperti Juan yang selalu
menyombongkan kekuatannya.

Pagi ini seluruh siswa mengikuti upacara seperti biasa. Namun, mereka merasakan
keanehan. Angin yang sepoi-sepoi menjadi semakin kencang. Mereka curiga bahwa ini adalah
ulah Juan si pengendali angin. Hingga terdengar teriakan “Kalian senang bukan? Pagi ini lebih
sejuk daripada biasanya. Itu semua karena kekuatanku!”, tentu saja itu Juan. Semakin lama angin
terasa semakin kencang hingga topi-topi berterbangan di udara.

James dan Theo yang awalnya tidak ingin ikut campur terhadap hal tersebut menjadi
panik melihat kondisi sekitar yang semakin memburuk. Theo dengan kekuatannya langsung
melindungi semua orang yang ada di sana. James mencoba untuk berbicara dengan Juan tetapi
Juan tidak mendengarkannya. “Juan, yang hidup di dunia ini bukan hanya kamu saja. Hentikan
itu! Ulahmu itu dapat membahayakan semua orang, Juan!”, Juan yang mendengar hal itu semakin
menjadi dan tersulut emosi. “James! Theo! Kalian tidak perlu berusaha menjadi penyelamat! Aku
adalah yang terbaik, tidak ada orang yang bisa menandingi kekuatanku. Hari ini, akan
kuhancurkan sekolah ini, termasuk kalian berdua!” katanya.
James merasa terdesak, sementara Theo masih berusaha melindungi sekitarnya. James
akhirnya mengeluarkan kekuatan apinya dan menargetkan Juan. Sayangnya, Juan dengan cepat
menangkas api itu menggunakan kekuatan anginnya. Semua mata tertuju pada James dan Juan.
James berkata “Juan, aku akan melepaskanmu jika kamu menyerah dan berhenti menggunakan
kekuatanmu itu dengan cara yang salah.” sembari mengeluarkan kekuatannya.
Juan mulai merasa lelah karena menggunakan kekuatannya secara berlebih. Akhirnya,
Juan memutuskan untuk mengalah sebelum ia tewas di tempat. “Aku mengaku kalah, James.”
katanya. Setelah itu, James berhenti mengeluarkan api dan Theo tidak lagi membuat perisai untuk
melindungi orang banyak. “Sudah seharusnya kamu mengakui itu. Selama ini, kamu selalu
menggunakan kekuatanmu dengan semena-mena dan tanpa kamu sadari banyak orang yang
dirugikan. Kekuatanmu harusnya digunakan untuk membantu orang lain, Juan.” kata James
menasihati. Juan seketika termenung dengan perbuatannya selama ini. Ia berpikir seandainya ia
mendapatkan teman seperti dirinya yang suka merendahkan kemampuan orang lain dan usil, pasti
ia akan sangat kesal dan bahkan pindah sekolah untuk menjauhinya.
“Setelah aku pikirkan kembali, ternyata perkataanmu benar, James.” ucap Juan. “Jika
kamu merasa bersalah, minta maaflah kepada mereka yang telah kamu bebani dengan sikapmu
selama ini.” balas James. “Aku setuju,” tambah Theo. Kemudian, Juan dengan ketulusan hatinya
meminta maaf kepada semua orang atas perbuatannya. Tidak disangka, teman-temannya
menerima permintaan maafnya dengan sangat baik. Mereka memaafkan Juan. James dan Theo
tersenyum melihat hal tersebut.
Upacara dibatalkan karena adanya kejadian itu. Semua peserta upacara kembali ke kelas
dan melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Seminggu kemudian, sekolah kembali
mengadakan upacara. Pada upacara tersebut, sekolah memberikan
penghargaan kepada James dan Theo atas aksi mereka dalam
menyelamatkan sekolah dan teman-temannya. Akhirnya, sekolah itu
menjadi damai dan sangat sejuk berkat kekuatan Juan. Bahkan, James,
Theo, dan Juan menjadi teman baik.
Kelompok 1:
- Nicole Marvelle Young/28
- Carlos Evander Lee/08
- Adrian Marcello Kurniawan/01
- Denzell Williano Misael/13
- Jeremia Aryasatya Budiarto/19
- Elsa Yoel Onggo Saputra/14

Anda mungkin juga menyukai