Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI

UPTD SD INPRES RSS OESAPA

OLEH:

Kelompok 5

1. Emiliana Bude 2101140010


2. Elda Yewangu 2101140140
3. Feny Mahla Nenobais 2101140062
4. Hafiza Uba Lema 2101140065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan dengan judul “Laporan Observasi UPTD SD
Inpres RSS Oesapa” dengan baik dan tepat waktu.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah Pengembangan
Pembelajaran IPA SD. Laporan ini memuat mengenai penggunaan kurikulum dan
implementasi pembelajaran IPA di UPTD SD Inpres RSS Oesapa terkhususnya pada kelas 6.

Penulis menyadari laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, dengan senang hati
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
laporan ini dari pembaca. Laporan ini

Kupang, 21 September 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 3

A. Pembelajaran Abad 21 .................................................................................. 3


B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD ........................................................... 7
C. Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar............ 8

BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 9

A. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 9


B. Waktu dan Penelitian .................................................................................... 9
C. Sumber Data .................................................................................................. 9

BAB IV HASIL DAN PEMBEHASAN ................................................................. 12

A. Profil Sekolah ................................................................................................ 12


B. Hasil Observasi ............................................................................................. 12

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 18

A. Simpulan ....................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................. 18

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................. 19

LAMPIRAN ............................................................................................................ 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang dimasa
sekarang ini. Pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah hidup
seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu,namun kenyataan saat ini
pendidikan menunjukkan pengaruhnya dalam semua bidang kehidupan,hal ini menjadikan
pendidikan sebagai kebutuhan manusia nomor satu. Pendidikan dalam bahasa Yunani
“Padegogik” yaitu ilmu menuntun anak. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan terbagi menjadi dua yaitu pendidikan formal dan non formal. Pendidikan
non formal ialah pendidikan yang berlangsung di luar lembaga pendidikan misalnya di
lingkungan keluarga. Pendidikan formal yang berlangsung dalam kelas dan berlangsung
secara berjenjang, memiliki kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman kerja bagi pihak
pendidik atau guru. Adanya kurikulum,pendidik atau guru dapat mengadakan evaluasi
terhadap perkembangan peserta didik dalam menyerap ilmu dan pengalaman yang
diberikan. Kurikulum yang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia terus
diperbaharui agar sesuai dengan tuntutan zaman, untuk saat ini terdapat dua kurikulum
yang diterapkan yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Penerapan kurikulum
2013 dan kurikulum Merdeka dalam pembelajaran di kelas khususnya pada jenjang
Sekolah Dasar mempengaruhi proses kegiatan di dalam kelas,dari cara guru mengajar,
model yang digunakan guru, bagaimana interaksi guru dan siswa dalam kelas, serta cara
belajar siswa juga turut terpengaruh dengan adanya kurikulum tersebut. Hal ini pun
berpengaruh pada pembelajaran IPA SD, yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib
di sekolah.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mengajarkan siswa tentang mahluk hidup dan
lingkungannya, serta bagaimana interaksi di dalamnya. IPA menjadi penting bagi siswa
dan bermakna karena di dalamnya siswa belajar sesuatu yang sudah ada di lingkungan

1
sekitarnya. Pada hakikatnya belajar IPA artinya siswa belajar tentang dirinya dan
lingkungan hidup,oleh karena itu cara pengajaran yang tepat diperlukan dalam
penyampaian materi agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
Uraian di atas menjadi alasan penting bagi kami untuk melakukan sebuah observasi
terkhususnya di Sekolah Dasar sesuai dengan bidang stusi kami. Observasi yang dilakukan
pada UPTD SD Inpres RSS Oesapa yang berfokus untuk mengamati bagaimana
implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka,serta pengaruhnya bagi
pembelajaran IPA di SD.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil ialah :
1. Apa kurikulum yang berlaku di UPTD SD Inpres RSS Oesapa?
2. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka di UPTD SD
Inpres RSS Oesapa?
3. Apa sajakah kendala dalam penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka di
UPTD SD Inpres RSS Oesapa??
4. Bagaimana pengaruh penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka terhadap
pembelajaran IPA di SD?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang dapat diambil yakni :
1. Untuk mengetahui kurilkulum yang berlaku di UPTD SD Inpres RSS Oesapa.
2. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka di
UPTD SD Inpres RSS Oesapa
3. Untuk mengetahui kendala dalam penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka. Untuk mengetahui pengaruh penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka terhadap pembelajaran IPA di SD

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Abad 21
Pada hakikatnya sesuatu aktifitas yang tidak pernah terputus dilakukan manusia selama
hidupnya adalah belajar. Setiap orang pasti belajar, apakah belajar secara formal, informal,
pengalaman sendiri, maupun dari pengamatan terhadap pengalaman orang lain. Belajar
merupakan sesuatu yang hakiki dan merupakan kebutuhan mendasar setiap orang. Banyak
teori yang sudah dan sedang berkembang saat ini yang menjelaskan hakikat belajar. Salah
seorang diantaranya adalah yang pada intinya menyatakan bahwa belajar merupakan
proses perubahan dalam pikiran dan karakter intelektual setiap orang. Proses perubahan
dalam pikiran dan perubahan karakter ini merupakan indikator utama seseorang telah
melakukan proses belajar.
Pembelajaran merupakan proses memfasilitasi agar individu dapat belajar. Antara
belajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sedangkan
menyatakan bahwa pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha
mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan
kehendaknya sendiri. Secara khusus dapat diutarakan bahwa pembelajaran merupakan
suatu proses belajar yang dibangun guru untuk meningkatkan moral, intelektual, serta
mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa, baik itu kemampuan
berpikir, kemampuan kreativitas, kemampuan mengkonstruksi pengetahuan, kemampuan
pemecahan masalah, hingga kemampuan penguasaan materi pembelajaran dengan baik.
Kemampuan-kemampuan yang dikemukakan di atas merupakan kemampuan yang perlu
dikembangkan pada abad 21. Abad 21 dicirikan oleh berkembangnya informasi secara
digital. Masyarakat secara masif terkoneksi satu dengan lainnya. Hal inilah yang dikatakan
oleh banyak orang dengan revolusi industri, terutama industri informasi. Era digital telah
mewarnai kehidupan manusia di abad 21. Pembelajaran di abad 21 harus dapat
mempersiapkan generasi manusia Indonesia menyongsong kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran abad 21 sebenarnya
adalah implikasi dari perkembangan masyarakat dari masa ke masa.
Terdapat 4 prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 yang dijelaskan dan dikembangkan
(Edy Syaputra : 2018) seperti berikut ini:

3
1. Instruction should be student-centered
Pengembangan pembelajaran seyogyanya menggunakan pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa. Siswa ditempatkan sebagai subyek pembelajaran yang
secara aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Siswa tidak lagi
dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang diberikan guru,
tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, sesuai dengan
kapasitas dan tingkat perkembangan berfikirnya, sambil diajak berkontribusi untuk
memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat.
2. Education should be collaborative
Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain.
Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai
yang dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu
didorong untuk bisa berkolaborasi dengan temanteman di kelasnya. Dalam
mengerjakan suatu proyek, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai
kekuatan dan talenta setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan
menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka
3. Learning should have context
Pembelajaran tidak akan banyak berarti jika tidak memberi dampak terhadap
kehidupan siswa di luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran perlu dikaitkan
dengan kehidupan seharihari siswa. Guru mengembangkan metode pembelajaran
yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia nyata (real word). Guru
membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan atas apa yang
sedang dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
Guru melakukan penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata.
4. Schools should be integrated with society
Dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung
jawab, sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam
lingkungan sosialnya. Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat,
dimana siswa dapat belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu
dalam lingkungan sosial. Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan
program yang ada di masyarakat, seperti: program kesehatan, pendidikan,
lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu, siswa perlu diajak pula mengunjungi
panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati dan kepedulian sosialnya.

4
Guru yang menyenangkan adalah guru yang memahami kebutuhan para siswa
salam setiap proses pembelajaran. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, maka guru perlu memili berbagai macam keterampilan pembelajaran,
salah satunya pemilihan pemilihan model pembelajaran yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
dugunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Menurut
(Ani & Donni : 2018) model pemelajaran dapat dipahami sebagai blueprint guru dalam
mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang kurikulum maupun guru dalam merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

Terdapat sejumlah pertimbangan yang mesti dipikirkan guru dalam pemilihan


model pembelajaran. Menurut (Ani dan Donni : 2018) dalam buku Manajemen Peserta
Didik dan Model Pembelajaran, beberapa aspek yang perlu di perhatikan dalam
memepertimbangkan pemilihan model pembelajaran.

a. Hasil (Outcome)
Aspek ini berkaitan dengan tujuan akhir dari proses pembelajaran. Guru perlu
memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh siswa
melalui model pembelajaran yang dipilih. Hasil yang diinginkan dapat berupa
pemahaman konsep, pengembangan keterampilan tertentu, atau pencapaian
tujuan pembelajaran lainnya. Guru harus mempertimbangkan apakah model
pembelajaran yang dipilih dapat mencapai hasil tersebut dengan efektif.
Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah pemahaman konsep matematika
yang dalam, maka model pengajaran yang melibatkan diskusi dan penerapan
konsep dalam konteks praktis mungkin lebih cocok daripada model yang hanya
mengandalkan ceramah.
b. Isi/Materi (Content)
Isi atau materi pembelajaran mencakup topik atau materi yang akan diajarkan
kepada siswa. Guru perlu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang diajarkan. Beberapa model pembelajaran lebih cocok untuk topik
tertentu, sementara yang lain lebih cocok untuk jenis materi yang berbeda.
Pertimbangkan karakteristik materi, seperti kompleksitas, relevansi, dan
keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Model pembelajaran yang
melibatkan eksperimen atau aktivitas praktis mungkin lebih cocok untuk materi

5
sains, sementara model diskusi mungkin lebih cocok untuk literatur atau studi
sosial.
c. Proses
Proses pembelajaran mencakup cara guru menyampaikan materi, cara siswa
berinteraksi dengan materi dan satu sama lain, serta metode evaluasi. Guru
harus memilih model pembelajaran yang cocok dengan proses yang mereka
rencanakan untuk mengajar. Pertimbangkan bagaimana siswa terlibat dalam
pembelajaran, apakah itu melalui diskusi kelompok, proyek kolaboratif,
pembelajaran mandiri, atau metode lainnya. Pilih model pembelajaran yang
mendukung gaya pengajaran dan pembelajaran yang diinginkan.

Maka model pembelajaran abad 21 dibuat untuk memaksimalkan potensi yang ada
pada peserta didik di tengah tantangan global seperti sekarang ini.

1. Model problem based learning


Pada model pembelajaran ini, peserta didik dituntut untuk aktif dalam proses
pemecahan masalah yang dilakukan secara ilmiah. Masalah yang diangkat haruslah
masalah yang dekat dengan kehidupan peserta didik di abad 21 ini. Agar tujuan
pembelajaran bisa tercapai, peserta didik diberi kesempatan untuk bertukar pendapat
dengan peserta didik lainnya.
2. Model project based learning
Model pembelajaran ini menekankan pada kemampuan peserta didik dalam
menciptakan suatu karya sebagai bentuk solusi atas suatu permasalahan.
Pembelajaran dilakukan secara kolaboratif, sehingga setiap peserta didik akan
memahami tujuan pembelajaran. Dengan demikian, guru dan peserta didik harus
memahami pentingnya 4C dalam pembelajaran abad 21.

Pembelajaran abad 21 bisa diimplementasikan dalam beberapa metode pembelajaran,


yaitu

1. Metode Penugasan
Metode ini guru memberikan tugas kepada peserta didik sesuai dengan materi
yang telah ditentukkan. Penugasan yang baik adalah bersifat menantang dan
bersifat lentur sesuai dengan minat dan bakat murid.
2. Metode Diskusi

6
Metode pembelajaran yang kerap digunakan dalam IPA, karena sangat
bermanfaat untuk membahas keberartian suatu data.
3. Metode tanya jawab
Metode ini untuk mengetahui peserta didik sejauh mana peserta didik mengerti
dan mengingat tentang fakta yang dipelajari dan didengarnya.
4. Metode Ceramah
Metode yang paling dilakukan, karena metode ini guru hanya menyampaikan
informasi dan siswa mendengarkan.

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD


Di dalam dunia Pendidikan, IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang
tercantum dalam kurikulum Pendidikan Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar
(Susanto, 2013 : 165). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata – kata
dalam bahasa inggris natural science. Science dapat diartikan secara harfiah adalah ilmu,
sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah. Natural adalah alam sehingga jika
diartikan IPA adalah suatu ilmu yang mengkaji segala sesuatu tentang gejala yang ada di
alam baik benda hidup maupun benda mati.
IPA (Sain) merupakan ilmu yang mengkaji segala fenomena yang berkaitan dengan
alam sekitar. IPA berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan
kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang
tak ada habisnya. Sitiatava (2012: 51) dalam Syafriana (2017), bahwa Sains adalah
pengetahuan yang mempelajari, menjelaskan, serta menginvestigasi fenomena alam
dengan segala aspeknya yang bersifat empiris”. Oleh karena itu pembelajaran Sains
berguna bagi siswa untuk mengetahui fenomena alam yang dapat dijelaskan secara nyata.
Pembelajaran IPA terdapat hasil belajar yang harus dikembangkan terdapat tiga
macam yaitu pengetahuan, sikap ilmiah dan keterampilan yang dikenal dengan
keterampilan proses dalam pembelajaran IPA. Adapun keterampilan dasar IPA yang
diharapkan untuk bisa dikuasai oleh siswa pada bangku SD, terdiri dari :
1. Mengamati, diartikan sebagai proses menggunakan indera untuk mengamati objek
dan kejadian, serta karateristiknya.
2. Mengklasifikasi, merupakan proses pengelompokkan objek-objek dan kejadian
berdasarkan persamaan dan perbedaannya.
3. Mengukur, yaitu membandingkan kuantitas yang belum diketahui dengan standar.

7
4. Menyimpulkan,merupakan kegiatan membuat kesimpulan berdasarkan data-data
hasil pengamatan.
5. Meramalkan, merupakan sesuatu yang belum dibuktikan dengan keyakinan bahwa
yang akan terjadi didasarkan pada pengetahuan dan pemahaman,pengamatan serta
kesimpulan yang telah diperoleh.
6. Mengkomunikasikan, yaitu itu dapat dituangkan secara lisan maupun tertulis dalam
laporan,grafik,tabel dan gambar.

Sedangkan hasil belajar yang dikembangkan berupa sikap ilmiah siswa, diantaranya
sikap yang senantiasa menampilkan bukti,luwes,kritis,tekun,terbuka,kreatif,teliti dan
peka terhadap lingkungan. Dalam melatih keterampilan-keterampilan proses dasar IPA
dan sikap ilmiah,diperlukan suatu pembelajaran yang tidak hanya siswa berperan sebagai
penerima namun siswa harus mengalami sendiri pengalamannya dalam memahami ilmu
tersebut,sehingga pada akhirnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
siswa,selain itu pembelajaran IPA juga diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir siswa melalui permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan sekitar
siswa,hal ini akan membuat siswa terbiasa untuk bersikap ilmiah. Pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar tentu juga harus mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar dan
sikap ilmiah IPA,hal ini tentu menjadi tugas seorang guru untuk bisa menuntun siswa
untuk memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode,cara
mengajar yang digunakan dalam pembelajaran IPA tentunya di desain sedemikian rupa
agar siswa mampu belajar dari pengalaman langsung untuk bisa membangun
pengetahuannya tentang IPA.

C. Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar

Kurikulum adalah sebuah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sulfemi, Wahyu Bagja.
2018: 3). Membahas tentang kurikulum yang diterapkan pada sekolah dasar di Indonesia
saat ini yakni kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka belajar.

Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan sejak tahun ajaran 2013/2014, hingga kini
kurikulum 2013 sudah berjalan selama kurang lenih 9 tahun pelaksanaannya secara
menyeluruh pada sekolah dasar di Indonesia. Kurikulum 2013, menurut Kementerian

8
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek),
adalah kurikulum nasional yang diperkenalkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.

Kurikulum 2013 mengedepankan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada


peserta didik (student-centered learning). Dengan mengedepankan penilaian yang holistik,
yang mencakup berbagai aspek perkembangan anak, bukan hanya aspek akademik. Ini
termasuk penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sehingga kurikulum ini juga
mengintegrasikan pembelajaran karakter, seperti moral, etika, dan kehidupan berbangsa
dan bernegara.

Salah satu ciri khas kurikulum 2013 di SD adalah penggunaan kurikulum tematik.
Kurikulum 2013 mengadopsi pendekatan tematik yakni mengintegrasikan mata pelajaran
lain dengan satu tema atau topik yang sama. Dalam pengajaran IPA berarti konsep-konsep
IPA diintegrasikan ke dalam tema atau topik tertentu yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Contoh pendekatan tematik ini bisa dibagi menjadi beberapa subtema:
"Pahlawan Nasional". Pada Bahasa Indonesia, siswa bisa membaca cerita-cerita tentang
pahlawan nasional Indonesia dan menulis esai singkat tentang salah satu pahlawan yang
mereka kagumi. Pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), siswa dapat mempelajari tentang
kehidupan alam di tempat-tempat yang terkait dengan pahlawan nasional, seperti Taman
Nasional. Sedangkan pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), guru bisa mengajarkan tentang
sejarah dan latar belakang sosial budaya pada masa hidup pahlawan nasional.

Kemudian baru-baru ini dikeluarkan Kurikulum Merdeka Belajar. Merdeka Belajar


merupakan suatu program guna menggali potensi, inovasi dan kreativitas dari siswa
maupun guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Saleh, 2020). Pada awalnya
Kurikulum Merdeka ini diterapkan pada beberapa Sekolah penggerak, tetapi sekarang
sudah dikembangkan untuk diimplementasikan pada semua sekolah sesuai dengan
kondisinya (Angga et al., 2022).

Jika sebelumnya pada Kurikulum 2013 pembelajaran IPA dibelajarkan terpisah


dengan IPS maka kebijakan baru pada Kurikulum Merdeka yang menggabungkan IPA
dengan IPS menjadi IPAS terntunya memberikan tantangan tersendiri bagi guru maupun
siswa. Buku guru yang disediakan oleh pemerintah juga belum mengintegrasikan IPA dan
IPS, jadi IPA dan IPS berada dalam satu buku tetapi berbeda BAB/topik (tidak
terintegrasi). Pelaksanaan pembelajaran IPA pada kurikulum merdeka di lapangan juga

9
menemui beberapa kendala (Syarif, 2020). Sehingga penerapan kurikulum merdeka
belajar di SD dilakukan secara bertahap saat ini.

10
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data


Metodelogi penelitian ini yang digunakan adalah dengan cara observasi ke sekolah.
Dalam metode observasi ini di dalamnya mencangkup metode pendukung, antara lain :
1. Wawancara.
Wawancara dari narasumber. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan
informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk
dijawab oleh narasumber. Dalam hal ini, narasumber meminta kepala sekolah dan
salah satu guru wali kelas di UPTD SD Inpres RSS Oesapa.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan oleh penulis. Dalam hal ini penulis mengambil
dokumentasi melalui foto, video dan rekaman suara saat pelaksanaan observasi
sebagai bahan pendukung untuk menguatkan hasil observasi.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Dalam hal ini penulis meberikan kuesioner kepada para siswa kelas 6C
UPTD SD Inpres RSS Oesapa mengenai respon hasil belajar mereka terhadap
pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 yang di ajarkan guru selama dikelas.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan observasi ini pada hari Senin, 18 September 2023 pukul 10.00
WITA, lokasi Jl. Piet A. Tallo Block C. Rss Oesapa, Oesapa, Kec. Kelapa Lima, Kota
Kupang Prov. Nusa Tenggara Timur, dengan koda pos 85361.

C. Sumber Data

Data yang diperoleh peneliti merupakan hasil wawancara dari narasumber dari
UPTD SD Inpres RSS Oesapa yang bernama Bapak Leonard Ere Roi S.Pd selaku Kepala
Sekolah, Bapak Adrianus Ullu S.Pd selaku wali kelas 6C Serta peserta didik kelas 6C
yang berjumlah 27 orang.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
Berikut ini profil sekolah UPTD SD Inpres RSS Oesapa :
1. Nama Sekolah : UPTD SD Inpres RSS Oesapa
2. Status : Negeri

3. Bentuk Pendidikan : SD

4. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

5. SK Pendirian Sekolah :-

6. Tanggal SK Pendirian : 1999-09-20

7. SK Izin Operasional : DPMPTSP.073.3/.34/KKL/V/2022

8. Tanggal SK Izin Operasional : 2022-05-27

9. NPSN : 50305271
10. Akreditasi Sekolah :B
11. Alamat Lengkap Sekolah : Jl. Piet A. Tallo Block C Rss Oesapa,
Oesapa, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang Prov.
Nusa Tenggara Timur, dengan koda pos 85361.
12. Nama Kepala Sekolah : Leonard Ere Roi S. Pd
13. Guru : 34
14. Siswa Laki-laki : 224
15. Siswa Perempuan : 255
16. Rombongan Belajar : 18
17. Kurikulum : SD 2013 dan Merdeka Belajar
18. Penyalenggaraan : Double Shift/6 hari

B. Hasil Observasi
1. Kurikulum yang Digunakan
UPTD SD Inpres RSS Oesapa adalah sebuah lembaga sekolah SD negeri yang
berlokasi di Jl. Piet A. Tallo Block C. RSS Oesapa, Kota Kupang. SD negeri ini berdiri

12
sejak 1999. Berdasarkan hasil wawancara Bersama bapak Leonard Ere Roi S.Pd.
selaku kepala sekolah SD Inpres Rss Oesapa menyatakan kurikulum yang diterapkan
yakni panduan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka belajar dengan 18 rombongan
belajar. Dimana kurikulum merdeka belajar baru saja diterapkan pada 6 rombel terdiri
dari 1 (3 rombongan belajar) dan kelas 4 (3 rombongan belajar) sedangkan kelas yang
tersisanya masih menggunakan kurikulum 2013 yang terdiri dari kelas 2, 3, 5, dan 6.
Kelebihan kurikulum merdeka di UPTD SD Inpres RSS Oesapa yakni pertama,
adanya PMM (Platfrom Merdeka Mengajar) guru-guru terbantu karena dilengkapi
pembahasan mengenai metode, alat peraga, media video, rpp serta semua yang
berkaitan dengan perangkat pembelajaranan. Kedua adanya P5 (Profil Pelajar
Pancasila) penerepan yang di lakukan SD ini mengajak semua siswa senam dengan
profil pancasila di pagi hari sebelum KBM yang bertujuan merangsang daya afektif
dan psikomotorik para siswa dapat menumbuhkan semangat mereka di pagi hari agar
tidak mengantuk. Menerapkan Senyum, Salam dan Sapa antara guru dan siswa diluar
kelas maupun di dalam kelas yang dapat menumbuhkan sifat saling menghaormati dan
menghargai. Tetapi sekolah perlu terus melakukan pengenalan, penyesuaian dan
mendalami secara utuh lagi mengenai kurikulum merdeka belajar.
Kurikulum 2013 terbilang sudah cukup lama dipelajari dan diterapkan sehingga
baik kepala sekolah dan guru sudah biasa dikatakan fasih dalam menjalankan
kurikulim 2013 walaupun tidak 100 % sebab masih inovasi dan perbaikan agar lebih
berkembang lagi dalam memberikan pembelajaran yang menarik kepada siswa di
kelas.
Hambatan yang dialami UPTD SD Inpres RSS Oesapa dalam penerapan baik
kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka hampir sama permasalahannya pertama
SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimaksudkan disini masih ada guru belum
menguasai IT dengan baik. kedua lebih terfokuskan pada kurikulum merdeka dimana
sekolah masih perlu terus melakukan pengenalan, penyesuaian dan mendalami secara
utuh lagi mengenai PMM (Platfrom Merdeka Mengajar). Ketiga, finansial yang belum
memadai seperti kekurangan ICD yang belum dapat dijangkau semua kelas. Jadi, dapat
disimpulakan baik kepada sekola maupun guru-guru harus dapat bersikap legowo
menerima segala perubahan dengan terus belajar dan berusaha membuat inovasi di
zaman yang serba digital.

13
2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Kelas 6C
Berkaitan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di UPTD SD
Inpres RSS Oesapa ini kami berkesempatan mewawancarai salah satu guru wali kelas
6C Bapak Adrianus Ullu S.Pd. Pada kelas 6C di SD ini pembelajaran IPA masih dalam
kurikulum 2013, dengan pembelajaran tematik. Pada kurikulum 2013 pembelajaran
IPA disebut muatan pembelajaran yang kemudian dintegrasikan ke dalam sebuah tema
atau topik.
a. Perangkat Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila menggunakan
sebuah urutan atau aturan yang telah dipersiapkan sebelum proses pembelajaran
dimulai, Guru diharapkan telah menentukan strategi pembelajaran apa yang
sesuai dengan keadaan peserta didiknya. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan pada kegiatan observasi, Guru Kelas 6C UPTD SD Inpres RSS Oesapa
menggunakan perangkat pembelajaran dalam implementasi proses
pembelajarannya. Perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai panduan
untuk mengajar adalah silabus dan RPP. Selain itu juga dibantu dengan media
pembelajaran seperti guru menyediakan video interaktif berkaitan dengan materi
IPA yang akan dipelajari.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran IPA yang dilakukan guru kelas Kelas 6C UPTD SD
Inpres RSS Oesapa dengan menggunakan (Problem Based Learning ) PBL, siswa
dapat terlibat dalam pembelajaran yang bermakna, mendalam dan relevan dengan
dunia mereka, sambil mengembangkan beragam keterampilan penting yang akan
membantu mereka tidak hanya mendengarkan atau membaca teks, tetapi juga
benar-benar terlibat dalam tindakan yang dapat membuat perbedaan.
Seperti ketika guru memberi materi Tema 1 : Selamatkan Makhluk Hidup
Sub Tema 2 : Hewan Sahabatku. Siswa dapat menjelajahi isu-isu yang relevan
dalam masyarakat mereka seputar perlindungan hewan. Mereka dapat
menghubungkan pembelajaran mereka dengan situasi dunia nyata, seperti
penanganan hewan peliharaan, kesejahteraan hewan, atau pelestarian spesies
terancam. PBL memungkinkan siswa untuk mengembangkan beragam
keterampilan, termasuk keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi,
keterampilan riset, dan keterampilan kerja sama dalam kelompok. Semua ini
adalah keterampilan yang penting untuk kesuksesan di masa depan.
14
Namun dalam pemilihan model, metode dan media pembelajaran yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran IPA kembali lagi disesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan dan dibuat menarik agar siswa lebih mudah menguasai
materi pembelajaran selain itu dapat mebangkitkan keaktifan serta berpikir kritis
anak.
c. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk
mengimplementasikan rencana yang disusun dalam bentuk nyata dan praktis agar
tercapainya tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran IPA di kelas 6C UPTD SD Inpres RSS Oesapa saat kegiatan
observasi berlangsung yaitu metode ceramah, tanya jawab, berdiskusi dengan
teman sebangku dan penugasan akhir. Guru menggunakan metode ceramah dalam
proses pembelajaran IPA karena disesuaikan dengan materi yang akan dibahas.
Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu sebagai pengantar dalam proses
pembelajaran supaya peserta didik dapat memahami materi yang akan
dipelajarinya. Setelah memberikan penjelasan, guru memberikan beberapa
pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta
didiknya. Selain menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru
memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, agar guru dapat
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan terhadap materi. Kemudian setelah
metode tanya jawab guru menggunakkan metode diskusi antar teman yang terdiri
dari 4 anak.
d. Proses Pembelajaran IPA dan Suasana di dalam Kelas
Proses pembelajaran diawali dengan berdoa bersama terlebih dahulu yang
dipimpin oleh ketua kelas. Setelah itu selesai, guru mengawali proses
pembelajaran dengan mengabsen kehadiran peserta didik. Pertama, guru kelas
meminta peserta didik untuk menyiapkan perlengkapan belajar mereka dan
memberikan penjelasan tentang materi yang akan dikaji. Kegiatan inti diawali
dengan penjelasan guru tentang materi pembelajaran melalui metode ceramah.
Pada saat guru memberikan penjelasan materi anak sudah sedikit mengerti
tentang materi, karena pada pertemuan sebelumnya guru sudah menyuruh anak
untuk belajar terlebih dahulu, sehingga guru hanya menjelaskan dengan waktu
yang singkat. Setelah itu guru menggunakkan metode tanya jawab, guru
menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa. Kemudian
15
siswa ada yang bertanya namun juga ada yang diam. Setelah metode tersebut
selesai, guru menggunakan metode diskusi, siswa disuruh berkelompok yang
terdiri dari empat anak, siswa pun langsung bergegas untuk membentuk kelompok
dan duduk saling berhadap-hadapan sesama anggota kelompok. Kemudian guru
memberikan soal sesuai dengan materi yang tadi dijelaskan dan yang sudah
dipelajari siswa sebelumnya. Siswa langsung berdiskusi dengan kelompoknya,
namun dalam diskusi tersebut lebih di dominasi dari siswa yang aktif, siswa yang
pendiam hanya melihat saja. Setelah semuanya selesai kemudian guru memimpin
untuk di bahas bersama-sama.
e. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan guru kelas 6C UPTD SD Inpres RSS Oesapa setelah
proses pembelajaran dilakukan adalah dengan pemberian soal. Soal tersebut harus
dikerjakan oleh peserta didik sebagai bentuk perbaikan.

3. Respon Siswa 6C Terhadap Pembelajaran IPA di Kelas


Untuk mengetahui respon dan hasil belajar para siswa kelas 6C UPTD SD Inpres
RSS Oesapa mengenai kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada
kurikulum 2013 yang telah diterapkan guru di sekolah tersebut, kami mengukurnya
melalui pemberian kuesioner/angket.
Tabel. Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran IPA

16
Diketahui jumalah seluruh siswa kelas 6C di UPTD SD Inpres RSS Oesapa
berjumlah 27 orang. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa siswa merasa
bahwa materi pembelajaran IPA di kelas 6C dirasa tidak menyulitkan. Sebagian besar
siswa merasa senang dalam mempelajari pembelajaran IPA kerena mereka merasa
model pembelajaran yang di gunakan guru di kelas sangat menarik. Para siswa selalu
memperhatikan penjelasan materi IPA yang diberikan guru walaupun terkadang siswa
di tengah pembelajaran merasa bosan atau kosentrasinya terbagi. Namun guru di kelas
ini juga berhasil untuk kembali membangkitkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, usaha yang dilakukan berupa pemberian ice breaking seperti pemberian
games tak terduga yang berkaitan dengan pembelajaran IPA atau pun mengajak para
siswa bernyanyi sambil menggerakan organ tubuhnya agar kembali segar dan fokus.
Para siswa lebih tertarik dan mudah memahami pembelajaran IPA jika diadakan
praktikum pada materi tertentu. Siswa sangat antusias ketika diberikan tugas kelompok
maupun tugas individu, mereka akan mengerjakan tugas tersebut walaupun terkadang
masih terdapat kesalahan. Siswa di kelas juga merasa pembelajaran IPA yang diberikan
guru dikelas juga sangat bermanfaat dan berguna diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Dilihat dari respon positif siswa yang lebih, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPA di kelas 6C dengan panduan kurikulum 2013 yang diterapkan guru di kelas tersebut
dapat dikatakan efektif dan berhasil. Namun guru harus tetap memperhatikan dan
semakin kreatif dan inovatif. Sebab di setiap kelas pasti ada sebagian kecil siswa yang
masih lambat dalam menerima dan memahami materi yang diberikan, mereka perlu
bimbingan khusus, oleh sebab itu guru sendiri harus dapat mengamati serta memahami
karakteristik dan kemampuan semua siswa dikelas.

17
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di UPTD SD Inpres RSS Oesapa,
diperoleh data dalam menerapkan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas 6C di UPTD SD Inpres RSS Oesapa masih menggunakan kurikulum 2013, guru
menggunakan perangkat pembelajaran sebagai kerangka acuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yaitu Silabus dan RPP. Model, metode dan media pembelajaran yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran IPA disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan dan dibuat menarik agar siswa lebih mudah menguasai materi pembelajaran
selain itu dapat mebangkitkan keaktifan serta berpikir kritis anak.
Seperti ketika guru memberi materi Tema 1 : Selamatkan Makhluk Hidup. Sub Tema
2 : Hewan Sahabatku siswa dapat menjelajahi isu-isu yang relevan dalam masyarakat
mereka seputar perlindungan hewan. Model pembelajaran yang digunakan yaitu Problem
Based Learning, metode yang digunakan dengan ceramah, tanya jawab dan diskusi serta
dibantu dengan media pembelajaran berupa pemutaran vidio yang berkaitan dengan materi
yang dipelajaran. Kemudian pemberian Evaluasi yang dilakukan guru kelas 6C UPTD SD
Inpres RSS Oesapa setelah proses pembelajaran dilakukan adalah dengan pemberian soal.
Soal tersebut harus dikerjakan oleh peserta didik sebagai bentuk perbaikan.

B. Saran
Sebagai manusia serba kekurangan penulis mengucapkan permohonan maaf bila
dalam tulisan ini banyak kesalahan. Namun sedikit banyaknya mudah-mudahan tulisan ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi kaum mahasiswa. Untuk penyempurnaan
tulisan ini kami harap kritik dan saran. Terima kasih.

18
DAFTAR RUJUKAN

Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022).
Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar
Kabupaten Garut. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889.
https://doi.org/10.31004/basic edu.v6i4.3149
Edy Syahputra. (2018). Pembelajaran Abad 21 dan Penerapannya di Indonesia. E-Journal,
volume 1, 1279 – 1280.
Puspitawati, Nuniek.2018. Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Buku Siswa untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Saleh, M. (2020). Merdeka Belajar di Tengah Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar
Nasional Hardiknas, 1, 51–56.
Setiani, Ani dan Donni Juni Priansa. 2018. Manajemen Peserta Didik dan Model
Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Susanto, A. (2013) Teori belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Manajemen Kurikulum di Sekolah. Bogor : Visi Nusantara
Maju
Syafriana, D., 2017. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Dalam Pendekatan
Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN 63 Surabayo. Jurnal
Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(1).

19
LAMPIRAN

Bukti wawancara bersama bpk. Leonard Ere Roi S. Pd., selaku Kepala Sekolah UPTD
SD Inpres RSS Oesapa

20
Bukti suasana ketika wawancara dan pemberian Kuesioner kepada siswa – siswi kelas
6C UPTD SD Inpres RSS Oesapa

21
Bukti wawancara bersama bpk. Adrianus Ullu S.Pd selaku wali kelas 6C UPTD SD Inpres
RSS Oesapa

Anggota kelompok 5

22
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN IPA
Mata Pelajaran : IPA
Nama : .............................................
Hari/Tanggal : .............................................
Kelas : .............................................
Sekolah : .............................................
Pentunjuk
1. Bacalah dengan teliti semua pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam
kaitannya dengan pembelajaran IPA yang ada di sekolah. Berikanlah jawaban yang benar-
benar cocok dengan pilihanmu.
2. Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang tersedia dengan memberikan tanda checklist
(√).
Tanggapan
No Pernyataan
Ya Tidak
1. IPA adalah pembelajaran yang sulit
2. Saya selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan
guru selama pembelajaran IPA
3. Saya sering merasa bosan ditengah-tengah pembelajaran
IPA
4. Saya merasa tertarik terhadap model pembelajaran IPA
yang digunakan oleh guru
5. Guru membuat suasana menyenangkan ketika
pembelajaran berlangsung
6. Kerja kelompok dan games dalam pembelajaran IPA
sangat menarik dan tidak terduga sebelumnya
7. Saya menyukai pembelajaran IPA, apabila diterapkan
metode praktikum
8. Fasilitas di sekolah sudah cukup memadai untuk menjadi
media dalam pembelajaran IPA
9. Tugas dan soal IPA yang diberikan guru mudah untuk
saya kerjakan
10. Pembelajaran IPA bermanfaat bagi kehidupan saya

23

Anda mungkin juga menyukai