Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Utami Setiarini

NPM : 2271010013

Kelas : 4 A

Mata Kuliah : Manajemen Kampus Berkelanjutan

RESUME

1. Tata Ruang

Tata ruang adalah wujud struktural pemanfaatan ruang, baik perencanaan maupun
perancangan ruang yang meliputi proses dan perwujudan pemanfaatan ruang. Tata ruang
mengatur perencanaan tata guna tanah, tata guna air, tata guna udara, dan sumber daya alam
lainnya, serta upaya pelestariannya.

2. RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)

RTRW adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah yang disusun untuk
mewujudkan struktur dan pola ruang sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang.
RTRW bersifat umum dan menjadi acuan dalam penyusunan RDTR.

3. RDTR (Rencana Detail Tata Ruang)

RDTR merupakan rencana rinci tata ruang yang mengatur pemanfaatan lahan dan unsur-unsur
pengendalian pemanfaatan lahan pada wilayah yang lebih sempit, seperti kecamatan atau
kelurahan. RDTR memuat ketentuan yang lebih terperinci dan operasional sebagai penjabaran
dari RTRW.

4. Pola Ruang

Pola ruang adalah distribusi permukiman, tempat kerja, industri, pertanian, dan lain-lain dalam
suatu wilayah yang membentuk satu kesatuan fungsional. Pola ruang menggambarkan
bagaimana setiap fungsi kawasan diletakkan sehingga membentuk suatu pola tertentu.

5. Struktur Ruang Kabupaten

Struktur ruang kabupaten adalah gambaran pemanfaatan ruang kabupaten yang mencakup
sistem pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana wilayah yang dikembangkan untuk
mengintegrasikan wilayah kabupaten seluruhnya. Struktur ruang kabupaten menjadi arahan
dalam perencanaan pembangunan di wilayah kabupaten.
Kelima konsep ini saling terkait dalam penataan ruang, dimulai dari konsep umum tata ruang
hingga rencana detail operasional seperti RDTR, untuk mengatur pemanfaatan ruang yang
optimal dan berkelanjutan.

WILAYAH YANG DI PILIH

Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Bojongsoang, Kelurahan Lengkong

Kode Zona : IK

Nama Zona : Zona Perikanan

Sub Zona Kode : IK-2

Nama Sub Zona : Perikanan Budidaya

1. KEGIATAN DIIZINKAN

Pemeliharaan Ikan Air Tawar Di Kolam, pembesaran Ikan Air Tawar Di Karamba Jaring Apung,
pembesaran Ikan Air Tawar Di Karamba, pembesaran Ikan Air Tawar Di Sawah, budidaya Ikan
Hias Air Tawar, pembenihan Ikan Air Tawar, budidaya Ikan Air Tawar Di Media Lainnya, jasa
Sarana Produksi Budidaya Ikan Air Tawar, jasa Produksi Budidaya Ikan Air Tawar, jasa Pasca
Panen Budidaya Ikan Air Tawar, aktivitas Remediasi Dan Pengelolaan Limbah Dan Sampah
Lainnya, konstruksi Jaringan Irigasi Dan Drainase, Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya
Udara, Peninggalan Sejarah /Cagar Budaya Yang Dikelola Pemerintah, peninggalan Sejarah
/Cagar Budaya Sejarah Yang Dikelola Swasta, kolam Pemancingan.

2. KEGIATAN TERBATAS

Konstruksi Gedung Lainnya, aktivitas Kesehatan Hewan.

3. KEGIATAN BERSYARAT

Pertambangan Batu Bara, pertambangan Lignit, pertambangan Minyak Bumi, pertambangan


Gas Alam, pengusahaan Energi Panas Bumi, pertambangan Bahan Galian Lainnya Yang Tidak
Mengandung Limbah Besi, pertambangan Emas Dan Perak, pertambangan Penambangan
Logam Mulia Lainnya, kekhasan Batu Hias Dan Batu Bangunan, spesies Baru Kapur/Gamping,
preferensi Kerikil (Sirtu) misalnya Pasir, preferensi Tanah Dan Tanah Liat, jenis Gips, spesies T,
spesies Batu Apung, berpartisipasi Batu, Pasir Dan Tanah Liat Lainnya, pertambangan Belerang,
pertambangan Mineral, Bahan Kimia, Dan Bahan Pupuk Lainnya, ekstraksi Tanah Gemuk
(Gambut), aktivitas Penambangan Minyak Bumi Dan Gas Alam, aktivitas Memicu Pertambangan
Dan Lainnya, pembangkitan Tenaga Listrik, transmisi Tenaga Listrik, distribusi Tenaga Listrik,
pengadaan Gas Alam Dan Buatan, distribusi Gas Alam Dan Buatan, pengadaan Gas Bio,
pengadaan Uap/Udara Panas Dan Udara Dingin, produksi Es, penampungan, Penjernihan Dan
penyaluran Air Minum, penampungan Dan Penyaluran Air Baku, aktivitas Pemeliharaan
Pengelolaan Udara, pengumpulan Air Limbah Tidak Berbahaya, pengolahan Dan Pembuangan
Air Limbah Tidak Berbahaya, konstruksi Bangunan Sipil Minyak Dan Gas Bumi, aktivitas
Telekomunikasi Dengan Kabel, aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel, ktivitas Telekomunikasi
Satelit, aktivitas Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan Pemeliharaan Keamanan.

4. KEGIATAN TERBATAS DAN BERSYARAT

Konstruksi Gedung Perkantoran, Jasa Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Bangunan


Gedung, Konstruksi Bangunan Sipil Jalan Konstruksi Bangunan Sipil Jembatan, Jalan Layang, Fly-
Over, Dan Underpass, Konstruksi Jalan Rel, Konstruksi Bangunan Sipil Elektrikal, Konstruksi
Bangunan Sipil Telekomunikasi Untuk Infrastruktur Transportasi, Konstruksi Sentral
Telekomunikasi, Pembuatan/Pengeboran Sumur Air Tanah, Angkutan Jalan Rel Jarak Jauh Untuk
Penumpang, Angkutan Jalan Rel Untuk Barang, Angkutan Bus Kota Antar Antar Provinsi (Akap),
Angkutan Bus Perbatasan, Angkutan Bus Kota Antar Dalam Provinsi (Akdp), Angkutan Bus Kota,
Angkutan Bus Lintas Batas Negara, Angkutan Bus Khusus, Angkutan Bus Bertrayek Lainnya,
Angkutan Bus Pariwisata, Angkutan Bus Tidak Bertrayek Lainnya, Angkutan Melalui Saluran
Pipa, Angkutan Perbatasan Bukan Bus, Bertrayek, Angkutan Kota Antar Dalam Provinsi (Akdp)
Bukan Bus, Bertrayek, Angkutan Perkotaan Bukan Bus, Bertrayek, Angkutan Perdesaan Bukan
Bus, Bertrayek, Angkutan Darat Khusus Bukan Bus, Angkutan Taksi, Angkutan Sewa, Angkutan
Tidak Bermotor Untuk Penumpang, Angkutan Ojek Motor, Angkutan Darat Wisata, Angkutan
Darat Lainnya Untuk Penumpang, Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum, Angkutan
Bermotor Untuk Barang Khusus, Angkutan Tidak Bermotor Untuk Barang Umum, Angkutan
Jalan Rel Perkotaan, Angkutan Jalan Rel Wisata, Angkutan Jalan Rel Lainnya, Penyimpanan Dan
Penyimpanan, Kawasan Pariwisata, Penelitian Dan Pengembangan Ilmu Bioteknologi, Penelitian
Dan Pengembangan Ilmu Pertanian Dan Peternakan, Penelitian Dan Pengembangan Ilmu
Perikanan Dan Kelautan, Pendidikan Lainnya Pemerintah, Pendidikan Pesantren Lainnya,
Pendidikan Keagamaan Islam Non Formal, Pendidikan Keagamaan Lainnya Ytdl, Aktivitas Seni
Pertunjukan, Taman Budaya, Wisata Budaya Lainnya, Taman Rekreasi, Aktivitas Taman Bertema
Atau Taman Hiburan Lainnya, Agro Wisata, Taman Rekreasi/Taman Wisata, Daya Tarik Wisata
Buatan/Binaan Manusia Lainnya.

HASIL MAP

Berdasarkan tangkapan layar dari Google Maps yang saya amati, saya dapat melihat kondisi
eksisting wilayah Kelurahan Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Dari peta
tersebut, terlihat bahwa wilayah ini didominasi oleh permukiman dan perumahan warga.
Jika di bandingkan dengan peta RDTR sebelumnya yang menunjukkan sebagian wilayah
Kelurahan Lengkong diperuntukkan sebagai zona perikanan (ditandai dengan warna biru), maka
dapat disimpulkan bahwa kondisi eksisting saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan
perencanaan tata ruang tersebut.

Dari tangkapan layar Google Maps, saya tidak melihat adanya area atau fasilitas perikanan yang
signifikan di Kelurahan Lengkong. Wilayah ini tampak lebih banyak dimanfaatkan untuk
permukiman penduduk dan aktivitas pemukiman lainnya.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lahan di Kelurahan Lengkong saat ini
belum sepenuhnya sesuai dengan peruntukan sebagai zona perikanan dalam RDTR. Meskipun
direncanakan sebagai zona perikanan, wilayah ini masih didominasi oleh permukiman dan
belum ada pengembangan signifikan untuk aktivitas perikanan. Tentunya, analisis ini hanya
berdasarkan data peta dan tangkapan layar yang tersedia. Untuk mendapatkan informasi yang
lebih akurat dan menyeluruh, diperlukan survei lapangan dan evaluasi terhadap implementasi
RDTR di Kelurahan Lengkong.

• Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 2%

Angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas
lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai Rencana Tata Ruang.

• Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 0,02

Angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah
perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai Rencana Tata Ruang.

• Koefisien Dasar Hijau (KDH) 98%

Angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung
yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah
perencanaan yang dikuasai sesuai Rencana Tata Ruang.

• Koefisien Tapak Basement (KTB)

Angka persentase perbandingan antara luas tapak basement dengan luas tanah perpetakan
yang dikuasi sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Tata Bangunan yang ada.

• Garis Sempadan Bangunan (GSB)

Jarak minimum antara garis pagar terhadap dinding bangunan terdepan.

Anda mungkin juga menyukai