Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN – INTEGRITAS – INDEPENDENSI

DAN
KOMPETENSI KEPEMILUAN

Oleh:
Anton Zaeni Noor M.Si

Makalah Terstruktur ini Diajukan Sebagai Bukti Pemenuhan Salah Satu Syarat
Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Banjarnegara
Periode Tahun 2013 – 2018
Mewakili Unsur Akademisi di Kabupaten Banjarnegara
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
dilimpahkan sehingga salah satu persyaratan untuk mengikuti seleksi anggota Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjarnegara Periode 2013-2018 ini dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah terstruktur ini bertujuan sebagai salah satu bagian penilaian
pengetahuan dan kompetensi calon pelamar untuk menduduki kursi KPU.
Dalam kesempatan ini, selaku pelamar seleksi anggota KPU ingin menyampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada Panitia Seleksi dan Pegawai Sekertariat Kantor KPU
Kabupaten Banjarnegara yang sudah memberi kesempatan kepada kami untuk ikut dalam
seleksi penyaringan Anggota KPU Kabupaten Banjarnegara periode 2013-2018. Semoga
semua amal baiknya, dalam pekerjaan selama pelaksanaan Seleksi ini dibalas oleh yang
Maha Kuasa.

Banjarnegara, 23 Agustus 2013

Anton Zaeni Noor, M.Si


DAFTAR ISI

TEMA : KEPEMIMPINAN
Oleh Anton Zaeni Noor M.Si
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilah kemampuan kepemimpinan Anda?
Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan kualitas dan karakter kepemimpinan
Anda?

TEMA : INTEGRITAS
Oleh Anton Zaeni Noor M.Si
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat integritas Anda? Mengapa?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad integritas Anda?

TEMA : INDEPENDENSI
Oleh Anton Zaeni Noor M.Si
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4 spasi 1.
1. Jika diberi Skor 1 s/d 100, berapa Anda menilai tingkat independensi Anda?
2. Deskripsikan pengalaman apa yang bisa membuktikan derajad independensi Anda?
3. Bagaimana sikap Anda ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta
kepentingannya diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi keguncangan politik
yang besar?

TEMA : KOMPETENSI KEPEMILUAN


Oleh Anton Zaeni Noor M.Si
Petunjuk : Jawab pertanyaan masing-masing tema maksimal dalam 2 halaman kertas kwarto A4 spasi 1.
1. Mengapa pemilu itu penting dalam Negara demokrasi?
2. Jelaskan hubungan antara sIstem pemilu, system kepartaian, dan system pemerintahan?
3. Jelaskan siklus/tahapan penyelenggaraan pemilu?
4. Apa yang Anda lakukan untuk menciptakan pemilu yang berkualitas?
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Skor kepemimpinan : 90.
Saya memiliki banyak pengalaman yang dapat menjadi indikasi penilaian kualitas dan
kompetensi yang saya miliki tentang kepemimpinan. Pengalaman-pengalaman itu telah
mengajarkan saya bahwa menjadi pemimpin adalah sebuah aktualisasi diri. Dalam
memberikan penilaian 90 terhadap kemampuan kepemimpinan saya berdasarkan pada
beberapa alasan mendasar sebagai berikut:
Pertama, Tesis saya mengulas habis tentang kepemimpinan, dari Transformasional
Leadership, Transaksional Leadership hingga gaya kepemimpinan Leises fair semua menjadi
bagian penting penting dalam teori kepemimpinan, dan nilai plusnya adalah saya sudah
mempraktekanya dalam setiap organisasi yang saya pimpin.
Kedua, Kemampuan kepemimpinan saya dilihat dari sisi tugas dan pekerjaan saya sebagai
Guru dan tingkat pendidikan saya yang sudah menyelesaikan program magister sains
Ekonomi Sumber Daya Manusia di Universitas Jendral Soedirman merupakan modal utama.
Sebagai Guru, saya mengajar mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Saya
juga memiliki hobbi sebagai penulis, dan sudah banyak tulisan yang saya hasilkan baik dalam
bentuk artikel, jurnal dan hasil penelitian yang saya publikasikan di blog saya. Saya memiliki
kemampuan untuk membuat sebuah konsep, makalah, jurnal, penelitian, saya juga selalu
berbicara dan bekerja selalui sistematis sesuai aturan. Memang tingkat pendidikan bukan
jaminan untuk menjadi pemimpin, tetapi kadang tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang
besar ketika terlihat pertanggungjawaban kualitas gelar yang disandang. Semakin tinggi
tingkat pendidikan, berarti semakin tinggi tingkat kemampuan kepemimpinannya. Harga diri
dan kelayakan serta kepantasan selalu meliriknya. Jangan heran, kalau mereka yang bergelar
“Magister atau Doktor” menduduki posisi-posisi penting di birokrasi pemerintah maupun di
lembaga pendidikan. Kemampuan saya sudah teruji dilingkungan kerja, dan masyarakat
sebagai calon pemimpin saat ini yang siap pakai.
Ketiga, pengalaman kepemimpinan saya di bidang kerohanian. saya sering di panggil
beberapa masjid dan mushola untuk mengisi berbagai pengajian, kuliah subuh dan berbagai
macam seminar dari anak-anak sampai orang tua.
Keempat, saya sudah biasa memimpin rapat, dalam memimpin rapat selalu memperhatikan
waktu, agenda rapat, dan selalu sistematis, serta selalu pada tujuan rapat dengan
mengeksekusi keputusan-keputusan berdasarkan musyawarah mufakat, dengan
memperhatikan alasan-alasan prinsip yang mendekati kebenaran demi kepentingan bersama.
Kelima, adalah dukungan teori kepemimpinan mengenai kemampuan kepemimpinan saya.
Karena tesis saya adalah tentang kepemimpinan Yaitu “ Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Dan Komitmen Afektif Terhadap Kinerja” . Penelitian ini saya terapkan di
kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara. Bagaimana definisi kepemimpinan?
Definisi kepemimpinan adalah “ketepatan seorang pemimpin dalam melakukan tanggapan
terhadap gejala-gejala yang terjadi sebagai dampak dari hasil interaksi dinamis antara visi,
nilai, dan dorongan bertindak dalam menghadapi peluang dan tantangan yang terjadi di dalam
atau di luar kehidupan. Kalau bicara mengenai kepemimpinan berarti bicara soal jabatan.
Prinsip jabatan ada tiga, yaitu dihargai, mampu dan dapat dipercaya. Seseorang dipilih
menjadi pemimpin dihargai dan pantas menjadi pemimpin. Seorang dipilih menjadi
pemimpin karena dinilai dan menilai dirinya punya kemampuan sebagai pemimpin dan
seseorang menjadi pemimpin karena dia dapat dipercaya sebagai pemimpin. Berdasarkan
formula dari kepemimpinan diatas, maka dalam memasuki dan menghadapi arus globalisasi
yang penuh tantangan dan daya saing, peranan seorang pemimpin berkembang memiliki
kemampuan untuk: (1) Memberdayakan dan mengendalikan proses manajemen: (2)
Memberdayakan dan mengendalikan unsur-unsur manajemen dan pembinaan sumber daya
manusia dan seluruh energy organisasi; (3) Perencanaan strategik, dan (4) Analisis informasi
dalam rangka memberikan kepuasan pelanggan (costumer focus and satisfaction), dan
keberhasilan organisasi (business result). Dan menurut saya, teori kepemimpinan yang
singkat ini sudah sering saya praktekan dalam tugas-tugas seperti yang sudah diuraikan
diatas.
Pengalaman yang membuktikan kualitas dan karakter kepemimpinan Pada masa kuliah
adalah aktif dalam organisasi intra dan ekstra kampus antara lain, pernah menjabat sebagai
ketua bidang Kaderisasi dan kajian pada HMI Komisariat PTIQ & IIQ Jakarta. Sekretaris
Himpunan Mahasiswa Jawa Tengah (JHQ) Di Jakarta.
Dan pengalaman dalam kepemiluan dua kali menjadi Ketua Kelompok Panitia
pemungutan suara (KPPS) yakni ditahun 1999 dan 2004, anggota KPPS dipemilihan
gubernur Jateng dan di tahun 2008, KPPS dipemilihan kepala daerah Bupati Banjarnegara
serta ditahun 2009, menjadi anggota Panitia Pemilihan Legislatif DPR,DPD, DPRD I, DPRD
II dan KPPS Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI serta menjadi Pemimpin Di Rumah
Tangga.
Ukuran kualitas kepemimpinan yang saya terapkan dalam memimpin, yaitu:
1. Tegas dan konsisten; Ketegasan selalu menjadi problem klasik bagi para pemimpin yang
gagal. Mereka mampu memutuskan tapi mudah dipengaruhi, sehingga mudah berubah.
Perubahan situasi akan selalu menjadi tantangan setiap pemimpin yang telah berhasil
mengambil keputusan. Perubahan adalah sebuah tantangan bagi sebuah ketegasan.
Konsistensi adalah keberanian untuk menanggung segala konsekuensi, akibat apapun, akibat
sebuah keputusan. Resiko adalah tantangan sebuah keputusan. Perubahan adalah resiko
sebuah ketegasan yang rapuh. Mungkin saja ketegasan berbuahkan resiko. Tapi
konsistensilah yang akan menyelamatkan sebuah ketegasan.
2. Kemampuan menjaga martabat; Menurut saya, nilai-nilai yang jelas dan benar akan
menolong saya sebagai pemimpin untuk menjaga martabatnya diri dan organisasi. Kegagalan
utama seorang pemimpin adalah ketidakmampuannya menjaga martabatnya. Kompromi
adalah musuh martabat. Kemampuan menjaga martabat dimulai dari hal-hal sederhana seperti
menjaga ucapannya, menjaga tindakannya, menjaga responnya, menjaga penampilannya, dan
menjaga moralnya.
3. Kecerdasan kepemimpinan (Leadership Quotient); Menurut saya harus dibangun oleh empat
integrasi kualitas yaitu perlu dilatih, perlu diasah, perlu dikembangkan dan jangan pernah
berhenti mempertajamnya (Decision, Direction, Decisive, dan Dignity). Sedangkan karakter
kepemimpinan saya, yaitu dengan maksimal bekerja pada organisasi yang saya pimpin dalam
menggerakannya, berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi, senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari yang saya
pimpin, mentolerir anggota yang dipimpin yang membuat kesalahan dan memberikan
pendidikan kepadanya agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya
kreativitas, inisiatif dan prakarsa darinya, lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai
tujuan.
INTEGRITAS
Skor Tingkat Integritas : 90
Menurut saya, Integritas adalah kesatuan antara ucapan dan perilaku. Saya mengukur
integritas saya dari aspek ucapan, kejujuran, komitmen dan tanggung jawab yang selalu saya
jaga pada setiap tingkah laku sehari-hari maupun dalam setiap aktivitas saya di pekerjaan dan
organisasi. Nilai-nilai integritas ini mutlak untuk menjadi prinsip hidup bagi saya, dalam
menjalani kehidupan sehari-hari dan didalam aktivitas berorganisasi. saya selalu melakukan
tindakan berdasarkan norma, hukum dan aturan yang berlaku umum maupun khusus. Saya
tidak suka melakukan kecurangan, perampasan hak orang, atau tidak suka cara-cara yang
tidak adil. Saya lebih suka bicara aturan dan hal-hal yang ilmiah dan masuk akal serta tidak
merugikan orang lain.
Di lingkungan kerja sebagai Guru, saya memiliki jadwal pengajaran, merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dengan maksimal, serta umumnya
melaksanakan pengajaran dengan tepat waktu. Dalam memimpin organisasi, saya
menerapkan model kepemimpinan panutan, yaitu bahwa saya menjadi panutan bagi yang
saya pimpin, menjaga kebersamaan dan kekompakkan dalam melaksanakan program kerja
guna mencapai tujuan organisasi.
Di masyarakat, saya selalu menjaga hubungan sosial saya denganorang lain, dengan
mengutamakan sifat saling menghargai, menghormati, memahami, antara sesama anggota
masyarakat. integritas pribadi selalu akan diuji oleh realitas sosial. Integritas pribadi adalah
sesuatu yang dihasilkan dari dalam diri, maka kekuatan di luar diri bisa saja tidak memiliki
integritas. Sering sekali realitas kehidupan sosial, politik, ekonomi selalu mempersembahkan
integritas yang sangat miskin dan lemah. Dampaknya, integritas pribadi yang kuat harus
menjadi sangat bermoral dan berkualitas tinggi. Untuk itu, saya memberanikan diri agar dapat
mengalahkan tantangan dari realitas integritas di luar diri, yang lemah dan tak berdaya.
Belajar dari keteladanan sangat penting daripada kata-kata bijaksana yang tidak sesuai
dengan tindakan. Artinya, saya hanya bisa menyampaikan apa yang saya bisa/sudah saya
lakukan dan yang saya ketahui, selebihnya saya selalu katakan tidak bisa atau tidak tahu.
Dalam prinsip hidup saya dalam hal ini adalah jangan katakan apa yang orang lain katakan
kepadamu, tetapi katakanlah apa yang kamu tahu. Maksudnya, ketika orang lain ingin
buktinya, saya bisa tunjukan atau jelaskan karena saya tahu.
Dalam membuat suatu keputusan, selalu melalui pertimbangan dan menilai untuk rugi
dari sebuah keputusan yang berdampak kepada orang banyak. Selalu berupaya untuk
meminimalisir dampaknya.
Dalam menyelesaikan sebuah persoalan selalu menempuh jalur netral dan formil serta
lebih mengedepankan aturan-aturan prinsip. Sehingga untuk menemukan kesalahan saya
sangat sulit. Sebab saya lebih memilih posisi aman bekerja sesuai aturan. Artinya, saya selalu
mencari aturan-aturan yang bisa digunakan sebagai dasar pijakan dalam menyelesaikan atau
memenangkan suatu persoalan dengan dasar hukum yang tidak jelih dilihat oleh orang lain.

Deskripsi pengalaman yang membuktikan derajat integritas


Integritas adalah apa yang menyediakan nilai kehidupan dari dalam diri untuk
mengubah kesadaran ke dalam tindakan. Saya selalu berusaha untuk meningkatkan integritas
diri dengan panduan etika yang unggul dan konsisten, sehingga saat ada ujian dari luar diri,
diri saya akan memiliki kekuatan untuk membangkitkan keberanian agar memenangkan
integritas pribadi dari ujian realitas sosial, politik, dan ekonomi kepentingan. Sedangkan etika
itu sendiri adalah sebuah sistem eksternal melalui aturan, hukum, dan kode etik. Jadi, diri
yang unggul dengan integritas pribadi adalah diri yang secara internal pribadi telah memiliki
sebuah sistem kejujuran diri sendiri terhadap nilai-nilai yang diyakini.
Integritas pribadi adalah dasar bagi implementasi etika perilaku. Perilaku kerja yang
etis akan mendorong kesempurnaan integritas pribadi. Hubungan yang saling memperkuat
antara integritas dan etika, akan menjadi dasar yang sangat kuat untuk menghasilkan
kehidupan kerja yang harmonis dalam kinerja maksimal sehingga mampu mengembangkan
standar integritas pribadi yang tinggi pasti akan menjadi pribadi teladan.
Pengalaman yang membuktikan derajat integritas saya adalah dalam setiap aktivitas
yang saya lakukan, baik sebagai pribadi, kepala keluarga, pemimpin organisasi maupun
bagian dari masyarakat, mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar, saya selalu
berkomitmen bahwa apa yang saya bicarakan kepada orang lain harus sesuai dengan bukti
yang ada pada diri saya, dimana serta kapanpun serta bersama siapapun. Dalam aktivitas
sehari-hari di keluarga, saya berusaha untuk bisa memanajemen kegiatan dengan baik,
mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan, dengan tidak menunda-nunda waktu serta
memanfaatkan waktu dengan efektif.
Di lingkungan kerja sebagai guru yang bergelut dengan pendidikan formal,
kepercayaan masyarakat harus terus dijaga. Sebab hanya dengan kepercayaan masyarakat
terhadap integritas saya, semua program pendidikan formal dapat terselenggara. Di
masyarakat, saya selalu menjaga hubungan sosial saya dengan orang lain, Sebab tanpa situasi
itu, segala macam program yang saya kerjakan tidak akan dapat berhasil. Hubungan yang
baik tentu saja hanya dapat dicapai bila ada unsur trust dari warga masyarakat, dan hal itu
hanya dapat kita peroleh kalau kita mempunyai integritas, setidaknya “integritas” di mata
masyarakat.

TEMA INDEPENDENSI

Skor Tingkat Independensi : 90


Independensi adalah keterbebasan semua unsur manusia dari ikatan , belenggu, ewoh-
pekewoh dan semua perasaan serta pikiran dari prasangka yang buruk pada manusia.
independensi seseorang berkorelasi dengan rasa percaya dirinya. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri tidak akan mudah di intervensi.
Independensi dalam bersikap terhadap kebenaran yang hakiki berdasarkan pada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, etika dan norma, merupakan pedoman
hidup saya dalam berbuat di lingkungan masyarakat. Selain itu saya selalu mengikuti nurani
saya yang diiringi dengan pikiran logis saya untuk bersikap independensi terhadap suatu hal
dengan melihat sisi kebenaran, maupun dampak baik atau buruknya terhadap keputusan yang
diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih baik.
Independensi adalah suatu keadaan atau posisi dimana kita tidak terikat dengan pihak
manapun. Artinya keberadaan kita adalah mandiri. tidak mengusung kepentingan pihak
tertentu atau organisasi tertentu. Contoh independensi dapat kita lihat pada organisasi-
organisasi tertentu dimana keberadaannya adalah merdeka tanpa diboncengi kepentingan
tertentu. Dalam konteks lain, independensi juga merupakan hak kita sebagai manusia, yang
memiliki hak bebas dan merdeka tanpa ditekan oleh orang lain. Tentu saja dalam
pelaksanaannya yang disebut independen juga ada batasan-batasannya. Karena suatu lembaga
atau organisasi juga tidak dapat eksis tanpa adanya dukungan dari pihak lain.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri tidak akan mudah diintervensi. Dengan
mengajukan diri mengikuti seleksi calon Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Banjarnegara saya memiliki kepercayaan diri. Apalagi melihat pelaksanaan tugas KPU
berdasarkan Undang-Undang dan peraturan-peraturan saya merasa yakin bahwa saya mampu
menjadi manusia independen, pada saat saya menjabat anggota Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Banjarnegara.
Tingkat independensi saya diukur dari kemandirian saya dalam menjalankan aktifitas,
dimana saya tidak terikat oleh kepentingan partai politik, bebas dalam bertindak dan hanya
berpijak pada aturan hukum dan UUD. Kemandirian berekspresi, berfikir dan bertindak
sebagai prinsip yang saya pegang teguh saat berhadapan dengan berbagai kepentingan yang
dapat merusak nilai-nilai independensi. Contoh independensi dapat kita lihat pada Sebuah
organisasi dimana keberadaannya adalah merdeka tanpa diboncengi kepentingan tertentu.
Dalam konteks lain, independensi juga merupakan hak kita sebagai manusia, yang memiliki
hak bebas dan merdeka tanpa ditekan oleh orang lain. Tentu saja dalam pelaksanaannya yang
disebut independen juga ada batasan-batasannya. Karena suatu lembaga atau organisasi juga
tidak dapat eksis tanpa adanya dukungan dari pihak lain
Selain itu saya selalu mengikuti nurani saya yang diiringi dengan pikiran logis saya
untuk bersikap independensi terhadap suatu hal dengan melihat sisi kebenaran, maupun
dampak baik atau buruknya terhadap keputusan yang diambil untuk kepentinganmasyarakat
yang lebih baik

Pengalaman yang membuktikan derajat independensi saya yaitu, pada aktivitas saya
sehari-hari. Pertama, dilingkungan pekerjaan saya sebagai Guru di MTs. Sejak menjadi Guru,
saya selalu bekerja sesuai aturan dan garis komando. Saya tunduk kepada atasan, tetapi tetap
menjaga dan menjunjung keadilan dan kebersamaan. saya mengutamakan profesionalitas dan
proporsional dalam bekerja. Dalam hal apapun, saya selalu berbicara netral dari kaca mata
aturan dan juga ilmiah. Saya suka mengkritik kinerja secara langsung maupun melalui
tulisan. Karena saya memiliki Blog sendiri dengan nama “Anton ZN”. Banyak tulisan saya,
hasil-hasil pikiran saya yang saya tulis, yang kemudian di masukan dalam Blog. Secara
pribadi dalam pekerjaan, saya selalu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya atau sesuai
norma yang ada.
Sejak saya mulai kuliah saya coba membangun kepercayaan diri dengan berdiri diatas
kemampuan saya sendiri. Sambil belajar dari kelebihan orang lain supaya saya bisa menjadi
lebih baik lagi seperti mereka atau lebih. Ketika saya bercita-cita untuk meraih gelar
akademik yang lebih tinggi ada banyak hinaan atau kata-kata negatif yang saya dapatkan dari
teman dan keluarga dekat. Hal itu saya abaikan, sehingga sekarang ini saya sudah
menyelesaikan pendidikan program “Magister” tahun 2009.
Pada aktivitas saya sehri-hari. Di keluarga, dan lingkungan disekitar saya. sikap
independensi yang saya lakukan adalah dengan tidak memihak pada salah satu anggota
keluarga, maupun orang-orang disekitar saya dan memahami hak dan kewajiban sebagai
Kepala Keluarga dan mahluk tuhan yg berjiwa sosial dengan berusaha memenuhi apa yang
dibutuhkan keluarga dan disekitaran saya, Di lingkungan masyarakat, dengan menjaga
hubungan sosial dengan baik, memutuskan masalah bersama berdasarkan akal sehat dengan
berdasar pada aturan yang berlaku.
Saat saya menjadi Ketua KPPS Rt 02 Krandegan, terkadang kami saling
mengingatkan untuk tetap berpengang teguh pada aturan dalam bertindak untuk organisasi
serta pencapain dalam berbuat, dan saya selalu berpedoman pada tugas, wewenang serta
kewajiban selaku penyelenggara dalam bertindak untuk mencapai tujuan organisasi dalam hal
ini panitia penyelenggara pemilu

Sikap saya ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta kepentingannya
diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi keguncangan politik yang besar yaitu
menelaah kepentingan tersebut dengan cepat dan tepat dengan berpedoman pada peraturan
yang berlaku, kemudian bersikap mengambil keputusan yang benar. Selama kepentingan
tersebut, tidak melanggar aturan, maka tentunya harus difasilitasi kepentingannya, tetapi jika
tidak, maka harus ditolak kepentingan tersebut dengan memberikan penjelasan yang tepat
kepada mereka untuk menaati aturan main yang telah ditetapkan sebelumnya
Melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan kewenangan saya mengikuti
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku . Sebab saya meyakini apabila saya coba-
coba mengakomodir kepentingan partai atau golongan tertentu bisa dipastikan akan terjadi
goncangan politik yang lebih besar lagi. Sehingga saya kurang sependapat jika harus
mengakomodir kepentingan partai politik tertentu, dengan mengorbankan kepentingan rakyat.
KEPEMILUAN

Mengapa Pemilu itu penting dalam negara demokrasi ?


Negara demokrasi mengutamakan kepentingan umum dari pada pribadi. Artinya demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan dimana formulasi kebijakan, secara langsung atau tidak
ditentukan oleh suara mayoritas warga yang memiliki hak suara melalui wadah pemilihan.
Demokrasi bicara soal kehendak rakyat. Demokrasi juga bisa sebagai kebaikan bersama. Jadi
pemerintahan demokratis adalah menciptakan kebaikan bersama yang ditetapkan melalui
kontrak politik. Bicara demokrasi berarti berhubungan dengan pemilihan umum.
Dalam sebuah negara demokrasi, pemilu bertujuan sebagai legalitas keabsahan
kekuasaan pemerintah. Dengan legitimasi ini, masyarakat terwakilkan oleh pemerintah
dalam membuat program/kebijakan bagi kepentingan rakyat. Konsensus yang dibuat rakyat
melalui pemilu menjadi legitimasi pemerintah untuk mengatur dan menjalankan roda
pemerintahan.
Demokrasi berarti kedaulatan berada di tangan rakyat, satu-satunya mekanisme yang
konstitusional bagi rakyat untuk menunjukan eksistensi kedaulatannya adalah Pemilu.
Melalui Pemilu rakyat memilih wakilnya, selanjutnya para wakil rakyat ini diserahi mandat
kedaulatan rakyat untuk mengurusi negara ini. Melaui Pemilu pula rakyat menunjukan
kedaulatannya dalam memilih pemimpin seperti Presiden dan Wakil Presiden. Melalui
Pemilu lokal yang disebut Pilkada, rakyat juga menunjukan kedaulatannya untuk memilih
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.
Tentu akan sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara jika eksistensi

Menurut saya Sistem pemilu, sistem kepartaian, dan sistem pemerintahansangat erat
hubungannya. Dalam kerangka negara demokrasi, pelaksanaan pemilu merupakan
momentum yang sangat penting bagi pembentukan pemerintahan dan penyelenggaraan
negara periode berikutnya. Pemilu, selain merupakan mekanisme bagi rakyat untuk memilih
para wakil juga dapat dilihat sebagai proses evaluasi dan pembentukan kembali kontrak
sosial.
Peran sentral Pemilu tersebut terlihat dari perannya sebagai perwujudan kedaulatan
rakyat, maka dalam konstitusi negara UUD 1945 Pasal 1 ayat (2) memberikan jaminan
pemilu adalah salah-satunya cara untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Artinya pemilu
merupakan pranata wajib dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat dan konstitusi memberikan
arah dan mengatur tentang prinsip-prinsip dasar pemilu yang akan dilaksanakan.
Pemilu bersama sistem kepartaian, dan sistem pemerintah adalah alat atau sarana
perwujudan demokrasi. Pemilu merupakan syarat minimal bagi demokrasi. Perwujudan
demokrasi sendiri diindikasikan antara lain oleh tegaknya prinsip-prinsip kebebasan,
keterwakilan, akuntabilitas, dan keadilan sebagai satu paket. Pemilu yang demokratis, dengan
demikian, pada akhirnya diindikasikan oleh seberapa jauh aturan, proses, dan hasil Pemilu itu
bisa melayani keharusan tegaknya satu paket kebebasan, keterwakilan, akuntabilitas, dan
keadilan.

Sistem Pemilu, Sistem Kepartaian, Dan Sistem Pemerintahan.

Hubungan antara Sistem Pemilu dengan Sistem Kepartaian adalah bahwa sistem
pemilu kita selalu mengakomodir sistem kepartaian yang berlaku. Sehingga tidak ada partai
yang lebih berhak di Negara ini daripada partai yang lain. Dalam arti setiap partai memiliki
hak yang sama untuk terdaftar sebagai peserta pemilu.
Dalam negara demokrasi, sistem pemerintahan adalah kedaulatan ditangan rakyat
yang berarti dalam menjalankan suatu pemerintahan rakyat memberikan mandat kepada
pemerintah melalui mekanisme pemilu. Pemilihan umum menjadi mekanisme pendelegasian,
atau pendelegasian wewenang dalam struktur pemerintahan. Dalam proses pelaksanaan
pemilu, keterlibatan partai politik menjadi sarana bagi masyarakat dalam menyuarakan
kepentingan politiknya.
Partisipasi politik masyarakat biasanya diwadahi dalam partai politik yang mengikuti
pelaksanaan pemilu. Aspirasi politik dan kepentingan politik masyarakat yang sangat
beragam melalui partai politik. Sistem kepartaian di Indonesia yang multi partai merupakan
cerminan dari ragamnya aspirasi masyarakat Indonesia. Maka melalui sistem pemilu yang
berdasarkan kedaulatan rakyat, partai politik bertarung untuk memperebutkan kursi yang
akan mewakili kepentingan rakyat dalam parlemen
Sistem kepartaian juga mau tidak mau harus menyesuaikan dengan kedua sistem
diatas, yaitu sistem pemerintahan dan sistem Pemilu, dengan pengecualian bagi DI Aceh.
Pada tingkat pusat partai memiliki dewan pimpinan pusat yang diketuai oleh seorang ketua
atau sebutan lainnya, begitu pula dengan pimpinan partai di tingkat daerah, baik propinsi
maupun kabupaten/kota. Sistem kepengurusan yang demikian mempermudah partai untuk
melakukan rekrutmen legislatornya, pembinaan kader dan penentuan bakal calon
pimpinan/kepala daerah, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa sistem pemilu, sistem kepartaian dan sistem pemerintahan harus
sejalan.
Sebagai suatu ‘ritual wajib’ negara demokrasi Pemilu mesti berkesinambungan, dan
tidak pernah berhenti. Artinya tahapan-tahapan dalam Pemilu merupakan suatu siklus lima
tahunan, yang kita harapkan pada setiap siklus berikutnya akan terdapat penyempurnaan dari
siklus sebelumnya. Itulah sebabnya di tahapan akhir sebuah siklus Pemilu selalu diadakan
evaluasi terhadap siklus Pemilu sebelumnya, dan pada tahap awal setiap siklus akan muncul
beberapa perbaikan berupa peraturan dan bahkan perundangan.

Siklus atau Tahapan Penyelenggaraan Pemilu.

Tahapan penyelenggaraan pemilu berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum


nomor 15 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan KPU nomor 7 tahun 2012
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Tahun 2014, ditetapkan pada tanggal 25 Oktober 2012 Oleh Komisi
Pemilihan Umum.

Bahan KUTIPAN Penyelenggaraan Pemilu 2014 dari KPU berupa jadwal tahapan
pemilu berdasarkan Keputusan KPU nomor 15 tahun 2012 sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan, meliputi:
(1). Pembentukan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan
Suara) atau PPLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): November 2012-
2014,
(2). Pembentukan KPPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) atau KPPSLN
(Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri) : 9 Februari - 9 Maret 2014,
(3). Seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota: Januari-Desember 2013,
(4). Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan pendidikan pemilih: Juni 2012-Juni 2014,
(5). Bimbingan teknis SI KPU (Sistem Informasi KPU): 9 Juni 2012 - 28 Februari
2014,
(6). Pengadaan dan pengelolaan logistik: 9 Juni-30 November 2014,
(7). Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara (Provinsi, Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, KPPS): 1 Februari-31 Maret 2014,
(8). Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara di luar negeri (PPLN dan
KPPSLN): 9 Maret-8 April 2014.
2. Tahapan Penyelenggaraan, meliputi:
(1). Penyusunan Peraturan KPU: 9 Juni 2012-9 Juni 2013,
(2). Verifikasi administrasi di KPU: 11 Agustus-6 Oktober 2012,
(3). Verifikasi faktual di KPU: 30 Oktober-6 November 2012,
(4). Pengumuman partai politik peserta pemilu: 9-11 Januari 2013,
(5). Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik: 12-14 Januari 2013,
(6). Penyerahan data kependudukan dari pemerintah kepada KPU: 9 November-9
Desember 2012,
(7). Konsolidasi DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu): 10-24 Februari
2013,
(8). Pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara): 11-24 Juli 2013,
(9). Pengumuman DPT (Daftar Pemilu Tetap): 21 September 2013-9 April 2014,

(10).Penetapan DPTLN (Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri): 25 Juli-10 Agustus


2013,
(11).Pendaftaran calon anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota:
6-15 April 2013 ada perobahan menjadi tanggal 15 april s/d 22 april 2013,
(12).Verifikasi pencalonan anggota DPRD: 16 April-30 Juni 2013,
(13). Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPD: 27 Juli 2013,
(14).Verifikasi pencalonan angota DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota: 16 April-
14 Mei 2013,
(15).Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR, DPRD Provinsi,
Kabupaten/Kota: 4 Agustus 2013, (16) Pelaksanaan Kampanye: 11 Januari-5
April 2014,
(16).Audit dana kampanye: 25 April-25 Mei 2014,
(17).Masa tenang: 6-8 April 2014,
(18).Pemungutan dan Penghitungan Suara: 9 Aprill 2014,
(19).Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu tingkat Nasional: 26 April-6 Mei
2014,
(20).Penetepan hasil pemilu secara nasional: 7-9 Mei 2014,
(21).Penetapan Partai Politik Memenuhi Ambang Batas: 7-9 Mei 2014,
(22).Penetapan perolehan kursi dan calon terpilih tingkat nasional sampai
Kabupaten/Kota: 11-18 Mei 2014,
(23).Peresmian Keanggotaan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan DPD: Juni-
September 2014,
(24).Pengucapan sumpah dan janji (DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan
DPD): Juli-Oktober 2014.
3. Tahap Penyelesaian, meliputi:
(1) Pengajuan perselisihan hasil pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD kepada
Mahkamah Konstitusi (MK): 12-14 Mei 2014,
(2) Penyusunan Laporan Penyelenggaran Pemilu: 1 Oktober-1 November 2014,
(3) Pembubaran Badan-badan Penyelenggara ad hoc: 9 Juni 2014,
(4) Penyusunan Laporan Keuangan: 1 Juli-31 Desember 2014.

Konsep Untuk Menciptakan Pemilu Yang Berkualitas


Pemilu adalah alat atau sarana perwujudan berdemokrasi. Pemilu merupakan syarat minimal
bagi demokrasi. Menurut saya Pemilu yang berkualitas adalah Pemilu yang :
(1). Tingkat partisipasi pemilih tinggi
Memastikan bahwa setiap orang yang berhak memilih memperoleh haknya. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengoptimalkan PPK dan PPS dalam pemutakhiran data, atau pada
saat terakhir memperkenankan pemilih yang dapat membuktikan hak pilihnya walaupun
hanya dengan menunjukan KTP.
Perlu peningkatan SDM Komisi Pemilihan Umum. Sebagai penyelenggara Pemilu,
KPU beserta perangkat yang dimiliki sampai tingkat bawah yakni kelompok KPPS menjadi
sangat penting untuk meningkatkan kualitas pemahamannya. Bahkan peran KPPS menjadi
sangat penting dan menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemilu. Sengketa pemilu
tentang perolehan suara sering dan akan terjadi ketika para petugas di KPPS tidak memiliki
kemampuan teknis dalam menjalankan tugas rekapan perolehan suara di TPS.
Terlibat dalam proses penyelenggaraan pemilu utamanya mensosialisasikan hak
politik masyarakat untuk ikut serta dalam pemilu utamanya dalam lingkungan sekitar tempat
tinggal. Menggalang gerakan kelompok muda untuk melaksanakan aksi kampanye pemilu
bersih, pemilu berkualitas.

(2). Rakyat memilih wakilnya atau pemimpinnya secara rasional.


Perlu pendidikan politik masyarakat. Salah satu wujud partisipasi politik masyarakat
dapat dilihat dari kesadaran untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang. Ada
dua faktor yang menyebabkan masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya, yaitu pertama,
kesalahan administrasi/sistem yang ada, misalnya terkait penyusunan DPT; Kedua, kesadaran
masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilih karena menganggap calon-calon yang
ditawarkan tidak menjanjikan perubahan. Tapi yang porsinya lebih besar adalah hal pertama.
Oleh karena itu sosialisasi secara kontinyu harus dilakukan semua pihak, agar partisipasi
pemilih, selain terukur dengan jelas kuantitasnya tetapi juga terdongkrak kualitasnya

(3). Minim pelanggaran Pemilu


Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan dari Panwaslu Kabupaten.
Diharapkan dengan segera ditindaklanjutinya laporan pelanggaran pada gilirannya dapat
meminimalisir pelanggaran pemilu oleh peserta pemilu maupun pelaksana pemilu itu sendiri.

Bila nanti terpilih sebagai komisioner KPU Kabupaten Banjarnegara, untuk menciptakan
Pemilu yang berkualitas yang akan saya lakukan, selain adalah :
(1) Memastikan bahwa setiap orang yang berhak memilih memperoleh haknya. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan PPK dan PPS dalam pemutakhiran data, atau pada saat
terakhir memperkenankan pemilih yang dapat membuktikan hak pilihnya walaupun hanya
dengan menunjukan KTP.
.
(2) Memperbanyak sosialisasi dan pendidikan politik kepada calon pemilih sampai ke daerah
pedalaman/pedesaan dengan berbagai media. Terkadang saya melihat media
sosialisasi/kampanye milik partai politik lebih dominan dibanding media sosialisasi milik
KPU. Mungkin dengan membuat semacam MOU antara semua partai politik dan KPU,
pesan-pesan sosialisasi milik KPU dapat dititipkan pada media sosialisasi milik semua partai
politik. Agar adil, lay out dan ukuran pesan sosialisasi milik KPU yang dititipkan itu di
tentukan oleh KPU. Tentu saja hal ini dapat dilaksanakan apabila tidak bertentangan dengan
aturan yang dibuat oleh KPU dan KPU Propinsi.

(3) Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan dari Panwaslu Kabupaten. Diharapkan
dengan segera ditindaklanjutinya laporan pelanggaran pada gilirannya dapat meminimalisir
pelanggaran pemilu oleh peserta pemilu maupun pelaksana pemilu itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai