KEPEMIMPINAN
Makalah ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Islam
DISUSUN OLEH
1. JALALUDIN
2. KATENI
: (2144100288)
PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KOSENTRASI SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
IAIN PONTIANAK
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
meberikan rahmatnya sehingga makalah ini bisa kami selesaikan
dengan baik, dan tidak lupa pula Solawat beriring salam buat Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya ke jalan
yang benar.
Kepemimpinan dalam aspek apapun sangat diperlukan, dan
bahkan setiap individu pada hakekatnya adalah seorang pemimpin.
Agar proses kepemimpinan bisa berjalan dan berfungsi dengan baik,
maka
perlu
dilakukan
pemahaman
akan
syarat
dan
prinsip
tentang
bagaimana
prinsip
apa
itu
dasar
syarat
menjadi
pemimpin
pemimpin
serta
dan
bagaimana
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
2
DAFTAR
ISI........................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
.........................................................................................
2. Rumusan Masalah
.................................................................................... 4
3. Batasan Masalah
.......................................................................................
4. Tujuan
Penulisan....................................................................................
...
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................
.
5
1. Syarat
Kepemimpinan...........................................................................
....
5
2. Prinsip dasar
kepemimpinan...................................................................... 8
3. Syarat dan prinsip kepemimpinan pendidikan
Islam.................................
BAB III
KESIMPULAN........................................................................................
12
1. Kesimpulan ................................................................................
...... ........ 12
2. Saran
12
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kepemimpinan
dan
manajemen
tealah
menjadi
topik
pembicaraan dan pembahasan sejak lebih dari 200 tahun yang lalu.
Al Quran berbicara tentang kepemimpinan. Allah berfirman hai
orang-oran yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulnya, dan
Muhammad
secara
jelas
menyebutkan
soal
atas
rakyatnya.
Seorang
suami
adalah
rangka
melahirkan
makna kepemimpinan
pemimpin-pemimpin
yang
memiliki
2. Batasan Masalah
pemimpin-pemimpin
yang
memiliki
kualitas,
integritas
serta
pemimpin.
Menurut
Stogdill
dalam
bukunya
Personal
Factor
Pemimpin
dan
Kepemimpinan
mengatakan
bahwa
sosial
yang
tinggi
di
dalam
suatu
masyarakat.
Sani
dalam
bukunya
Manajemen
Organisasi
dalam
memimpin
organisasinya
tidak
hanya
dia
mampu
wewenang
kepada
pemimpin
untuk
itu
M. Ansori
Ardiansyah menjelaskan
bahwa
gejala
yang terjadi
dilingkungan
soleh.
Berilmu Karena dengan ilmu ini maka akan membawa
perubahan
ke
arah
yang
lebih
baik
dalam
bentuk
4. Cerdas
5. Memiliki kemampuan untuk memimpin
6. Berani berkorban untuk mempertahankan kehormatan dan
berjihad dengan musuh
7. Keturunan Quraisy
8. Ibnu Khaldun Menetapkan syarat Khalifah hanya empat
yaitu :
a. Berilmu sampai tahap mujtahid
b. Adil
c. Kifayah atau memilki kesanggupan bersiasah.
d. sehat jasmani dan rohani.
Abdul qodir Audah menetapkan syarat Khalifah delapan
Syarat:
1. Islam.
Diharamkan mengangkat pemimpin seorang kafir (Surah ali
Imran ayat 28) karena tidak mungkin kepala Negara yang
kafir bisa melaksanakan hukum syari'at yang hal tersebut
merupakan tugas khalifah. Dengan begitu diharamkan juga
mengangkat orang kafir menjadi hakim, karena ditangan
hakim kekuasaan hukum ditegakkan (An-Nisa' ayat 141).
2. Pria.
Wanita menurut tabiatnya tidak cakap untuk memimpin
Negara, karena jabatan itu memerlukan kerja keras seperti
meminpin tentara dan mengurus berbagai persoalan.
3. Taklif
4. Sudah
dewasa,
dimana
jabatan
khalifah
adalah
penguasaan atas orang lain.
5. Ilmu Pengetahuan
Ahli dalam hukum Islam sampai bila mungkin mencapai
taraf
mujtahid.
Bahkan
dituntut
mengetahui
Hukum
dan
konsekuensi.
Mungkin
prinsip
menciptakan
konsekuensinya.
Sebab
kehidupan
adalah
suatu
ketrampilan,
kreatifitas,
kemauan,
keberanian,
katalis
perubahan.
Mereka
selalu
mengatasi
yang
berprinsip
tidaklah
mudah,
karena
memerlukan
latihan
dan
pengalaman
yang
dihindari
dalam
proses
pengembangan
pribadi.
Pelatihan
emosional
dimulai
dari
belajar
Dalam
proses
melatih
tersebut,
seseorang
yang
berpinsip
karena
seorang
pemimpin
unsur
unsur
pelayanan
dalam
harus
kegiatan
operasional sekolahnya.
2) Prinsip persuasi, pemimpin dalam menjalankan tugasnya
harus memperhatikan situasi dan kondisi setempat demi
keberhasilan keberhasilan kepemimpinannya yang sedang dan
yang akan dilaksanakan.
3) Prinsip
bimbingan,
pemimpin
pendidikan
hendaknya
dengan
perkembangan
peserta
didik
yang
ada
dilembaganya.
4) Prinsip efisiensi, mengarah pada cara hidup yang ekonomis
dengan pengeluaran sedikit untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya.
5) Prinsip berkesinambungan, agar pemimpin pendidikan ini
diterapkan tidak hanya pada satu waktu saja, tetapi perlu
secara terus menerus.
e. Prinsip Kepemimpinan dalam Islam
Istilah kepemimpinan dalam Islam ada beberapa bentuk,
yaitu khilafah, imamah, imarah, wilayah, sultan, mulk dan riasah.
Setiap istilah ini mengandung arti kepemimpinan secara umum.
Namun istilah yang sering digunakan dalam konteks kepemimpinan
pemerintahan dan kenegaraan, yaitu Khilafah, imamah dan imarah.
[22] Kata khilafah berasal
dari
sesuai
dengan
ketentuan-ketentuan
orang
memberi
sehingga
kita
berfungsi
dapat
mengambil
sebagai
kesimpulan
khalifah
bahwa
dalam
adalah
kepala
negara
atau
pemerintahan.[24]
Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan
hukum Allah. Oleh karena itu, pemimpin haruslah orang yang paling
tahu tentang hukum Ilahi. Setelah para imam atau khalifah tiada,
kepemimpinan harus dipegang oleh para faqih yang memenuhi
syarat-syarat syariat. Bila tak seorang pun faqih yang memenuhi
syarat, harus dibentuk majelis fukaha.[25] Sebenarnya, setiap
manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh
metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
jawaban atas segala kepemimpinannya. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam sabda Rasulullah Saw, yang maknanya sebagai
berikut :
kalian
adalah
sebagai
pemimpin
dan
akan
dimintai
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.[26]
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam
menjalankan kepemimpinannya, yang dikenal dengan istilah STAF,
yakni :
1. Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
2. Tabligh (penyampai) atau kemampuan
berkomunikasi
dan
bernegosiasi;
3. Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
4. Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi,
strategi dan mengimplementasikannya.
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Syarat dan prinsip kepemimpinan ini bukan suatu hal yang
mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya semua jenis gaya
kepemimpinan itu memiliki keunggulan dan kelemahan masingmasing, tergantung pada situasi dan kondisi. Oleh karena itu dalam
aplikasinya,
kepemimpinan
tinggal
bagaimana
yang
akan
kita
menyesuaikan
diterapkan
dalam
gaya
keluarga,
yang
baik
harus
memiliki
integritas
kemampuan/keahlian,
memiliki
power
atau
dapat
DAFTAR PUSTAKA
1. AL-Quran dan Terjemahnya
2. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Wahyu Wijaswanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1999,.
4. Sani, Abdul. Manajemen Organisasi. Jakarta:Bina Aksara, 1987.
5. Kencana. 1998.Manajemen Pemerintahan.Jakarta:PT. Pertja
6. Kartono,
Kartini.
1994.Pemimpin
dan
Kepemimpinan.Jakarta:CV.Rajawali
7. Taufiq Rahman, Moralitas Pemimpin
dalam
dan Tugas
Perspektif
al-
Islam, Jakarta
Kepemimpinan
11.