Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

EVOLUSI E BUSINESS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah E-Business

Dosen Pengampu : Muhammad Syahril M.E.

Disusun oleh :

Azka Laili Shabrina (63040210114)

Achmad Fajar Abdillah (63040210198)

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Evolusi E Bisnis" ini dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti. Penyusunan makalah ini dalam rangka memnuhi tugas
Mata Kuliah yang diampu oleh Bapak Muhammad Syahril M.E.

Dalam proses penyusunan makalah ini, tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
dari para pembaca demi perbaikan dan pengembangan makalah ini. Demikian makalah ini
dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua Aamin.

Salatiga, 1 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
1. Evolusi E-Bisnis..............................................................................................................6
2. Alasan Evolusi E Bisnis..................................................................................................7
3. Diagram Relasi E Bisnis.................................................................................................8
4. Jenis-Jenis e-Business...................................................................................................10
5. Manfaat E Bisnis...........................................................................................................14
6. Latar Belakang E Bisnis................................................................................................16
7. Ilusi Sekarang atau Realitas Masa Depan E Bisnis.......................................................17
8. Langkah-langkah Bisnis dengan Sistem e-Business.....................................................18
BAB III.....................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................20
A. Kesimpulan...................................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era digital membawa perubahan besar terhadap kehidupan manusia (Ngafifi,
2014). Pada saat ini, teknologi dimanfaatkan masyarakat untuk mengakses informasi,
komunikasi, dan berinteraksi dalam skala global (Cahyono, 2016). Hal ini, tidak
terlepas dari evolusi digital yang terjadi dan berimbas pada pola kehidupan manusia.
Evolusi merupakan proses perubahan secara berangsur-angsur dan menjadi bentuk
lain yang lebih kompleks, ataupun menjadi bentuk yang lebih baik (Sukarton, 2015).
Untuk itu, evolusi identik dengan perkembangan moral dan gagasan secara bertahap
dan terus-menerus. Jadi, evolusi mengacu pada perubahan yang lambat dan bertahap.
Inovasi teknologi tidak hanya mempengaruhi cara manusia berkomunikasi, tetapi juga
membentuk budaya dan kehidupan (Yoga, 2018). Kondisi ini, termasuk ekspektasi
dan kebutuhan dalam proses jual beli. Revolusi industri 4.0, telah mengubah cara
masyarakat dalam memilih dan membeli produk (Mumtaha & Khoiri, 2019). Hal ini,
membuat pengguna internet meningkat secara signifikan, terutama pada saat diguna
konsumen untuk memperoleh informasi produk dan jasa. Internet juga dapat
digunakan produsen untuk mengumpulkan data konsumen, sehingga dapat
meningkatkan pangsa pasarnya. Adanya internet, semakin mempermudah produsen
dan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya secara cepat dan efisien (Utami, 2010).
Teknologi digital telah mengubah cara konsumen berperilaku, sehingga perusahaan
perlu memahami perilaku konsumen dengan cara beradaptasi dengan teknologi
digital.
Perkembangan dunia bisnis saat ini sudah semakin pesat. Hal ini mendorong
Perusahaan untuk dapat mengubah atau bertransformasi bahkan berevolusi untuk
dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan bisnis yang terjadi saat ini. Dewasa ini,
berbagai perusahaan konvensional sudah bertransformasi dan berevolusi menjadi
perusahaan yang “butuh” akan teknologi. Teknologi memang sudah menjadi
kebutuhan penting dalam dunia yang serba elektronik seperti saat ini. Dengan adanya
teknologi di dalam dunia bisnis saat ini, maka akan mempermudah proses operasional
perusahaan baik dari segi pemasaran, ataupun dari segi transaksi dan penjualan
produk. Proses pemanfaatan teknologi dalam bisnis inilah yang disebut dengan
elektronik binis atau e-business. Menurut Dhillon dan Kaur (2012) e-business adalah
sebuah teknologi untuk mengembangkan bisnis baik internal seperti SDM
administrasi dan keuangan, dan proses eksternal seperti penjualan, penyediaan barang
dan jasa serta hubungan konsumen . Di dalam perkembangan dunia e-binis yang
sangat pesat saat ini, ada empat tahapan evolusi yan dapat menjadi bahan pijakan
yaitu: (1) Channel Enhancement; (2) Value-Chain Integration; (3) Industry
Transformation; dan (4) Convergence

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Evolusi E Bisnis?
2. Apa alasan Evolusi E-Bisnis?
3. Bagaimana diagram relasi E-Bisnis?
4. Apa saja jenis-jenis dari E-Bisnis?
5. Apa saja manfaat dari E-Bisnis?
6. Bagaimana latar belakang pembentukan E-Bisnis?
7. Bagaimana ilusi sekarang atau realitas masa depan E-Bisnis?
8. Bagaimana langkah bisnis dengan sistem E-Bisnis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui evolusi bisnis
2. Untuk mengetahui alasan evolusi E-Bisnis
3. Untuk mengetahui diagram relasi E-Bisnis
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari E-Bisnis
5. Untuk mengetahui manfaat dari E-Bisnis
6. Untuk mengetahui latar belakang pembentukan E-Bisnis
7. Untuk mengetahui ilusi sekarang atau realitas masa depan E-Bisnis
8. Untuk mengetahui langkah bisnis dengan sistem E-Bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

1. Evolusi E-Bisnis
Evolusi bisnis adalah proses terjadinya aktivitas bisnis dari masa ke masa
sesuai dengan kondisi dan perkembangan teknologi, sosial, dan budaya. Para
pengusaha telah menjalankan bisnis sesuai dengan perkembangan zaman, mulai
dari pola tradisional yang masih manual hingga memasuki era internet saat ini.
Evolusi bisnis disebut juga e-business, yang merupakan penggambarkan transaksi
keuangan yang dilakukan atau dicatat secara elektronik. E-bisnis tidak
berkembang sendirian karena dalam perkembangan besar dalam teknologi
komputer dan seluler, serta infrastruktur internet, telah berjalan seiring dengan
kemajuan teknologi kredit dan ketersediaan kredit untuk menciptakan sektor
industri yang cara kerjanya sangat berbeda dengan penjualan fisik secara fisik.
Menurut Loudon (2010:35), ada tiga fase perkembangan dalam dunia E-
Business, yaitu fase inovasi, fase konsolidasi dan fase re-invensi. Adapun
pembahasannya sebagai
berikut:
1. Fase Inovasi (1995-200)
Fase Inovasi memiliki beberapa ciri, yaitu E-Business dijalankan berdasarkan
pada perkembangan teknologi (technology driven), seperti perkembangan internet,
komunikasi dan pertukaran data dan lain sebagainya. Umumnya produk-produk
yang dipasarkan pad masa ini adalah produk-produk eceran, seperti yang
dilakukan oleh Amazon dan e-Bay, seperti menjual buku sampai musik mp3.

2. Fase Konsolidasi (2001-2006)


Pada fase ini E-Business dijalankan berdasarkan pada aspek bisnis (bussines
driven). Pada Fase ini E-Business tidak hanya lagi hanya sebatas inovasi teknologi
yang mendukungnya, tetapi dijalankan pada perencanaan bisnis, sehingga strategi
yang dilakukan ialah perpaduan antara strategi bisnis konvensional dan teknologi
online yang pada umumnya disebut dengan bricks and clicks. Jadi fase ini sangat
berfokus terhadap laba. Umumnya produk yang dijual meliputi produk dengan
eceran tinggi dan kompleks, seperti komputer, handphone dan barang elektonik
lainnya.

3. Fase Re-Invensi (2006-Sekarang)


Pada fase ini E-Business dijalankan dengan didasarkan pada pelanggan,
audiens dan komunitas organisasi bisnis (customer, audience and community
driven). Dengan demikian para organisasi bisnis mulai memberikan perhatian
kepada siapa sebenarnya pelanggan mereka. Jadi Fase ini tidak hanya semata-
mata mengejar target penjualan atau laba tetapi juga memperhatikan faktor-faktor
yang berkaitan dengan pelanggan dan target pasar mereka (pertumbuhan jaringan
sosial). Pada umumnya bisnis lebih berfokus pada jasa dibanding produk fisik.

2. Alasan Evolusi E Bisnis


Seiring perkembangan teknologi, bisnis juga ikut berkembang dari bisnis
tradisional menjadi e-Business. Bahkan e-Business sendiri juga mengalami
evolusi seiring meningkatnya pangsa pasar dan perubahan prilaku konsumen.
Alasan-alasan terjadinya evolusi e-business adalah sebagai berikut:
1. Inovasi tanpa henti: Dengan pengenalan teknologi baru, model bisnis baru,
dan pendekatan komunikasi baru, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam proses bisnis.
2. Resiko lebih kecil: Evolusi e-bisnis memungkinkan perusahaan untuk
mengurangi resiko dan membantu mereka menjadi lebih kompetitif.
3. Memberikan value kepada pelanggan: Evolusi e-bisnis memungkinkan
perusahaan untuk menyediakan kebutuhan pelanggan lebih efisien dan
efektif.
4. Transformasi industri: Evolusi e-bisnis dapat menyebabkan transformasi
industri, yang mungkin akan membuat perusahaan mengubah visi dan misi
bisnis mereka.
5. Efisiensi dan efektivitas: Evolusi e-bisnis dapat membantu perusahaan
untuk memperbaiki proses penciptaan produk dan memperjelas jaringan
proses antara pemasok dan Perusahaan.
6. Kemampuan manajemen: Evolusi e-bisnis memerlukan kemampuan
manajemen yang tinggi untuk mendefinisikan ulang bisnis intinya sesuai
dengan fenomena e business.

3. Diagram Relasi E Bisnis


Di dalam dunia e-business, begitu banyak aplikasi yang ditawarkan oleh para
vendor. Berbeda dengan perkembangan aplikasi di dunia nyata yang bermula dari
paket-paket aplikasi yang bersifat fungsional, di dunia maya beragam aplikasi e-
business dibangun berdasarkan paradigma proses (business process). Jika
memperhatikan rangkaian business process yang kerap ditemukan di perusahaan,
dari arah hulu menuju ke hilir, aplikasi e-business dapat dikategorikan menjadi
empat jenis.

Cara yang paling mudah dalam memahami keempat kategori aplikasi e-


business ini adalah dengan mencoba bergerak dari rangkaian proses hilir menuju
hulu. Alasan pendekatan tersebut dipakai adalah karena di era bisnis moderen saat
ini, perusahaan berdiri karena adanya pelanggan yang membutuhkan sebuah
produk atau pelayanan tertentu. Berangkat dari pendekatan tersebut, maka pada
bagian hilir akan dijumpai rangkaian proses yang menghubungkan sebuah
perusahaan dengan para pelanggannya (customers). Konsep yang biasa
dipergunakan dalam membangun aplikasi kategori ini adalah Customer
Relationship Management (CRM). Konsep ini mengajarkan kiat dan strategi untuk
membangun dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan
pelanggannya agar tercapailah apa yang kerap diistilahkan sebagai customer
satisfaction, customer loyalty, dan customer retention. Adapun proses-proses yang
termasuk dalam proses CRM
adalah:
1. Proses pengelolaan data dan informasi: Ini melibatkan pengumpulan,
pengolahan, dan pengelolaan data mengenai pelanggan, produk, dan
transaksi.
2. Proses pengelolaan kebutuhan pelanggan: Ini melibatkan pengumpulan
dan pengelolaan permintaan pelanggan, serta pengiriman produk atau
pelayanan.
3. Proses pengelolaan transaksi: Ini melibatkan pengelolaan transaksi
belanja online, pengiriman, dan pembayaran.
4. Proses pengelolaan kemasan: Ini melibatkan pengelolaan kemasan
produk, serta pengiriman dan pengumpulan data tentang kemasan.
5. Proses pengelolaan produk: Ini melibatkan pengelolaan produk,
termasuk pengumpulan data tentang produk, pengelolaan inventori,
dan pengiriman.
6. Proses pengelolaan pelanggan: Ini melibatkan pengelolaan hubungan
dengan pelanggan, termasuk pengumpulan data tentang pelanggan,
pengiriman informasi, dan pengelolaan permintaan pelanggan.
7. Proses pengelolaan pemasok : Ini melibatkan pengelolaan hubungan
dengan pemasok, termasuk pengumpulan data tentang pemasok,
pengiriman informasi, dan pengelolaan permintaan pemasok.
8. Proses pengelolaan pengiriman: Ini melibatkan pengelolaan
pengiriman produk atau pelayanan ke pelanggan, termasuk
pengumpulan data tentang pengiriman, pengelolaan jadwal, dan
pengelolaan kemasan.
9. Proses pengelolaan pengiriman pemasok: Ini melibatkan pengelolaan
pengiriman barang atau jasa ke pemasok, termasuk pengumpulan data
tentang pengiriman, pengelolaan jadwal, dan pengelolaan kemasan.
10. Proses pengelolaan pengiriman kemasan: Ini melibatkan pengelolaan
pengiriman kemasan ke pelanggan atau pemasok, termasuk
pengumpulan data tentang pengiriman, pengelolaan jadwal, dan
pengelolaan kemasan.
Proses-proses yang termasuk dalam proses CRM adalah :
1. Proses penanganan keluhan pelanggan
2. Proses penanganan pesananpelanggan
3. Proses penanganan permintaan informasi dari pelanggan
4. Proses pengelolaan data dan informasi seputar pelanggan
5. Proses pengelolaan kebutuhan pelanggan
6. Proses analisa karakterisik dan perilaku pelanggan, dan lain
sebagainya

Diagram relasi e-business ini menunjukkan bagaimana proses-proses tersebut


terhubung satu sama lain, serta bagaimana mereka berkontribusi pada e business
sebagai sistem yang terintegrasi.

4. Jenis-Jenis e-Business
Pada dasarnya, dilihat dari jenisnya e-Business dibagi menjadi dua kategori
umum, yaitu B2B dan B2C. Prinsip pembagian ini dilandasi pada jenis institusi
atau komunitas yang melakukan interaksi perdagangan dua arah. Perkembangan
dari kedua katagori umum tersebut menjadi:
1. Business to Business (B2B)
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara
elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas
produk yang besar.
Trasnsaksi antara dua belah pihak yang sama-sama memiliki kepentingan
bisnis, seperti produsen dan suplier yang saling bertransaksi secara online.
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
a) Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b) Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara
berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama.
Dengan kata lain, layanan yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan
pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c) Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak
harus menunggu parternya.
d) Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Pada Business to Business e-commerce umumnya menggunakan mekanisme
Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yan digunakan
sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat
ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP,
TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang
disebutkan di atas, masih ada format-format lain yang sifatnya proprietary. Jika
anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang
berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu
format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan
konversi seperti ini. Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam
standarisasi pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup
Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).
XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam
bentuk tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem
yang berbeda Kelompok yang mengambil jalan ini antara lain adalah XML/EDI
group.
Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN
(Value Added Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif
EDI melalui jaringan Internet, atau dikenal dengan nama EDI over Internet. Topik
yang juga mungkin termasuk di dalam business-to- business e-Commerce adalah
electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini
adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan pada
manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan
menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time
manufacturing untuk produksi produknya.

2. Business to Customer (B2C)


Jenis perdagangan elektronik di mana ada sebuah perusahaan (business) yang
melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer).
Karektiristik:
a. Merek terkenal.
b. Barang-barang terdigitisasi, seperti e-book.
c. Harga terjangkau.
d. Barang-barang yang cukup sering dicari dalam keseharian.
e. Barang yang tidak dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko tradisional.

3. Customer to Business (C2B)


Transaksi dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli
barang secara tradisional, dimana individu yang menjual produk atau jasa kepada
organisasi, serta individu yang mencari penjual berinteraksi dengan penjual
tersebut, dan melakukan transaksi.

4. Customer to Customer (C2C)

Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga
disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan
jasa ke satu sama lain (Irmawati, 2011). a. Lelang C2C, Dalam lusinan negara,
penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan
lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com; para
pelanggan juga dapat menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau
bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri
seperti greatshop.com menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas
lelang terbalik C2C online. b. Iklan Kecik, Orang mejual ke orang lainnya setiap
hari melalui iklan 10 kecik (classified ad) di koran dan majalah. Iklan kecik
berbasis internet memiliki satu keunggulan besar daripada berbagai jenis iklan
kecik yang lebih tradisional: iklan ini menawarkan pembaca nasional bukan
hanya local. Iklan kecik tersedia melalui penyedia layanan internet seperti AOL,
MSN, dll. c. Layanan Personal. Banyak layanan personal (pengacara, tukang,
pembuat laporan pajak, penasehat investasi, layanan kencan) tersedia di internet.
Beberapa diantaranya tersedia dalam iklan kecik, tetapi lainnya dicantumkan
dalam situs web serta direktori khusus. Beberapa gratis dan ada juga yang
berbayar

C2C merupakan salah satu model e-Commerce, dalam hal ini konsumen
menjual secara langsung pada konsumen yang lain, atau dapat dapat juga
dikatakatan sebagai transaksi jualbeli antar konsumen. Karakteristik:
a) Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang
produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
b) b. Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar
suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka
akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut. Contoh Kaskus,
Facebook, Twitter, Broadcast from HP dan lain-lain.

5. Business to Government (B2G)


Transaksi antar pemerintah yang meliputi diplomasi dan hal-hal yang lebih
luas seperti entitas masyarakat, bisnis, perindustrian, perusahaan, dan sebagainya.

6. Government to Customer (G2C)


Dalam kondisi ini sebuah unit atau lembaga pemerintah menyediakan layanan
ke para masyarakat melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat
melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai
perusahaan (G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum
dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke
warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di
sektor publik. E-government menawarkan sejumlah manfaat potensial: Egoverment
meningkatkan efisiensidan efektivitas fungsi pemerintah, termasuk pemberian layanan
publik. E- goverment memungkinkan pemerintah menjadi lebih transparan pada
masyarakat dan perusahaan dengan memberikan lebih banyak akses informasi
pemerintah. e-goverment juga memberikan peluan bagi masyarakat untuk
memberikan umpan balik ke berbagai lembaga pemerintah serta berpartisipasi dalam
berbagai lembaga dan proses demokrasi. e-goverment dapat dibagi menjadi tiga
kategori:
a) Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen), Lembaga pemerintah
makin banyak yang menggunakan internet untuk menyediakan
layanan pada warga.
b) Pemerintah ke Perusahaan (Goverment to Business), Pemerintah
menggunakan internet untuk menjual dan membeli dari
perusahaan.
c) Pemerintah ke Pemerintah Goverment to Government). Meliputi e-
Commerce intrapemerintah (transaksi antar pemerintah yang
berbeda). Serta berbagai layanan antar lembaga pemerintah yang
berbeda. Implementasi E- Goverment. Transformasi dari pemberian
layanan pemerintah tradisional ke implementasi penuh layanan
pemerintah online dapat menjadi proses yang memakan waktu.
Terdapat enam tahap dalam transformasi ke e-goverment:
tahap 1. publikasi penyebaran informasi;
tahap 2. transaksi dua arah “secara resmi”, dengan sebuah
departemen dalam waktu yang sama; tahap 3. Portal multiguna;
tahap 4. personalisasi portal; tahap 5. pengelompokkan layanan
umum; tahap 6. integrasi penuh dan transformasi badan.

7. Government to Government (G2G)


Transaksi antar pemerintah yang meliputi diplomasi dan hal-hal yang
lebih luas seperti entitas masyarakat, bisnis, perindustrian, perusahaan, dan
sebagainya

5. Manfaat E Bisnis
Dengan penerapan sistem informasi e-business, maka pelaku-pelaku bisnis
akan mendapatkan berbagai manfaat. Menurut (Manaf et al., 2020) terdapat
beberapa manfaat E-Bisnis yaitu:
1. Efficiency Manfaat utama organisasi bisnis profesional yang terjun ke
dunia e-business adalah perbaikan tingkat efisiensi. Sebuah riset memperlihatkan
kurang lebih 40% darI total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi
aktivitas penciptaan dan penyebaran informasi ke berbagai divisi terkait. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi dalam berbagai rangkaian bisnis sehari-hari,
maka akan terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurangi total biaya
operasional yang dikeluarkan. Misalnya email dapat mengurangi biaya
komunikasi dan pengiriman dokumen; website dapat mengurangi biaya pemasaran
dan humas.
2. Effectiveness Manfaat ini dapat dirasakan ketika terjadi perubahan-
perubahan yang cukup signifikan dalam cara perusahaan (organisasi bisnis
profesional) melakukan aktivitas operasional sehari-hari. Misalnya dengan
memanfaatkan technologi internet Perusahaan dapat berhubungan dengan
pelanggannya non stop 7 hari seminggu dan 24 jam sehari.
3. Reach Manfaat berikutnya yang dapat diperoleh perusahaan (organisasi
bisnis profesional) adalah kemampuan e-technology di dalam memperluas
jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Dengan menghubungkan diri ke internet,
berarti Perusahaan secara telah menguhubungkan dirinya dengan ratusan juta
calon pelanggan di berbagai belahan bumi tanpa dibatasi waktu dan tempat.
4. Structure Manfaat penerapan e-business selanjutnya adalah terciptanya
berbagai jenis produk-produk maupun jasa-jasa baru akibat berkonvergensinya
sektor industri yang selama ini secara struktur terlihat berdiri sendiri. Lihatlah
bagaimana sebuah buku dapat dijual dengan cara lelang, atau sebuah bank virtual
yang berfungsi pula sebagai penasihat keuangan, atau paket liburan yang telah
lengka mengemas berbagai produknya (transportasi, hotel, dan lokasi wisata), atau
toko buku yang berfungsi pula sebagai perpustakaan, dan sebagainya
Manfaat terakhir adalah terbukanya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis
untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat
ditemukannya e technology baru dari masa ke masa. Lihatlah bagaimana berbagai
jenis model bisnis (business model) baru selalu ditawarkan oleh beraneka ragam
situs yang berkembang dengan pesat di internet. Di bidang keuangan telah berdiri
lembaga-lembaga keuangan virtual semacam e-banking, e-stock.exchange, dan e-
insurance; di bidang manufacturing berkembang perusahaan-perusahaan yang
memberikan bisnis e- procurement, e-logistics, e-distribution, dan e-inventory.
Karena itu, setiap organisasi bisnis (perusahaan) memerlukan sebuah system
informasi e- business yang handal untuk membantu mencapai tujuannya dan
sekaligus untuk mengatasi persaingan bisnis yang makin ketat dalam era digital
(digital era) saat ini. Ini adalah tugas para manajer untuk menerapkan sistem
informasi bisnis yang tepat untuk membantu melaksanakan tugas-tugasnya di
dalam mengelola organisasi secara profesional.
Selain itu, ada Banyak sekali manfaat yang diberikan oleh e-business yaitu
1. Bagi Perusahaan atau pebisnis perorangan
a. Memperpendek jarak
b. Perluasan pasar
c. Perluasan jaringan mitra kerja
d. Biaya terkendali e. Efisien
e. Cash flow terjamin

2. Bagi Konsumen
a. Efektif
b. Biaya terkendali
c. Aman secara fisik
d. Harga murah
e. Fleksibel

3. Bagi masyara kat pada umumnya


a. Peluang kerja baru
b. Wahana kompetisi

6. Latar Belakang E Bisnis


Istilah e-business pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, CEO
perusahaan IBM. Istilah ini, dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang
dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan sistem
informasi komputer. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk
berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara
lebih efisien dan fleksibel. Iptaria (2006) menyatakan bahwa fenomena e-business
telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju dan
berkembang. Hal tersebut disebabkan keberadaannya dapat menjadikan proses
dan sistem bisnis menjadi lebih baik dibandingkan dengan cara-cara terdahulu
(konvensional). Adapun ada faktor yang harus menjadi perhatian organisasi
sebelum beralih ke e-business antara lain Kebutuhan konsumen, Keprihatinan atau
kesadaran konsumen, kondisi social, ekonomi, dan demografi. Di dunia global
saat ini perusahaan harus mampu berevolusi dan menyesuaikan diri dengan
kebutuhan bisnis baik akan informasi maupun teknologi. Walupun penerapan e-
business di Indonesia belum terbilang marak namun penelitian yang dilakukan
oleh Warta Ekonomi memperlihatkan bahwa 54.2% perusahaan yang menjadi
responden sudah menerapkan berbagai aplikasi e-business, diantaranya: Enterprise
Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM), dan Customer
Relationship Management (CRM). Sebanyak 78.8% perusahaan yang
menjadisample dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa pemanfaatan solusi
ebusiness dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Selain itu perkembangan
pasar yang mulai menjadi global membuat setiap perusahaan harus mampu
melayani pasar global tersebut. Saat ini jarak dan lokasi pasar bukanlah
permasalahan yang fundamental lagi namun, saat ini permasalahannya adalah
bagaimana perusahaan agar bisa dan mampu menarik dan. melayani konsumen
sebanyak mungkin tidak peduli lokasi dan jarak yang ada.

7. Ilusi Sekarang atau Realitas Masa Depan E Bisnis


Perkemangan e-Business memang sangat jelas terjadi, tetapi hal ini tidak
membuat para pelaku bisnis tradisional untuk segera beralih ke e-Business, karena
merasa hal ini bersifat sementara saja, sehingga terlihat seperti ilusi belaka atau
memang tidak mengerti bagaimana caranya berkompetisi di era digital saat ini.
Namun, jika berlarut di comfort zone saat ini, maka harus bersiap-siap kalah
dalam berkompetisi, karena inilah realitas di masa depan. Adapun yang menjadi
hambatan e-Business di Indonesia yang menyebabkan organisasi pelaku bisnis
tidak segera beralih ke e-Busines adalah :
a. Belum terbentuknya high trust society
b. Pada umumnya harga produk tidak dapat ditawar lagi
c. Sarana prasarana masih belum memadai
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai konsep dan
implementasi TI
e. Jasa pos masih membutuhkan pembenahan dan peningkatan
f. Adanya tindak kejahatan kartu kredit
g. Perbedaan platform
h. Masih menunggu
i. E-Business masih dipandang sebelah mata
j. Konsumen yang aktif
k. Etika dan moralitas

8. Langkah-langkah Bisnis dengan Sistem e-Business


1. Perusahaan mempublikasikan halaman web tentang produk-produknya kepada
Masyarakat.
2. Calon pembeli dapat memilih produk dan mengisi formulir transaksi
elektronik dengan mencantumkan nomor kartu kreditnya
3. Setelah proses pembayaran selesai, barang akan dikirim melalui jasa pos atau
jasa pengiriman barang lainya
Adapun cara transaksi e-Busines
1. Pemilihan produk
2. Inisialisasi pembelian
3. Permintaan otorisasi
4. Otorisasi
5. Pemintaan pelunasan
6. Pengiriman barang
Ditinjau dari alat pembayarannya maka dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Sistem uang digital
b. Cek elektronik
c. Kredit Card Elektronik
d. . Elektronik funds transfer

AYAT ALQURAN
At Taubah (105):

‫َو ُق ِل ا ْع َم ُل وا َف َي ى ال َّل ُه َع َم َلُك ْم َوَرُس وُلُه َو ا ْل ُم ْؤ ِم ُن وَن ۖ َوَس ُت ُّد وَن ِإَلٰى َع ا ِلِم‬
‫َر‬ ‫َس َر‬

‫ا ْل َغْي ِب َو الَّش َه ا َد ِة َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُك ْن ُتْم َتْع َم ُلوَن‬


Artinya:
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Keterkaitan ayat ini dengan Evolusi e business yaitu dalam evolusi e-business,
ayat ini dapat mengingatkan kita untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam
dan menjalankan bisnis dengan integritas, transparansi, dan bertanggung jawab.
Meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan e-business, ayat ini
mengingatkan kita untuk tetap berfokus pada tindakan kita dan bertanggung jawab
atas hasil kerja kita, termasuk dalam dunia e-business.
Pada dasarnya surah at-Taubah ayat 105 memerintahkan semua dan setiap
orang untuk berusaha, termasuk usaha ekonomi. Semua dan setiap usaha pasti
akan diketahui oleh Allah, Rasulullah saw. dan orang-orang beriman dalam hal ini
menginformasikan arti penting dari penilaian Allah, penilaian Rasul-Nya, dan
penilaian orang-orang mukmin terhadap prestasi (kerja) seseorang. Semua prestasi
itu pada dasarnya akan memperoleh balasan/hasil baik yang berhubungan dengan
prestasi kerja duniawi (bermotif ekonomi) dan yang berhubungan dengan nilai
ukhrawi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evolusi e-bisnis merupakan perkembangan bisnis yang seiring perubahan
teknologi, mulai dari bisnis konvensional hingga berbasis internet. Terdapat empat
tahapan evolusi yakni enhancement, integration, transformation, dan convergence.
Faktor penyebab evolusi antara lain inovasi terus-menerus, mengurangi risiko,
memberi nilai tambah kepada pelanggan, serta mendukung transformasi industri.
Diagram relasi e-bisnis menggambarkan hubungan proses bisnis seperti CRM,
supply chain, produk, pelanggan, dan transaksi.
Ada beberapa jenis e-bisnis seperti B2B, B2C, C2C, B2G, G2C, G2G dengan
karakteristik berbeda. Manfaat utamanya adalah efisiensi, efektivitas, akses pasar
global, fleksibilitas, dan skalabilitas bisnis. Latar belakang evolusi e-bisnis
dipengaruhi revolusi industri 4.0, digitalisasi masyarakat, serta pertumbuhan
pengguna internet. Agar berhasil, bisnis harus terus berevolusi menyesuaikan
perubahan teknologi dan perilaku konsumen. Langkah utama bisnis online
mencakup pemasaran digital, supply chain, pembayaran online, customer service,
analisis big data, serta integrasi digital ke bisnis konvensional. Demikian ringkasan
kesimpulan makalah evolusi e-bisnis.

B. Saran
Kami berharap agar makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca agar
dapat lebih memahami apa yang disampaikan. Di dalam makalah ini, kami sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan materi dan penjelasan, tetapi tidak
luput apabila adanya kesalahan pemilihan kata maupun tanda baca. Maka dari itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun kami harapkan dari pembaca agar bisa
menjadi bahan koreksi sehingga dapat kami pelajari untuk selanjutnya. Tanpa
mengurangi rasa hormat, kami mengucapkan terimaksih.
DAFTAR PUSTAKA

Purwaningtias, D., Nasihin, M., & Arizona, N. D. (2020). Konsep dasar E-Bussiness
di era digital. Yogyakarta: GRAHA ILMU

Cahya, B. T., Fatmawati, F., & Supriyadi, S. (2019). Meretas Etos Digital Preneur
Melalui Dropship Online Business Berbasis E-Commerce.
Irawan, B. ( 2023). KONSEP DASAR E-BUSINESS. Padang : : PT GLOBAL
EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Indrajit, P. R. (2012). Evolusi E-Marketplace. p. 4.
E-Business: Teknologi dan Peluang Bisnis… (Chandra Wibowo Widhianto)

Anda mungkin juga menyukai