Anda di halaman 1dari 2

Kasus I

Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda
hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai
rata-rata (mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami
pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang
perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai rata-rata pada sebuah soal.
Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal yang Anda berikan.
Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah
yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta
didik untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan
peserta didik mampu mengerjakannya dengan benar.

 Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal
dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah
pengerjaan soal)?
 Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa
metode di atas dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Penyelesaian
Berdasarkan kasus yang telah dipaparkan, peserta didik mampu
mengerjakan soal karena telah diberikan contoh oleh guru. Tahap ini termasuk
pada bagian pemodelan, sehingga meskipun pembelajaran berpusat pada siswa
kehadiran guru tetap diperlukan. Dalam hal ini guru diperlukan untuk mempunyai
wawasan luas dan bersedia melakukan persiapan yang ekstra. Siswa perlu
pembiasaan berpikir kritis dan kreatif, tidak lagi hanya menerima dan melakukan
penyelesaian matematika seperti contoh.
Kegiatan belajar yang dapat diterapkan dengan metode tersebut adalah
kegiatan belajar yang mengharuskan seorang guru untuk memberi contoh terhadap
suatu permasalahan/soal. Seperti kegiatan belajar pada mata pelajaran
Matematika. Soal pada mata pelajaran Matematika memerlukan rumus untuk
menjawabnya. Guru perlu memberikan contoh agar siswa mampu memahami
rumus dengan baik. Dengan begitu siswa dapat mengerjakan soal dengan benar.
Adapun pembelajaran seperti mengonstruksi sebuah video. Misalnya
dalam teks prosedur, peserta didik perlu membuat teks prosedur dalam bentuk
video kreatif. Tentunya, guru perlu menayangkan contoh videonya terlebih
dahulu. Selain itu, guru juga perlu memberi informasi langkah-langkah dalam
menyusun video prosedur tersebut.
Hal ini sejalan dengan teori konstruktivisme, yang menekankan pada peran
aktif peserta didik dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui
refleksi, pemecahan masalah, dan pemahaman konsep. Sebagai calon seorang
guru, kegiatan belajar dengan menggunakan metode pendekatan konstruktivisme
dapat diterapkan dalam bentuk diskusi kelompok, pembelajaran berbasis masalah,
kegiatan praktikum atau pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan peserta
didik aktif, dan memungkinan mereka untuk membangun pemahaman yang
mendalam tentang konsep. Metode konstruktivisme juga memahami bahwa setiap
peserta didik memiliki pengalaman dan pemahaman yang unik, dan pendidikan
sebaiknya memungkinkan peserta didik membangun pengetahuan sesuai dengan
latar belakang dan pengalaman masing-masing peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai