Keutamaan Sholat Berjamaah Di Masjid
Keutamaan Sholat Berjamaah Di Masjid
Satu pemandangan yang kini tengah menjadi sebuah ironi di dalam perjalanan Islam
adalah semakin banyak dan bertaburannya masjid dan musholla di mana-mana,
sedangkan penghuninya hilang entah kemana. Satu ironi yang tampaknya sangat
tidak masuk akal. Betapa tidak, masjid dan musholla selalu sepi di lima waktu sholat
fardhu, padahal tempat ibadah tersebut berdiri di tengah-tengah padatnya rumah
penduduk yang mengaku beragama Islam.
Kekuatan jamaah sudah tidak dapat dilihat lagi dihampir seluruh masjid dan
musholla. Dunia telah banyak melenakan umat Islam dari sholat berjamaah.
Padahal, sosok mulia Rasulullah Muhammad saw yang merupakan satu-satunya
uswah sentral kaum muslimin saja hampir tidak pernah melewatkan sholat fardhu
berjamaah di masjid sepanjang hidupnya. Bahkan, ketika beliau dan para sahabat
serta para pengikutnya tengah berada dalam peperangan, beliau masih istiqomah
untuk menjalankan sholat berjamaah bersama dengan para sahabat beliau.
Kebanyakan umat muslim pada saat ini seperti telah kehilangan pedoman dan
panutan. Seakan, mereka telah memiliki panutan lain selain Rasulullah saw.
“Suatu ketika datanglah seorang laki-laki buta kepada Rasulullah saw dengan tujuan
untuk meminta keringanan dalam sholat berjamaah karena kebutaan yang ada pada
dirinya. Lelaki yang buta tersebut berkata kepada Rasulullah saw, "Wahai
Rasulullah, aku adalah seorang yang buta, tidak ada seorang penuntun yang dapat
menuntunku ke Masjid, maka bolehkah aku tidak sholat dengan berjamaah dan
cukup bagiku sholat di rumah saja?" Seketika Rasulullah saw memberi keringanan
kepada lelaki tersebut sebagaimana yang ia pinta, namun ketika lelaki itu hendak
beranjak, Rasulullah saw memanggilnya kembali dan bertanya kepadanya, "Apakah
kamu mendengar adzan panggilan sholat?" Orang buta itu menjawab, "Ya". Maka
Rasulullah saw pun bersabda, "Kalau begitu, sambutlah (berangkatlah sholat
berjamaah)" (HR. Muslim).
Dari hadits di atas dapat kita lihat betapa Rasulullah saw sangat menekankan
umatnya untuk senantiasa mengistiqomahkan sholat fardhu berjamaah di dalam
masjid (musholla). Bahkan tidak ada keringanan bagi seorang buta yang tidak ada
penuntunnya sekalipun untuk meninggalkan sholat fardhu berjamaah, selama ia
masih dapat mendengar suara adzan dan masih mampu untuk bergerak ke tempat
dimana adzan tersebut berkumandang.
1
Namun, betapa ironisnya keadaan sebagian umat muslim saat ini. Mereka tidak buta
dan mereka dapat mendengarkan adzan dengan baik, bahkan masjid itu
bersebelahan dengan dinding rumahnya, tapi mereka masih lebih memilih menonton
tayangan televisi daripada memenuhi panggilan untuk sholat berjamaah. Mereka
tidak dalam keadaan perang sebagaimana telah dialami Rasulullah saw dan para
sahabat terdahulu, namun mereka membiarkan masjid dan musholla sepi, seperti
sepinya kuburan.
Sebagian besar umat muslim saat ini bersikap seolah-olah mereka adalah umat yang
keadaannya lebih buruk dan lebih menderita dari seorang buta yang tidak memiliki
seorang penuntunpun.
Tekanan Rasulullah saw terhadap umat Islam berkenaan dengan sholat berjamaah
ini juga terdapat di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan
Muslim sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Demi Allah yang jiwaku
dalam genggamanNya, sungguh aku pernah akan menyuruh mengumpulkan kayu
bakar, kemudian aku perintahkan untuk shalat, lalu adzan pun dikumandangkan.
setelah itu, aku menyuruh orang untuk menjadi imam shalat berjamaah. Lalu aku
pergi ke rumah orang-orang yang tidak memenuhi panggilan shalat, dan aku bakar
rumah mereka saat mereka berada di dalamnya. " (HR: Bukhori 644, 657, 2420,
7224. Muslim 651).
Hadits ini adalah hadits yang shahih, karena terdapat di dalam dua kitab tershahih di
dunia, yaitu Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Sehingga kebenaran riwayat hadits
ini tidak perlu diotak-atik lagi. Seluruh umat Islam sepanjang masa sepakat atas
keshahihan kedua kitab shahih ini ).
Lihatlah, betapa Rasulullah saw sangat geram dan tegas dalam menyikapi orang-
orang muslim yang enggan meninggalkan rumahnya untuk menuju masjid (musholla)
guna melaksanakan sholat fardhu berjamaah. Hal ini karena tentunya beliau
mengerti betapa hebatnya keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah
tersebut. Allah swt telah berfirman di dalam Al Quran, yang artinya:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang
ruku” (QS. Al-Baqarah: 43).
“…rukulah bersama orang-orang yang ruku”, kalimat ini jelas merupakan satu
perintah untuk mendirikan sholat secara berjamaah.
Wahai saudaraku di dalam Islam, tidaklah Allah swt dan Rasulullah saw menetapkan
satu aturan (perintah atau larangan), melainkan di dalamnya tersimpan keutamaan
yang sangat besar bagi umat manusia, khususnya umat Islam itu sendiri. Maka,
ketika Allah swt dan Rasulullah saw telah memerintahkan kita untuk senantiasa
mendirikan sholat berjamaah, yakinlah bahwa perintah tersebut tidak akan
merugikan kita. Justru perintah itulah yang akan memberikan keuntungan yang tidak
terhitung jumlahnya dan tidak terukur besarnya bagi kita.
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya shalat yang
paling berat buat orang munafik adalah shalat Isya dan Shubuh. Seandainya mereka
tahu apa yang akan mereka dapat dari kedua shalat itu, pastilah mereka akan
mendatanginya meski dengan merangkak.
2
Dari Ibni Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mendengar azan
namun tidak mendatanginya untuk shalat, maka tidak ada shalat baginya. Kecuali
bagi orang yang uzur." (HR Ibnu Majah 793, Ad-Daruquthuni 1/420, Ibnu Hibban
2064, Al-Hakim 1/245 dan sanadnya shahih).
Shalat berjamaah di masjid buat seorang laki-laki lebih utama dari pada shalat
berjamaah di rumahnya. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini:
ﺳﻠّﻢ ﻗﺎل
َ ﻋَﻠﻴْ ِﻪ َو
َ ﺻﻠّﻰ اﷲ
َ ِل اﻟﻠﱠﻪ
َ ن َرﺳُﻮ
ﻋﻨْﻬُﻤﺎ َأ ﱠ
َ ﻲ اﻟﻠﱠ ُﻪ
َﺿِ ﻋ َﻤ َﺮ َر
ُ ﻦ
ِ ْﻋﺒْ ِﺪ اﷲ ﺑ
َ ْﻋﻦ
َ , “ ﺴﺒْ ٍﻊ
َ ﻞ ِﻣﻦْ ﺻَﻼ ِة اﻟْ َﻔ ﱢﺬ ِﺑ ُﻀ
َ ْﻋ ِﺔ َأﻓ
َ ﺠﻤَﺎ
َ ْﺻَﻼ ُة اﻟ
ﺟ ًﺔ
َ ﻦ َد َر
َ ﻋَﻠﻴْ ِﻪ ”وﻋِﺸﺮﻳ َ ٌ ُﻣ ّﺘﻔَﻖ.
Hukum shalat Jamaah menurut mazhab Syafi'i : Fardlu kifayah, yaitu apabila tidak
ada seorang pun yang mendirikan jamaah dalam satu kampung, maka seluruh
kampung mendapatkan dosa.
Sholat berjamaah merupakan salah satu bentuk ibadah yang tentunya memiliki
begitu besar dan banyak keutamaan bagi umat muslim. Rasulullah saw, melalui
beberapa sabdanya telah memberikan rahasia seputar keutamaan yang terdapat di
dalam sholat berjamaah kepada umatnya, yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Mungkin, kita tidak mengerti dengan pasti mengenai apa dan bagaimanakah yang
dimaksud dengan pahala itu. Namun, tentunya tidak akan ada yang menolak jika
ditawarkan pahala oleh Allah swt dengan mudah, bahkan setiap manusia normal
pasti menginginkan pahala yang berlipat-lipat. Inilah salah satu keutamaan yang
terdapat di dalam sholat berjamaah, yaitu mendapatkan pahala yang berlipat-lipat.
Orang yang sholat berjamaah akan mendapat pahala 27 derajat dibanding sholat
sendirian. Rasulullah saw bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat
sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat" (HR: Bukhori Muslim).
Dalam riwayat Utsman Rasulullah s.a.w. bersabda "Barang siapa shalat Isya' dengan
berjamaah, maka ia seperti mendirikan shalat selama setengah malam, barangsiapa
shalat Subuh berjamaah, maka ia laksana shalat semalam suntuk" (H.R. Muslim dll.)
3
bersama imam, maka ia akan dibebaskan dari dua perkara, yaitu dari neraka dan
dari kemunafikan" (H.R. Tirmidzi).
3. Didoakan malaikat
Keutamaan sholat berjamaah yang selanjutnya adalah mendapatkan doa dari para
malaikat. Betapa tidak meragukannya jika para malaikat yang merupakan makhluk
ciptaan Allah swt yang selalu taat kepada-Nya, memohonkan ampun bagi kita.
Secara logika, bagaimana mungkin Allah swt akan menolak doa hamba-Nya yang
selalu taat kepada-Nya dan tidak pernah menyekutukan-Nya walau sedikitpun.
Tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan kehidupan yang penuh dengan
kedamaian,ketentraman, dan penuh dengan ukhuwah. Ketenangan dalam hidup
yang heterogen terkadang satu hal yang sulit untuk didapatkan. Ketentraman dalam
kehidupan yang penuh dengan keragaman merupakan satu harapan yang selalu
ada, namun terkadang berat untuk mewujudkannya. Di sinilah Rasulullah saw
kembali menyampaikan salah satu rahasia keutamaan dari sholat berjamaah.
Semakin banyak jumlah peserta jamaah, semakin utama pula pahala jamaah,
sebagaimana sebuah hadist menjelaskan "Shalat seseorang bersama seorang lebih
utama dari shalat sendiri, dan shalat bersama dua orang lebih utama dari shalat
bersama seorang, semakin banyak mereka berjamaah semakin dicintai Allah" (H.R.
Ahmad, Abu Dawud).
Subhanallah! Indah nian rahasia yang tersimpan dibalik perintah sholat berjamaah.
Luar biasa Allah swt dalam memberikan balasan bagi setiap manusia yang
senantiasa mengikuti segala ketetapan-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang
4
yang senantiasa mengistiqomahkan sholat berjamaah dan taat atas segala
ketetapannya. Amiin.
Catatan tambahan:
5
17. Di dalam masjid, dia tentu akan bertemu dengan banyak jamaah shalat lainnya.
Ketika bertemu dan memberi salam, dia akan mendapatkan pahala tersendiri.
18. Sambil memberi salam, apabila dia juga berjabat tangan, maka dia pun akan
mendapatkan pahala tersendiri.
19. Senyumnya kepada sesama saudaranya adalah sedekah. Dan ini akan
menambah lagi kesempatannya untuk mendapatkan pahala.
20. Ketika hendak berpisah dengan sesama jamaah di masjid, maka dia akan
mendapat pahala bila mengucapkan salam atau membalas salam.
21. Dia juga akan mendapatkan pahala bila diikuti dengan berjabat tangan ketika
akan berpisah dengan sesama muslim.
22. Ketika pulang dari masjid, dia membaca doa keluar masjid. Hal itu menambah
lagi pahalanya.
23. Di masjid terbuka kesempatan untuk berinfaq, maka bila dia memanfaatkan
kesempatan itu, dia akan mendapatkan pahala tersendiri dari berinfaq.
24. Di dalam masjid seringkali digelar khutbah atau majelis ilmu (kultum). Bila dia
mendengarkan nasehat dan penyampaian ilmu dengan niat menjalankan
perintah Allah SWT dan karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya, maka dia
akan mendapatkan kebaikan tersendiri.
25. Ketika keluar, dia melangkah dengan kaki kirinya. Satu lagi tambahan pahala
akan didapatnya.
26. Ketika pulang, dia mengambil jalan lain yang tidak sama dengan jalan yang
dilewati saat pergi ke masjid. Ini adalah sunnah Rasulullah SAW yang tentu
mendatangkan pahala tersendiri.
27. Setiap langkah kaki saat pulang dari masjid, maka dia akan mendapatkan
pahala lain tersendiri.
Kondisi Shalat bukan di Mesid maupun di rumah yang umum terjadi adalah:
1. Jarang dapat melakukan Sholat tepat waktu (terkadang malah sholat di
penghujung waktu).
2. Sholat shalat sunnah qabliyah maupun shalat sunnah ba’diyah jarang dapat
dilakukan ( atau malahan sholatnya bolong-bolong ).
3. Terkadang sholat di rumah lupa jumlah rakaat karena kurang khusuk ( sesuai
hadist Rasulullah terdahulu: srigala itu hanya menerkam kambing yang jauh
terpencil dari kawan-kawannya (jamaahnya)" (HR: Abu Daud).
4. Tidak mendapatkan ke 27 jenis pahala diatas