Anda di halaman 1dari 127

DIALOG KINERJA

MEMPERKUAT KOLABORASI PIMPINAN DAN PEGAWAI


MELALUI PENDEKATAN COACHING & MENTORING

20
23
DIALOG KINERJA
Memperkuat Kolaborasi Pimpinan dan Pegawai
melalui Pendekatan Coaching & Mentoring

Badan Pen g e mb a nga n S umb e r Da ya M a nusi a


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
DIALOG KINERJA
Memperkuat Kolaborasi Pimpinan dan Pegawai
melalui Pendekatan Coaching & Mentoring

Pengarah
Kepala BPSDM (Dr. Ir. Khalawi, M.M., M.Sc.)
Kepala Pusat Pengembangan Talenta (Drs. Rudy Ridwan Effendi, M.T.)

Kontributor
Kepala Bidang Pemetaan Karir (Ayu Purnamasari Asih, S.Psi., M.MT.)
Alisa Sri Arum, S.E., M.T.
Intan Octaviana, S.Sos., M.T.
Sutarmin, S.Kom
Della Azizah Munawar, S.Si., S.Pd.

Desain Kreatif
Microxleep Studio

Hak Cipta 2023 Pusat Pengembangan Talenta


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
KATA PENGANTAR

Seperti kita ketahui bersama diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


bahwa saat ini tengah Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2022
dikembangkan konsep ASN tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN. Pedoman
sebagai Human Capital pengelolaan kinerja pegawai tersebut menitikberatkan
dimana ASN dipandang pada peningkatan kualitas dan kapasitas pegawai dengan
sebagai aset utama yang memperkuat peran Pimpinan, agar tercipta kolaborasi
menjadi sumber antar pegawai dan Pimpinan dalam pencapaian sasaran
penggerak dari organisasi.
pembangunan.
Untuk itu, Untuk memastikan kolaborasi dapat berjalan dengan
pengembangan optimal, BPSDM sejak tahun 2022 telah menyiapkan
pegawai berbagai kegiatan memperkenalkan konsep Dialog
merupakan hal Kinerja, antara lain melalui penyusunan pedoman dialog
krusial yang kinerja, video positif model implementasi dialog kinerja
harus dan workshop dialog kinerja.
mendapatkan
perhatian khusus dari seluruh Pimpinan Unit Kerja. Dialog Kinerja yang dimaksud bukan sekedar pertemuan
Paradigma training and development harus digeser dan pimpinan dengan pegawai, tetapi harus tercipta dialog
digantikan menjadi learning and development. Adapun yang intens dan berkelanjutan yang mampu
training and development berfokus pada pembelajaran menumbuhkan keterikatan (engagement), serta upaya
klasik di kelas seperti seminar, kursus, pelatihan, untuk memberdayakan (empower) pegawai yang
sedangkan learning and development bersifat fleksibel dan dipimpinnya sehingga mampu memberikan kontribusi
dapat dikembangkan di tempat kerja atau non-klasikal, yang optimal bagi organisasi.
seperti coaching, mentoring, on the job training, job
Adapun melalui Dialog Kinerja, pegawai dapat
shadowing, maupun community of practice.
memahami ekspektasi pimpinannya dan Pimpinan pun
diharapkan mampu memberikan umpan balik terhadap
Konsep ASN sebagai Human Capital juga terlihat dengan
capaian, maupun kendala yang dihadapi pegawainya,

iii
serta mampu menentukan treatment yang tepat untuk membutuhkan pedoman dan guidance dalam
setiap pegawainya, baik coaching maupun mentoring, mengoptimalkan peran dialog kinerja.
sehingga setiap pegawai mampu mencapai kinerja
terbaiknya. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah mendukung hadirnya buku
Seorang pemimpin juga perlu memberikan tantangan “DIALOG KINERJA - Memperkuat Kolaborasi
pada tim. Jangan hanya mengandalkan pada pencapaian Pimpinan dan Pegawai melalui Pendekatan Coaching
tahun-tahun sebelumnya, namun tantang anggota tim & Mentoring”.
dengan menetapkan target tinggi yang tidak pernah
dicapai sebelumnya, dan setelah itu dukung anggota tim Wassalamualaikum wr.wb.
untuk merumuskan cara pencapaian target tersebut.
Tantangan akan meningkatkan adrenalin dan memacu Jakarta, September 2023
pemikiran sehingga menghasilkan hal-hal baru yang
extraordinary dan menarik.

Peran atasan sangat penting dalam pengembangan anak


buah dan dalam menciptakan lingkungan kerja yang
positif dan produktif. Saya sepakat dengan quotes “Every Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
manager is Human Resources manager" adalah bahwa Dr. Ir. Khalawi, M.M., M.Sc.
setiap manajer/pimpinan, terlepas dari jabatan atau
bidang subtansi yang digawai mereka, memiliki tanggung
jawab terhadap SDM di dalam tim mereka. Hal ini berarti
bahwa setiap pimpinsn memiliki peran dalam mengelola,
mengembangkan, dan mendukung pegawai di bawah
pengawasannya.

Penyiapan buku ini dimaksudkan sebagai media


internalisasi dan dokumentasi implementasi dialog kinerja
di Kementerian PUPR. Saya juga sangat berharap buku
ini dapat menjadi panduan praktis bagi siapapun yang

iv
DAFTAR ISI

01 Kata Pengantar 02 Daftar Isi

03 BAB 1. Reformasi Pengelolaan 04 BAB 2. Dialog Kinerja


Kinerja melalui Permenpan RB
06

05 BAB 3. Bimbingan Kinerja 06 BAB 4. Sistem Informasi


Manajemen Kinerja (e-kin)

07 BAB 5. Workshop Dialog


Kinerja melalui pendekatan
Coaching & Mentoring

v
REFORMASI PENGELOLAAN
KINERJA MELALUI
PERMENPANRB 06

1
REFORMASI PENGELOLAAN
KINERJA PEGAWAI ASN

2 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


REFORMASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI ASN

UU No 5/2014
tentang ASN
UU No 5/2014
UU No 43/1999 tentang tentang ASN
Perubahan Atas Undang-
UU No 8/1974 tentang Undang No 8/1974
Pokok-Pokok Kepegawaian PP 30/2019
PP 30/2019 PP 49/ 2018
PP 46/2011 Penilaian Kinerja
Penilaian Prestasi PNS Sasaran Kinerja Pegawai
PP 10/1979 Kerja PNS Sasaran Kinerja Pegawai
PP 10/1952 Penilaian Pelaksanaan
Daftar Pernyataan Pekerjaan PNS Sasaran Kerja Pegawai

Kecakapan Pegawai DP3 PERMENPAN RB 6/2022


Negeri PENGELOLAAN KINERJA
PERMENPAN RB 8/2021
PEGAWAI ASN
SISTEM MANAJEMEN
PERKA BKN 1/2013
KINERJA PNS 2022
KETENTUAN PELAKSANAAN
PP 46 TAHUN 2011 Semester 2 2021
TENTANG PENILAIAN
PRESTASI KERJA

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


3
TRANSFORMASI PENGELOLAAN
KINERJA PEGAWAI ASN

4 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


POIN – POIN PERUBAHAN DENGAN PERMENPANRB 8/2021

JUDUL PRILAKU MEKANISME SKP DAN


KERJA KERJA ANGKA KREDIT

PermenPANRB Core Values Mekanisme Kerja Memisahkan


Pengelolaan Ber-Akhlak Agile antara SKP dan
Kinerja ASN Angka Kredit

Kebijakan pengelolaan Memasukkan Core Memasukkan Predefined task tidak


kinerja juga berlaku Values BerAkhlak mekanisme kerja agile lagi menjadi acuan
untuk PPPK. Pada dan panduan yang mendukung utama dalam
prinsipnya Pengelolaan perilakunya sebagai kebutuhan organisasi menentukan kinerja
kinerja pegawai antara perilaku kerja yang yang lincah dan dinamis pegawai. Klarifikasi
PNS dan PPPK adalah akan mempengaruhi dalam menghadapi ekspektasi dan dialog
sama predikat kinerja ASN perubahan dunia kinerja diharapkan lebih
yang semakin cepat sering dilakukan oleh
pimpinan dan pegawai

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


5
SISTEM PENGELOLAAN KINERJA MENDUKUNG MEKANISME
KERJA YANG AGILE

Leadership Pegawai

Organisasi
Organisasi Agile
Tradisional

Transformasi

Cross-functional
Agile Team
Top Down Organization

6 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


POIN – POIN DETAIL PERUBAHAN DENGAN
PERMENPANRB 8/2021

PermenPANRB 8/2021 PermenPANRB 6/2022

Ruang Lingkup PNS ASN (PNS dan PPPK)

Tahapan 1. Perencanaan Kinerja yang meliputi 1. Perencanaan kinerja yang meliputi


perencanaan dan penetapan SKP penetapan dan klarifikasi
2. Pelaksanaan, Pemantauan, dan Ekspektasi
pembinaan kinerja pegawai yang 2. Pelaksanaan, pemantauan, dan
meliputi bimbingan dan konseling pembinaan kinerja Pegawai yang
kinerja meliputi pendokumentasian
3. Penilaian Kinerja yang meliputi kinerja, pemberian Umpan Balik
penilaian SKP dan perilaku kerja Berkelanjutan, dan pengembangan
4. Tindak Lanjut Hasil Penilaian kinerja Pegawai
Kinerja yang meliputi 3. Penilaian kinerja Pegawai yang
penghargaan dan sanksi kinerja meliputi evaluasi kinerja Pegawai
dan
4. Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja
Pegawai yang meliputi pemberian
penghargaan dan sanksi

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


7
PermenPANRB 8/2021 PermenPANRB 6/2022

Perilaku Kerja 1. Orientasi Pelayanan Core Values ASN dan merupakan


2. Komitmen pengembangan PP 30/2109
3. Inisiatif Kerja 1. Berorientasi Pelayanan
4. Kerjasama 2. Akuntabel
5. Kepemimpinan 3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif

Standar Prilaku Kerja Standar Perilaku kerja Panduan perilaku pada Core Values
ditetapkan sesuai jenjang ASN tanpa pelevelan dan dapat
jabatan dalam bentuk level diberikan ekspektasi khusus pimpinan
(1 – 7) atas perilaku ASN

Format SKP 1. Terdapat 2 model SKP yakni model 1. Model SKP mengunakan
Dasar dan Model Pengembangan pendekatan indikator kuantitatif
dengan pendekatan kuantitatif atau kualitatif
2. SKP adalah rencana kinerja (hasil 2. SKP adalah rencana kinerja yang
kerja) saja memuat hasil kerja dan perilaku
kerja

8 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


Kuantitatif NO RENCANA ASPEK INDIKATOR TARGET SUMBER DATA UNTUK
KINERJA KINERJA INDIVIDU PEMANTAUAN DAN
Ekspektasi pimpinan
PENGUKURAN
dalam Indikator
menekankan satuan (1) (3) (4) (5) (6) (7)
pengukuran tertentu HASIL KERJA
1. Usulan Persetujuan Kuantitas/ Persentase Usulan 90 – 95% Surat pengajuan nota
Teknis Kenaikan Kualitas Persetujuan Teknis dinas usulan kenaikan
Pangkat Pegawai Yang Memenuhi pangkat
Disusun Secara Syarat/Tidak BTL
Akurat Dan
Diselesaikan
Tepat Waktu

Kualitatif HASIL KERJA


Ekspektasi pimpinan
1. Rencana Kinerja:
dalam indikator bersifat
Usulan Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat Pegawai Disusun Secara Akurat Dan
deskriptif dan
Diselesaikan Tepat Waktu
menggabungkan target
Ukuran keberhasilan/ Indikator Kinerja dan Target:
Tidak ada usulan persetujuan teknis yang BTL karena kesalahan data/pengetikan/verifikasi
Usulan kenaikan pangkat disampaikan kepada BKN untuk periode Oktober 2014
disampaikan tidak melebihi 25 Juli 2021

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


9
PermenPANRB 8/2021 PermenPANRB 6/2022

Penilaian Kinerja 1. Penggunaan rumus matematis 1. Penggunaan kuadran kinerja


2. Pembobotan metode cascading 2. Metode cascading merupakan
direct dan non-direct panduan dalam menyusun kinerja
3. Pembobotan kinerja utama dan 3. Tanpa ada persyaratan
tambahan pembobotan tertentu pada kinerja

Hubungan SKP JF Kinerja JF masih dikaitkan dengan Kinerja JF tidak lagi dikaitkan
dan Angka Kredit butir kegiatan dan angka kredit dengan butir kegiatan dan
angka kredit

Ketentuan Peralihan Manajemen kinerja Pegawai periode bulan Juli sampai dengan bulan Desember
Tahun 2021 tetap dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2021 tentang Sistem
Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

10 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PRINSIP UMUM
Perubahan Mindset Pengelolaan Kinerja Pegawai

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


11
ISU – ISU KINERJA PEGAWAI

Transformasi dari
PP 46/2011 menjadi PP 30/2019
Kerja Kinerja

REFORMASI
KINERJA
INDIVIDU

Evaluasi Sistem Merit


Skema remunerasi
pegawai
MAIN
ISSUES
SISTEM EVALUASI
MERIT REFORMASI
BIROKRASI (RB)

Evaluasi RB
Keselarasan kinerja
organisasi dengan kinerja
individu

12 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


KELEMAHAN KINERJA PEGAWAI

Sistem Manajemen Kinerja


Pegawai perlu memahami
bahwa kinerja individu dikelola
dalam suatu proses yang sistematis
dan memiliki tujuan akhir untuk
mengembangkan kinerja pegawai
(bukan hanya menilai)

Pemahaman Indikator Kinerja


Pegawai perlu memahami
bagaimana menyusun
indikator kinerja/ukuran
keberhasilan kinerja
individu yang mencerminkan
ekspektasi pimpinannya
dalam rangka pencapaian
kinerja organisasinya

Leadership Dialog Kinerja


Penerapan dialog kinerja antara
pimpinan dan pegawai

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


13
PRINSIP UMUM PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI

Pengelolaan kinerja pegawai tidak


hanya sekedar menilai kinerja Kinerja pegawai mencerminkan hasil
pegawai (performance appraisal) kerja bukan sekedar uraian tugas serta
tetapi sebagai instrumen untuk Pentingnya intensitas dialog perilaku yang ditunjukan selama
mengembangkan kinerja pegawai pimpinan dan pegawai dalam bekerja dan berinteraksi dengan
(performance development) pengelolaan kinerja orang lain

Pengelolaan kinerja pegawai tidak Kinerja individu harus mendukung


hanya sekedar merencanakan di keberhasilan kinerja organisasi
awal dan mengevaluasi di akhir
tetapi fokus pada bagaimana
memenuhi ekspektasi pimpinan

14 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


GAMBARAN UMUM
Pengelolaan Kinerja Pegawai

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


15
PRINSIP UMUM PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI

1 PENETAPAN DAN KLARIFIKASI EKSPEKTASI


dalam perencanaan kinerja
..................................................................................
PENETAPAN &
KLARIFIKASI Dialog kinerja untuk menetapkan dan mengklarifikasi
EKSPEKTASI ekspektasi pimpinan terhadap peran pegawai dalam
mendukung pencapaian kinerja organisasi.

2 PENGEMBANGAN KINERJA PEGAWAI MELALUI


PEMBERIAN UMPAN BALIK BERKALA
(ONGOING FEEDBACK)
dalam pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja
PEMBERIAN ..................................................................................
GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN
PENGHARGAAN KINERJA PEGAWAI Dialog kinerja untuk memberikan feedback (umpan balik)
PENGELOLAAN
BERDASARKAN MELALUI ON terhadap hal-hal yang sudah baik atau hal-hal yang perlu
KINERJA PEGAWAI
KINERJA PEGAWAI GOING FEEDBACK diperbaiki pegawai kapanpun dibutuhkan.

3 EVALUASI KINERJA PEGAWAI


dalam melakukan penilaian kinerja
..................................................................................
Evaluasi kinerja pegawai dalam siklus pendek (short cycle/
kuartal) dan siklus penuh (full cycle/ tahunan).
EVALUASI
KINERJA PEGAWAI
4 PEMBERIAN PENGHARGAAN BERDASARKAN
KINERJA PEGAWAI
dalam tindak lanjut penilaian kinerja
..................................................................................
Memberikan pengakuan/penghargaan atas keberhasilan
kinerja pegawai

16 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


BAGAIMANA MENETAPKAN DAN
MENGKLARIFIKASI EKSPEKTASI?

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


17
KINERJA
hasil kerja yang dicapai oleh
setiap PNS pada organisasi/unit
dan Perilaku Kerja

18 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PENYELARASAN KINERJA ORGANISASI KE KINERJA INDIVIDU

RPJMN/RPJMD

UU 17/2007,
Perpres 18/2020,
dan Permen PPN 9/2019

RENSTRA

Dapat mengcascade/mengintervensi
UU 5/2014,
Perpres 29/2014, PK
dan Permen PPN 53/2014

SKP JPT

PP 30/2019 jo DIALOG
PermenPANRB .../2022 KINERJA
tentang Pengelolaan
Kinerja Pegawai
SKP JA SKP JF

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


19
PENYELARASAN KINERJA ORGANISASI KE KINERJA INDIVIDU

OUTCOME

RESULT OUTPUT
SKP Pegawai
dibawah JPT
LAYANAN
OUTCOME HASIL KERJA
Dilaksanakan oleh MATRIKS PERAN
RENCANA Pegawai dibawah JPT
AKSI HASIL PEGAWAI
OUTPUT UNIT KINERJA SKP JPT PROSES/
STRATEGI
INISIATIF Dilaksanakan oleh MATRIKS PERAN
STRATEGIS Pegawai dibawah JPT HASIL PEGAWAI
LAYANAN PERILAKU
KERJA Dilaksanakan oleh
JPT yang bersangkutan

20 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


Rencana Kinerja
HASIL KERJA 1

Pejabat Penilai Kinerja/


Pimpinan/ Ketua tim
KINERJA DIALOG KINERJA
ORGANISASI KINERJA INDIVIDU Dialog hasil kerja yang
diharapkan (ekspektasi kinerja)
dihasilkan pegawai dalam
rangka pencapaian kinerja
atasan/ unit/organisasinya
Dialog kinerja dalam “Getting employees involved in beserta ukuran keberhasilannya
rangka melakukan the planning process will help
penyelarasan kinerja them understand the goals Pegawai/ Anggota tim
(cascading) / menentukan of the organization, what
strategi pencapaian kinerja needs to be done, why it 1. 2. 3.
needs to be done, and
how well it should be done“
US Office of Personnel Management

Sumber Skema Konsekuensi


Daya yang Pertanggung
dibutuhkan Jawaban

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


21
Hasil yang diharapkan dari pegawai Ukuran/indikator Keberhasilan (Guidelines)
(Desired result) Ekspektasi pimpinan terhadap output/ layanan
Hasil identifikasi kinerja pegawai (output/ yang akan dihasilkan:
layanan) yang mendukung pencapaian 1. Sebaik apa?
kinerja unit kerja/ organisasi dibagi ke 2. Secepat apa? atau kapan diselesaikan/
pegawai sehingga terlihat siapa dilakukan?
mengerjakan apa (who does what?)

Dukungan sumber daya (Resources) Skema pertanggungjawaban (Accountability)


Dukungan apa saja yang bisa diberikan Kesepakatan tentang kapan progress tersebut
pimpinan supaya pegawai bisa memenuhi dilaporkan pegawai kepada pimpinannya.
ekspektasinya. Dapat berupa dukungan
sumber daya manusia, anggaran, peralatan dll

Konsekuensi (Consequences)
Memahami konsekuensi apa yang akan
Merupakan Hasil
diterima pegawai atas pencapaian kinerja. Dialog Kinerja
Jika tercapai maka… dan jika tidak tercapai maka...
Pejabat Penilai Kinerja/
Pimpinan/ Ketua tim

Pegawai/ Anggota tim

22 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


TIMELINE

Umpan Umpan Umpan Umpan Umpan Umpan Umpan


Balik Balik Balik Balik Balik Balik Balik

Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan

PIMPINAN

PEGAWAI

Januari Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


(Maret) (Juni) (September) (Desember)
Klarifikasi Klarifikasi Klarifikasi Klarifikasi Klarifikasi
Ekspektasi Ekspektasi Ekspektasi Ekspektasi Ekspektasi

Evaluasi Periodik Evaluasi Periodik Evaluasi Periodik Evaluasi Periodik

Catatan :
• Menetapkan dan mengklarifikasi ekspektasi dilakukan di awal tahun kemudian akan
berkembang sesuai hasil umpan balik dan penugasan kepada pegawai.
• Setiap penugasan baru pegawai wajib melakukan klarifikasi ekspektasi kepada pimpinannya

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


23
TRANSFORMASI SKP

PP 46/2011 Jo PP 30/2019 jo PERMENPANRB


Perka BKN 1/2013 Pengelolaan Kinerja ASN
(SKP = SASARAN KERJA PEGAWAI) (SKP = SASARAN KINERJA PEGAWAI)

01 01
1. Kinerja berbasis hasil dari
Berbasis aktivitas/ kegiatan cascading melalui dialog kinerja
tugas jabatan (tusi) 2. IKI yang mencerminkan
ekspektasi pimpinan

Transform
02 02
Dokumen dinamis, memuat
Dokumen kaku dan statis ekspektasi pimpinan dari dialog
kinerja

Transform
03 03

Hanya ditetapkan di awal tahun Direviu secara berkala (periodik)


dan dinilai di akhir tahun melalui ongoing feedback

Transform

24 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PERILAKU
KERJA 2

Berdasarkan Core Value ASN dan Panduan Perilakunya:


KINERJA DIALOG KINERJA
ORGANISASI KINERJA INDIVIDU

Dialog kinerja dalam “Getting employees involved in


rangka melakukan the planning process will help
penyelarasan kinerja them understand the goals
(cascading) / menentukan of the organization, what
strategi pencapaian kinerja needs to be done, why it Pejabat Penilai Kinerja/
needs to be done, and Pimpinan/ Ketua tim
how well it should be done“
US Office of Personnel Management Pimpinan dapat memberikan
Ekspektasi khusus terhadap
perilaku kerja pegawai
berdasarkan panduan
perilaku Core Values
Pegawai/ Anggota tim Ber-Akhlak

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


25
CORE VALUES BERAKHLAK DAN PANDUAN PERILAKUNYA

1 BERORIENTASI PELAYANAN
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
5 LOYAL
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia
3. Melakukan perbaikan tiada henti pada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi,
dan Negara
2 AKUNTABEL
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara

2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara


secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
6 ADAPTIF
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif

3 KOMPETEN
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah
7 KOLABORATIF
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
2. Membantu orang lain belajar 2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama

4 HARMONIS
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

26 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


SKEMA PENETAPAN DAN KLARIFIKASI EKSPEKTASI

CASCADING DIRECT

PANDUAN
STRATEGI
DIALOG 1. Aspek/Tahapan
KINERJA 2. Wilayah
3. Beban Target Kuantif

CASCADING NON-DIRECT
(Workblock)
PERAN-HASIL PEGAWAI
1. Layanan

1 Pimpinan dan Anggota tim melaksanakan dialog


kinerja guna menetapkan strategi pencapaian kinerja
2. Produk
2 Menentukan peran – hasil individu
(anggota tim) berdasarkan dialog
kinerja (startegi)

RENCANA
KINERJA PEGAWAI

+ SKP
UKURAN KEBERHASILAN
DAN TARGET
PEGAWAI
MATRIKS PERAN-HASIL

3 Peran – hasil individu dituangkan


dalam matriks peran – hasil 4 Rencana Kinerja adalah peran – hasil
dalam matriks peran – hasil

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


27
MEKANISME KERJA PENETAPAN DAN KLARIFIKASI
EKSPEKTASI - POLA PENUGASAN

Dirjen 1 Dirjen 2

Sesdirjen Direktur A Direktur B JF dibawah


PPT Madya

Tim JF dibawah
Direktur A

Tim JF dibawah
Direktur B

Keterangan :
• Pegawai dapat memperoleh penugasan secara mandiri dan/atau dalam tim/squad.
• Penugasan kepada Pegawai dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerjanya.
• dan dapat juga dilakukan oleh pejabat lain dalam satu unit atau lintas unit,
bahkan lintas Instansi jika diperlukan.

28 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


MEKANISME KERJA PENETAPAN DAN KLARIFIKASI
EKSPEKTASI - POLA PENUGASAN

4 dapat mengkoordinasikan Dirjen 1 Dirjen 2

Meminta
Penugasan
1

Sesdirjen 3 penugasan Direktur A Direktur B


1
volunteer 2
Memberi
Penugasan

Tim JF dibawah Direktur A

Tim JF dibawah Direktur B

Keterangan :
• Apabila penugasan dilakukan oleh pejabat lain yang bukan pejabat penilai kinerja, maka penugasan
tersebut disampaikan dahulu kepada pejabat penilai kinerja.
• Pejabat penilai kinerja dapat mengkoordinasikan dengan pimpinan unit supporting untuk penunjukan
pegawai yang akan ditugaskan, atau langsung melalui platform teknologi jika sudah tersedia.
• Penugasan tidak dapat disampaikan langsung kepada Pegawai yang bersangkutan tanpa
sepengetahuan pejabat penilai kinerja.
• Pegawai dapat secara voluntary bergabung untuk penugasan di unit kerjanya ataupun di unit kerja
lain yang membuka kesempatan, sepanjang disetujui oleh Pejabat Penilai Kinerjanya.
Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06
29
MEKANISME KERJA PELAPORAN KINERJA

Dirjen 1 Dirjen 2

Tembusan Feedback

2
1
Sesdirjen Direktur A Direktur B Tembusan
2 pelaporan

Feedback
Tim JF dibawah
Direktur A
1 Pelaporan Kinerja
Tim JF dibawah
Direktur B

Keterangan :
• Pegawai melaporkan kinerjanya langsung kepada pejabat yang memberikan penugasan
dengan tembusan kepada Pejabat Penilai Kinerja.
• Pejabat yang memberikan penugasan langsung memberikan feedback (umpan balik)
atas kinerja Pegawai selama ditugaskan dengan tembusan kepada Pejabat Penilai Kinerja
dari Pegawai dimaksud.

30 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PROSEDUR

APA SIAPA KAPAN

1. Umpan balik berkala (Ongoing Pemberian umpan balik berkala: Umpan balik berkala dapat
feedback) meliputi proses diberikan kapan saja atas inisiatif
pemberian feedback atas 1. Wajib dilakukan oleh pemberi umpan balik atau inisiatif
hal-hal yang sudah baik atau Pimpinan/ Pejabat Penilai pegawai sesuai kebutuhan
hal- hal yang perlu diperbaiki Kinerja; dan
pegawai kapanpun dibutuhkan. 2. Dapat juga dilakukan oleh
2. Dapat dilakukan secara pejabat lain yang memberikan
langsung (tatap muka) maupun penugasan kepada pegawai,
tidak langsung (menggunakan rekan kerja setingkat, atau
media tertentu) pegawai di bawahnya
(feedback 360)

ONGOING PROBLEM
FEEDBACK SOLUTION

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


31
BAGAIMANA MENGEVALUASI
KINERJA PEGAWAI?

32 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PEJABAT PENILAI KINERJA

Menteri yang mengoordinasikan


JPT
Utama

JPT Pimpinan Instansi Pemerintah


Madya

JPT Kepala Daerah


Madya dan Pratama
di IP daerah
1. IP Pusat : menteri atau pejabat pimpinan
tinggi yang mengoordinasikan.
Pimpinan unit 2. IP Daerah : Kepala Daerah atau
kerja mandiri Pimpinan Perangkat Daerah yang
mengoordinasikan.

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


33
MEKANISME KERJA EVALUASI KINERJA

Dirjen 1 Tembusan Rekomendasi Dirjen 2

Rekomendasi
Rekomendasi Penilaian
Penilaian

Sesdirjen Direktur A Direktur B


Evaluasi
Kinerja volunteer
Evaluasi Kinerja

Tim JF dibawah
Direktur A Penugasan oleh Dirjen 2

Tim JF dibawah
Direktur B

Keterangan :
• Evaluasi kinerja Pegawai dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja.
• Dalam hal Pegawai mendapat penugasan selain dari Pejabat Penilai Kinerja, maka umpan balik
(masukan) dari pejabat yang menugaskan tersebut perlu dipertimbangkan oleh Pejabat Penilai Kinerja.

34 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


TAHAPAN EVALUASI KINERJA PEGAWAI PERIODIK DAN AKHIR

Menetapkan Menetapkan Pola Menetapkan


Kinerja Distribusi Predikat Kinerja
Organisasi Predikat Kinerja Pegawai
(Periodik/Akhir) Pegawai

berdasarkan Capaian Berdasarkan hasil kerja dan


Kinerja Organisasi perilaku kerja pegawai dengan
(periodik/akhir) mempertimbangkan kontribusi
pegawai terhadap pencapaian
kinerja organisasi

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


35
PENETAPAN PREDIKAT KINERJA PEGAWAI
BERDASARKAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI PERIODIK

CAPAIAN KINERJA PREDIKAT KINERJA


PERIODIK ORGANISASI PERIODIK PEGAWAI
Capaian Milestone/Trajectory Target: HASIL KERJA

ISTIMEWA
MELAMPAUI TRAJECTORY TARGET

ekspektasi
Kurang/ Sangat

di atas
Baik
BAIK POLA misconduct Baik
DISTRIBUSI
SESUAI TRAJECTORY TARGET
PEGAWAI

ekspektasi
(BERDASARKAN Kurang/

sesuai
CUKUP Baik Baik
DISTRIBUTION misconduct
SUDAH BERPROGRES NAMUN BUTUH PERBAIKAN GUIDELINES)

ekspektasi
di bawah
KURANG Sangat Butuh Butuh
REALISASI DIBAWAH TARGET Kurang Perbaikan Perbaikan

PERILAKU
SANGAT KURANG
di bawah sesuai di atas
REALISASI JAUH DIBAWAH TARGET ekspektasi ekspektasi ekspektasi

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

36 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PENETAPAN PREDIKAT KINERJA PEGAWAI
BERDASARKAN CAPAIAN KINERJA ORGANISASI AKHIR

PREDIKAT KINERJA PREDIKAT KINERJA


AKHIR ORGANISASI AKHIR PEGAWAI
HASIL (IKU DAN DELIVERY EKSPEKTASI PIMPINAN) HASIL KERJA
ekspektasi

ekspektasi
Kurang/ Sangat
di atas

di atas
Kurang Baik Istimewa Baik
POLA misconduct Baik
DISTRIBUSI
PEGAWAI
ekspektasi

ekspektasi
(BERDASARKAN Kurang/
sesuai

sesuai
Kurang Baik Baik Baik Baik
DISTRIBUTION misconduct
GUIDELINES)
ekspektasi

ekspektasi
di bawah

di bawah
Sangat Butuh Butuh Sangat Butuh Butuh
Kurang Perbaikan Perbaikan Kurang Perbaikan Perbaikan

PERILAKU
PROSES

kurang baik sangat baik di bawah sesuai di atas


ekspektasi ekspektasi ekspektasi

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


37
Pola Distribusi Pegawai (Individual Performance) berdasarkan Unit Performance
(Pola distribusi ini bukan forced distribution, namun sebagai distribution guidelines/panduan)

Unit Performance = Sangat Kurang Unit Performance = Kurang

Keterangan : Keterangan :
Pada umumnya predikat kinerja pegawai Pada umumnya predikat kinerja pegawai Kurang,
Sangat Kurang, namun dimungkinkan terdapat namun dimungkinkan terdapat pegawai berpredikat
pegawai berpredikat kinerja: Sangat Baik, Baik, kinerja: Sangat Baik, Baik, Cukup dan/atau
Cukup dan/atau Kurang Sangat Kurang

38 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


Pola Distribusi Pegawai (Individual Performance) berdasarkan Unit Performance
(Pola distribusi ini bukan forced distribution, namun sebagai distribution guidelines/panduan)

Unit Performance = Butuh Perbaikan Unit Performance = Baik

Keterangan : Keterangan :
Pada umumnya predikat kinerja pegawai Pada umumnya predikat kinerja pegawai Baik,
Cukup, namun dimungkinkan terdapat pegawai namun dimungkinkan terdapat pegawai berpredikat
berpredikat kinerja: Sangat Baik, Baik, Kurang kinerja: Sangat Baik, Cukup, Kurang dan/atau
dan/atau Sangat Kurang Sangat Kurang

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


39
Pola Distribusi Pegawai (Individual Performance) berdasarkan Unit Performance
(Pola distribusi ini bukan forced distribution, namun sebagai distribution guidelines/panduan)

Unit Performance = Istimewa

Keterangan :
Pada umumnya predikat kinerja pegawai
Sangat Baik, namun dimungkinkan terdapat
pegawai berpredikat kinerja: Baik, Cukup, Kurang
dan/atau Sangat Kurang

40 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PENJELASAN RATING KINERJA PEGAWAI

Panduan Rating perilaku kerja:


1. Diatas Ekspektasi: Pegawai secara konsisten menjalankan core
values ASN untuk diri sendiri dan orang lain
2. Sesuai Ekspektasi: Pegawai secara konsisten menjalankan core
values ASN untuk diri sendiri
3. Dibawah Ekspektasi: Pegawai belum secara konsisten
menjalankan core values ASN

Panduan Rating hasil kerja: HASIL KERJA


1. Diatas Ekspektasi: sebagian besar atau seluruh Hasil Kerja
diatas ekspektasi dan tidak ada Hasil Kerja Utama yang

ekspektasi
dibawah ekspektasi dan Umpan Balik sebagian/seluruhnya Kurang/ Sangat

di atas
menunjukkan respon positif Baik
misconduct Baik
2. Sesuai Ekspektasi: sebagian besar atau seluruh Hasil Kerj
sesuai ekspektasi dan hanya sebagian kecil Hasil Kerja

ekspektasi
Kurang/

sesuai
Utama yang dibawah ekspektasi dan Umpan Balik Sebagian Baik Baik
menunjukkan respon positif misconduct
3. Dibawah Ekspektasi: sebagian besar atau seluruh Kinerja
ekspektasi
di bawah
Utama dibawah Ekspektasi dan Umpan balik yang diberikan Sangat Butuh Butuh
atas hasil kerja Pegawai sebagian besar atau seluruhnya tidak Kurang Perbaikan Perbaikan

PERILAKU
menunjukkan respon positif
di bawah sesuai di atas
ekspektasi ekspektasi ekspektasi

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


41
PERIODE PENILAIAN:
..... JANUARI SD ..... DESEMBER TAHUN .....
(NAMA INSTANSI)

1. PEGAWAI YANG DINILAI


NAMA :
NIP :
PANGKAT/GOL RUANG :
JABATAN :
UNIT KERJA :
FORMAT 2. PEJABAT PENILAI KINERJA
DOKUMEN NAMA :
NIP :
EVALUASI PANGKAT/GOL RUANG :
KINERJA JABATAN :
PEGAWAI UNIT KERJA :
3. ATASAN PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA :
NIP :
PANGKAT/GOL RUANG :
JABATAN :
UNIT KERJA :
4. EVALUASI KINERJA
Dasar Tunjangan CAPAIAN KINERJA ORGANISASI :
PREDIKAT KINERJA PEGAWAI :
Kinerja Pegawai
5. CATATAN/REKOMENDASI

(tempat), (tanggal, bulan, tahun)


Pegawai yang Dinilai
(Nama)
(NIP)

42 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


BAGAIMANA MEMBERIKAN PENGHARGAAN
BERDASARKAN KINERJA PEGAWAI?

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


43
PENTINGNYA MANAJEMEN KINERJA PNS

01 PENGEMBANGAN KARIER PNS


Mutasi, Promosi dan Pengembangan
Kompetensi berdasarkan kinerja
01
02 MANAJEMEN TALENTA
Kinerja pegawai harus menjadi salah
satu dasar penempatan talent pool
02
03 TUNJANGAN KINERJA
Tunjangan Kinerja dibayarkan
berdasarkan pencapaian kinerja
KINERJA
04 PENGHARGAAN
pemberian penghargaan berdasarkan PEGAWAI 03
pada penilaian kinerja yang objektif digunakan untuk
dan transparan.

05 SANKSI
penilaian kinerja PNS yang tidak
mencapai target kinerja dikenakan
04
05
sanksi administrasi sampai dengan
pemberhentian

44 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


HASIL EVALUASI KINERJA DIGUNAKAN UNTUK

01INSENTIF / BONUS
Hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai
dasar penentuan insentif/bonus pegawai

02 PENYESUIAN GAJI PEGAWAI


Hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai
dasar penyesuian gaji pegawai

03 KLASIFIKASI TALENTA
Hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai
dasar penempatan talent class pegawai

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


45
HUBUNGAN PREDIKAT KINERJA DENGAN INSENTIF/BONUS

PREDIKAT KINERJA
AKHIR PEGAWAI
HASIL KERJA
ekspektasi

Tidak
di atas

Dapat
II I MAX
ekspektasi

Tidak
sesuai

Dapat
MIN III
ekspektasi
di bawah

Tidak Tidak Tidak

Ber-AKHLAK
Dapat Dapat Dapat

PERILAKU
Kriteria Insentif:
di bawah sesuai di atas I = % Insentif Nomor 1
ekspektasi ekspektasi ekspektasi
II = % insentif Nomor 2
III = % insentif Nomor 3

46 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


HUBUNGAN PREDIKAT KINERJA DENGAN PENYESUAIAN GAJI

PREDIKAT KINERJA
AKHIR PEGAWAI
HASIL KERJA
ekspektasi

Tidak
di atas

Dapat
II I MAX
ekspektasi

Tidak
sesuai

Dapat
MIN III
ekspektasi
di bawah

Tidak Tidak Tidak

Ber-AKHLAK
Dapat Dapat Dapat

PERILAKU
Kriteria Kenaikan Gaji:
di bawah sesuai di atas I = % Insentif Nomor 1
ekspektasi ekspektasi ekspektasi
II = % insentif Nomor 2
III = % insentif Nomor 3

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


47
HUBUNGAN PREDIKAT KINERJA DENGAN
KLASIFIKASI TALENTA

PREDIKAT KINERJA
AKHIR PEGAWAI
HASIL KERJA

Verifikasi
ekspektasi

1
di atas

Star
Solid
Contributor
ekspektasi

4
sesuai

2
Promotable
ekspektasi
di bawah

5 3
Unfit Sleeping Tiger

Ber-AKHLAK
di bawah sesuai di atas PERILAKU
ekspektasi ekspektasi ekspektasi TALENT
COMMITTEE

48 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


PENGHARGAAN

Predikat SANGAT BAIK 2 Tahun Berturut – Turut

diprioritaskan untuk Talent Pool Pasal 53,


Ayat 1

Predikat BAIK 2 Tahun Berturut – Turut

diprioritaskan untuk
Pengembangan Kompetensi

PPK dapat memberikan


Penghargaan lain atas kinerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

SKP JA

Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


49
SANKSI

YA
dipindahkan pada jabatan
JPT DENGAN lain sesuai dengan kompetensi
6 Bulan untuk yang dimiliki
KINERJA TIDAK
TERCAPAI memperbaiki kinerjanya
TIDAK Uji Kompetensi
Kembali ditempatkan pada jabatan yang
lebih rendah sesuai dengan
Predikat Kinerja: ketentuan peraturan
CUKUP, KURANG ATAU perundang-undangan
SANGAT KURANG

dipindahkan pada jabatan lain


YA sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki atau ditempatkan pada
JA DAN JF jabatan yang lebih rendah
KINERJA TIDAK 6 Bulan untuk sesuai dengan ketentuan peraturan
memperbaiki kinerjanya perundang-undangan
TERCAPAI
TIDAK Uji Kompetensi
Kembali ditempatkan sementara pada
Predikat Kinerja: jabatan tertentu dalam waktu
KURANG ATAU SANGAT paling lama 1 (satu) tahun
KURANG

Setelah satu tahun tidak tersedia


lowongan, pegawai diberhentikan
dengan hormat

50 Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06


DIALOG KINERJA

51
• ASN bukan hanya sebagai sumber daya
manusia saja tapi juga sebagai human capital
yang menjadi aset utama.

• Pengelolaan pegawai menjadi krusial dan perlu


mendapat perhatian.

• Dialog kinerja akan menjadi ruh dari proses


transformasi itu sendiri.

52 Dialog Kinerja
Sebagai pemimpin, pengelola Tim yang Berdaya
1. Tim yang tidak sekedar mengikuti perintah,
kinerja perlu dapat membuat namun memiliki kesadaran bahwa apapun
anggota timnya menjadi tim yang mereka kerjakan adalah untuk
memberikan dampak positif kepada
yang berdaya (Empowered semua pihak.
Leader) 2. Tim yang memiliki tujuan yang ingin diraih
secara jelas, dan mengupayakan sepenuh
hati untuk mewujudkannya.

Ciri Tim yang Berdaya

Berani bertindak secara Memiliki kejelasan Memanfaatkan sumberdaya


bertanggung jawab tujuan yang ingin diraih yang ada dengan optimal

Dialog Kinerja
53
Lack of Empowerment Empowerment Team
Dorongan untuk maju sepenuhnya Dorongan untuk bergerak maju
tergantung Pemimpin. Inisiatif, ide bersumber dari seluruh anggota Tim.
perbaikan, semangat dan daya juang, Pemimpin menentukan arah dan
datang dari pemimpin. menyelaraskan.

Untuk dapat mengembangkan tim menjadi


tim yang berdaya, diperlukan pemimpin
yang mampu memberdayakan.

54 Dialog Kinerja
SUPER LEADER VS EMPOWERING LEADER

Pemimpin Super Pemimpin Pemberdaya

• Memegang Kendali • Memegang Komitmen


• Memberi Perintah • Memberi Tantangan
• Memberi Pendapat • Mendengarkan dan Bertanya
• Memberi Solusi • Menggali Solusi
• Menjaga Jarak • Membina Hubungan

• Saat ini dari skala 1 – 10 seberapa


berdaya tim Anda?

• Aspek apa yang menurut Anda masih


perlu ditingkatkan agar tim Anda menjadi
lebih berdaya?

Dialog Kinerja
55
EMPOWERMENT
Pemberdayaan anggota tim dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik coaching dan mentoring

56 Dialog Kinerja
APA PERBEDAAN COACHING DAN MENTORING?

PENGERTIAN COACHING PENGERTIAN MENTORING

Hubungan kemitraan melalui proses Mentoring adalah proses transfer


kreatif dan memprovokasi pemikiran ilmu dari Mentor yang dipandang
yang menginspirasi coachee untuk memiliki pengetahuan, kebijaksanaan
mendapatkan hasil memuaskan dan pengalaman lebih besar untuk
dalam kehidupan personal maupun mendukung pengembangan
profesionalnya. professional seseorang (mentee).

• Mengajak anggota tim untuk • Mentor sebagai expert. Banyak


menemukan solusi dari dirinya memberikan saran, bimbingan,
sendiri pengetahuan, pengalaman
• Lebih banyak mengajukan • Banyak memberikan arahan,
pertanyaan eksploratif umpan balik

Dialog Kinerja
57
PERBEDAAN ANTARA DIRECTING, MENTORING
DAN COACHING

Telling Asking
(directive) (non- directive)

Helping
Telling Solving Giving Offering Asking Another solve
Someone Someone’s Advice Guidance Questions his/her own
What to Do Problem problems

Mentoring Coaching

58 Dialog Kinerja
TEKNIK-TEKNIK PEMBERDAYAAN ANGGOTA TIM

• Dilakukan oleh seseorang yang ahli dibidangnya


TRAINING • Melatih ketrampilan, meningkatkan kemampuan atau perilaku
• Proses fokus pada transfer pengetahuan dan pengalaman

• Dilakukan oleh seseorang yang memiliki pengalaman dan keahlian


yang lebih tinggi dibidangnya
MENTORING • Berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh mentee
• Proses fokus pada membimbing sampai mentee memiliki keahlian
yang dibutuhkan

• Dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian di bidang


psikologis atau terapi
COUNSELING • Fokus pada masalah yang menghambat kehidupan personal atau
professional seseorang
• Orientasinya kejadian pada masa lalu

• Tidak harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian yang


lebih tinggi
COACHING • Fokus pada apa yang bisa dilakukan (move forward)
• Proses dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang menggugah
yang bisa membantu coachee menemukan solusinya sendiri

Dialog Kinerja
59
KAPAN SAAT YANG TEPAT MELAKUKAN COACHING
DAN MENTORING?

Situasional Leadership

Mentoring/
Training
Coaching Prasyarat Utama dari
Pemberdayaan
MOTIVASI

Directing Counseling/
Motivating
TRUST

KNOWLEDGE/SKILLS

• Trust bersifat dua arah, Pemimpin mempercayai anggota Tim


Trust Sebagai dan sebaliknya.
Prasyarat • Pemimpin dan Tim yang telah memiliki Trust akan bersikap terbuka
dalam berbagi dan mendengarkan gagasan pihak lain.
Pemberdayaan • Trust adalah sesuatu yang harus diraih, dan tidak dapat terberi.

60 Dialog Kinerja
PERILAKU UNTUK MEMBANGUN TRUST

Membangun Bersikap
Integritas Transparan

Memberikan Menggali Ide


Dukungan dan Pendapat
Anggota Tim

Dialog Kinerja
61
KETERAMPILAN DASAR COACHING

Keterampilan untuk dapat Hadir Penuh: Terhubung dengan lawan bicara


sepenuhnya fokus pada apa secara utuh, baik dari segi ekspresi, sikap
tubuh, intonasi, hingga pikiran dan perasaan.
yang anggota tim katakan dan
tidak katakan, memahami Temukan Kata Kunci: Menemukan kata yang
merupakan esensi dari apa yang disampaikan,
maknanya, dan mendukung dapat berupa, Kata yang diulang; Diberi
anggota tim untuk penekanan; atau Memiliki makna kiasan
mendalam.
mengekspresikan dirinya
Active Konfirmasi Kata Kunci: Menyampaikan
Listening kembali kata kunci dengan cara, Pharaprasing;
Acknowledging (memberi pengakuan) maupun;
Reflecting emotion (menyampaikan perasaan
yang ditangkap).

Pertanyaan yang mendorong Netral: Pertanyaan yang disampaikan dalam


seseorang untuk mengeksplorasi posisi netral, tidak bersifat menghakimi
(judging) ataupun mengarahkan (leading).
temuan-temuan dan hubungan
diantaranya yang belum pernah Pertanyaan Terbuka: Pertanyaan yang
disampaikan dalam format open-ended,
terpikirkan sebelumnya umumnya diawali dengan, Apa; Siapa;
Bagaimana; Kapan; Dimana; Kenapa/
Mengapa (dalam konteks melihat ke depan).
Powerful Bergerak Maju: Pertanyaan yang disampaikan
Questioning untuk melakukan elaborasi apa yang mungkin
dilakukan ke depan.

62 Dialog Kinerja
KIAT MENGAJUKAN POWERFUL QUESTIONING

Gunakan kata ‘mungkin’ atau ‘bisa’

Buat pertanyaan dalam bentuk jamak

Tambahkan kata ‘terbaik’ atau ‘paling penting

Gunakan ragam kata kerja yang bersifat terbuka

Gunakan pertanyaan yang bergerak maju

Ajukan 1 pertanyaan dalam 1 waktu

Dialog Kinerja
63
Latihan Alur Pembicaraan
1. Latihan menerapkan active listening dan powerful 1. Leader menyampaikan Pembuka (Salam Sapa
question dalam kelompok Apresiasi)
2. Ada 3 peran: 2. Leader menyampaikan Konteks Pembicaraan
a. Pemimpin 3. Leader menyampaikan Powerful Question :
• Mengajukan Powerful Question a. Apa aktivitas yang telah direncanakan untuk
• Menjalankan Active Listening periode mendatang?
b. Anggota tim b. Apa tujuan dari aktivitas tersebut?
• Menjawab pertanyaan c. Mengapa tujuan tadi penting?
• Menjadi diri sendiri, jujur dan terbuka. d. Bagaimana memastikan aktivitas tersebut berhasil?
c. Pengamat 4. Leader menerapkan Active Listening untuk merespons
• Mencatat bagaimana pemimpin menerapkan Jawaban dari Anggota Tim
Active Listening & Powerful Question. 5. Leader meminta Anggota Tim Menyimpulkan.
• Memberikan Umpan Balik: (1) Hal yang sudah 6. Leader menyampaikan Apresiasi dan Penutup.
efektif; (2) Hal yang dapat ditingkatkan.
3. Setiap Putaran terdiri dari Pembicaraan dan
Feedback oleh Pengamat & Fasilitator.
4. Durasi Pembicaraan 7 menit. Setelah Penutup,
Feedback oleh Pengamat & Facilitator selama
5 menit
5. Jika waktu memungkinkan, lakukan 2 kali putaran
dengan Pemimpin dan Anggota Tim berbeda

64 Dialog Kinerja
SESSION FLOW

Percakapan
• Lakukan Active
Listening
• Mengajukan
Powerful
Pembukaan Question Penutupan

Konteks Kesimpulan
oleh Coachee

• Kegiatan apa yang telah Anda rencanakan untuk periode mendatang?


• Apa tujuan dari kegiatan tersebut?
• Mengapa tujuan ini penting bagi Anda?
• Bagaimana memastikan kegiatan dijalankan dengan sukses?

Dialog Kinerja
65
MEMBUAT DIALOG LEBIH TERSTRUKTUR DENGAN
GROW MODEL

GROW Coaching Model


(John Whitmore, 1992)
Tujuan yang ingin dicapai oleh Kondisi yang dialami saat ini
anggota tim, dapat berupa terkait dengan tujuan/masalah
tujuan yang ingin dicapai dalam Goal/ Reality/ yang hendak diselesaikan,
jangka waktu tertentu atau yang Realitas mencakup hal yang selama ini
ingin dicapai pada sesi coaching
Tujuan Saat Ini sudah diupayakan dan
tsb. seberapa jauh kesenjangan
antara hasil yang ingin dicapai
dengan kondisi saat ini

Way
Forward/
Rencana aksi atau langkah yang Langkah Options/ Sejumlah alternatif yang
akan diambil oleh anggota tim, Tindak Lanjut Pilihan mungkin dilakukan untuk
dimana ia bertanggung jawab mencapai tujuan dan memilih
untuk melakukannya yang paling mungkin dilakukan

66 Dialog Kinerja
CONTOH PERTANYAAN GROW MODEL

GOAL REALITY OPTIONS WAY FORWARD


Apa yang ingin Bagaimana Apa saja Apa langkah spesifik
dicapai saat ini? sebenarnya kondisi pilihan-pilihan yang yang akan Anda
saat ini? Anda miliki saat ini? lakukan?

Apa yang ingin Anda Apa dan seberapa Pilihan apa yang Kapan persisnya hal
perbaiki dari diri besar kepedulian paling menarik? itu akan dilakukan?
Anda? Anda tentang hal
itu?

Hal apa yang saat ini Langkah/tindakan Apa yang menjadi Apa ukuran
ingin Anda dapatkan apa yang telah Anda kekuatan dan keberhasilannya?
solusinya? ambil sejauh ini, kelemahan dari
yang terbukti efektif masing-masing
pilihan?

Dialog Kinerja
67
Pengertian Mentoring Tujuan Mentoring
(Bozeman & Feeney, 2007)

Mentoring adalah proses transfer ilmu Mentoring dilakukan untuk memfasilitasi


dari Mentor yang dipandang memiliki proses pertumbuhan, dimana mentee
pengetahuan, kebijaksanaan dan memiliki tujuan peningkatan kemampuan
pengalaman lebih besar untuk atau keahlian tertentu yang dapat diukur
mendukung pengembangan profesional perubahannya.
seseorang (mentee)

Mentoring Session Flow Tips Memberikan Arahan


Yang Efektif
Question • Sampaikan dengan kalimat yang
& Feedback sederhana
Assignment Stimuli from
Mentor • Jangan terlalu banyak memberikan
teori/konsep dalam satu waktu
• To The Point
• Cek pemahaman bawahan
Response • Minta bawahan menyampaikan apa
Insight & from Mentee Action Plan
Lesson & yang ia pahami
Learned Execution

68 Dialog Kinerja
FEEDBACK

Feedback adalah
Sebuah informasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain sebagai
reaksi/respon dari yang dikatakan/dilakukan orang tersebut.

“Mentor yang baik adalah mentor yang mampu memberikan feedback


(umpan balik) yang efektif”

2 Macam Feedback

Positive Feedback: Feedback for Improvement:


Menyampaikan hal-hal efektif Menyampaikan hal-hal yang
yang sudah dilakukan memerlukan perbaikan

Dialog Kinerja
69
BEBERAPA ALASAN PEMIMPIN MENUNDA MEMBERIKAN
FEEDBACK

Bawahan saya dulunya adalah Saya tidak tahu bagaimana


rekan kerja saya dan reaksinya dan saya tidak
memberikan feedback padanya mampu mengatasi reaksi
bukanlah hal yang mudah emosional yang muncul

Saya tidak ingin membuat


Saya tidak punya waktu
mereka demotivasi

Saya merasa tidak tahu


Saya merasa tidak nyaman
bagaimana harus
menyampaikannya

70 Dialog Kinerja
KESALAHAN DALAM MEMBERI FEEDBACK

Hasil feedback Hanya memberikan Feedback ditunggu Feedback menjudge


tidak dituliskan feedback for terlalu lama individunya bukan
improvement tindakan/perilakunya

Tidak ada rencana Menggunakan Hanya memberikan Feedback terlalu


tindak lanjut dari humor yang tidak positif feedback kabur/ tidak jelas
feedback tepat (vague)

Dialog Kinerja
71
4 PRINSIP DALAM MEMBERIKAN FEEDBACK

Spesifik &
Tulus Deskriptif Berimbang Tepat Waktu

• Diniatkan untuk • Fokus pada perilaku • Berimbang antara • Segera setelah


kemajuan orang lain apa yang ingin feedback positif dan kejadian/ pada
• Menjaga harga diri dikembangkan feedback for periode tertentu
• Berempati • Jangan menyampaikan
improvement • Tidak mengumpulkan
• Sebelum memberikan feedback terlalu
feedback, tanyakan banyak dalam satu • Untuk dirasakan daftar kesalahan
pada diri anda: waktu berimbang, 1 • Tidak mengulang apa
• Menjelaskan kapan feedback or yang sudah pernah
“Apa intensi saya perilaku itu terjadi improvement perlu disampaikan
memberikan feedback • Hindari komentar diimbangi dengan 3
kepada individu ini?” personal feedback positif
• Hindari pesan yang
“Apa yang saya rasakan bercampur
saat akan memberikan • Tidak men-judge
feedback?” • Berdasarkan perilaku,
bukan sifat atau
“Apa yang kira kira akan karakter atau
dirasakan orang lain personality
ketika menerima
feedback ini?”

72 Dialog Kinerja
FAKTA ATAU OPINI/JUDGEMENT?

• Laporan yang anda buat baik sekali...


• Minggu ini anda dua kali terlambat...
• Perhitungan keuangan yang anda buat
bebas dari kesalahan...

• Anda sangat pemarah...

• Bos kemarin mengatakan ia tertarik


sekali pada ide anda...
• Melihat dari pencapaian sales anda bulan
ini, tampaknya anda tidak bersemangat...

Dialog Kinerja
73
MEMBERIKAN UMPAN BALIK DENGAN COINS MODEL

C Context – Mengapa umpan balik


perlu diberikan

Observation – Perilaku yang

O sudah baik dan perilaku yg perlu


dikembangkan

Impact – Pengaruh dari perilaku

I tersebut, Apa yang dirasakan


dengan perilaku tersebut

N Next Action – Langkah konkrit


yang akan dilakukan

74 Dialog Kinerja
DIALOG KINERJA
Bagaimana melaksanakan Dialog Kinerja Yang Efektif
dengan Pendekatan Coaching dan Mentoring

Dialog Kinerja
75
Mengapa Perlu Melakukan
Apa itu Dialog Kinerja? Dialog Kinerja?
Dialog Kinerja merupakan saran komunikasi • Tugas dan tanggung jawab Pimpinan untuk
formal antara pimpinan dengan pejabat dan mengembangkan kinerja individu di dalam
pegawai di bawahnya untuk mendiskusikan organisasi
penetapan strategi, pencapaian kinerja, • Salah satu cara yang dapat dipergunakan
mitigasi risiko, dan rencana aksi yang perlu pimpinan untuk dapat mengembangkan
dilaksanakan oleh pegawai secara dan membina para pegawai adalah
terstruktur dan berkala sesuai dengan dengan melakukan dialog kinerja
periode yang ditetapkan.

Dialog Kinerja adalah ruh Dialog kinerja bukan Dialog kinerja perlu
dari proses transformasi sekadar formalitas dijadikan sebagai bagian
SDMA dari pemberdayaan
pegawai

Agar dialog kinerja menjadi lebih efektif, pimpinan


perlu menggunakan Teknik coaching dan mentoring
dalam pelaksanaannya.

76 Dialog Kinerja
TAHAPAN DALAM DIALOG KINERJA

Dialog Evaluasi
Kinerja

Klarifikasi
Ekspektasi

Dialog Kinerja
Berkelanjutan

Dialog Kinerja
77
KLARIFIKASI EKSPEKTASI

Hasil yang Panduan Dukungan Skema


diharapkan dalam bertindak sumber daya pertanggung Konsekuensi
(Desired Result) (Guidance) yang dibutuhkan jawaban (Consequences)
(Resources) (Accountability)

Apa yang diharapkan Apa yang boleh dan Dukungan apa saja Kesepakatan tentang Memahami
oleh pimpinan, berikut tidak boleh dilakukan yang bisa diberikan kapan progress tersebut konsekuensi apa yang
dengan ukuran oleh pegawai dalam pimpinan supaya dilaporkan pegawai akan diterima pegawai
keberhasilannya mencapai target kinerja pegawai bisa memenuhi kepada pimpinannya atas pencapaian
(indicator kinerja) yang diharapkan. ekspektasinya. Dapat kinerja. Jika tercapai
Biasanya terkait dengan berupa dukungan maka… dan jika tidak
contoh-contoh perilaku sumber daya manusia, tercapai maka…..
yang diturunkan dari anggaran, peralatan
panduan perilaku yang dan lain-lain
ada di core values

78 Dialog Kinerja
Mengklarifikasi Ekspektasi
LANGKAH PENDEKATAN MENTORING PENDEKATAN COACHING

Hasil yang Memberikan arahan tentang apa yang menjadi Menanyakan pendapat pegawai mengenai
diharapkan ekspektasi atasan ekspektasi tersebut, dan mengkonfirmasi
(Desired Result) pemahaman pegawai atas apa yang menjadi
ekspektasi atasan

Panduan Memberikan arahan tentang apa yang boleh Menggali dari pegawai apakah ia memahami apa
dalam bertindak dilakukan dan tidak boleh dilakukan, memberikan yang perlu dilakukan, dan mengeksplorasi apakah
(Guidance) arahan tentang bagaimana melakukannya, serta ada ide-ide lain yang bisa dilakukan untuk
berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang hal mencapai hasil yang diharapkan
yang pernah dilakukan/diketahui oleh pimpinan

Dukungan Memberikan arahan mengenai sumber daya yang Menanyakan sumber daya/dukungan apa yang
sumber daya disediakan untuk mencapai ekspektasi tersebut dibutuhkan oleh pegawai
yang dibutuhkan
(Resources)

Skema Memberikan penjelasan apa yang menjadi Menanyakan pemahaman pegawai tentang apa
pertanggung akuntabilitas dari pegawai, dan menyampaikan yang menjadi akuntabilitas mereka, dan
jawaban tenggat waktu untuk melaksanakan tugas yang menanyakan kapan proggres akan dilaporkan
(Accountability) diberikan

Konsekuensi Menjelaskan tentang konsekuensi yang akan Menggali dari sudut pandang pegawai sejauh
(Consequences) diperoleh jika pegawai berhasil mencapai mana ia memahami konsekuensi dari hasil
ekspektasi kerjanya, dan menanyakan apakah ia memahami
konsekuensi yang disampaikan oleh atasan

Dialog Kinerja
79
DIALOG KINERJA BERKELANJUTAN

Sharpening Leadership

Apresiasi terhadap On Going Feedback


kinerja pegawai (umpan balik
berkelanjutan atas
unjuk kerja pegawai)

Pimpinan Pegawai

3 Pertanyaan Penting :
• Bagaimana progress?
• Apa pembelajarannya?
• Apa yang perlu dibantu?

80 Dialog Kinerja
Melakukan Follow up
LANGKAH PENDEKATAN MENTORING PENDEKATAN COACHING

Umpan balik Memberikan umpan balik atas apa yang Menggali apa yang menurut bawahan
dan apresiasi sudah baik yang dilakukan, dan sudah baik, dan menggali apa yang
memberikan umpan balik perbaikan masih membutuhkan perbaikan

Insight dan Menyampaikan hal-hal yang menarik Menggali apa hal menarik yang
pembelajaran yang diamati oleh pimpinan diperoleh, dan menggali insight dan
pembelajaran

Dukungan Menginformasikan dukungan yang akan Menggali kembali dukungan yang


yang diberikan, dan menyampaikan arahan diperlukan supaya ke depannya lebih
diperlukan bagaimana agar pegawai dapat baik
memperoleh dukungan

Langkah Mengarahkan apa yang berikutnya bisa Menanyakan Langkah selanjutnya yang
selanjutnya dilakukan, dan menyampaikan mungkin dilakukan
pengalaman dari pimpinan

Dialog Kinerja
81
DIALOG EVALUASI KINERJA

Evaluasi kinerja pegawai


dilakukan terhadap hasil
kerja dan perilaku kerja
pegawai. Evaluasi kinerja
ini terdiri atas Evaluasi
Kinerja Periodik Pegawai
dan Evaluasi Kinerja
Tahunan Pegawai.

82 Dialog Kinerja
BIMBINGAN KINERJA

83
ALUR PEMBINAAN KINERJA DALAM PENGELOLAAN
KINERJA PEGAWAI

PERENCANAAN RENCANA AKSI EVALUASI PEMBINAAN


KINERJA & UMPAN BALIK PERIODIK KINERJA

PENETAPAN PENGISIAN EVALUASI PEMBINAAN


RENCANA RENCANA AKSI, PERIODIK OLEH KINERJA
HASIL KERJA, BUKTI DUKUNG ATASAN DILAKUKAN OLEH
PERILAKU DAN PEMBERIAN LANGSUNG ATASAN
KERJA DAN UMPAN BALIK SAMPAI LANGSUNG
LAMPIRAN BERKELANJUTAN DIPEROLEH ATAU PIHAK
DARI ATASAN PREDIKAT LAIN YANG
LANGSUNG KINERJA DIDELEGASIKAN
PERIODIK TERHADAP
PEGAWAI

84 Bimbingan Kinerja
Adapun Bimbingan Kinerja memiliki tujuan untuk:
1. Mengembangkan potensi dan kompetensi pegawai serta memberikan kesempatan bagi pegawai
untuk mengembangkan keterampilan baru, mengasah keahlian yang sudah ada, bahkan menjelajahi
peran dan tanggung jawab yang berbeda.
2. Mencegah terjadinya kegagalan kinerja serta pengembangan kompetensi ini akan berdampak pada
perbaikan kinerja di periode berikutnya sehingga target di awal tahun akan tetap tercapai dan
kegagalan kinerja tidak akan terjadi.

Bimbingan Kinerja Dialog Kinerja


• Tujuan: Pembinaan/pengembangan pegawai • Tujuan: Klarifikasi ekspektasi pimpinan,
• Kapan dilakukan: Setelah evaluasi periodik, pemantauan pencapaian target rencana hasil
ketika ada target kinerja yang belum tercapai kerja
• Poin Bahasan: Tindakan koreksi serta • Kapan dilakukan: Saat menyusun rencana
pengembangan yang dapat dilakukan untuk kinerja dan ketika ada revisi target atau
mencapai target kinerja rencana hasil kerja
• Poin Bahasan: Rencana aksi dan bukti dukung

Meski demikian, kedua hal ini membutuhkan peran penting dari


atasan langsung sebagai pihak yang mengetahui kinerja para
pegawai dalam organisasi.

Bimbingan Kinerja
85
MANFAAT BIMBINGAN KINERJA BAGI PEGAWAI

Meningkatkan kinerja pegawai


Membuat pegawai memperoleh arahan yang tepat dan umpan
balik yang konstruktif untuk dapat mengidentifikasi area dimana
mereka perlu meningkatkan kompetensi atau pengetahuan mereka.

Mengembangkan keahlian
Membantu pegawai mengembangkan keterampilan teknis,
manajerial, atau interpersonal, sesuai dengan tuntutan pekerjaan
mereka untuk berhasil dalam peran mereka.

Meningkatkan keterlibatan dan motivasi


Pegawai mendapatkan perhatian dan dukungan dari atasan,
merasa dihargai dan diakui atas usaha dan kontribusi mereka yang
meningkatkan rasa terlibat dan motivasi mereka ketika bekerja.

86 Bimbingan Kinerja
MANFAAT BIMBINGAN KINERJA BAGI ORGANISASI

Percepatan pemenuhan target organisasi


Kinerja pegawai yang meningkat serta kesenjangan kinerja yang
teratasi membuat target organisasi menjadi lebih cepat tercapai.
mereka.

Identifikasi kebutuhan pengembangan


Proses evaluasi yang dilakukan atasan langsung atas keterampilan
yang masih harus dikembangkan oleh pegawai bermanfaat untuk
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan masing-masing
pegawai dengan tepat.
Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis
Membantu menyelesaikan masalah ketika pegawai mengalami
konflik dalam hubungan kerja yang menciptakan lingkungan kerja
yang lebih harmonis dan produktif.

Bimbingan Kinerja
87
MANFAAT BIMBINGAN KINERJA BAGI ATASAN

Meningkatkan kepemimpinan
Para atasan belajar bagaimana mengelola tim, memotivasi
anggota tim, dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik.

Meningkatkan hubungan kerja tim


Komunikasi yang terbuka antara atasan dan bawahan menciptakan
iklim kerja positif. Proses ini dapat memperkuat hubungan kerja
antar anggota tim.

Memudahkan penentuan pengembangan karir bagi bawahan


Atasan yang memahami kekuatan, kelemahan dan minat pegawai
membuatnya mampu memberikan arahan dan dukungan yang
diperlukan untuk memajukan karir para pegawainya.

88 Bimbingan Kinerja
Pada Kementerian PUPR pegawai yang Sedangkan Konseling Kinerja dilakukan
menjadi target pembinaan kinerja adalah khusus apabila terjadi kesenjangan
pegawai di lingkungan Kementerian perilaku yang berdampak pada
PUPR. Bimbingan kinerja dapat berupa kinerjanya, seperti ditunjukan pada tabel
Coaching dan Mentoring. Seperti di bawah ini:
diilustrasikan dalam tabel berikut ini:

TEKNIK YANG PERILAKU TARGET TEKNIK YANG PERILAKU TARGET


KOMPETENSI KOMPETENSI
DIGUNAKAN KERJA KINERJA DIGUNAKAN KERJA KINERJA

Coaching Sesuai Sesuai Tidak Konseling Sesuai Tidak Sesuai Tidak


Tercapai Ekspektasi Tercapai
Pimpinan

Mentoring Tidak Sesuai Sesuai Tidak


(Ada Gap Tercapai
Kompetensi)

Bimbingan Kinerja
89
Ciri-ciri orang yang memiliki gangguan perilaku/emosional
yang berdampak pada kinerjanya dan membutuhkan teknik konseling kinerja:
• Terus-menerus melakukan kesalahan yang sama meski sudah berulang kali
diberitahu/diberikan umpan balik
• Perubahan tingkah laku dan kepribadian secara drastis yang tidak sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan standar nilai kemudian menimbulkan konflik dengan rekan satu tim atau kantor
• Menarik diri dari lingkungan pertemanan kantor
• Melakukan kekerasan verbal (berteriak, menyumpah, menggunakan kata-kata yg kasar)
terhadap rekan satu tim atau kantor
• Melakukan kekerasan fisik terhadap rekan satu tim atau kantor
• Melecehkan rekan satu tim atau kantor secara seksual
• Memiliki perilaku merusak barang milik rekan kerja
atau BMN (Barang Milik Negara)
• Tidak dapat mengontrol rasa marah
• Memiliki sikap diskriminatif dan rasis
• Sering berbohong
• Sering mencuri
• Sering menyakiti diri sendiri
• Pernah atau sering menyakiti hewan
• Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri
atau pernah mencoba untuk bunuh diri
• Mengalami delusi, paranoia atau halusinasi
• Ketergantungan alkohol atau narkoba
• Merasa sedih terus menerus (depresi)

90 Bimbingan Kinerja
LANGKAH PENGISIAN FORM

Bimbingan Kinerja
91
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN BIMBINGAN KINERJA
MELALUI TEKNIK COACHING DAN MENTORING

Situasional Leadership
Pendekatan Coaching Pendekatan Mentoring
Menentukan topik • Menggali apa yang menurut pegawai • Memberi apresiasi atas hasil kerja
bimbingan kinerja yang sudah tercapai & memberikan apresiasi. yang sudah tercapai
dikaitkan dengan rencana • Menanyakan pemahaman pegawai tentang • Memberi masukan perbaikan atas
hasil kerja pegawai rencana hasil kerja apa yang belum hasil kerja yang belum tercapai
tercapai dan apa yang akan dilakukan
bawahan untuk mengatasi hal tersebut

Atasan dan pegawai • Menanyakan hasil yang diharapkan dari • Mengarahkan apa yang dapat
menyepakati Hasil yang sudut pandang pegawai dilakukan
diharapkan dari • Menyampaikan pengalaman
bimbingan kinerja yang pribadi terkait topik bimbingan
dilakukan kinerja

Atasan dan pegawai • Menggali dari sudut pandang pegawai, • Menyampaikan rencana
menyepakati rencana rencana tindak lanjut yang dibutuhkan pengembangan yang dibutuhkan
tindak lanjut, indikator yang fokus terhadap kesepakatan hasil oleh pegawai dan indikator
ketercapaian dan waktu yang diharapkan ketercapaiannya
yang dibutuhkan untuk • Menggali dan menyepakati bersama • Menjelaskan rentang waktu yang
indikator ketercapaiannya dari rencana dibutuhkan untuk melaksanakan
melaksanakan rencana
tindak lanjut tadi rencana pengembangan dan
pengembangan dan kapan • Menanyakan rentang waktu yang kapan akan dilakukan
atasan melakukan dibutuhkan untuk melaksanakan rencana pemantauan
pemantauan pengembangan dan kapan akan dilakukan
pemantauan

92 Bimbingan Kinerja
Pada Langkah Ketiga, dalam menyepakati indikator ketercapaian pada aplikasi akan
dibuat semacam checklist yang sekaligus merupakan bentuk pemantauan progress dari
atasan. Ketika sebuah indikator telah tercapai maka atasan akan memberi tanda centang
(√). Kemudian setelah semua indikator telah tercentang maka akan ada surat keterangan
sudah dilaksanakan bimbingan kinerja. Adapun contoh isian form Bimbingan Kinerja ada
pada Format A.1 Bagian 4 yaitu Lampiran buku ini.

Adapun Bimbingan Kinerja memiliki tujuan untuk:


1. Pimpinan memeriksa tabel daftar periksa (Checklist) identifikasi kriteria pegawai yang
membutuhkan konseling pada aplikasi
2. Memberikan tanda centang pada kriteria yang dimiliki pegawai
3. Klik Ajukan
4. Apabila tercentang pada pernyataan nomor 12 s.d 17 maka pegawai tersebut akan
dirujuk ke Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana untuk kemudian diberikan
konseling oleh profesional)

Adapun contoh isian form Identifikasi Konseling Kinerja ada pada Format A.2 Bagian 4
yaitu Lampiran buku ini.

Bimbingan Kinerja
93
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.1 BIMBINGAN KINERJA

Periode Bimbingan Kinerja: Semester 1


Tanggal: 3 Agustus 2023
Pegawai yang dilakukan
No bimbingan kinerja No Pembimbing

1. Nama Intan Octaviana 1. Nama Ayu Purnamasari Asih


2. NIP 198410312009122001 2. NIP 198202272008012010
3. Jabatan Analis SDMA Ahli Muda 3. Jabatan Kepala Bidang Pemetaan Karier
4. Unit Kerja Pusat Pengembangan Talenta 4. Unit Kerja Pusat Pengembangan Talenta

Topik Bimbingan Kinerja:


(dikaitkan dengan rencana hasil kerja pegawai, apa yang sudah dicapai, dan apa yang belum tercapai)

• Buku Panduan Bimbingan Kinerja masih terlalu panjang lebar dan kaku

Hasil yang Diharapkan:


(kesepakatan atasan dan bawahan akan hasil yang diharapkan & kompetensi yang akan dikembangkan
setelah pegawai melakukan bimbingan kinerja)

• Buku Panduan Bimbingan Kinerja praktis, menarik, dan informatif sudah selesai di akhir September

94 Bimbingan Kinerja
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.1 BIMBINGAN KINERJA (2)

Rencana Tindak Lanjut, Indikator Ketercapaian & Waktu:


(rencana tindak lanjut: kesepakatan atasan dan bawahan terhadap rencana pengembangan yang akan
dilakukan. Indikator Ketercapaian: indikator untuk mencapai hasil yang diharapkan tersebut)

Rencana Tindak Lanjut:


• Membaca buku Improving Employee Performance Through Workplace Coaching A Practical Guide
to Performance Management
• Meminta/Mencari feedback dari atasan langsung terkait tulisan yg dibuat
• Mengikuti kegiatan coaching & mentoring for performance

Indikator Ketercapaian & Waktu:


• Membuat resume buku Improving Employee Performance Through Workplace Coaching A Practical
Guide to Performance Management selesai dalam waktu 1 bulan (3 September 2023)
• Hasil feedback tulisan dari atasan langsung atau yg sudah ditugaskan oleh atasan sudah dikatakan
baik dalam waktu 2 minggu (16 Agustus 2023)
• Pemahaman dan langkah2 tentang coaching & mentoring meningkat dalam waktu 2 minggu
(24 Agustus 2023)

Atasan akan memantau terkait hal tersebut di atas setiap minggu

Bimbingan Kinerja
95
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.2 IDENTIFIKASI KONSELING KINERJA

No Apakah Pegawai menunjukan 10 perilaku dari 17 perilaku di bawah ini?

Terus-menerus melakukan kesalahan yang sama meski sudah berulang kali


1.
diberitahu/diberikan umpan balik
Perubahan tingkah laku & kepribadian secara drastis yang tidak sesuai dengan tuntutan
2.
lingkungan & standar nilai kemudian menimbulkan konflik dengan rekan satu tim/kantor

3. Menarik diri dari lingkungan pertemanan kantor

4. Merasa sedih terus menerus (depresi)

5. Melakukan kekerasan verbal (berteriak, menyumpah, menggunakan kata-kata yg kasar)


terhadap rekan satu tim atau kantor

6. Melakukan kekerasan fisik terhadap rekan satu tim atau kantor

7. Melecehkan rekan satu tim atau kantor secara seksual

8. Memiliki perilaku merusak barang milik rekan kerja atau BMN

96 Bimbingan Kinerja
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.2 IDENTIFIKASI KONSELING KINERJA (2)

9. Tidak dapat mengontrol rasa marah

10. Sering menyakiti diri sendiri

11. Pernah atau sering menyakiti hewan

12. Sering berbohong

13. Sering mencuri

14. Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri atau pernah mencoba untuk bunuh diri

15. Mengalami delusi, paranoia atau halusinasi

16. Ketergantungan alkohol atau narkoba

17. Memiliki sikap diskriminatif, rasis


Submit

Bimbingan Kinerja
97
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN KINERJA
(E-KIN)

98
E-KINERJA

Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


99
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sudah mulai
merintis penerapan Sistem Merit
sejak Undang-Undang Republik
Indonesia tentang Aparatur Sipil
Negara Tahun 2014 ditetapkan.
Sehubungan dengan manajemen
kinerja yang merupakan salah satu
indikator penerapan Sistem Merit
serta jumlah pegawai Kementerian
PUPR yang terbilang cukup banyak
(20.043 pegawai PNS per 2023),
maka Kementerian PUPR sudah
membangun aplikasi e-kinerja sejak
2017 untuk mengelola kinerja
pegawai. Adapun aplikasi ini dapat
diakses di https://kinerja.pu.go.id
dan sistemnya selalu
diperbaharui sesuai dengan
peraturan perundangan terkait. E-Kinerja

Apa itu E-Kinerja?


E-Kinerja merupakan salah satu upaya pengelolaan kinerja pegawai secara virtual sekaligus sebagai alat dokumentasi
kinerja pegawai untuk memudahkan proses administrasi terkait kinerja. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan berbagai
informasi terkait kinerja bagi pegawai di lingkungan Kementerian PUPR. Untuk memaksimalkan fungsinya, aplikasi ini
terintegrasi dengan macam-macam aplikasi lain terkait kinerja organisasi dan kepegawaian, di antaranya e-HRM,
e-SAKIP, BRAVO, E-HRD, E-Karir, E-Nominasi, dan E-Tukin.

100 Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


E-Kinerja Sebagai Sarana Pengelolaan Kinerja Secara Virtual
& Pendokumentasiannya
• E-Kinerja memfasilitasi masing-masing komponen pengelolaan kinerja pegawai secara virtual, mulai dari perencanaan
kinerja, pelaksanaan, pemantauan & pembinaan kinerja, penilaian kinerja sampai tindak lanjut hasil evaluasi kinerja.

Menu pada E-Kinerja

a. Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja terdiri atas penyusunan dan penetapan sasaran kinerja pegawai.

Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


101
Menu Penyusunan Kinerja Perencanaan kinerja via E-Kinerja

b. Pelaksanaan, Pemantauan dan Pembinaan Kinerja


Pelaksanaan SKP didokumentasikan secara periodik
melalui rencana aksi dan bukti dukung. Pemantauan
kinerja dilakukan Pejabat Penilai Kinerja dengan
pengamatan dan pemberian umpan balik berkelanjutan Terkait Pembinaan Kinerja, Kementerian PUPR
terhadap rencana aksi & bukti dukungnya. mengembangkan metode bimbingan kinerja dan
konseling kinerja di tahun 2023. Diharapkan
dengan pembinaan kinerja yang dilakukan maka
kompetensi pegawai dapat dikembangkan dan
kegagalan kinerja dapat dicegah.

Bimbingan Kinerja dilakukan terhadap semua


pegawai dan berfokus pada pengembangan
kompetensi. Bimbingan kinerja dilakukan dengan
teknik coaching atau mentoring dan dapat diajukan
oleh pejabat penilai kinerja maupun pegawai.
Bimbingan kinerja juga dibuat dalam bentuk form
yang sederhana untuk memudahkan dalam
Rencana Aksi, Bukti Dukung dan Umpan Balik Atasan Langsung pengaplikasiannya.

102 Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


Menu Bimbingan Kinerja Form Bimbingan Kinerja

Sedangkan Konseling kinerja dilakukan apabila terjadi kesenjangan perilaku dan hanya dapat diajukan oleh pejabat
penilai kinerja. Apabila perilaku yang mempengaruhi kinerja pegawai dianggap ringan maka konseling kinerja akan
dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja dan apabila dianggap berat maka akan diinformasikan ke Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata laksana untuk ditindaklanjuti bersama profesional.

Menu Konseling Kinerja Form Konseling Kinerja

Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


103
c. Penilaian Kinerja
Pelaksanaan SKP didokumentasikan secara periodik melalui rencana aksi dan bukti dukung. Pemantauan kinerja
dilakukan Pejabat Penilai Kinerja dengan pengamatan dan pemberian umpan balik berkelanjutan terhadap rencana
aksi dan bukti dukungnya.

Menu Evaluasi pada akun Pejabat Penilai

d. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Kinerja


Hasil evaluasi kinerja berupa predikat kinerja pegawai dapat dimanfaatkan dan dilihat pula dalam
aplikasi PUPR lain, diantaranya:
• Salah satu syarat untuk Kenaikan Pangkat dan sebagai data kinerja pegawai. Terkait hal ini, aplikasi E-Kinerja
terintegrasi dengan E-HRM.
• Salah satu komponen selain hasil penilaian potensi dan kompetensi dalam Talent Pool Kementerian PUPR pada
aplikasi E-Nominasi.
• Salah satu komponen dalam perencanaan karir individu pegawai pada aplikasi E-Karir.
• Salah satu komponen dalam pengembangan kompetensi pegawai pada aplikasi E-HRD.
• Salah satu komponen dalam perhitungan pemberian tunjangan kinerja mulai 2024. Terkait dengan hal ini,
pengembangan aplikasi E-Kinerja masih dalam proses penyelesaian untuk diintegrasikan dengan E-Tukin.
• Sebagai dasar konversi Pengusulan Angka Kredit (PAK) bagi para Jabatan Fungsional. Terkait dengan hal ini,
E-Kinerja akan terintegrasi dengan suatu sistem baru yang akan dikembangkan oleh Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana.

104 Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


Informasi dalam E-Kinerja
Terdapat informasi mengenai kinerja pegawai di tahun berjalan dan rekapitulasi penyusunan SKP masing-masing
unit organisasi di tahun berjalan pada dashboard aplikasi ini. Selain itu, khusus bagi para Pejabat Penilai Kinerja
tersedia informasi SKP, rencana aksi tim kerja dan grafik capaian kinerja unit kerja untuk memudahkan mereka
dalam memantau timnya secara umum. Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini:

E-Kinerja memudahkan Administrasi


Kepegawaian
• Setiap kinerja pegawai yang telah dievaluasi dan
memperoleh predikat kinerja akan dikirimkan ke EHRM
untuk kemudian dikirimkan ke SIASN BKN. Hal ini
memudahkan para pegawai dalam hal administrasi
untuk Kenaikan Pangkat.

Beranda E-Kinerja

• E-Kinerja juga menyediakan fitur print dan unggah untuk


masing-masing form terkait kinerja dan pohon kinerja,
untuk memudahkan pegawai dalam mengelola administrasi
kepegawaian maupun administrasi lain, misal pengembangan
kompetensi pegawai atau yang terkait bukti dukung
Reformasi Birokrasi.

Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


105
Fitur Print dan Unggah Fitur Pohon Kinerja

• Terdapat pula menu admin yang diperuntukan bagi salah satu pegawai yang ditunjuk oleh setiap unit kerja.

Menu Admin, melalui beberapa sub menunya dapat melakukan


hal-hal yang diperlukan untuk mempercepat proses administrasi
terkait kinerja, antara lain:
Menu Admin

106 Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


• Sub menu Daftar Pegawai untuk mengubah status • Sub menu Daftar Pegawai untuk melihat, mencetak dan
pegawai pada aplikasi E-Kinerja mengirim SKP ke aplikasi e-HRM

• Sub Menu Penyusunan SKP untuk melihat status penyusunan • Sub Menu Penilaian SKP untuk melihat status penilaian
SKP per unit organisasi dan unit kerja per tahun SKP per unit organisasi dan unit kerja per tri wulan.

Sistem Informasi Manajemen Kinerja (e-Kin)


107
WORKSHOP DIALOG KINERJA
MELALUI PENDEKATAN
COACHING & MENTORING

108
PEMBUKAAN & KESEPAKATAN BERSAMA

Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


109
MENGHIDUPKAN TUBUH

110 Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


PENGANTAR MATERI & PERKENALAN TRAINER

Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


111
MEMBENTUK TIM BERDAYA &
PERBEDAAN COACHING DAN MENTORING

112 Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


POWERFUL QUESTIONING

Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


113
POWERFUL QUESTIONING (2)

114 Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


LATIHAN KELOMPOK
ACTIVE LISTENING & POWERFUL QUESTIONING

Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


115
GROW COACHING MODEL

116 Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


REVIEW MATERI

Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


117
REVIEW MATERI (2)

118 Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


FEEDBACK

Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


119
LATIHAN KELOMPOK KLARIFIKASI EKSPEKTASI

120 Workshop Dialog Kinerja Melalui Pendekatan Coaching & Mentoring


Badan Pe n g e mb a nga n S umb e r Da ya Ma nusi a
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Anda mungkin juga menyukai