20
23
DIALOG KINERJA
Memperkuat Kolaborasi Pimpinan dan Pegawai
melalui Pendekatan Coaching & Mentoring
Pengarah
Kepala BPSDM (Dr. Ir. Khalawi, M.M., M.Sc.)
Kepala Pusat Pengembangan Talenta (Drs. Rudy Ridwan Effendi, M.T.)
Kontributor
Kepala Bidang Pemetaan Karir (Ayu Purnamasari Asih, S.Psi., M.MT.)
Alisa Sri Arum, S.E., M.T.
Intan Octaviana, S.Sos., M.T.
Sutarmin, S.Kom
Della Azizah Munawar, S.Si., S.Pd.
Desain Kreatif
Microxleep Studio
iii
serta mampu menentukan treatment yang tepat untuk membutuhkan pedoman dan guidance dalam
setiap pegawainya, baik coaching maupun mentoring, mengoptimalkan peran dialog kinerja.
sehingga setiap pegawai mampu mencapai kinerja
terbaiknya. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah mendukung hadirnya buku
Seorang pemimpin juga perlu memberikan tantangan “DIALOG KINERJA - Memperkuat Kolaborasi
pada tim. Jangan hanya mengandalkan pada pencapaian Pimpinan dan Pegawai melalui Pendekatan Coaching
tahun-tahun sebelumnya, namun tantang anggota tim & Mentoring”.
dengan menetapkan target tinggi yang tidak pernah
dicapai sebelumnya, dan setelah itu dukung anggota tim Wassalamualaikum wr.wb.
untuk merumuskan cara pencapaian target tersebut.
Tantangan akan meningkatkan adrenalin dan memacu Jakarta, September 2023
pemikiran sehingga menghasilkan hal-hal baru yang
extraordinary dan menarik.
iv
DAFTAR ISI
v
REFORMASI PENGELOLAAN
KINERJA MELALUI
PERMENPANRB 06
1
REFORMASI PENGELOLAAN
KINERJA PEGAWAI ASN
UU No 5/2014
tentang ASN
UU No 5/2014
UU No 43/1999 tentang tentang ASN
Perubahan Atas Undang-
UU No 8/1974 tentang Undang No 8/1974
Pokok-Pokok Kepegawaian PP 30/2019
PP 30/2019 PP 49/ 2018
PP 46/2011 Penilaian Kinerja
Penilaian Prestasi PNS Sasaran Kinerja Pegawai
PP 10/1979 Kerja PNS Sasaran Kinerja Pegawai
PP 10/1952 Penilaian Pelaksanaan
Daftar Pernyataan Pekerjaan PNS Sasaran Kerja Pegawai
Leadership Pegawai
Organisasi
Organisasi Agile
Tradisional
Transformasi
Cross-functional
Agile Team
Top Down Organization
Standar Prilaku Kerja Standar Perilaku kerja Panduan perilaku pada Core Values
ditetapkan sesuai jenjang ASN tanpa pelevelan dan dapat
jabatan dalam bentuk level diberikan ekspektasi khusus pimpinan
(1 – 7) atas perilaku ASN
Format SKP 1. Terdapat 2 model SKP yakni model 1. Model SKP mengunakan
Dasar dan Model Pengembangan pendekatan indikator kuantitatif
dengan pendekatan kuantitatif atau kualitatif
2. SKP adalah rencana kinerja (hasil 2. SKP adalah rencana kinerja yang
kerja) saja memuat hasil kerja dan perilaku
kerja
Hubungan SKP JF Kinerja JF masih dikaitkan dengan Kinerja JF tidak lagi dikaitkan
dan Angka Kredit butir kegiatan dan angka kredit dengan butir kegiatan dan
angka kredit
Ketentuan Peralihan Manajemen kinerja Pegawai periode bulan Juli sampai dengan bulan Desember
Tahun 2021 tetap dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2021 tentang Sistem
Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil.
Transformasi dari
PP 46/2011 menjadi PP 30/2019
Kerja Kinerja
REFORMASI
KINERJA
INDIVIDU
Evaluasi RB
Keselarasan kinerja
organisasi dengan kinerja
individu
RPJMN/RPJMD
UU 17/2007,
Perpres 18/2020,
dan Permen PPN 9/2019
RENSTRA
Dapat mengcascade/mengintervensi
UU 5/2014,
Perpres 29/2014, PK
dan Permen PPN 53/2014
SKP JPT
PP 30/2019 jo DIALOG
PermenPANRB .../2022 KINERJA
tentang Pengelolaan
Kinerja Pegawai
SKP JA SKP JF
OUTCOME
RESULT OUTPUT
SKP Pegawai
dibawah JPT
LAYANAN
OUTCOME HASIL KERJA
Dilaksanakan oleh MATRIKS PERAN
RENCANA Pegawai dibawah JPT
AKSI HASIL PEGAWAI
OUTPUT UNIT KINERJA SKP JPT PROSES/
STRATEGI
INISIATIF Dilaksanakan oleh MATRIKS PERAN
STRATEGIS Pegawai dibawah JPT HASIL PEGAWAI
LAYANAN PERILAKU
KERJA Dilaksanakan oleh
JPT yang bersangkutan
Konsekuensi (Consequences)
Memahami konsekuensi apa yang akan
Merupakan Hasil
diterima pegawai atas pencapaian kinerja. Dialog Kinerja
Jika tercapai maka… dan jika tidak tercapai maka...
Pejabat Penilai Kinerja/
Pimpinan/ Ketua tim
PIMPINAN
PEGAWAI
Catatan :
• Menetapkan dan mengklarifikasi ekspektasi dilakukan di awal tahun kemudian akan
berkembang sesuai hasil umpan balik dan penugasan kepada pegawai.
• Setiap penugasan baru pegawai wajib melakukan klarifikasi ekspektasi kepada pimpinannya
01 01
1. Kinerja berbasis hasil dari
Berbasis aktivitas/ kegiatan cascading melalui dialog kinerja
tugas jabatan (tusi) 2. IKI yang mencerminkan
ekspektasi pimpinan
Transform
02 02
Dokumen dinamis, memuat
Dokumen kaku dan statis ekspektasi pimpinan dari dialog
kinerja
Transform
03 03
Transform
1 BERORIENTASI PELAYANAN
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
5 LOYAL
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia
3. Melakukan perbaikan tiada henti pada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi,
dan Negara
2 AKUNTABEL
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
3 KOMPETEN
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah
7 KOLABORATIF
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
2. Membantu orang lain belajar 2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama
4 HARMONIS
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
CASCADING DIRECT
PANDUAN
STRATEGI
DIALOG 1. Aspek/Tahapan
KINERJA 2. Wilayah
3. Beban Target Kuantif
CASCADING NON-DIRECT
(Workblock)
PERAN-HASIL PEGAWAI
1. Layanan
RENCANA
KINERJA PEGAWAI
+ SKP
UKURAN KEBERHASILAN
DAN TARGET
PEGAWAI
MATRIKS PERAN-HASIL
Dirjen 1 Dirjen 2
Tim JF dibawah
Direktur A
Tim JF dibawah
Direktur B
Keterangan :
• Pegawai dapat memperoleh penugasan secara mandiri dan/atau dalam tim/squad.
• Penugasan kepada Pegawai dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerjanya.
• dan dapat juga dilakukan oleh pejabat lain dalam satu unit atau lintas unit,
bahkan lintas Instansi jika diperlukan.
Meminta
Penugasan
1
Keterangan :
• Apabila penugasan dilakukan oleh pejabat lain yang bukan pejabat penilai kinerja, maka penugasan
tersebut disampaikan dahulu kepada pejabat penilai kinerja.
• Pejabat penilai kinerja dapat mengkoordinasikan dengan pimpinan unit supporting untuk penunjukan
pegawai yang akan ditugaskan, atau langsung melalui platform teknologi jika sudah tersedia.
• Penugasan tidak dapat disampaikan langsung kepada Pegawai yang bersangkutan tanpa
sepengetahuan pejabat penilai kinerja.
• Pegawai dapat secara voluntary bergabung untuk penugasan di unit kerjanya ataupun di unit kerja
lain yang membuka kesempatan, sepanjang disetujui oleh Pejabat Penilai Kinerjanya.
Reformasi Pengelolaan Kinerja melalui PermenPANRB 06
29
MEKANISME KERJA PELAPORAN KINERJA
Dirjen 1 Dirjen 2
Tembusan Feedback
2
1
Sesdirjen Direktur A Direktur B Tembusan
2 pelaporan
Feedback
Tim JF dibawah
Direktur A
1 Pelaporan Kinerja
Tim JF dibawah
Direktur B
Keterangan :
• Pegawai melaporkan kinerjanya langsung kepada pejabat yang memberikan penugasan
dengan tembusan kepada Pejabat Penilai Kinerja.
• Pejabat yang memberikan penugasan langsung memberikan feedback (umpan balik)
atas kinerja Pegawai selama ditugaskan dengan tembusan kepada Pejabat Penilai Kinerja
dari Pegawai dimaksud.
1. Umpan balik berkala (Ongoing Pemberian umpan balik berkala: Umpan balik berkala dapat
feedback) meliputi proses diberikan kapan saja atas inisiatif
pemberian feedback atas 1. Wajib dilakukan oleh pemberi umpan balik atau inisiatif
hal-hal yang sudah baik atau Pimpinan/ Pejabat Penilai pegawai sesuai kebutuhan
hal- hal yang perlu diperbaiki Kinerja; dan
pegawai kapanpun dibutuhkan. 2. Dapat juga dilakukan oleh
2. Dapat dilakukan secara pejabat lain yang memberikan
langsung (tatap muka) maupun penugasan kepada pegawai,
tidak langsung (menggunakan rekan kerja setingkat, atau
media tertentu) pegawai di bawahnya
(feedback 360)
ONGOING PROBLEM
FEEDBACK SOLUTION
Rekomendasi
Rekomendasi Penilaian
Penilaian
Tim JF dibawah
Direktur A Penugasan oleh Dirjen 2
Tim JF dibawah
Direktur B
Keterangan :
• Evaluasi kinerja Pegawai dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja.
• Dalam hal Pegawai mendapat penugasan selain dari Pejabat Penilai Kinerja, maka umpan balik
(masukan) dari pejabat yang menugaskan tersebut perlu dipertimbangkan oleh Pejabat Penilai Kinerja.
ISTIMEWA
MELAMPAUI TRAJECTORY TARGET
ekspektasi
Kurang/ Sangat
di atas
Baik
BAIK POLA misconduct Baik
DISTRIBUSI
SESUAI TRAJECTORY TARGET
PEGAWAI
ekspektasi
(BERDASARKAN Kurang/
sesuai
CUKUP Baik Baik
DISTRIBUTION misconduct
SUDAH BERPROGRES NAMUN BUTUH PERBAIKAN GUIDELINES)
ekspektasi
di bawah
KURANG Sangat Butuh Butuh
REALISASI DIBAWAH TARGET Kurang Perbaikan Perbaikan
PERILAKU
SANGAT KURANG
di bawah sesuai di atas
REALISASI JAUH DIBAWAH TARGET ekspektasi ekspektasi ekspektasi
ekspektasi
Kurang/ Sangat
di atas
di atas
Kurang Baik Istimewa Baik
POLA misconduct Baik
DISTRIBUSI
PEGAWAI
ekspektasi
ekspektasi
(BERDASARKAN Kurang/
sesuai
sesuai
Kurang Baik Baik Baik Baik
DISTRIBUTION misconduct
GUIDELINES)
ekspektasi
ekspektasi
di bawah
di bawah
Sangat Butuh Butuh Sangat Butuh Butuh
Kurang Perbaikan Perbaikan Kurang Perbaikan Perbaikan
PERILAKU
PROSES
Keterangan : Keterangan :
Pada umumnya predikat kinerja pegawai Pada umumnya predikat kinerja pegawai Kurang,
Sangat Kurang, namun dimungkinkan terdapat namun dimungkinkan terdapat pegawai berpredikat
pegawai berpredikat kinerja: Sangat Baik, Baik, kinerja: Sangat Baik, Baik, Cukup dan/atau
Cukup dan/atau Kurang Sangat Kurang
Keterangan : Keterangan :
Pada umumnya predikat kinerja pegawai Pada umumnya predikat kinerja pegawai Baik,
Cukup, namun dimungkinkan terdapat pegawai namun dimungkinkan terdapat pegawai berpredikat
berpredikat kinerja: Sangat Baik, Baik, Kurang kinerja: Sangat Baik, Cukup, Kurang dan/atau
dan/atau Sangat Kurang Sangat Kurang
Keterangan :
Pada umumnya predikat kinerja pegawai
Sangat Baik, namun dimungkinkan terdapat
pegawai berpredikat kinerja: Baik, Cukup, Kurang
dan/atau Sangat Kurang
ekspektasi
dibawah ekspektasi dan Umpan Balik sebagian/seluruhnya Kurang/ Sangat
di atas
menunjukkan respon positif Baik
misconduct Baik
2. Sesuai Ekspektasi: sebagian besar atau seluruh Hasil Kerj
sesuai ekspektasi dan hanya sebagian kecil Hasil Kerja
ekspektasi
Kurang/
sesuai
Utama yang dibawah ekspektasi dan Umpan Balik Sebagian Baik Baik
menunjukkan respon positif misconduct
3. Dibawah Ekspektasi: sebagian besar atau seluruh Kinerja
ekspektasi
di bawah
Utama dibawah Ekspektasi dan Umpan balik yang diberikan Sangat Butuh Butuh
atas hasil kerja Pegawai sebagian besar atau seluruhnya tidak Kurang Perbaikan Perbaikan
PERILAKU
menunjukkan respon positif
di bawah sesuai di atas
ekspektasi ekspektasi ekspektasi
05 SANKSI
penilaian kinerja PNS yang tidak
mencapai target kinerja dikenakan
04
05
sanksi administrasi sampai dengan
pemberhentian
01INSENTIF / BONUS
Hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai
dasar penentuan insentif/bonus pegawai
03 KLASIFIKASI TALENTA
Hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai
dasar penempatan talent class pegawai
PREDIKAT KINERJA
AKHIR PEGAWAI
HASIL KERJA
ekspektasi
Tidak
di atas
Dapat
II I MAX
ekspektasi
Tidak
sesuai
Dapat
MIN III
ekspektasi
di bawah
Ber-AKHLAK
Dapat Dapat Dapat
PERILAKU
Kriteria Insentif:
di bawah sesuai di atas I = % Insentif Nomor 1
ekspektasi ekspektasi ekspektasi
II = % insentif Nomor 2
III = % insentif Nomor 3
PREDIKAT KINERJA
AKHIR PEGAWAI
HASIL KERJA
ekspektasi
Tidak
di atas
Dapat
II I MAX
ekspektasi
Tidak
sesuai
Dapat
MIN III
ekspektasi
di bawah
Ber-AKHLAK
Dapat Dapat Dapat
PERILAKU
Kriteria Kenaikan Gaji:
di bawah sesuai di atas I = % Insentif Nomor 1
ekspektasi ekspektasi ekspektasi
II = % insentif Nomor 2
III = % insentif Nomor 3
PREDIKAT KINERJA
AKHIR PEGAWAI
HASIL KERJA
Verifikasi
ekspektasi
1
di atas
Star
Solid
Contributor
ekspektasi
4
sesuai
2
Promotable
ekspektasi
di bawah
5 3
Unfit Sleeping Tiger
Ber-AKHLAK
di bawah sesuai di atas PERILAKU
ekspektasi ekspektasi ekspektasi TALENT
COMMITTEE
diprioritaskan untuk
Pengembangan Kompetensi
SKP JA
YA
dipindahkan pada jabatan
JPT DENGAN lain sesuai dengan kompetensi
6 Bulan untuk yang dimiliki
KINERJA TIDAK
TERCAPAI memperbaiki kinerjanya
TIDAK Uji Kompetensi
Kembali ditempatkan pada jabatan yang
lebih rendah sesuai dengan
Predikat Kinerja: ketentuan peraturan
CUKUP, KURANG ATAU perundang-undangan
SANGAT KURANG
51
• ASN bukan hanya sebagai sumber daya
manusia saja tapi juga sebagai human capital
yang menjadi aset utama.
52 Dialog Kinerja
Sebagai pemimpin, pengelola Tim yang Berdaya
1. Tim yang tidak sekedar mengikuti perintah,
kinerja perlu dapat membuat namun memiliki kesadaran bahwa apapun
anggota timnya menjadi tim yang mereka kerjakan adalah untuk
memberikan dampak positif kepada
yang berdaya (Empowered semua pihak.
Leader) 2. Tim yang memiliki tujuan yang ingin diraih
secara jelas, dan mengupayakan sepenuh
hati untuk mewujudkannya.
Dialog Kinerja
53
Lack of Empowerment Empowerment Team
Dorongan untuk maju sepenuhnya Dorongan untuk bergerak maju
tergantung Pemimpin. Inisiatif, ide bersumber dari seluruh anggota Tim.
perbaikan, semangat dan daya juang, Pemimpin menentukan arah dan
datang dari pemimpin. menyelaraskan.
54 Dialog Kinerja
SUPER LEADER VS EMPOWERING LEADER
Dialog Kinerja
55
EMPOWERMENT
Pemberdayaan anggota tim dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik coaching dan mentoring
56 Dialog Kinerja
APA PERBEDAAN COACHING DAN MENTORING?
Dialog Kinerja
57
PERBEDAAN ANTARA DIRECTING, MENTORING
DAN COACHING
Telling Asking
(directive) (non- directive)
Helping
Telling Solving Giving Offering Asking Another solve
Someone Someone’s Advice Guidance Questions his/her own
What to Do Problem problems
Mentoring Coaching
58 Dialog Kinerja
TEKNIK-TEKNIK PEMBERDAYAAN ANGGOTA TIM
Dialog Kinerja
59
KAPAN SAAT YANG TEPAT MELAKUKAN COACHING
DAN MENTORING?
Situasional Leadership
Mentoring/
Training
Coaching Prasyarat Utama dari
Pemberdayaan
MOTIVASI
Directing Counseling/
Motivating
TRUST
KNOWLEDGE/SKILLS
60 Dialog Kinerja
PERILAKU UNTUK MEMBANGUN TRUST
Membangun Bersikap
Integritas Transparan
Dialog Kinerja
61
KETERAMPILAN DASAR COACHING
62 Dialog Kinerja
KIAT MENGAJUKAN POWERFUL QUESTIONING
Dialog Kinerja
63
Latihan Alur Pembicaraan
1. Latihan menerapkan active listening dan powerful 1. Leader menyampaikan Pembuka (Salam Sapa
question dalam kelompok Apresiasi)
2. Ada 3 peran: 2. Leader menyampaikan Konteks Pembicaraan
a. Pemimpin 3. Leader menyampaikan Powerful Question :
• Mengajukan Powerful Question a. Apa aktivitas yang telah direncanakan untuk
• Menjalankan Active Listening periode mendatang?
b. Anggota tim b. Apa tujuan dari aktivitas tersebut?
• Menjawab pertanyaan c. Mengapa tujuan tadi penting?
• Menjadi diri sendiri, jujur dan terbuka. d. Bagaimana memastikan aktivitas tersebut berhasil?
c. Pengamat 4. Leader menerapkan Active Listening untuk merespons
• Mencatat bagaimana pemimpin menerapkan Jawaban dari Anggota Tim
Active Listening & Powerful Question. 5. Leader meminta Anggota Tim Menyimpulkan.
• Memberikan Umpan Balik: (1) Hal yang sudah 6. Leader menyampaikan Apresiasi dan Penutup.
efektif; (2) Hal yang dapat ditingkatkan.
3. Setiap Putaran terdiri dari Pembicaraan dan
Feedback oleh Pengamat & Fasilitator.
4. Durasi Pembicaraan 7 menit. Setelah Penutup,
Feedback oleh Pengamat & Facilitator selama
5 menit
5. Jika waktu memungkinkan, lakukan 2 kali putaran
dengan Pemimpin dan Anggota Tim berbeda
64 Dialog Kinerja
SESSION FLOW
Percakapan
• Lakukan Active
Listening
• Mengajukan
Powerful
Pembukaan Question Penutupan
Konteks Kesimpulan
oleh Coachee
Dialog Kinerja
65
MEMBUAT DIALOG LEBIH TERSTRUKTUR DENGAN
GROW MODEL
Way
Forward/
Rencana aksi atau langkah yang Langkah Options/ Sejumlah alternatif yang
akan diambil oleh anggota tim, Tindak Lanjut Pilihan mungkin dilakukan untuk
dimana ia bertanggung jawab mencapai tujuan dan memilih
untuk melakukannya yang paling mungkin dilakukan
66 Dialog Kinerja
CONTOH PERTANYAAN GROW MODEL
Apa yang ingin Anda Apa dan seberapa Pilihan apa yang Kapan persisnya hal
perbaiki dari diri besar kepedulian paling menarik? itu akan dilakukan?
Anda? Anda tentang hal
itu?
Hal apa yang saat ini Langkah/tindakan Apa yang menjadi Apa ukuran
ingin Anda dapatkan apa yang telah Anda kekuatan dan keberhasilannya?
solusinya? ambil sejauh ini, kelemahan dari
yang terbukti efektif masing-masing
pilihan?
Dialog Kinerja
67
Pengertian Mentoring Tujuan Mentoring
(Bozeman & Feeney, 2007)
68 Dialog Kinerja
FEEDBACK
Feedback adalah
Sebuah informasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain sebagai
reaksi/respon dari yang dikatakan/dilakukan orang tersebut.
2 Macam Feedback
Dialog Kinerja
69
BEBERAPA ALASAN PEMIMPIN MENUNDA MEMBERIKAN
FEEDBACK
70 Dialog Kinerja
KESALAHAN DALAM MEMBERI FEEDBACK
Dialog Kinerja
71
4 PRINSIP DALAM MEMBERIKAN FEEDBACK
Spesifik &
Tulus Deskriptif Berimbang Tepat Waktu
72 Dialog Kinerja
FAKTA ATAU OPINI/JUDGEMENT?
Dialog Kinerja
73
MEMBERIKAN UMPAN BALIK DENGAN COINS MODEL
74 Dialog Kinerja
DIALOG KINERJA
Bagaimana melaksanakan Dialog Kinerja Yang Efektif
dengan Pendekatan Coaching dan Mentoring
Dialog Kinerja
75
Mengapa Perlu Melakukan
Apa itu Dialog Kinerja? Dialog Kinerja?
Dialog Kinerja merupakan saran komunikasi • Tugas dan tanggung jawab Pimpinan untuk
formal antara pimpinan dengan pejabat dan mengembangkan kinerja individu di dalam
pegawai di bawahnya untuk mendiskusikan organisasi
penetapan strategi, pencapaian kinerja, • Salah satu cara yang dapat dipergunakan
mitigasi risiko, dan rencana aksi yang perlu pimpinan untuk dapat mengembangkan
dilaksanakan oleh pegawai secara dan membina para pegawai adalah
terstruktur dan berkala sesuai dengan dengan melakukan dialog kinerja
periode yang ditetapkan.
Dialog Kinerja adalah ruh Dialog kinerja bukan Dialog kinerja perlu
dari proses transformasi sekadar formalitas dijadikan sebagai bagian
SDMA dari pemberdayaan
pegawai
76 Dialog Kinerja
TAHAPAN DALAM DIALOG KINERJA
Dialog Evaluasi
Kinerja
Klarifikasi
Ekspektasi
Dialog Kinerja
Berkelanjutan
Dialog Kinerja
77
KLARIFIKASI EKSPEKTASI
Apa yang diharapkan Apa yang boleh dan Dukungan apa saja Kesepakatan tentang Memahami
oleh pimpinan, berikut tidak boleh dilakukan yang bisa diberikan kapan progress tersebut konsekuensi apa yang
dengan ukuran oleh pegawai dalam pimpinan supaya dilaporkan pegawai akan diterima pegawai
keberhasilannya mencapai target kinerja pegawai bisa memenuhi kepada pimpinannya atas pencapaian
(indicator kinerja) yang diharapkan. ekspektasinya. Dapat kinerja. Jika tercapai
Biasanya terkait dengan berupa dukungan maka… dan jika tidak
contoh-contoh perilaku sumber daya manusia, tercapai maka…..
yang diturunkan dari anggaran, peralatan
panduan perilaku yang dan lain-lain
ada di core values
78 Dialog Kinerja
Mengklarifikasi Ekspektasi
LANGKAH PENDEKATAN MENTORING PENDEKATAN COACHING
Hasil yang Memberikan arahan tentang apa yang menjadi Menanyakan pendapat pegawai mengenai
diharapkan ekspektasi atasan ekspektasi tersebut, dan mengkonfirmasi
(Desired Result) pemahaman pegawai atas apa yang menjadi
ekspektasi atasan
Panduan Memberikan arahan tentang apa yang boleh Menggali dari pegawai apakah ia memahami apa
dalam bertindak dilakukan dan tidak boleh dilakukan, memberikan yang perlu dilakukan, dan mengeksplorasi apakah
(Guidance) arahan tentang bagaimana melakukannya, serta ada ide-ide lain yang bisa dilakukan untuk
berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang hal mencapai hasil yang diharapkan
yang pernah dilakukan/diketahui oleh pimpinan
Dukungan Memberikan arahan mengenai sumber daya yang Menanyakan sumber daya/dukungan apa yang
sumber daya disediakan untuk mencapai ekspektasi tersebut dibutuhkan oleh pegawai
yang dibutuhkan
(Resources)
Skema Memberikan penjelasan apa yang menjadi Menanyakan pemahaman pegawai tentang apa
pertanggung akuntabilitas dari pegawai, dan menyampaikan yang menjadi akuntabilitas mereka, dan
jawaban tenggat waktu untuk melaksanakan tugas yang menanyakan kapan proggres akan dilaporkan
(Accountability) diberikan
Konsekuensi Menjelaskan tentang konsekuensi yang akan Menggali dari sudut pandang pegawai sejauh
(Consequences) diperoleh jika pegawai berhasil mencapai mana ia memahami konsekuensi dari hasil
ekspektasi kerjanya, dan menanyakan apakah ia memahami
konsekuensi yang disampaikan oleh atasan
Dialog Kinerja
79
DIALOG KINERJA BERKELANJUTAN
Sharpening Leadership
Pimpinan Pegawai
3 Pertanyaan Penting :
• Bagaimana progress?
• Apa pembelajarannya?
• Apa yang perlu dibantu?
80 Dialog Kinerja
Melakukan Follow up
LANGKAH PENDEKATAN MENTORING PENDEKATAN COACHING
Umpan balik Memberikan umpan balik atas apa yang Menggali apa yang menurut bawahan
dan apresiasi sudah baik yang dilakukan, dan sudah baik, dan menggali apa yang
memberikan umpan balik perbaikan masih membutuhkan perbaikan
Insight dan Menyampaikan hal-hal yang menarik Menggali apa hal menarik yang
pembelajaran yang diamati oleh pimpinan diperoleh, dan menggali insight dan
pembelajaran
Langkah Mengarahkan apa yang berikutnya bisa Menanyakan Langkah selanjutnya yang
selanjutnya dilakukan, dan menyampaikan mungkin dilakukan
pengalaman dari pimpinan
Dialog Kinerja
81
DIALOG EVALUASI KINERJA
82 Dialog Kinerja
BIMBINGAN KINERJA
83
ALUR PEMBINAAN KINERJA DALAM PENGELOLAAN
KINERJA PEGAWAI
84 Bimbingan Kinerja
Adapun Bimbingan Kinerja memiliki tujuan untuk:
1. Mengembangkan potensi dan kompetensi pegawai serta memberikan kesempatan bagi pegawai
untuk mengembangkan keterampilan baru, mengasah keahlian yang sudah ada, bahkan menjelajahi
peran dan tanggung jawab yang berbeda.
2. Mencegah terjadinya kegagalan kinerja serta pengembangan kompetensi ini akan berdampak pada
perbaikan kinerja di periode berikutnya sehingga target di awal tahun akan tetap tercapai dan
kegagalan kinerja tidak akan terjadi.
Bimbingan Kinerja
85
MANFAAT BIMBINGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
Mengembangkan keahlian
Membantu pegawai mengembangkan keterampilan teknis,
manajerial, atau interpersonal, sesuai dengan tuntutan pekerjaan
mereka untuk berhasil dalam peran mereka.
86 Bimbingan Kinerja
MANFAAT BIMBINGAN KINERJA BAGI ORGANISASI
Bimbingan Kinerja
87
MANFAAT BIMBINGAN KINERJA BAGI ATASAN
Meningkatkan kepemimpinan
Para atasan belajar bagaimana mengelola tim, memotivasi
anggota tim, dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik.
88 Bimbingan Kinerja
Pada Kementerian PUPR pegawai yang Sedangkan Konseling Kinerja dilakukan
menjadi target pembinaan kinerja adalah khusus apabila terjadi kesenjangan
pegawai di lingkungan Kementerian perilaku yang berdampak pada
PUPR. Bimbingan kinerja dapat berupa kinerjanya, seperti ditunjukan pada tabel
Coaching dan Mentoring. Seperti di bawah ini:
diilustrasikan dalam tabel berikut ini:
Bimbingan Kinerja
89
Ciri-ciri orang yang memiliki gangguan perilaku/emosional
yang berdampak pada kinerjanya dan membutuhkan teknik konseling kinerja:
• Terus-menerus melakukan kesalahan yang sama meski sudah berulang kali
diberitahu/diberikan umpan balik
• Perubahan tingkah laku dan kepribadian secara drastis yang tidak sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan standar nilai kemudian menimbulkan konflik dengan rekan satu tim atau kantor
• Menarik diri dari lingkungan pertemanan kantor
• Melakukan kekerasan verbal (berteriak, menyumpah, menggunakan kata-kata yg kasar)
terhadap rekan satu tim atau kantor
• Melakukan kekerasan fisik terhadap rekan satu tim atau kantor
• Melecehkan rekan satu tim atau kantor secara seksual
• Memiliki perilaku merusak barang milik rekan kerja
atau BMN (Barang Milik Negara)
• Tidak dapat mengontrol rasa marah
• Memiliki sikap diskriminatif dan rasis
• Sering berbohong
• Sering mencuri
• Sering menyakiti diri sendiri
• Pernah atau sering menyakiti hewan
• Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri
atau pernah mencoba untuk bunuh diri
• Mengalami delusi, paranoia atau halusinasi
• Ketergantungan alkohol atau narkoba
• Merasa sedih terus menerus (depresi)
90 Bimbingan Kinerja
LANGKAH PENGISIAN FORM
Bimbingan Kinerja
91
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN BIMBINGAN KINERJA
MELALUI TEKNIK COACHING DAN MENTORING
Situasional Leadership
Pendekatan Coaching Pendekatan Mentoring
Menentukan topik • Menggali apa yang menurut pegawai • Memberi apresiasi atas hasil kerja
bimbingan kinerja yang sudah tercapai & memberikan apresiasi. yang sudah tercapai
dikaitkan dengan rencana • Menanyakan pemahaman pegawai tentang • Memberi masukan perbaikan atas
hasil kerja pegawai rencana hasil kerja apa yang belum hasil kerja yang belum tercapai
tercapai dan apa yang akan dilakukan
bawahan untuk mengatasi hal tersebut
Atasan dan pegawai • Menanyakan hasil yang diharapkan dari • Mengarahkan apa yang dapat
menyepakati Hasil yang sudut pandang pegawai dilakukan
diharapkan dari • Menyampaikan pengalaman
bimbingan kinerja yang pribadi terkait topik bimbingan
dilakukan kinerja
Atasan dan pegawai • Menggali dari sudut pandang pegawai, • Menyampaikan rencana
menyepakati rencana rencana tindak lanjut yang dibutuhkan pengembangan yang dibutuhkan
tindak lanjut, indikator yang fokus terhadap kesepakatan hasil oleh pegawai dan indikator
ketercapaian dan waktu yang diharapkan ketercapaiannya
yang dibutuhkan untuk • Menggali dan menyepakati bersama • Menjelaskan rentang waktu yang
indikator ketercapaiannya dari rencana dibutuhkan untuk melaksanakan
melaksanakan rencana
tindak lanjut tadi rencana pengembangan dan
pengembangan dan kapan • Menanyakan rentang waktu yang kapan akan dilakukan
atasan melakukan dibutuhkan untuk melaksanakan rencana pemantauan
pemantauan pengembangan dan kapan akan dilakukan
pemantauan
92 Bimbingan Kinerja
Pada Langkah Ketiga, dalam menyepakati indikator ketercapaian pada aplikasi akan
dibuat semacam checklist yang sekaligus merupakan bentuk pemantauan progress dari
atasan. Ketika sebuah indikator telah tercapai maka atasan akan memberi tanda centang
(√). Kemudian setelah semua indikator telah tercentang maka akan ada surat keterangan
sudah dilaksanakan bimbingan kinerja. Adapun contoh isian form Bimbingan Kinerja ada
pada Format A.1 Bagian 4 yaitu Lampiran buku ini.
Adapun contoh isian form Identifikasi Konseling Kinerja ada pada Format A.2 Bagian 4
yaitu Lampiran buku ini.
Bimbingan Kinerja
93
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.1 BIMBINGAN KINERJA
• Buku Panduan Bimbingan Kinerja masih terlalu panjang lebar dan kaku
• Buku Panduan Bimbingan Kinerja praktis, menarik, dan informatif sudah selesai di akhir September
94 Bimbingan Kinerja
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.1 BIMBINGAN KINERJA (2)
Bimbingan Kinerja
95
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.2 IDENTIFIKASI KONSELING KINERJA
96 Bimbingan Kinerja
CONTOH ISIAN FORM
FORMAT A.2 IDENTIFIKASI KONSELING KINERJA (2)
14. Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri atau pernah mencoba untuk bunuh diri
Bimbingan Kinerja
97
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN KINERJA
(E-KIN)
98
E-KINERJA
a. Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja terdiri atas penyusunan dan penetapan sasaran kinerja pegawai.
Sedangkan Konseling kinerja dilakukan apabila terjadi kesenjangan perilaku dan hanya dapat diajukan oleh pejabat
penilai kinerja. Apabila perilaku yang mempengaruhi kinerja pegawai dianggap ringan maka konseling kinerja akan
dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja dan apabila dianggap berat maka akan diinformasikan ke Biro Kepegawaian,
Organisasi dan Tata laksana untuk ditindaklanjuti bersama profesional.
Beranda E-Kinerja
• Terdapat pula menu admin yang diperuntukan bagi salah satu pegawai yang ditunjuk oleh setiap unit kerja.
• Sub Menu Penyusunan SKP untuk melihat status penyusunan • Sub Menu Penilaian SKP untuk melihat status penilaian
SKP per unit organisasi dan unit kerja per tahun SKP per unit organisasi dan unit kerja per tri wulan.
108
PEMBUKAAN & KESEPAKATAN BERSAMA