Mekanika Batuan
Mekanika Batuan
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1.............................................................................................................Latar Belakang
...................................................................................................................................
1.2.........................................................................................................Tujuan Praktikum
...................................................................................................................................
1.3.......................................................................................................Manfaat Praktikum
...................................................................................................................................
1.4.......................................................................................................Manfaat Praktikum
...................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................
2.1. Batuan......................................................................................................................
2.1.1.Definisi Batuan.......................................................................................................
2.1.2.Sifat Batuan............................................................................................................
2.1.3.Mekanika Batuan....................................................................................................
2.2. Sifat fisik dan mekanik batuan...............................................................................
2.2.1 Sifat fisik batuan.....................................................................................................
2.2.2 Sifat mekanik batuan..............................................................................................
2.3. Tegangan dan Regangan......................................................................................17
2.3.1.Tegangan..............................................................................................................17
2.3.2.Regangan..............................................................................................................18
2.4. Hammer test...........................................................................................................25
2.5. Densitas Batuan......................................................................................................27
2.6. Kuat tekan dan kuat Tarik beberapa jenis batuan..................................................29
2.7. Slicking Index........................................................................................................30
2.8. Stress, Strain, dan Geological strength Index (GSI) .............................................36
BAB III KEGIATAN PRAKTIKUM...........................................................................40
3.1. Penilaian Rock Mass Rating (RMR)....................................................................41
3.1.1.Hasil Pengukuran Lapangan.................................................................................41
i
Tambang Umum 2023
K ATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita bisa
melaksanakan analisis ini, Alhamdulillah, analisis pada daerah Tambang PT Watu
Merimba Jaya berjalan dengan lancar dan penuh dengan kemudahan. Sehingga
akhirnya tersusunlah sebuah laporan. Laporan ini telah saya susun dengan sebaik
mungkin. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Tambang umum
Dengan selesainya laporan ini, Saya juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan. Saya mohon kritik dan
sarannya apabila terdapat kekurangan dengan penyusunan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Amrana
ii
Tambang Umum 2023
1
Tambang Umum 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas
mineral-mineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan
mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam kepentingan rekayasa
batuan, sifat- sifat tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu: Sifat fisik
batuan yaitu sifat yang berasal dari batuan itu sendiri dari material batuan itu
sendiri, sifat mekanika batuan yaitu sifat batuan ketika dikenakan gaya baik
secara alami maupun buatan. Kedua sifat batuan tersebut dapat ditentukan baik
di laboratorium maupun di lapangan (insitu). Penentuan sifat fisik dan mekanika
batuan di laboratorium pada umumnya dilakukan terhadap contoh (sampel) yang
diambil di lapangan. Satu percontoh dapat digunakan untuk menentukan kedua
sifat batuan tersebut. Pertama-tama adalah penentuan sifat fisik batuan yang
merupakan pengujian tak merusak (non destructive test), kemudian dilanjutkan
dengan pengujian sifat mekanika batuan yang merupakan pengujian merusak
(destructive test) sehingga contoh batu hancur.
Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik
batuan dan massa batuan. Hal ini menyebabkan mekanika batuan memiliki peran
yang dominan dalam operasi penambangan, seperti pekerjaan penerowongan,
pemboran, penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya. Sehingga untuk
mengetahui sifat mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam
uji coba baik itu dilaboratorium maupun dilapangan langsung atau secara insitu.
Untuk mengetahui sifat mekanik batuan dilakukan beberapa percobaan seperti
uji kuat tekan uniaksial, uji kuat tarik, uji triaksial dan uji tegangan insitu.
1
Tambang Umum 2023
2
Tambang Umum 2023
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Batuan
Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia,
dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuknya. Batuan adalah
proses terjadinya secara alamiah. Batuan lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran
partikel yang membentuknya. Transformasi dari satu jenis batuan yang lain
digambarkan oleh model geologi. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan :
1. Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.
2. Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu.
3. Struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4. Proses pembentukan.
(Anonim, 2014)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa batuan mempunyai
krakteristik yang berbeda-beda. Meskipun secara deskriptif nama dari batuan tersebut
sama misalnya batugamping di daerah Tanjung dengan batugamping di daerah
Bajuin, tetapi antara batugamping satu dengan yang lain hampir pasti tidak sama
persis. Oleh karena itulah maka sifat massa batuan di alam adalah heterogen,
anisotrop dan diskontinu.
1.1.1. Definisi Batuan
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda dimana
tidak mempunyai komposisi kimia tetap. Batuan terdiri dari bagian yang padat baik
berupa kristal maupun yang tidak mempunyai bentuk tertentu dan bagian kosong
seperti pori-pori, fissure, crack, joint dan lain-lain. Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa batuan tidak sama dengan tanah. Tanah dikenal sebagai material
yang mobile, rapuh dan letaknya dekat dengan permukaan bumi.
Berbagai definisi dari batuan sebagai objek dari mekanika batuan telah
diberikan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan, yaitu :
a. Menurut para ahli geologiwan
3
Tambang Umum 2023
4
Tambang Umum 2023
a. Menurut Talobre
Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya
adalah mempelajari perlikau batuan di tempat asalnya untuk dapat
mengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut.
b. Menurut Coates
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya terhadap
batuan.
c. Menurut US National Committee On Rock Mechanics (1984)
Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan cabang ilmu mekanika
yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan-medan gaya pada
lingkungannya.
d. Menurut Budavari
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari mekanika perpindahan
padatan untuk menentukan distribusi gaya-gaya dalam dan deformasi akibat
gaya luar pada suatu benda padat.
e. Menurut Hudson dan Harrison
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari reaksi batuan yang
apabila padanya dikenakan suatu gangguan.
f. Secara Umum
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku
batuan bila terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan.
5
Tambang Umum 2023
tanpa merusak (non destructive test), kemudian dilanjutkan dengan penentuan sifat
mekanik batuan yang merupakan pengujian merusak(destructive test) sehingga
sampel batuan hancur.
1.2.1. Sifat Fisik Batuan
Menentukan sifat fisik batuan di laboratorium terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :
a. Pembuatan sampel
1) Di laboratorium
Pembuatan sampel di laboratorium dilakukan dari blok batuan yang
diambil dari lapangan dan telah dihancurkan. Kemudian dicampurkan dengan
semen dan dicetak dalam bentuk silinder. Sampel yang dihasilkan mempunyai
diameter pada umumnya antara 50-60 mm dan tingginya dua kali diameter
tersebut. Ukuran sampel dapat lebih kecil maupun lebih besar dari ukuran yang
telah di tentukan tergantung dari maksud uji.
2) Di lapangan
Hasil pemboran inti ke dalam massa batuan yang akan berupa sampel
inti batuan dapat digunakan untuk uji di laboratorium dengan syarat tinggi
sampel dua kali diameternya. Setiap contoh yang diperoleh kemudian diukur
diameter dan tingginya, kemudian dihitung luas permukaan dan volumenya.
Setelah penghitungan tinggi, diameter, luas dan volumenya, kemudian mulai
pada tahap pengujian seperti :
b. Penimbangan berat sampel
1) Berat asli (natural) : Wn
2) Berat kering (sesudah dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan
temperatur kurang lebih 100o C) : Wo
3) Berat jenuh (sesudah dijenuhkan dengan air selama 24 jam) : Ww
4) Berat jenuh + berat air + berat bejana : Wb
5) Berat jenuh di dalam air : Ws = (Wa – Wb)
6) Volume sampel tanpa pori-pori : Wo – Ws
7) Volume sampel total : Ww - Ws
c. Sifat fisik batuan
6
Tambang Umum 2023
Wn
1) Bobot isi asli = ……………………………..
Ww−Ws
(2.1.)
W0
2) Bobot isi kering = ……………………………..
Ww−Ws
(2.2.)
Ww
3) Bobot isi jenuh = …………………...……......
Ww−Ws
(2.3.)
Wo
4) Berat jenis semu = / bobot isi air ……………..
Ww−Ws
(2.4.)
Wo
5) Berat jenis asli................................= / bobot isi air ……………..
Wo−Ws
(2.5.)
Wn−Wo
6) Kadar air asli = x 100 % …………........... ...
Wo
(2.6.)
Ww−Wo
7) Saturated water content = x 100 % …………..............
Wo
(2.7.)
Wn−Wo
8) Derajat kejenuahan = x 100 % ……………………
Ww−Wo
(2.8.)
Ww−Wo
9) Porositas (n) = x 100 % ……………………
Ww−Ws
(2.9.)
n
10) Voidratio (e) = ……………………....………..
1−n
(2.10.)
(Kramadibrata, dkk, 2000)
7
Tambang Umum 2023
Sifat fisik batuan adalah sifat yang terdapat pada suatu batuan setelah
dilakukan pengujian tanpa melakukan pengrusakan. Setelah batuan selesai
dipreparasi kemudian setiap sample yang diperoleh diukur diameter dan tingginya
kemudian dihitung luas permukaan dan volumenya. Adapun sifat fisik pada batuan
meliputi :
1. Bobot Isi
Bobot isi adalah perbandingan antara berat batuan dengan volume batuan.
Bobot isi berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Bobot isi asli, yaitu perbandingan antara berat batuan asli dengan volume batuan.
b. Bobot isi jenuh, yaitu perbandingan antara berat batuan jenuh dengan volume
batuan.
c. Bobot isi kering, yaitu perbandingan antara berat batuan kering dengan volume
batuan.
2. Spesific Gravity
Spesific gravity adalah perbandingan antara bobot isi dengan bobot isi air.
Spesific gravity dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Apparent spesific gravity, yaitu perbandingan antara bobot isi kering batuan
dengan bobot isi air.
b. True spesific gravity, yaitu perbandingan antara bobot isi basah batuan dengan
bobot isi air.
3. Kadar Air
Kadar air adalah perbandingan antara berat air yang ada di dalam batuan
dengan berat butiran batuan itu sendiri yang terbagi menjadi :
a. Kadar air asli, yaitu perbandingan antara berat air asli yang ada dalam batuan
dengan berat butiran batuan itu sendiri dalam %.
b. Kadar air jenuh, yaitu perbandingan antara berat air jenuh yang ada dalam batuan
dengan berat butiran batuan itu sendiri dalam %.
4. Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan volume pori-pori atau rongga
batuan terhadap volume total batuan yang dinyatakan dalam %.
5. Angka Pori
8
Tambang Umum 2023
0 ,222
0,788 + l/d
…………………...(2.12.)
9
Tambang Umum 2023
8 σC
2
7+
l/d
…………………………(2.14.)
Keterangan :
D = Diameter (m)
l = Panjang (m)
σ = Tegangan (N/m2)
10
Tambang Umum 2023
τc
l
τE a
τl d
11 a
l a
li ai
Tambang Umum 2023
Gambar 2.2.
Kurva Tegangan-Regangan
3) Modulus Young
Harga dari Modulus Young dapat ditentukan sebagai perbandingan
antara selisih tegangan aksial (τ) dengan selisih tegangan aksial (o),
yangdiambil pada perbandingan tertentu pada grafis regangan aksial
dihitung pada rata-rata kemiringan kurva dalam kondisi linier, atau bagian
linier yang terbesar di kurva sehingga didapat nilai Modulus Young rata-
rata dalam hubungan sebagai berikut :
12
Tambang Umum 2023
Gambar 2.3.
Kurva Pengambilan Nilai σ dan a
4) Possion’s Ratio
Harga poisson’s ratio didefinisikan sebagai harga perbandingan
antara regangan lateral dan regangan aksial pada kondisi tegangan sebesar
σi. Harga tegangan sebesar σi yang diukur pada titik singgungantara grafik
tegangan volumetrik dengan garis sejajar sumbu tegangan aksial pada saat
regangan grafik volumetrik mulai berubah arah.
Titik singgung tersebut diproyeksikan tegak lurus sumbu tegangan
aksial didapat nilai σi. Melalui titik σi buat garis tegak lurus ke sumbu
tegangan aksial, sehingga memotong kurva regangan aksial dan
lateral.Kemudian masing-masing titik potong tersebut diproyeksikan tegak
lurus ke sumbu regangan aksial dan lateral sehingga didapatkan nilai ε ai dan
εli.
Sehingga dari nilai-nilai tersebut dapat ditentukan besarnya
poisson’s ratio dalam hubungan sebagai berikut :
ε li
v=
ε ai , pada tegangan σ i …………………………………………….(2.16.)
13
Tambang Umum 2023
Gambar 2.4.
Pengambilan Nilai εai dan εli
P
σt =
πRH
*Sumber : Eucalypto, 2014
Gambar 2.5.
Pengujian Kuat Tarik
L P L L
D D
D = 50
P L > 0.7D
P
Diametricaltest D
=1,
Irregular lump test0−1 , 4
L
D
14 D
P =¿ 1,1+
AxialL
test
Tambang Umum 2023
Gambar 2.6.
Bentuk Sampel Batu Untuk Point Load Test
d. Uji Triaksial
Salah Pengujian ini adalah salah satu pengujian yang terpenting dalam
mekanika batuan untuk menentukan kekuatan batuan di bawah tekanan triaksial.
Percontoh yang digunakan berbentuk silinder dengan syarat-syarat sama pada
pengujian kuat tekan.
15
Tambang Umum 2023
Sudut geser dalam adalah sudut rekahan yang dibentuk jika suatu material
dikenai tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi tegangan gesernya.
4) Kohesi (C), yaitu gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan, dinyatakan
dalam satuan berat per satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika
kekuatan gesernya makin besar.
e. Uji Punch Shear
Uji ini untuk mengetahui kuat geser dari sampel batuan secara
langsung. Sampel berbentuk silinder tipis yang ukurannya sesuai dengan alat uji
punch dengan tebal t dan diameter d.
Sesudah sampel dimasukkan ke dalam alat uji punch shear kemudian
ditekan dengan mesin tekan sampai sampel pecah (P).
Dari percobaan terhadap sampel yang dilakukan maka didapatlah
persamaannya, yaitu :
P
Kuat geser (shear strength) ¿ kg/cm2 …………………….….
π . d .t
(2.17.)
1 t
16
Tambang Umum 2023
*Sumber : http://www.aea.gov.lk
Gambar 2.9.
Pengujian Cepat Rambat dengan PUNDIT
(Malik, 2014)
17
Tambang Umum 2023
1.3.1. Tegangan
Tegangan adalah suatu reaksi akibat adanya beban atau gaya. Ada 3 macam
tegangan sebelum massa batuan mengalami gangguan, antara lain :
a. Tegangan gravitasi, yaitu tegangan yang terjadi karena berat dari batuan yang
berada di atas massa batuan.
b. Tegangan tektonik, yaitu tegangan yang terjadi akibat aktivitas tektonik pada
kulit bumi.
c. Tegangan sisa, yaitu tegangan yang masih tersisa walaupun penyebab terjadinya
tegangan tersebut sudah hilang.
Pada gambar di bawah memeperlihatkan diagram tegangan yang
berkerja pada sebuah benda berbentuk segi empat dalam dua dimensi (bidang)
dengan sumbu x dan y. pada bidang miring dimana normalnya membuat sudut θ
terhadap sumbu x bekerja tegangan normal Tn dan tegangan geser t nt yang nilainya
merupakan fungsi dari Tx, Ty dan Txy yang bekerja pada bidang-bidang yang tegak
lurus terhadap sumbu x dan y.
y
T θ T
Tx A
T θ
x θ A T
T T T
A
T Txy
T
2.10. T
Diagram Tegangan pada Bidang
Ax = An cos θ………………………………………………………..………(2.19.)
Ay = An sin θ………………………………………………………….…….(2.20.)
Dimana :
Ax = Luas penampang bidang yang tegak lurus sumbu x
Ay = Luas penampang bidang yang tegak lurus sumbu y
An = Luas penampang bidang miring
18
Tambang Umum 2023
d
Δl1
Δl2
Δd1 Δd2
Δd = Δd1 – Δd2
*Sumber : Panduan Praktikum Mekanika Batuan, 2014 : hal 11
Gambar 2.11.
Kondisi Batuan Yang Menerima Beban
19
Tambang Umum 2023
Sehingga didapat :
a. Regangan lateral :εl = Δd / d………………………………...…………(2.22.)
b. Regangan aksial : εa = Δl / l ............................................................(2.23.)
c. Regangan volumetrik : εv = εa + 2 εl ……………………………………...(2.24.)
20
Tambang Umum 2023
Gambar 2.12.
Hubungan Tegangan-Regangan
(Anonim, 2014)
a. Mohr Coloumn
Pemecahan geometri untuk tegangan-tegangan dengan arah yang
berbeda didapat dengan mohr coloumn. Dari gambar 2.13. menunjukan adanya
hubungan antara kuat tekan uniaksial, triaksial dan kuat tarik batuan utuh dalam
mohr coloumn. Langkah-langkah dalam pembuatan mohr coloumn dan cara
mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser dalam, sebagai berikut :
1) Buat sumbu vertikal untuk tegangan geser dan sumbu horisontal untuk kuat
tekan dan kuat tarik dengan skala yang sama.
2) Nilai dari kuat tekan berada disebelah kanan sumbu vertikal sedangkan nilai
kuat tarik berada disebelah kiri sumbu vertikal.
3) Plotkan nilai kuat tekan dan nilai kuat tarik dari data yang telah diketahui
membentuk setengah lingkaran.
4) Setelah diplot tarik garis singgung menyinggung lingkaran kuat tekan dan
kuat tarik.
5) Nilai kohesi didapatkan dari perpotongan antara garis singgung dan sumbu
tegak.
6) Sudut geser dalam diperoleh dari besarnya sudut yang dibentuk garis
singgung tersebut.
Gambar 2.13.
Lingkaran Mohr dan Kurva Intrinsik Hasil Pengujian Triaksial
21
Tambang Umum 2023
22
Tambang Umum 2023
Gambar 2.14.
Keadaan atau Pola Aliran Air Tanah untuk Diagram 1-5
Gambar 2.15.
DiagramHoek and Bray pada Keadaan Gambar 1
23
Tambang Umum 2023
*Sumber:http://www.slideshare.net
Gambar 2.16.
Diagram Hoek and Bray pada Keadaan Gambar 2
*Sumber:http://www.slideshare.net
Gambar 2.17.
Diagram Hoek and Bray pada Keadaan Gambar 3
24
Tambang Umum 2023
*Sumber:http://www.slideshare.net
Gambar 2.18.
Diagram Hoek and Bray pada Keadaan Gambar 4
*Sumber:http://www.slideshare.net
Gambar 2.19.
Diagram Hoek and Bray pada Keadaan Gambar 5
1.4. Hammer Test
Hammer test adalah suatu metode pemeriksaan mutu batuan tanpa merusak
batuan. Disamping itu dengan menggunakan metode ini akan diperoleh cukup
banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah. Metode
pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada
permukaan batuan dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan
menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa
tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan batuan dapat memberikan
indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi, dapat memberikan pengujian ini adalah
jenis hammer.
Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman batuan pada
struktur. Karena kesederhanaannya, pengujian dengan menggunakan alat ini sangat
cepat, sehingga dapat mencakup area pengujian yang luas dalam waktu yang singkat.
25
Tambang Umum 2023
Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan batuan, misalnya
keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan. Oleh karena
itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi
pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan. British Standards (BS)
mengisyaratkan pengambilan antara 9 sampai 25 kali pengukuran untuk setiap daerah
pengujian seluas maksimum 300 mm2.
Cara penggunaan dari alat hammer test sangat sederhana dan mudah, seperti
berikut ini :
1. Letakkan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat hammer test pada titik
yang akan ditembak dengan memegang hammer dengan arah tegak lurus atau
miring bidang permukaan beton yang akan ditest.
2. Plunger ditekan secara perlahan - lahan pada titik tembak dengan tetap menjaga
kestabilan arah dari alat hammer. Pada saat ujung plunger akan lenyap masuk
kesarangnya akan terjadi tembakan oleh plunger terhadap beton, dan tekan
tombol yang terdapat dekat pangkal hammer, kemudian baca hasil yang
ditunjukan oleh alat di pangkal hammer.
3. Lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang telah ditetapkan
semula dengan cara yang sama.
(Anonim, 2014)
26
Tambang Umum 2023
Gambar 2.20.
Pengujian Hammer Test
Massa jenis atau densitas (density) suatu batuan secara harafiah merupakan
perbandingan antara massa dengan volume total pada batuan tersebut. Secara
sederhana, suatu batuan memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen
rongga (pori).
Keberadaan komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai nilai
yang beragam pada tiap-tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan berbeda
dengan batuan yang lainnya. Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua jenis
batuan yang terdiri dari presentase padatan dan rongga yang berbeda-beda. Namun
rongga yang terdapat pada batuan tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti air,
minyak, ataupun gas bumi (Septyaningsih, 2014)
27
Tambang Umum 2023
28
Tambang Umum 2023
Gambar 2.22.
Elastik
2. Elasto Plastik
Perilaku plastik batuan dapat dicirikan dengan adanya deformasi (regangan)
permanen yang besar sebelum batuan runtuh atau hancur (failure).
Gambar 2.23.
Elasto Plastik
29
Tambang Umum 2023
menentukan kuat tekan batuan (σi), Modulus Young (E), Nisbah Poisson (v) dan
kurva tegangan-regangan.Contoh batuan berbentuk silinder ditekan atau dibebani
sampai runtuh. Perbandingan antara tinggi dan diameter contoh silinder yang umum
digunakan adalah 2 sampai 2,5 dengan luas permukaan pembebanan yang datar,
halus dan paralel tegak lurus terhadap sumbu aksis contoh batuan.
2. Kuat Tarik (Tensile Strength)
Kuat tarik (tensile strength) ditentukan dengan uji Brazilian dimana suatu
piringan ditekan sepanjang diameter atau dengan uji langsung yang meliputi tarikan
sebenarnya atau bengkokan dari prisma batuan.Kekuatan batuan dapat diukur secara
insitu (di lapangan) sebaik pengukuran di laboratorium. Regangan (deformasi) diukur
di areatambang kemudian dihubungkan terhadap tegangan dengan berpedoman pada
konstanta elastik dari laboratorium. Tegangan sebelum penambangan merupakan
kondisi tegangan asli, sulit dihitung, tetapi merupakan parameter desain tambang
yang penting.
Kondisi tegangan yang berkembang selama penambangan merupakan hal
penting yang harus diperhatikan dalam operasi tambang sebaik dalam perancangan
tambang. Regangan yang dihasilkan dari pola tegangan baru diukur dari waktu ke
waktu atau dimonitor secara menerus selama penambangan berlangsung.
Kekuatan batuan dapat diukur secara insitu (di lapangan) sebaik pengukuran
dilaboratorium. Regangan (deformasi) diukur di area tambang kemudian
dihubungkan terhadap tegangan dengan berpedoman pada konstanta elastik dari
laboratorium. Tegangan sebelum penambangan merupakan kondisi tegangan asli,
sulit dihitung, tetapi merupakan parameter desain tambang yang penting. Tegangan
tersebut umumnya diperkirakan dan diberi beberapa kuantifikasi dengan memasang
sekelompok pengukur tegangan elektrik dalam rosette pada permukaan batuan,
memindahkan batuan-batuan yang berdekatan, dan mengukur respons tegangan
sebenarnya yang dilepaskan. Kondisi tegangan yang berkembang selama
penambangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam operasi
tambang sebaik dalam perancangan.
30
Tambang Umum 2023
2.7. Aplikasi
Kuat Tekan Kuat Tarik
Jenis Batuan
(MPa) (MPa)
Batuan Intrusif
Granit 1000-2800 40-250
Diorit 1800-3000 150-300
Gabro 1500-3000 50-300
Dolerit 2000-3500 150-350
Batuan Ekstrusif
Riolit 800-1600 50-90
Dasit 800-1600 30-80
Andesit 400-3200 50-110
Basal 800-4200 60-300
Tufa Vulkanik 50-600 5-45
Batuan Sedimen
Batupasir 200-1700 40-250
Batugamping 300-2500 50-250
Dolomit 800-2500 150-250
Serpih 100-1000 20-100
Batubara 50-500 20-50
Batuan Metamorfik
Kuarsit 1500-3000 100-300
Gneiss 500-2500 40-200
Marmer 1000-2500 70-200
Sabak 1000-2000 70-200
Mekanika Batuan
31
Tambang Umum 2023
32
Tambang Umum 2023
Sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari hubungan antara
tegangan normal dan tegangan geser di dalam material tanah atau batuan. Sudut
geser dalam adalah sudut rekahan yang dibentuk jika suatu material dikenai
tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi tegangan gesernya. Semakin
besar sudut geser dalam suatu material maka material tersebut akan lebih tahan
menerima tegangan luar yang dikenakan terhadapnya.
Untuk mengetahui nilai kohesi dan sudut geser dalam, dinyatakan dalam
persamaan berikut :
τnt = σn tan f + c………………………..……………………………….(2.26.)
Dimana :
τnt = tegangan geser (N/m2)
σn = tegangan normal(N/m2)
f = sudut geser dalam
c = kohesi
Prinsip pengujian direct shear strength test atau juga dikenal dengan shear
box test adalah menggeser langsung contoh tanah atau batuan di bawah kondisi
beban normal tertentu. Pergeseran diberikan terhadap bidang pecahnya, sementara
untuk tanah dapat dilakukan pergeseran secara langsung pada conto tanah tersebut.
Beban normal yang diberikan diupayakan mendekati kondisi sebenarnya di
lapangan.
Faktor keamanan ditentukan berdasarkan jarak dari titik pusat lingkaran
Mohr ke garis kekuatan batuan (kurva intrinsik) dibagi dengan jari-jari lingkaran
Mohr. Faktor keamanan ini menyatakan perbandingan keadaan kekuatan batuan
terhadap tegangan yang bekerja pada batuan tersebut.
33
Tambang Umum 2023
a
Faktor keamanan = =
c
tan ϕ
+ [
σ 1+ σ 2
2
sin ϕ ]
............................................................
b σ 1−σ 2
(2.27.)
Dimana :
C = Kohesi
ϕ = Sudut geser dalam
σ❑ = Tegangan (N/m2)
(Anonim, 2014)
2.7.2. Penyelidikan Tanah dan Batuan di Lapangan
Informasi kondisi tanah dan batuan dasar fondasi, dapat diperoleh dengan
cara menggali lubang secara langsung di permukaan tanah yang disebut lubang uji
(test-pit), maupun dengan cara pengeboran tanah. Penyelidikan mendetail dengan
pengeboran yang diikuti dengan pengujian-pengujian di laboraturium dan dilapangan
selalu dilakukan untuk penyelidikan tanah pada proyek-proyek besar seperti gedung
bertingkat tinggi, jembatan, bendungan dan bangunan industri.
Penyelidikan tanah dan batuan terdiri dari 3 tahap, yaitu pengeboran atau
penggalian lubang uji, pengambilan contoh tanah dan batuan (sampling) dan
pengujian contoh tanah atau batuan. Pengujian contoh dapat dilakukan di
laboraturium atau dilapangan bergantung pada tingkat ketelitian yang dikehendaki.
34
Tambang Umum 2023
Pengambilan contoh tanah dilakukan pada setiap jarak kedalaman 0,75-2 meter
dengan cara menekan tabung contoh tanah (sampler) secara hati-hati (terutama untuk
contoh tak terganggu) yang dipasang pada ujung bawah batang bor. Pada waktu
pengeboran dilakukan, contoh tanah dapat diperiksa didalam pipa bor yang ditarik
keluar. Jika pada tahap ini ditemui perubaan jenis tanah, kedalaman perubahan jenis
tanah dan kedalamannya dicatat. Pada lapisan-lapisan yang dianggap penting untuk
dikatahui karakteristik tanahnya, kadang-kadang pengambilan contoh kontinu
(continous sampling) diperlukan. Bila pengeboran dilakukan pada lapisan batuan,
contoh inti batu (rock core) diambil dengan alat bor putar (rotary drill).
Kedalaman muka air tanah harus diperiksa dengan teliti. Kesalahan data
muka air tanah dapat mempersulit pelaksanaan pembangunan fondasi dan dapat
mengakibatkan kesalahan analisis stabilitasnya.
Ilmu mekanika batuan sangat penting penggunaannya dalam hal pemboran.
Contohnya adalah studi yang mendetail telah membuktikan bahwa kuat geser tanah
lempung yang diperoleh dari uji geser di lapangan terlalu besar . Hal ini disebabkan
oleh zona geser yang terjadi saat tanah geser,lebih besar dari bidang runtuh tanahnya.
Perluasan bidang runtuh, tergantung dari macam dan kohesi tanah. Bjerrum (1972),
mengusulkan koreksi kuat geser dari kuat geser yang diperoleh dari uji geser kipas di
lapangan, sebagai berikut :
Su (nyata) = α Su (lapangan)……………………………………………………….
(2.28.)
Dengan:
Su = Kohesi tak terdrainasi (kohesi undrained).
Su (nyata) = Kuat geser tak terdrainasi yang digunakan dalam perancangan.
Su (lapangan) = Kuat geser tak terdrainasi yang diperoleh dari uji geser kipas
dilapangan.
α = Faktor kohesi
35
Tambang Umum 2023
(Vidayanti, 2009)
36
Tambang Umum 2023
*Sumber : fileq.wordpress.com
Gambar 2.26.
Aplikasi Mekanika Batuan pada Ventilasi Tambang
37
Tambang Umum 2023
38
Tambang Umum 2023
2. Kasar Jika kekasaran pada permukaan bidang kekar dapat dilihat jelas dan
jika diraba terasa sangat abrasif.
Material Pengisi (Rf) Material pengisi merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk mendapatkan nilai peringkat kondisi permukaan. Nilai tersebut akan
digunakan untuk menentukan nilai Geological Strength Index sehingga dapat
diketahui kualitas pada massa batuan. Material pengisi adalah material yang terdapat
diantara dua permukaan dinding yang berdekatan yang dipisahkan suatu kekar.
Adapun contoh material pengisi dapat berupa:
39
Tambang Umum 2023
BAB III
HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
40
Tambang Umum 2023
A. Lereng
41
Tambang Umum 2023
jumlah scanline
RQD =
panjang scanline
1
RQD = =¿0,06
14 , 5
Tabel Klasifikasi :
42
Tambang Umum 2023
Berdasarkan RMR
43
Tambang Umum 2023
44
Tambang Umum 2023
45
Tambang Umum 2023
70+6 5
= 67,5
2
46