LAPORAN KASUS:
Disusun untuk memenuhi tugas
Praktek kerja lapangan IV
Disusun oleh:
SITI SARAH
21134050025
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah swt karena atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus teknik pemeriksaan radiografi manus
setelah post orif di Instalasi Radiologi RSU Cempaka Lima.
Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Kerja
Lapangan (PKL) IV Semester V IProdi D-III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Banda
Aceh, yang bertempat di Instalasi Radiologi RSU Cempaka limaBanda Aceh.
Dalam penyusunan laporan kasus ini tidak akan lepas dari segala bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda yang telah sudi memberikan dorongan moral dan material serta
doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
2. Ibuk supriyanti., Kep., Ners.. MKES selaku Ketua STIKes sihat beurataBanda Aceh
3. Bapak Dedi Fahrizal,AM.d Rad selaku Clinical Instructure (CI) Praktek Kerja
Lapangan IV di Instalalasi Radiologi RSU Cempaka lima Banda Aceh
4. Seluruh Radiografer dan Staf Instalasi Radiologi RSU Cempaka lima
5. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Laporan Kasus ini
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca, guna
memperbaiki laporan kasus selanjutnya. Penulis juga berharap laporan kasus ini bermanfaat
bagi penulis maupun para pembaca.
SITI SARAH
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1.Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan...........................................................................................1
1.4.Metode Pengumpulan Data...........................................................................2
1.5.Manfaat Penulisan.........................................................................................2
1.6.Sistematika Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
2.1 Anatomi.........................................................................................................4
2.2.Patologi Fraktur............................................................................................5
2.3 Prosedur Pemeriksaan...................................................................................6
2.4 Prosedur Pemeriksaan Manus........................................................................8
2.5 Proteksi Radiasi...........................................................................................11
BAB III PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN........................................12
3.1 Indetitas Pasien............................................................................................12
3.2 Riwayat Pasien............................................................................................12
3.3 Prosedur Pemeriksaan ...............................................................................12
BAB IV PENUTUP..........................................................................................17
4.1 Kesimpulan..................................................................................................17
4.2 Saran ...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
melakukan observasi secara langsung mengenai teknik pemeriksaan
radiografi os manus pada kasus fraktur post orif digiti v di Instalasi
Radiologi RSU Cempaka Lima
3. Metode Dokumentasi
Yakni metode pengumpulan data dengan mengambil data dari
dokumen-dokumen antara lain dari hasil radiograf, rekam medik dan
hasil pembacaan radiograf.
BAB I, Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan data,
manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
DAFTAR TEORI
2.1. Anatomi
2.1.1. manus
a. Ossa Manus
Manus (dalam bahasa Latin berarti "tangan") adalah istilah
dalam ilmu zoologi yang mengacu kepada bagian distal tungkai
depan seekor hewan. Pada tetrapoda, manus merupakan bagian dari
tungkai pentadaktil (memiliki lima jari) yang terdiri dari
metatarsus dan jari-jari (falang). (pearch, 2013)
Ossa manus disusun dalam beberapa kelompok tulang.
Corpus (tulang pangkal tangan) atau tulang yang masuk formasi
pergelangan adalah tulang pendek. corpus terdiri atas tulang
tersusun dalam dua baris, empat tulang dalam setiap baris.
Metacarpal membentuk kerangka tapak tangan dan berbentuk
tulang pipa Metacarpal terdapat lima tulang dengan bentuk seperti
pipa. (Pearce, 2013)
b. Ossa Carpalia
Ossa carpalia terdiri dari bagian proksimal dan bagian
distal. Bagian proksimal terdiri dari scapoid, lunatum, triquetrum,
dan pisiform. Sedangkan bagian distal terdiri dari trapezium,
trapezoid, capitatum dan hamatum. (Pearce, 2013)
5
b. Ossa metacarpalia
Ossa Metacarpal terdidri dari 5 tulang yang terdapat di
pergelangan tangan dan bagian proximalnya berarticulasi dengan
bagian distal tulang carpal Persendian yang dihasilkan oleh tulang
carpal dan metacarpal membuat tangan menjadi sangat flexible,
Khusus di tulang metacarpal I (ibu jari) dan metacarpal II (jari
telunjuk) terdapat tulang sesamoid. (Pearce,2013)
Terdiri dari: caput (berarticulasi dengan phalanx), corpus
dan basis (sebelah proximal berarticulasi dengan ossa carpalis).
Caput lebih besar dari pada basis.
1. Metacarpus I: lebih pendek, mempunyai facies
articularis berbentuk oval, berarticularis dengan
multangulum majus.
2. Metacarpus II: paling panjang, basis terlebar, bentuk tak
beraturan.
3. Metacarpus III: basis berbentuk segi tiga mempunyai
prosesus styloideus.
4. Metacarpus IV: basisnya berbentuk segi empat.
5. Metacarpus V: basisnya berbentuk segi tiga.
6. Sesamoid: tulang kecil yang menempel pada caput
metacarpal
c. Phalanges
Phalanges merupakan tulang panjang mempunyai batang
dan dua ujung. Batangnya mengecil diarah ujung distal.
Terdapat ada 14 phalanges pada setiap tangan, hanya thumb
yang memiliki 2 phalanges dan jari yang lain masing-masing 3.
(pearch, 2013)
Phalanges tulang yang mempunyai batang dan dua ujung,
batangnya mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas
phalanges, tiga setiap jari dan dua pada ibu jari. (pearch, 2013)
2.2. Patologi fraktur
Fraktur adalah patah tulang, yang dapat berkisar dari retakan tipis
hingga patah. Patah tulang bisa melintang, memanjang di beberapa tempat,
atau menjadi beberapa bagian. Biasanya, patah tulang terjadi ketika tulang
dipengaruhi oleh kekuatan atau tekanan lebih. Jika Anda menduga
mengalami patah tulang, segera dapatkan bantuan medis (Majoer Arif et
all, 2000).
Fraktur adalah kondisi yang memiliki beberapa cara berbeda di
mana tulang bisa patah: misalnya, patah tulang yang tidak merusak
6
b. kaset radiologi
kaset adalah wadah yang kedap cahaya tampak
untuk menempatkan film diantara intensifying screen.
c. marker R dan L
marker adalah penanda foto pemeriksaan radiologi.
Gambar 4. Marker
d. CR (computed radiografi)
Cr adalah suatu proses mengubah sistem analog pada
radiologi konvensional menjadi radiografi digital.
2. Posisi objek:
- Lengan diposisikan di atas meja pemeriksaan dengan
telapak tangan menempel pada meja pemeriksaan
- Sesuaikan kemiringan tangan 45 derajat terhadap
kaset
- Agar dapat dirotasikan kea rah lateral dengan ujung-
ujung jari menyentuh kaset
- Metacarpophalangeal joint digiti 3 diposisikan
ditengah kaset sebagai sejajar dengan midlane kaset
3. Central ray : vertikel tegak lurus terhadap kaset menuju
metacarpophalangeal joint 3
4. Central point : berada tepat di metacarpophalangeal joint
ke 3
5. Kriteria radiografi:
- Gambar yang dihasilkan menunjukan proyeksi PA
Oblique
- Ossa Manus tampak tulang dan Softissue
10
12
13
b. Proyeksi oblique
Posisi pasien
Pasien duduk menyamping di ujung meja pemeriksaan
radiografi dan atur ketinggian meja sesuai kenyamanan tangan
pasien.
Posisi objek
1. Lengan diposisikan di atas meja pemeriksaan dengan telapak
tangan menempel pada meja pemeriksaan
2. Sesuaikan kemiringan tangan 45 derajat terhadap kaset
3. Agar dapat dirotasikan kea rah lateral dengan ujung-ujung jari
menyentuh kaset
4. Metacarpophalangeal joint digiti 3 diposisikan ditengah kaset
sebagai sejajar dengan midlane kaset
CP :vertikel tegak lurus terhadap kaset menuju
metacarpophalangeal joint 3
CR : berada tepat di metacarpophalangeal joint ke 3
Kriteria radiografi:
1. Gambar yang dihasilkan menunjukan proyeksi PA Oblique
2. Ossa Manus tampak tulang dan Softissue
3. Tampak sedikit overlap pada pangkal metacarpal
4. Metacarpal 3-4 tampak sedikit overlap
5. Ada jarak antara metacarpal 2 dengan metacarpal 3
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari laporan di atas yang berjudul teknik pemeriksaan radiografi
manus pada kasus post orif di Instalasi Radiologi RSU Cempaka
LimaDapat diambil kesimpulan bahwa pemeriksaan Manus pada ini
dilakukan dengan menggunakan proyeksi postero anterior dan oblique di
diagnosa adanya amputated fraktur phalank media digiti v . Prosedur
pemeriksaan ini dilakukan di Instalasi Radiologi RSU Cempaka
Limasudah sesuai dengan standar teori.
4.2. Saran
Agar tidak terjadi pengulangan foto Rontgent sebaiknya
melakukan pemeriksaan radiologi terhadap pasien dengan baik dan selalu
diperhatikan pengaturan faktor exposi FFD dan lain-lain. Perlunya
komunikasi yang baik bagi sesama radiografer agar menjadi harmonis
dalam bekerja.
Proteksi radiasi bagi pasien perlu ditingkatkan dengan membatasi
luas lapangan penyinaran sesuai dengan luas obyek yang akan difoto.
Proteksi radiasi bagi masyarakat umum hendaknya pengantar pasien atau
orang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki ruang pemeriksaan,
kecuali sangat dibutuhkan apabila pasien tidak kooperatif dan
dipersilahkan menunggu di depan kamar pemeriksaan dan pintu ditutup
rapat.
DAFTAR PUSTAKA
18
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGANAN
KE II DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN
CI INSTITUSI
19