DAN
KOMPETENSI KEPEMILUAN
Oleh:
Anton Zaeni Noor M.Si
Makalah Terstruktur ini Diajukan Sebagai Bukti Pemenuhan Salah Satu Syarat
Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Banjarnegara
Periode Tahun 2013 – 2018
Mewakili Unsur Akademisi di Kabupaten Banjarnegara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
dilimpahkan sehingga salah satu persyaratan untuk mengikuti seleksi anggota Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjarnegara Periode 2013-2018 ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah terstruktur ini bertujuan sebagai salah satu bagian penilaian
pengetahuan dan kompetensi calon pelamar untuk menduduki kursi KPU.
Dalam kesempatan ini, selaku pelamar seleksi anggota KPU ingin menyampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada Panitia Seleksi dan Pegawai Sekertariat Kantor KPU
Kabupaten Banjarnegara yang sudah memberi kesempatan kepada kami untuk ikut dalam
seleksi penyaringan Anggota KPU Kabupaten Banjarnegara periode 2013-2018. Semoga
semua amal baiknya, dalam pekerjaan selama pelaksanaan Seleksi ini dibalas oleh yang
Maha Kuasa.
TEMA : KEPEMIMPINAN
Oleh Anton Zaeni Noor M.Si
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilah kemampuan kepemimpinan Anda?
Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan kualitas dan karakter kepemimpinan
Anda?
TEMA : INTEGRITAS
Oleh Anton Zaeni Noor M.Si
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat integritas Anda? Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad integritas Anda?
TEMA : INDEPENDENSI
Oleh Anton Zaeni Noor M.Si
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat independensi Anda?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad independensi Anda?
3. Bagaimana sikap Anda ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta
kepentingannya diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi keguncangan politik
yang besar?
TEMA INDEPENDENSI
Pengalaman yang membuktikan derajat independensi saya yaitu, pada aktivitas saya
sehari-hari. Pertama, dilingkungan pekerjaan saya sebagai Guru di MTs. Sejak menjadi Guru,
saya selalu bekerja sesuai aturan dan garis komando. Saya tunduk kepada atasan, tetapi tetap
menjaga dan menjunjung keadilan dan kebersamaan. saya mengutamakan profesionalitas dan
proporsional dalam bekerja. Dalam hal apapun, saya selalu berbicara netral dari kaca mata
aturan dan juga ilmiah. Saya suka mengkritik kinerja secara langsung maupun melalui
tulisan. Karena saya memiliki Blog sendiri dengan nama “Anton ZN”. Banyak tulisan saya,
hasil-hasil pikiran saya yang saya tulis, yang kemudian di masukan dalam Blog. Secara
pribadi dalam pekerjaan, saya selalu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya atau sesuai
norma yang ada.
Sejak saya mulai kuliah saya coba membangun kepercayaan diri dengan berdiri diatas
kemampuan saya sendiri. Sambil belajar dari kelebihan orang lain supaya saya bisa menjadi
lebih baik lagi seperti mereka atau lebih. Ketika saya bercita-cita untuk meraih gelar
akademik yang lebih tinggi ada banyak hinaan atau kata-kata negatif yang saya dapatkan dari
teman dan keluarga dekat. Hal itu saya abaikan, sehingga sekarang ini saya sudah
menyelesaikan pendidikan program “Magister” tahun 2009.
Pada aktivitas saya sehri-hari. Di keluarga, dan lingkungan disekitar saya. sikap
independensi yang saya lakukan adalah dengan tidak memihak pada salah satu anggota
keluarga, maupun orang-orang disekitar saya dan memahami hak dan kewajiban sebagai
Kepala Keluarga dan mahluk tuhan yg berjiwa sosial dengan berusaha memenuhi apa yang
dibutuhkan keluarga dan disekitaran saya, Di lingkungan masyarakat, dengan menjaga
hubungan sosial dengan baik, memutuskan masalah bersama berdasarkan akal sehat dengan
berdasar pada aturan yang berlaku.
Saat saya menjadi Ketua KPPS Rt 02 Krandegan, terkadang kami saling
mengingatkan untuk tetap berpengang teguh pada aturan dalam bertindak untuk organisasi
serta pencapain dalam berbuat, dan saya selalu berpedoman pada tugas, wewenang serta
kewajiban selaku penyelenggara dalam bertindak untuk mencapai tujuan organisasi dalam hal
ini panitia penyelenggara pemilu
Sikap saya ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta kepentingannya
diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi keguncangan politik yang besar yaitu
menelaah kepentingan tersebut dengan cepat dan tepat dengan berpedoman pada peraturan
yang berlaku, kemudian bersikap mengambil keputusan yang benar. Selama kepentingan
tersebut, tidak melanggar aturan, maka tentunya harus difasilitasi kepentingannya, tetapi jika
tidak, maka harus ditolak kepentingan tersebut dengan memberikan penjelasan yang tepat
kepada mereka untuk menaati aturan main yang telah ditetapkan sebelumnya
Melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan kewenangan saya mengikuti
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku . Sebab saya meyakini apabila saya coba-
coba mengakomodir kepentingan partai atau golongan tertentu bisa dipastikan akan terjadi
goncangan politik yang lebih besar lagi. Sehingga saya kurang sependapat jika harus
mengakomodir kepentingan partai politik tertentu, dengan mengorbankan kepentingan rakyat.
KEPEMILUAN
Menurut saya Sistem pemilu, sistem kepartaian, dan sistem pemerintahansangat erat
hubungannya. Dalam kerangka negara demokrasi, pelaksanaan pemilu merupakan
momentum yang sangat penting bagi pembentukan pemerintahan dan penyelenggaraan
negara periode berikutnya. Pemilu, selain merupakan mekanisme bagi rakyat untuk memilih
para wakil juga dapat dilihat sebagai proses evaluasi dan pembentukan kembali kontrak
sosial.
Peran sentral Pemilu tersebut terlihat dari perannya sebagai perwujudan kedaulatan
rakyat, maka dalam konstitusi negara UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) memberikan jaminan
pemilu adalah salah-satunya cara untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Artinya pemilu
merupakan pranata wajib dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat dan konstitusi memberikan
arah dan mengatur tentang prinsip-prinsip dasar pemilu yang akan dilaksanakan.
Pemilu bersama sistem kepartaian, dan sistem pemerintah adalah alat atau sarana
perwujudan demokrasi. Pemilu merupakan syarat minimal bagi demokrasi. Perwujudan
demokrasi sendiri diindikasikan antara lain oleh tegaknya prinsip-prinsip kebebasan,
keterwakilan, akuntabilitas, dan keadilan sebagai satu paket. Pemilu yang demokratis, dengan
demikian, pada akhirnya diindikasikan oleh seberapa jauh aturan, proses, dan hasil Pemilu itu
bisa melayani keharusan tegaknya satu paket kebebasan, keterwakilan, akuntabilitas, dan
keadilan.
Hubungan antara Sistem Pemilu dengan Sistem Kepartaian adalah bahwa sistem
pemilu kita selalu mengakomodir sistem kepartaian yang berlaku. Sehingga tidak ada partai
yang lebih berhak di Negara ini daripada partai yang lain. Dalam arti setiap partai memiliki
hak yang sama untuk terdaftar sebagai peserta pemilu.
Dalam negara demokrasi, sistem pemerintahan adalah kedaulatan ditangan rakyat
yang berarti dalam menjalankan suatu pemerintahan rakyat memberikan mandat kepada
pemerintah melalui mekanisme pemilu. Pemilihan umum menjadi mekanisme pendelegasian,
atau pendelegasian wewenang dalam struktur pemerintahan. Dalam proses pelaksanaan
pemilu, keterlibatan partai politik menjadi sarana bagi masyarakat dalam menyuarakan
kepentingan politiknya.
Partisipasi politik masyarakat biasanya diwadahi dalam partai politik yang mengikuti
pelaksanaan pemilu. Aspirasi politik dan kepentingan politik masyarakat yang sangat
beragam melalui partai politik. Sistem kepartaian di Indonesia yang multi partai merupakan
cerminan dari ragamnya aspirasi masyarakat Indonesia. Maka melalui sistem pemilu yang
berdasarkan kedaulatan rakyat, partai politik bertarung untuk memperebutkan kursi yang
akan mewakili kepentingan rakyat dalam parlemen
Sistem kepartaian juga mau tidak mau harus menyesuaikan dengan kedua sistem
diatas, yaitu sistem pemerintahan dan sistem Pemilu, dengan pengecualian bagi DI Aceh.
Pada tingkat pusat partai memiliki dewan pimpinan pusat yang diketuai oleh seorang ketua
atau sebutan lainnya, begitu pula dengan pimpinan partai di tingkat daerah, baik propinsi
maupun kabupaten/kota. Sistem kepengurusan yang demikian mempermudah partai untuk
melakukan rekrutmen legislatornya, pembinaan kader dan penentuan bakal calon
pimpinan/kepala daerah, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa sistem pemilu, sistem kepartaian dan sistem pemerintahan harus
sejalan.
Sebagai suatu ‘ritual wajib’ negara demokrasi Pemilu mesti berkesinambungan, dan
tidak pernah berhenti. Artinya tahapan-tahapan dalam Pemilu merupakan suatu siklus lima
tahunan, yang kita harapkan pada setiap siklus berikutnya akan terdapat penyempurnaan dari
siklus sebelumnya. Itulah sebabnya di tahapan akhir sebuah siklus Pemilu selalu diadakan
evaluasi terhadap siklus Pemilu sebelumnya, dan pada tahap awal setiap siklus akan muncul
beberapa perbaikan berupa peraturan dan bahkan perundangan.
Bahan KUTIPAN Penyelenggaraan Pemilu 2014 dari KPU berupa jadwal tahapan
pemilu berdasarkan Keputusan KPU nomor 15 tahun 2012 sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan, meliputi:
(1). Pembentukan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan
Suara) atau PPLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): November 2012-
2014,
(2). Pembentukan KPPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) atau KPPSLN
(Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri) : 9 Februari - 9 Maret 2014,
(3). Seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota: Januari-Desember 2013,
(4). Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan pendidikan pemilih: Juni 2012-Juni 2014,
(5). Bimbingan teknis SI KPU (Sistem Informasi KPU): 9 Juni 2012 - 28 Februari
2014,
(6). Pengadaan dan pengelolaan logistik: 9 Juni-30 November 2014,
(7). Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara (Provinsi, Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, KPPS): 1 Februari-31 Maret 2014,
(8). Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara di luar negeri (PPLN dan
KPPSLN): 9 Maret-8 April 2014.
2. Tahapan Penyelenggaraan, meliputi:
(1). Penyusunan Peraturan KPU: 9 Juni 2012-9 Juni 2013,
(2). Verifikasi administrasi di KPU: 11 Agustus-6 Oktober 2012,
(3). Verifikasi faktual di KPU: 30 Oktober-6 November 2012,
(4). Pengumuman partai politik peserta pemilu: 9-11 Januari 2013,
(5). Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik: 12-14 Januari 2013,
(6). Penyerahan data kependudukan dari pemerintah kepada KPU: 9 November-9
Desember 2012,
(7). Konsolidasi DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu): 10-24 Februari
2013,
(8). Pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara): 11-24 Juli 2013,
(9). Pengumuman DPT (Daftar Pemilu Tetap): 21 September 2013-9 April 2014,
Bila nanti terpilih sebagai komisioner KPU Kabupaten Banjarnegara, untuk menciptakan
Pemilu yang berkualitas yang akan saya lakukan, selain adalah :
(1) Memastikan bahwa setiap orang yang berhak memilih memperoleh haknya. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan PPK dan PPS dalam pemutakhiran data, atau pada saat
terakhir memperkenankan pemilih yang dapat membuktikan hak pilihnya walaupun hanya
dengan menunjukan KTP.
.
(2) Memperbanyak sosialisasi dan pendidikan politik kepada calon pemilih sampai ke daerah
pedalaman/pedesaan dengan berbagai media. Terkadang saya melihat media
sosialisasi/kampanye milik partai politik lebih dominan dibanding media sosialisasi milik
KPU. Mungkin dengan membuat semacam MOU antara semua partai politik dan KPU,
pesan-pesan sosialisasi milik KPU dapat dititipkan pada media sosialisasi milik semua partai
politik. Agar adil, lay out dan ukuran pesan sosialisasi milik KPU yang dititipkan itu di
tentukan oleh KPU. Tentu saja hal ini dapat dilaksanakan apabila tidak bertentangan dengan
aturan yang dibuat oleh KPU dan KPU Propinsi.
(3) Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan dari Panwaslu Kabupaten. Diharapkan
dengan segera ditindaklanjutinya laporan pelanggaran pada gilirannya dapat meminimalisir
pelanggaran pemilu oleh peserta pemilu maupun pelaksana pemilu itu sendiri