F
DENGAN CLOSED FRACTURE HUMERUS (D) 1/3 TENGAH DENGAN
TINDAKAN MEDIS OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF)
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSO PROF. DR. R. SOEHARSO
SURAKARTA
DISUSUN OLEH:
1. Ns. BINTANG VIGA HANDIKA, S.Kep.
2. Ns. LOVINDA PRISTALIA, S.Kep.
3. TRI WIJAYANTI, A.Md.Kep.
4. WAHYU TRI WULANDARI, A.Md.Kep.
PELATIHAN BEDAH DASAR ORTOPEDI
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
2024
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Sdr. F
DENGAN CLOSED FRACTURE HUMERUS (D) 1/3 TENGAH DENGAN
TINDAKAN MEDIS OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF)
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSO PROF. DR. R. SOEHARSO
SURAKARTA
Kelengkapan Persiapan
V Gelang identitas pasien V Inform consent ( lengkap, tidak lengkap)
Aksesoris :
Gelang Kalung Cincin Kutek kuku
Gigi palsu Kontak mata Kontak lens
Penyakit kronis :
DM Hipertensi Penyakit jantung TB Paru Asma CKD
Lain- lain :
Makeup Lipstick Cat kuku Eye shadow
B. Resume Penyakit
1. Riwayat penyakit sekarang : 2 jam sebelum masuk IGD RS orthopedi prof.
Dr.R.Soeharso Surakarta, pasien mengendarai sepeda motor , pasien menabarak mobil
di depannya dan terjatuh ke sisi kanan. Pasien mengalami pingsan, muntah / kejang.
Setelah kejadian pasien mengeluh nyeri pada lengan kanan yang memperberat saat
digerakan. Pasien tidak mengeluh nyeri dibagian lain. Oleh penolong, pasien dibawa
ke RS orthopedi prof. Dr.R.Soeharso Surakarta. Kemudian dilakukan pemeriksaan
darah dan rontgen.
2. Riwayat penyakit dahulu : pasien mengatakan tidak memiliki penyakit menular
maupun menurun.
Jenis Operasi : Mayor, Urgent
C. Pengkajian
1. Status Fisiologis
a. Tingkat kesadaran :
Kesimpulan GCS : E4V5M4
V Composmentis Apatis Somnolen
Data Lainnya :
-
b. Obyektif
v Klien tampak tegang v Kulit teraba dingin
Data lainnya :
Pada saat dipeganga perawat pasien teraba dingin diseluruh ekstremitas dan
tampak tegang.
Keterangan:
Skor 6: tidak cemas/normal
Skor 7-12: cemas ringan
Skor 13-18: cemas sedang
Skor 19-24: cemas berat
Skor 25-30: panik
Hasil penilaian:
Skor APAIS: 24 (cemas berat)
D. Pemeriksaan Fisik
a. Antropometri
BB : 65 kg
TB : 165 cm
IMT : 23,9
b. Kepala
Inspeksi Oval
Palpasi Tidak ada benjolan atau lesi
c. Mata
Inspeksi Simetris kanan dan kiri
Palpasi Normal
d. Hidung
Inspeksi Normal
Palpasi Normal
e. Telinga
Inspeksi Normal
Palpasi Normal
g. Leher
Inspeksi Normal
Palpasi Normal
i. Payudara
Inspeksi Dalam batas normal
Palpasi Payudara Kiri Dalam batas normal
Palpasi Payudara Kanan Dalam batas normal
j. Jantung
k. Abdomen
l. Ekstremitas
Kegiatan Saat di RS
Mandi -
Oral hygine -
Keramas -
Mengganti pakaian 2x sehari
Makan Frekuensi :-
Porsi :-
Jenis :-
Porsi :-
Jenis : -
4. Kebutuhan oksigenasi
1) Airway : Pada jalan nafas klien tidak terdapat pembengkakan darah (-),
dan muntah, suara nafas vasikuler
2) Breathing : Bernapas dengan spontan dan teratur, tidak terdapat sesak napas
RR 20x/menit
3) Circulation : ada edema pada tangan kanan, akral hangat, kulit tidak tampak
pucat, nadi teraba kuat
5. Kebutuhan eliminasi
Selama sakit
BAB Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning feses
Keluhan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
BAK Frekuensi : 4-6x/hari
Konsistensi : cair
Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
MCH 29.5 26.0 34.0 Pg
Golongan Darah A -
Hemoglobin 14.8 13.0 17.0 gr/dL
Hematokrit 42 40.0 54.0 %
Eritrosit 5.02 4.0 6.2 Juta/ul
Trombosit 326 150 500 10^3/ul
Leukosit 13340 4000 10000 /uL
MCHC 35.6 32.0 36.0 g/dL
MCV 82.9 80.0 100.0 fL
FAAL HEMOSTATIS
APTT 23.4 24.5 32.8 Detik
PTT 10.9 9.3 – 11.4 Detik
KIMIA
GDS 105 <120 Mg/dL
IMONOLOGI
HbsAg Kualitatif Non Reaktive Non Reaktive -
UNGROUP
INR 1.02 - -
Hari/Tanggal/
No Data Problem Etiologi
Jam
1. Minggu, 3 Ds : Pasien mengatakan nyeri pada tangan kanan Nyeri akut Agen pencedera
Maret 2024 / Pengkajian Nyeri fisik
22.00 WIB P: Pasien mengatakan nyeri pada tangan kanan karena terjatuh di
jalan menabrak mobil didepannya saat hujan.
Q:pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R:Pasien mengatakan nyeri di tangan kanan
S : Skala nyeri di lengan kanan 7
T: Pasien mengatakan nyeri terus menerus
Do :
Pasien tampak tenang
Tanda — Tanda Vital
TD: 130/80 mmHg
HR: 110 x / menit
RR: 17 x / menit
S: 37,4oC
SPO2: 97%
2 Minggu, 3 Ds : Ansietas Kekhawatiran
Maret 2024 / - Pasien dan keluarga menanyakan tentang operasi mengalami
22.00 Do: kegagalan
- Pasien tampak bingung, ekstremitas dingin
- Pasien tampak tegang, sulit diajak komuikasi
- Pasien tampak sulit untuk berkonsentrasi
- Pasien menunjukan skor APAIS 24 (Sangat Tegang)
I. Prioritas Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik d.d Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan (D.0077).
3. Rencana Keperawatan
TT &
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan (SIKI) Nama
(SDKI) (SLKI)
Perawat
01 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238) Bintang,
dengan Agen pencedera keperawatan selam 1x1,5 jam Observasi Lovinda,
fisik (D.0077) masalah Nyeri akut teratasi 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Tri,
dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Wulandari
Tingkat nyeri (L.08066) 2. Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
(1) Terapeutik
2. Meringis menurun (1) 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
02 Ansietas b.d Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I.09314) Bintang,
kekawatiran mengalami Definisi Definisi Lovinda,
kegagalan d.d skor Kondisi emosi dan pengalaman Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman Tri,
APAIS 24 (D.0080). subyek terhadap objek yang subyektif terhadap obyek yang tidak jelas dari Wulandari
tidak jelas dan spesifik akibat spesifik akibat antisipasi bahaya yang
antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan Tindakan
memungkinkan individu untuk mencapai ancaman.
melakukan Tindakan untuk Observasi
menghadapi ancaman. - Identifikasi saat Tingkat ansietas berubah
Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi saat mengambil Keputusan
keperawatan selama 1x1,5 jam - Memotinor tanda-tanda ansietas
masalah ansietas menurun
dengan kriteria hasil : Terapeutik
- Verbalisasi kebingungan - Ciptakan suasana terapeutik untuk
menurun menumbuhkan kepercayaan
- Verbalisasi khawatir - Temani pasien untuk menurunkan
akibat kondisi yang kecemasan
dihadapi menurun - Pahami situasi yang membuat
- Perilaku tegang, gelisah ansietas
menurun - Dengarkan dengan penuh perhatian
- Pucat menurun - Gunakan pendekatan yang tenang
- Kontak mata membaik dan menyakinkan
- Diskusikan perencanaan realistis
tenang peristiwa yang akan datang
Edukasi
- Jelaskan prosedur termasuk sensasi
yang mungkin dialami
- Anjurkan mengungkapkan perasaan
dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat ansietas
4. Implementasi
Hari/ Tgl/ Jam No Implementasi Respon TTD
Dx
Minggu, 3 Maret 2024 1 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan Bintang,
/22.00 WIB karakteristik, durasi, P: Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan karna Lovinda, Tri,
frekuensi, kualitas, terjatuh menabrak mobil di depannya karna hujan Wulandari
intensitas nyeri Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
2. Mengidentifikasi skala R: Pasien mengatakan nyeri di lengan kanan
nyeri S : Skala nyeri di lengan kanan 7
3. Mengidentifikasi T: Pasien mengatakan nyeri terus menerus
respons nyeri non verbal O :
4. Menjelaskan penyebab, Pasien tampak tegang
periode, dan pemicu Tanda — Tanda Vital
nyeri TD: 130/80 mmHg
5. Menjelaskan strategi HR: 105 x / menit
meredakan nyeri RR: 17 x / menit
S: 36,5oC
SPO2: 98%
22.10 WIB 1. Mengkolaborasi S : Pasien mengatakan diberikan injeksi Bintang,
pemberian analgetik, O:pasien tampak kooperatif Lovinda, Tri,
jika perlu Wulandari
22.15 2 - Mengidentifikasi saat Ds : Bintang,
Tingkat ansietas - Pasien mengatakan takut jika lengannya Lovinda, Tri,
berubah tidak bisa digerakan lagi Wulandari
- Mengidentifikasi saat - Pasien menceritakan kondisi sebelum
mengambil Keputusan patah
- Memotinor tanda-tanda Do:
ansietas - Tampak skor APAIS klien 24
- Menciptakan suasana - Pasien tampak tegang, gelisah
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
- Menemani pasien untuk
menurunkan kecemasan
- Memahami situasi yang
membuat ansietas
- Mendengarkan dengan
penuh perhatian
- Menggunakan
pendekatan yang tenang
dan menyakinkan
- Mendiskusikan
perencanaan realistis
tenang peristiwa yang
akan datang
- Menjelaskan prosedur
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Menganjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Melatih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan(music
relaksasi).
5. Evaluasi
No. TT & Nama
Hari / Tanggal / Jam Catatan Perkembangan
DX Perawat
01 Minggu, 3 Maret S : Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan Bintang,
2024 / 22.00 WIB Pengkajian Nyeri Lovinda, Tri,
P: Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan karna terjatuh menabrak mobil Wulandari
didepannya saat hujan.
Q: Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Pasien mengatakan nyeri di lengan kanan
S : Skala nyeri di lengan kanan 7
T: Pasien mengatakan nyeri terus menerus
O:
Pasien tampak tenang
Odema pada lengan kanan
Tanda — Tanda Vital :
TD: 130/80 mmHg
HR: 110 x / menit
RR: 27 x / menit
S: 36,9oC
SPO2: 97%
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi.
2. Minggu, 3 Maret S: Bintang,
2024 / 22.20 WIB - Pasien mengatakan perasaanya masih tegang dan sudah mending Lovinda, Tri,
daripada tadi sebelum mengobrol Wulandari
O:
- Pasien tampak tenang dengan mendengarkan music relaksasi
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
II. ASKEP INTRAOPERATIF
A. Pengkajian
1. Subyektif : -
2. Obyektif:
Pasien tampak tenang
Odema pada lengan kanan
Tanda — Tanda Vital
TD: 119/89 mmHg
HR: 105 x / menit
RR: 20 x / menit
S: 36,5oC
SPO2: 98%
1. Jenis Anastesi
Anastesi Umum IV V Anastesi Umum inhalasi/GA
Dorsal recumbent
Litotomi Lainnya :
.......................
.
1. Propofol 1% 1
3. Isoflurance 1
4. norcuron 1
5. Oxygen 10 liter/menit 1
6. Ondansetron 4 mg 1
7 Tramus 1
8 Sevorane 1
9 Dexamethason 2
10 Aminophylin 1
12. Midazolam 1
B. Analisa Data
C. Prioritas Diagnosa
1. Resiko perdarahan d.d tindakan pembedahan (D.0149).
D. Rencana Keperawatan
a. Pemeriksaan Fisik
Paru-Paru
Inspeksi Simetris tidak ada jejas
Palpasi Vokal premitus teraba
Perkusi Sonor
Auskultasi Vesikuler
Payudara
Inspeksi Dalam batas normal
Palpasi Dalam batas normal
Payudara Kiri Dalam batas normal
Payudara Kanan Dalam batas normal
Abdomen
Inspeksi Tidak ada jejas
Auskultasi Bising usus 20x/menit
Palpasi Thympani
Perkusi Tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas
Atas Tidak ada benjolan pada bagian lengan kanan 1/3
proximal
Bawah Tidak ada kelainan/normal
- Suhu 36,90C
- RR 22x/ menit
- Saturasi O2 98 %
C. Prioritas Diagnosa
1. Risiko infeksi d.d. tindakan invasi (D.0142)
2. Resiko perdarahan d.d tindakan pembedahan d.d tindakan pembedahan (D.0149)
D. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1 Risiko infeksi Setelah dilakukan perawatan selama 30 Edukasi Pencegahan Infeksi (1.12406) Bintang,
(D.0142) menit tingkat infeksi (L.14137) O : Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Lovinda,
menurun, dengan kriteria hasil: T : Berikan kesempatan untuk bertanya Tri,
- Tidak ada tanda- tanda infeksi: Wulandari
E: - Jelaskan tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
demam, kemerahan, nyeri, bengkak) - Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
- Pasien mengerti cara mencegah infeksi - Anjurkan kecukupan nutrisi, cairan, dan istirahat
post operasi K : Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
2. Resiko Setelah dilakukan perawatan selama 3 Pencegahan perdarahan (I.02067) Bintang,
perdarahan tingkat perdarahan (L.02017) menurun, Observasi: Lovinda,
d.d tindakan dengan kriteria hasil: Monitor tanda dan gejala perdarahan Tri,
pembedahan Membran mukosa meningkat Monitor nilai Hb dan Ht sebelum dan setelah kehilangan
Wulandari
d.d tindakan Perdarahan menurun darah
pembedahan Tekanan darah membaik Monitor tanda-tanda vital ortostatik
(D.0149)
Frekuensi nadi dalam batas normal Monitor koagulasi (APTT/PTT) Terapeutik:
80 — 100x/ menit Pertahankan bedrest selama perdarahan
Edukasi:
Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan
Kolaborasi pemberian produk darah
Berth, H., Petrowski, K., & Balck, F. (2007). The Amsterdam Preoperative Anxiety and
Information Scale (APAIS)-the first trial of a German version Die Amsterdam
Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS)-erste Erprobung einer
deutschsprachigen Version. GMS Psycho-Social-Medicine, 4.
Ganiswara, Silstia G. (2016). Farmakologi dan Terapi (Basic Therapy Pharmacology),
Alih Bahasa: Bagian Farmakologi FKUI. Jakarta
Latief, S, (2019). Anastesiologi. Edisi kedua. Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas
Indonesia
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan indicator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil, Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI
Rasjad C Pengantar ilmu bedah orthopedi jakarta PT yasrif Watampone 2018