MAKALA FTK Pamela G Reed Self Trandence Theory
MAKALA FTK Pamela G Reed Self Trandence Theory
Dosen Pembimbing:
Angernani Trias Wulandari S.Kep.,Ns. M.Kep
Nama kelompok III:
1. Muhammad Irhamni Maulana (1761336321093)
4. Wiwin (1761336321108)
5. Doya
PRODI S1 KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………..……….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………..……… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………….……………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………….…………. 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………. 3
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………….……………….’’ 24
B. Saran……………………………………………………………………………………………….……………………’ 25
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………...…………. 26
BAB 1 PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Bagaimana konsep teori yang dikemukakan oleh Pamela G R.eed?
5. Point of Intervention
Poin-poin intervensi adalah tindakan keperawatan yang memfasilitasi
self-transcendence. Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua
point intervensi :
a. Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada sumber-
sumber yang berasal dari dalam diri seseorang terhadatp transendensi
diri.
b. Tindakan yang berfokus pada beberapa faktor personal dan
kontekstual yangmempengaruhi hubungan antara transendensi diri dan
vulnerabel ; hubungan antar transendensi diri dan keadaan baik/sehat.
Tiga hal dibangun dengan menggunakan tiga konsep dasar tersebut,
yaitu :
a. Self-transcendence lebih besar pada seseorang yang menghadapi
pokok persoalan akhir dari kehidupannya sendiri daripada pada orang
yang tidak menghadapinya. Issue dari akhir kehidupan seseorang
diinterpretasikan secaraluas yang timbul dengan peristiwa kehidupan,
penyakit, lanjut usia danpengalaman lain yang meningkatkan kesadaran
akan kematian.
b. Boundaries konseptual berhubungan dengan well-being.
Tergantung pada sifatalamiahnya, fluktuasi dalam boundaries
konseptual mempengaruhi well-being secara positif atau negatif
melewati masa kehidupan. Sebagai contoh,peningkatan dalam
pandangan dan perilaku self-transcendence diharapkan menjadi positif
terkait dengan kesehatan jiwa sebagai suatu indicator well-being pada
orang-orang yang menghadapi akhir hidupnya.
c. Faktor-faktor manusia-lingkungan berfungsi sebagai korelasi,
moderator ataumediator dari hubungan antara vulnerability, self-
transcendence dan well-being.
D. Asumsi mayor
Di dalam teorinya Reed, mengusulkan suatu model untuk membangun
kerangka-kerangka konseptual bahwa pendidikan keperawatan
merupakan keahlian khususklinis. di model tersebut, kesehatan
diusulkan sebagai konsep utama, di sekitar yangaktivitas ilmu
perawatan pengambilalihan model adalah bahwa fokus dari disiplin
ilmuperawatan di bangunan dan melibatkan pengetahuan untuk
mempromosikan proses-proses kesehatan.
1. Kesehatan (Health)
Kesehatan, didefinisikan secara implicit sebagai proses kehidupan yang
terdiri daripengalaman positif dan negative yang digunakan oleh
manusia secara kreatif danunik untuk mencapai rasa sejahtera
2. Keperawatan (Nursing)
Peran aktivitas perawat dalam merawat seseorang melalui proses
interpersonal danmanajemen teraupetik terhadap lingkungan, dengan
keterampilan untuk promosikesehatan an kesejahteraan.
3. Manusia
Manusia adalah seseorang yang harus dipahami sebagai individu yang
sedangberkembang sepanjang hayat mereka dalam berinteraksi dengan
orang lain dandengan lingkungan dalam perubahan yang kompleks dan
vital dimana hal tersebut bisa berkontribusi positif atau negative dalam
mencapai kesehatan dan rasa sejahtera
4. Lingkungan
Keluarga, kontak social,lingkungan fisik, dan sumber komunitas adalah
lingkunganyang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan
yang dapat dipengaruhi oleh keperawatan melalui manajemen
interaksi terapeutik antara manusia, objek, danaktivitas keperawatan
2. Education
Edukasi yang dimaksud adalah edukasi untuk perawat dan edukasi
yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan keperawatan. Self-
trancendence banyak menggunakan teori-yeori yang sudah digunakan
oleh para pakar sebelumnya.Pamela mengatakan kapasitas dan
permasalahn pasien dapat diselesaikan bersama dengan perawat
melalui pendidikan kesehatan.
3. Research
Penelitian yang digunakan para peneliti tidak lepas dari variabel yang
dikembangkan Pamela dalam teori self-trancendence. Variabel ini
dapat digunakan dalam berbagai tempat peneltian seperti;
komunitas, keluarga, jiwa, dan lainsebagainya. Penelitian yang pernah
menggunakan self-trancendence membuktikanbahwa pasien memiliki
hubungan yang kuat dalam menghadapi penyakitnya.
B. Kritisi terhadap Self Transcendence theory
3.Research
Penelitian yang digunakan para peneliti tidak lepas dari variabel yang
dikembangkan Pamela dalam teori self-trancendence. Variabel ini
dapat digunakan dalam berbagai tempat peneltian seperti;
komunitas, keluarga, jiwa, dan lainsebagainya. Penelitian yang pernah
menggunakan self-trancendence membuktikanbahwa pasien memiliki
hubungan yang kuat dalam menghadapi penyakitnya
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Teori Self Transcendence merupakan teori yang
dikemukakan oleh Pamela G.Reed yang berada dalam
klasifikasi middle range theory, disebabkan
olehbeberapa karakteristik middle range theory
dimiliki oleh teori ini.
2. Kelebihan teori ini adalah baik digunakan untuk
menyelesaikan berbagaimasalah yang terkait dengan
masalah psikososial dan untuk faktor spiritualcukup
dipertimbangkan dalam penyelesaian masalah klien.
3. Terdapat beberapa kekurangan dari teori ini baik
dilihat dari segi kejelasan,banyaknya variabel, konsep
utama teori, dan terdapat 2 variabel yang tidak jelas
apakah termasuk dari bagian utama teori atau tidak.
4. Pembahasan teori tidak mudah untuk dipahami
sehingga sulit dicerna olehpara perawat yang akan
mengaplikasikannya ke dalam praktik.
5. Dapat diaplikasikan dalam beberapa ranah edukasi,
riset ataupun praktik, dandalam proses keperawatan
dapat diaplikasikan pada setiap tahap
proseskeperawatan terkecuali evaluasi.
B. SARAN
1. Bagi penelitian-penelitian selanjutnya, bisa
menjadi bahan peneliti untuk perbaikan teori dari
ketidakjelasan dan keabstrakan yang dimiliki oleh
teoriini.
2. Sebaiknya ada metoda proses keperawatan
yang dijelaskan dalam teorisecara implisit sehingga
penerapannya dalam praktik menjadi lebih
mudahdipahami dan dilaksanakan oleh perawat.
DAFTAR PUSTAKA
. Marriner Tomey, A., & Alligood, M. R. (2010). Nursing Theory
and Their Work (7rded.). St. Louis: Mosby.
. Smith, M.J. & Liehr, P.R (ed.). 2008. Middle Range Theory for
Nursing. 2nd edition.New York: Springer Publishing Company,
LLC.