Anda di halaman 1dari 5

MIKROBIOLOGI

DI SUSUN OLEH :

AINUN (020030046)

PRODI S1 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2024
TUGAS

(RINGKAS TENTANG HIPERSENSITIVITAS DAN PENYAKIT INFEKSI PADA IBU


DAN ANAK)

1. Hipersensitivitas pada ibu dan anak dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk:
a. Alergi: Reaksi berlebihan sistem kekebalan terhadap zat yang biasanya tidak
berbahaya, seperti makanan, serbuk sari, atau debu.
b. Autoimun: Sistem kekebalan menyerang sel-sel tubuh sendiri.
c. Penyakit graft-versus-host (GvHD): Komplikasi transplantasi sumsum tulang di mana
sel-sel donor menyerang sel-sel tubuh penerima.

2. Penyakit infeksi pada ibu dan anak dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk:

a. Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.


b. Kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi.
c. Konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

3. Gejala hipersensitivitas dan penyakit infeksi pada ibu dan anak dapat bervariasi tergantung
pada jenis dan keparahan kondisi. Beberapa gejala umum meliputi:

a. Ruam kulit.
b. Gatal-gatal.
c. Bersin.
d. Batuk.
e. Pilek.
f. Demam.
g. Nyeri.
h. Kelelahan.

4. Pengobatan hipersensitivitas dan penyakit infeksi pada ibu dan anak tergantung pada jenis
dan keparahan kondisi. Pengobatan mungkin termasuk:

a. Obat-obatan: Antihistamin, steroid, antibiotik, antivirus, atau antifungal.


b. Perubahan gaya hidup: Menghindari alergen, mencuci tangan dengan sering, dan
memasak makanan dengan matang.
c. Terapi: Imunoterapi untuk alergi atau terapi fisik untuk penyakit graft-versus-host.

5. Pencegahan hipersensitivitas dan penyakit infeksi pada ibu dan anak dapat dilakukan
dengan:
a) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
b) Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan.
c) Memberikan imunisasi lengkap kepada anak.
d) Menghindari kontak dengan orang atau hewan yang sakit.
e) Memasak makanan dengan matang.
f) Mencuci tangan dengan sering.

Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika ibu atau anak menunjukkan gejala
hipersensitivitas atau penyakit infeksi.
TUGAS

(CARI JAMUR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN IBU HAMIL DAN


MENYUSUI)

Berikut ada beberapa jamur yang dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan
menyusui:

1. Candida albicans: Jamur ini adalah penyebab infeksi jamur vagina yang paling umum pada
wanita hamil dan menyusui. Gejalanya meliputi keputihan kental berwarna putih, gatal dan
nyeri pada vagina, serta rasa sakit saat berhubungan seks. Candida albicans juga dapat
menyebabkan infeksi jamur pada puting susu (thrush), yang dapat menyebabkan puting susu
sakit, retak, dan gatal.

2. Cryptococcus neoformans: Jamur ini dapat menyebabkan meningitis, infeksi pada selaput
yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Gejalanya meliputi sakit kepala,
demam, leher kaku, dan mual. Cryptococcus neoformans juga dapat menyebabkan infeksi
paru-paru.

3. Histoplasma capsulatum: Jamur ini dapat menyebabkan histoplasmosis, penyakit yang


dapat menyerang paru-paru, hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Gejalanya meliputi
demam, batuk, nyeri dada, dan kelelahan. Histoplasmosis dapat parah pada ibu hamil dan
bayi baru lahir.

Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala infeksi
jamur saat hamil atau menyusui. Pengobatan biasanya dengan obat antijamur.

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah infeksi jamur saat hamil dan
menyusui:

1. Jaga kebersihan diri. Mandilah setiap hari dan bersihkan area genital Anda dengan sabun
dan air hangat.

2. Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Hindari
pakaian dalam yang ketat dan sintetis.

3. Jaga agar area genital tetap kering. Keringkan area genital Anda dengan seksama setelah
mandi atau buang air kecil.

4. Hindari berbagi handuk atau pakaian dalam dengan orang lain.

5. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat sebelum dan setelah mengganti popok bayi.
6. Jika Anda menyusui, cuci puting susu Anda dengan sabun dan air hangat setelah setiap kali
menyusui.

7. Berhati-hatilah saat menggunakan antibiotik. Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan


bakteri di tubuh Anda, yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan.

8. Makan makanan yang sehat. Diet sehat dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh Anda dan membantu melawan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai