Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

(SAP)

PERGURUAN TINGGI : IAIN TULUNGAGUNG


PROGRAM STUDI : PERPAJAKAN
SKS : 2 SKS
DOSEN PENGAMPU : HADI MA’RUF, M.Pd

A. Metode Perkuliahan:
Mata kuliah ini menitik beratkan diskusi secara aktif. Mahasiswa
diharapkan belajar secara aktif dan mandiri dalam mengikuti mata kuliah ini.
Oleh karena itu, mahasiswa diharuskan membaca bahan-bahan materi
perkuliahan sebelum kuliah dimulai. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat
mengikuti perkuliahan sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan yang telah
disusun dan disepakati.
Metode perkuliahan yang digunakan adalah diskusi dengan model kuliah
daring penuh serta latihan soal kasus untuk meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan mahasiswa setelah mengikuti penjelasan materi dalam perkuliahan .

B. Evaluasi dan Penilaian:


No. Deskripsi Persentase
1. Partisipasi dalam Diskusi 15%
2. Tugas (makalah dan vidio) 25%
3. Ujian Tengah Semester 25%
4. Ujian Akhir Semester 25%
5 Kehadiran di kelas 10%

C. Tata Tertib:
Dalam mengikuti perkuliahan mahasiswa harus mengikuti ketentuan :
1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu, toleransi keterlambatan 20 menit dari
jadwal kuliah
2. Mahasiswa diwajibkan menghadiri perkuliahan minimal 70 % dari kuliah
efektif
3. Mahasiswa dilarang memakai kaos oblong, celana atau baju yang sobek,
sarung, sandal termasuk sandal jepit dan selop saat menampilkan vidio
pribadi
4. Mahasiswa wajib membaca materi yang akan dibahas
5. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas yang diberikan dalam kuliah
6. Plagiarisme tidak diijinkan dalam pengerjaan tugas. Plagiarisme adalah
memasukkan kata/ide orang lain sebagaian atau seluruhnya tanpa
menyebutkan sumbernya. Jika mahasiswa memasukkan kata/kalimat dari
penulis lain harus disebutkan sumbernya. Bagi mahasiswa yang melakukan
plagiarisme akan dikenakan sanksi.
7. Mahasiswa wajib menjaga ketertiban dan kelancaran proses perkuliahan.

D. Rencana Perkuliahan

Jumlah
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sumber
SKS
1 Penyampaian Kontrak a. Metode perkuliahan 2 Waluyo:
Belajar b. Tata tertib Perpajakan
c. Model perkuliahan Indonesia. 2018

2 Pengatar Perpajakan a. Pengertian pajak 2 Waluyo:


b. Tujuan pajak dari berbagai Perpajakan
aspek (aspek ekonomi, Indonesia. 2018
aspek hukum, aspek
keuangan, aspek sosiologi)
c. Fungsi pajak
d. Perbedaan pajak dan jenis
pungutan lainnya
(Retribusi, sumbangan)
e. Pengertian dan kedudukan
hukum pajak
f. Hubungan hukum pajak
dengan hukum perdata
g. Hubungan hukum pajak
dengan hukum pidana
h. Penafsiran dalam hukum
pajak
i. Hukum pajak formal dan
hukum pajak matriil
j. Pembagian pajak menurut
golongan, sifat, dan
pemungutannya
k. Perlawanan terhadap pajak
(pajak pasif dan pajak
aktif)
l. Asas-asas pemungutan
pajak
m. Cara pemungutan pajak
n. Tarif pajak
o. Hapusnya utang pajak
3 Nomor pokok wajib a. Pengertian-pengertian 2 Waluyo:
pajak dalam ketentuan umum Perpajakan
b. Tahun pajak dan Indonesia. 2018
penetapan tahun pajak
c. Nomor pokok wajib
pajak/ NPWP (pengertian
fungsi dan cara
memperoleh)
d. Pemberian NPWP secara
jabatan
e. Kewajiban mendaftarkan
diri dan pelaporan keiatan
usaha (Penghapusan
NPWP, Pemindahan
wajib pajak, wajib pajak
meninggal dunia)
f. Pengukuhan dan
pencabutan sebagai
pengusaha kena pajak
(tatacara pendaftaran,
penghapusan NPWP serta
pengukuhan PKP dengan
sisitem eregistration)
g. Sanksi
4 Surat Pemberitahuan a. Pengertian surat 2 Waluyo:
pemberitahuan Perpajakan
b. Fungsi surat Indonesia. 2018
pemberitahuan
c. Bentuk isi dan keterangan
dan/ dokumen sebagai
(lampiran SPT, Jenis dan
bentuk surat
pemberitahuan (SPT) isi
surat pemberitahuan
(SPT)
d. Penyampaian surat
pemberitahuan
e. Perpanjangan jangka
waktu penyampaian SPT
tahunan
f. Penyampaian SPT masa
wajib Pajak Kriteria
tertentu
g. Dikecualikan dari
kewajiban menyampaikan
SPT pajak penghasilan
h. Penyampaian SPT bagi
Wajib pajak
i. Penyampaian SPT secara
elektronik
j. Sarana, batas waktu,
pembayaran dan
penyetoran pajak
k. Sanksi keterlambatan
pembayaran dan
penyetoran pajak yang
terutang
l. Penentuan tanggal jatuh
tempo pembayaran dan
laporan pada hari libur
m. Angsuran dan penundaan
pembayaran pajak
n. Pembetulan SPT
o. Sanksi administrasi dan
sanksi pidana terkait SPT
p. Pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi
q. Penghapusan sanksi
administrasi berupa bunga
berdasarkan pasal 19 ayat
(1) UU KUP 49
r. Empat pelayanan terpadu
5 Ketetapan pajak a. Surat ketetapan pajak 2 Waluyo:
b. Surat ketetapan pajak Perpajakan
kurang bayar Indonesia. 2018
c. Surat ketetapan pajak
kurang bayar tambahan
d. Surat ketetapan pajak
nihil
e. Surat ketetapan pajak
lebih bayar
6 Kewajiban pembukuan/ a. Kewajiban Pembukuan 2 Waluyo:
pencatatan, dan b. Kewajiban Pencatatan Perpajakan
pemeriksaan pajak c. Kerahasiaan pembukuan Indonesia. 2018
dan pencatatan serta
sanksi
d. Penyelenggaraan
pembukuan dengan
menggunakan bahasa
asing dan satuan mata
uang selain rupiah
e. Kewajiban perpajakan
f. Konversi satuan mata
uang dolar
g. Pemeriksaan pajak
h. Beberapa istilah dalam
pemeriksaan pajak
i. Tujuan pemeriksaan
pajak
j. Ruang lingkup dan
kriteria pemeriksaan
pajak
k. Jangka waktu
pemeriksaan
l. Standart pemeriksaan
m. Kertas kerja pemeriksaan
pajak
n. Kewajiban pemeriksa
pajak
o. Hak wajib pajak dalam
pemeriksaan
p. Kewajiban wajib pajak
dalam pemeriksaan
q. Pemberitahuan hasil
pemeriksaan
r. Pemeriksaan untuk
tujuan lain
7 Keberatan, Banding a. Keberatan 2 Waluyo:
Dan Imbalan Bunga b. Persiapan dan saat Perpajakan
pengajuan surat Indonesia. 2018
keberatan
c. Pencabutan pengajuan
keberatan
d. Pelunasan pajak yang
masih harus dibayar
e. Proses penyeselesaian
keberatan
f. Keputusan keberatan
g. Sanksi dalam keberatan
wajib pajak
h. Pembuktian
ketidakbenaran ketetapan
pajak
i. Banding
j. Imbalan bunga
8 Penagihan Pajak a. Pejabat penagihan pajak 2 Waluyo:
Dengan Surat Paksa b. Juru sita pajak dan Perpajakan
tindakan pencegahan Indonesia. 2018
c. Jadwal pelaksanaan
penagihan pajak
d. Penagihan pajak dengan
surat paksa
e. Surat penagihan seketika
dan sekaligus
f. Penyitaan dan lelang
g. Pencegahan dan
penyanderaan
h. Hak mendahulu
9 UTS
10 Pajak Penghasilan a. Subjek pajak (pengertian 2 Waluyo:
subjek pajak, subjek Perpajakan
pajak dalam negeri dan Indonesia. 2018
subjek pajak luar negeri,
tidak termasuk subjek
pajak
b. Kewajiban pajak subjek
c. Cara menghitung pajak
d. Saat pelunasan pajak
penghasilan
e. Sanksi pidana
f. Objek pajak
g. Pengurangan penghasilan
h. Peraturan penghasilan
(biaya)
i. Peraturan pemerintah
tentang penghitungan
j. Bantuan atau sumbangan
termasuk zakat atau
sumbangan keagamaan
dikecualikan dari objek
PPH
k. Penghasilan tidak kena
pajak sesuai undang-
undang pajak penghasilan
2008 telah diubah dengan
peraturan menteri
keuangan
l. Tarif pajak (besarnya
tarif pajak penghasilan)
m. Pengurangan tarif pajak
sesuai pasal 31 E
n. Pengurangan tarif pajak
bagi wajib pajak badan
sesuai pasal 17
o. Penghitungan
penghasilan kena pajak
(penghasilan berupa
deviden, penghasilan
usaha jasa konstruksi)
p. Penggabungan/
pemisahan penghasilan
(penghasilan penghasilan,
pemisahan penghasilan,
penghasilan anak yang
belum dewasa)

11 a. Hubungan istimewa 2 Waluyo:


b. Fasilitas perpajakan atas Perpajakan
penanaman modal di Indonesia. 2018
bidang usaha/ daerah
tertentu
c. Pengaturan penanaman
modal dibidang usaha
tertentu sesuai undang-
undang pajak penghasilan
d. Fasilitas perpajakan
untuk kapet
e. Pemberian fasilitas pajak
(fasilitas perpajakan bagi
penanaman modal
dibidang pertambangan
minyak gas dan panas
bumi)
f. Fasilitas pengurangan
pajak penghasilan badan
g. Pihak-pihak yang
melakukan penanaman
modal
h. Bentuk fasilitas
i. Perlakuan pph atas stock
option (perlakuan pph
atas penjualan barang
atau pemberian kridit
dengan fasilitas khusus
yang diberikan kepada
karyawan, perlakuan pph
atas biaya bunga dan
biaya overhead dalam
masa konstruksi,
perlakuan pph atas selisih
kurs, pembebanan
kerugian selisih kurs
tahun 1997 bagi wajib
pajak merger, perlakuan
pph atas sewa,
pembagian hasil)
j. Pengakuan penghasilan
atas penghasilan bank
berupa bunga (kridit
nonperforming, tata cara
pelaksanaan dan
permasalahannya dan
permasalahnnya,
perlakuan pajak
penghasilan atas biaya
pemakaian telepon
seluler dan kendaraan
perusahaan, perpajakan
atas kegiatan usaha jasa
maklon, internasional
dibidang produksi
mainan anak-anak,
perlakuan pajak
penghasilan atas
pengeluaran biaya
perolehan perangkat
lunak komputer,
perlakuan pajak
penghasilan atas
pengeluaran untuk pajak
daerah dan retribusi
daerah)
k. Pajak penghasilan atas
diskonto surat
perbendaharaan negara
(SPN), aturan peralihan
l. Perlakuan pajak
penghasilan atas
penghasilan penyalur/
distributor roko
m. Pengenaan pajak
penghasilan atas kegiatan
usaha berbasis syariah
12 Pajak penghasilan pasal a. Pengertian-pengertian 2 Waluyo:
21 dalam ketentuan umum Perpajakan
b. Pemotong pajak Indonesia. 2018
(pengertian pemotong
pajak)
c. Tarif pajak penghasilan
pasal 21 bagi wajib pajak
yang memiliki dan tidak
memiliki NPWP
d. Tarif pajak penghasilan
pasal 21 bagi wajib pajak
yang tidak memiliki
NPWP (pengecualian
sebagai pemotong pajak,
kewajiban pemotong
pajak)
e. Subjek pajak PPH pasal
21 (penerima penghasilan
yang dipotong PPH pasal
21, pengecualian sebagai
penerima penghasilan)
f. Kredit pajak bagi
penerima penghasilan dan
pelaporan dalam SPT
g. Objek pajak PPH 21
( penghasilan yang
dipotong pajak
penghasilan pasal 21,
Penghasilan yang tidak
dipotong PPH pasal 21,
penghasilan yang
dipotong PPH pasal 21
Final
h. Dasar pengenaan pajak
atas pemotongan PPH
pasal 21 dan atau PPH
pasal 26 (saat PPH pasal
21 terutang)
i. Tata cara menghitung
PPH pasal 21 ( pegawai
tetap pegawai tidak tetap
atau tenaga kerja lepas,
penerimaan pensiun,
pegawai yang menerima
upah harian, upah
mingguan, upah satuan,
upah borongan, dan uang
saku harian atau
mingguan
j. Pejabat negara, PNS,
Anggota TNI, anggota
kepolisian dan para
pensiunan
k. Ketentuan khusus
pemotongan PPH pasal
21( pajak penghasilan atas
penghasilan berupa uang
pesangon, uang manfaat
pensiun, tunjangan hari
tua, dan jaminan hari tua
yang dibayarkan
sekaligus, objek tata cara
pemotongan dan sifat
pemotongan, tarif PPH
pasal 21 yang digunakan,
kewajiban pemotongan
PPH pasal 21 bagi
pemotong, ketentuan
peralihan, pemotongan
PPH pasal 21 atas dana
pensiun yang dialihkan
kepada perusahaan
asuransi jiwa dengan cara
membeli anuitas seumur
hidup, uang lembur, uang
rapel, penghasilan
karyawati, jasa produksi,
tantiem, gratifikasi,
tunjangan hari raya atau
tahun baru, bonus, premi,
dan penghasilan sejenis
lainnya yang sifatnya
tidak tetap dan pada
umumnya diberikan sekali
saja dalam setahun,
imbalan atas jasa atau
kegiatan yang jumlahnya
tidak dihitung atas dasar
banyaknya hari yang
diperlukan untuk
menyelesaikan jasa/
kegiatan yang diberikan,
penghasilan yang diterima
atau diperoleh
sehubungan dengan
kegiatan multi level
marketing, honorarium
anggota dewan komisaris/
pengawas yang tidak
merangkap pegawai tetap,
jasa produksi tantiem,
gratifikasi dan bonus atau
imbalan lain yang bersifat
tidak teratur untuk mantan
pegawai, penghasilan
tenaga ahli)
l. Penghasilan peserta
program pensiun yang
masih berstatus pegawai
yang menarik dana
pensiun (penghasilan yang
sebagian atau seluruhnya
diperoleh dalam mata
uang asing, pph pasal 21
seluruh/ sebagian
ditanggung oleh pemberi
kerja, tunjangn pajak,
penerimaan dalam bentuk
natura dan kenikmatan
lainnya)
m. Penghasilan orang pribadi
dalam negeri bukan
pegawai selain tenaga ahli
atas imbalan bersifat
berkesinambungan
(pengambilan dana
pensiun oleh peserta
pensiun yang dibayarkan
oleh penyelenggara
program pensiun
13 Penghitingan PPH pasal a. Penghitungan pemotongan 2 Waluyo:
21 pph pasal 21 terhadap Perpajakan
pegawai tetap Indonesia. 2018
b. Penghitungan pph pasal 21
yang harus dipotong pada
bulan terakhir pegawai
tetap memperoleh
penghasilan tetap dan
teratur karena yang
bersangkutan berhenti
bekerja sebelum bualn
desember
c. Penghitungan pph pasal 21
atas uang pensiun yang
dibayarkan secara berkala
d. Penghitungan pemotongan
pph pasal 21 terhadap
penghasilan pegawai
harian, tenaga harian lepas,
penerima upah satuan, dan
penerima upah borongan
e. Penghitungan pemotongan
pph pasal 21 atas jasa
produksi, tantiem,
gratifikasi yang diterima
mantan pegawai,
honorarium komisaris
yang bukan sebagai
pegawai tetap dan
penarikan dana pensiun
oleh peserta program
pensiun yang berstatus
sebagai pegawai
f. Penghitungan pph pasal 21
atas penghasilan yang
diterima oleh bukan
pegawai
g. Penghitungan pph pasal 21
atas penghasilan yang
diterima oleh bukan
pegawai yang menerima
penghasilan yang tidak
bersifat berkesinambungan
h. Penghitungan pph pasal 21
atas penghasilan yang
diterima oleh bukan
pegawai, selain tenaga
ahli, sehubungan dengan
pemberian jasa yang dalam
pemberian jasanya
mempekerjakan orang lain
sebagai pegawainya dan /
melakukan penyerahan
material/ bahan
i. Penghitungan pemotongan
pph pasal 21 atas
penghasilan yang diterima
peserta kegiatan
j. Penghitungan pemotongan
pph pasal 26 atas
penghasilan yang diterima
peserta kegiatan
k. Penghitungan pemotongan
pph pasal 26 atas
penghasilan pegawai
dengan status wajib pajak
luar negeri yang
memperoleh gaji sebagian
atau seluruhnyadalam mata
uang asing

14 Pajak Penghasilan Pasal a. Pemungut pajak 2 Waluyo:


23 b. Tarif pajak Perpajakan
c. Saat terutang dan Indonesia. 2018
pelunasan pph pasal 23
d. Dikecualikan dari
pemungutan pajak,
Tatacara pemungutan,
penyetoran dan
pelaporannya
e. Tatacara dan prosedur
pemugutan pph pasal 22
atas penyerahan barang
dan kegiatan
dibidangimpor atau
kegiatan usaha dibidang
lain
15 a. Pemotong pajak 2 Waluyo:
b. Saat terutangnya Perpajakan
c. Tarif dan objek pajak Indonesia. 2018
d. Perlakuan pajak
penghasilan atas
penghasilan berupa
royalti dari hasil karya
sinematografi
e. Sewa dan penghasilan
lain sehubungan dengan
penggunaan harta, jasa
teknik, jasa manajemen,
dan jasa konsultan
f. Bukan objek pajak
g. Penghasilan atas jasa
keuangan
h. Saat terutang,
penyetoran dan
pelaporan
16 UAS

Anda mungkin juga menyukai