Definisi anggaran fleksibel adalah anggaran yang dibuat bila output (keluaran) berubah-
ubah dari waktu ke waktu.
Kebalikan dari anggaran fleksibel adalah anggaran tetap.
Misalnya, menurut perkiraan selama bulan Januari akan diproduksi 9.000 unit produk dan
semua biaya proporsional dianggarkan sesuai dengan jumlah produksi tersebut.
Tapi misalnya ternyata produksi menjadi 10.000 unit. Akibatnya biaya yang terjadi bila
dibandingkan dengan anggaran (9.000 unit) maka penyimpangan akan nampak begitu
besar dan tidak realisitis.
Rumus untuk menghitung jumlah biaya ada anggaran flexibel untuk setiap tingkat
produksi adalah :
Besarnya Anggaran Fleksibel =(Biaya Variabel x Kuantitas) + Biaya Tetap
Perhatikan contoh soal flexible budget dan jawabannya berikut ini:
Direncanakan suatu produksi sebesar 8.000 unit. Biaya variabel sebesar Rp. 5.000 per
unit, dan jumlah biaya tetap Rp. 15.000.000.
Sebelum menetapkan satuan dasar kegiatan yang akan dipergunakan pada suatu bagian,
sebaiknya dipertimbangkan beberapa faktor berikut ini:
Semua kegiatan yang dipilih harus betul-betul mencerminkan dan menjadi ukuran
kegiatan bagian yang bersangkutan.
Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mampu mengukur perubahan-perubahan
tingkat output yang mengakibatkan perubahan biaya.
Satuan dasar sedapat mungkin hanya dipengaruhi oleh tingkat output sebagai
faktor variabel.
Satuan dasar harus mudah dipahami, mudah dihitung dan dapat diaplikasikan
dengan mudah dalam penganggaran.
Satuan dasar kegiatan tidak mendatangkan biaya tambahan dalam perhitungan
dan penggunaannya.
Akibat kesalahan dalam pemilihan satuan dasar akan menyebabkan kesulitan dalam
menganalisis variabilitas biaya.
Oleh karena itu terjadi hubungan yang tidak jelas antara biaya dan perubahan tingkat
aktivitas atau kegiatan.
Penyimpangan ini secara umum bisa juga disebut penyimpangan volume atau
penyimpangan target yang ditentukan.
Misalkan target produksi atau penjualan adalah Rp. 100.000 unit tapi bisa tercapai 75.000
unit, maka keadaan ini, tidak efektif daripada tidak efisien.