Anda di halaman 1dari 23

SYARAT DAN PRINSIP DASAR

KEPEMIMPINAN
Makalah ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Islam

DOSEN : Dr. MISDAH, M.Pd

DISUSUN OLEH
1. JALALUDIN
2. KATENI

: (2144100288)

PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KOSENTRASI SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
IAIN PONTIANAK
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
meberikan rahmatnya sehingga makalah ini bisa kami selesaikan
dengan baik, dan tidak lupa pula Solawat beriring salam buat Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya ke jalan
yang benar.
Kepemimpinan dalam aspek apapun sangat diperlukan, dan
bahkan setiap individu pada hakekatnya adalah seorang pemimpin.
Agar proses kepemimpinan bisa berjalan dan berfungsi dengan baik,
maka

perlu

dilakukan

pemahaman

akan

syarat

dan

prinsip

kepemimpinan iut sendiri.


Makalah berjudul syarat dan prinsip kepemimpinan ini berisi
uraian-urian

tentang

bagaimana

prinsip

apa

itu

dasar

syarat

menjadi

pemimpin

pemimpin

serta

dan

bagaimana

implementasinya dalam pendidikan Islam.


Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Pontinak, 11 Januari 2014


Penulis

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
2
DAFTAR
ISI........................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
.........................................................................................
2. Rumusan Masalah

.................................................................................... 4
3. Batasan Masalah
.......................................................................................
4. Tujuan

Penulisan....................................................................................
...

BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................
.

5
1. Syarat
Kepemimpinan...........................................................................
....
5
2. Prinsip dasar
kepemimpinan...................................................................... 8
3. Syarat dan prinsip kepemimpinan pendidikan
Islam.................................

BAB III
KESIMPULAN........................................................................................
12
1. Kesimpulan ................................................................................
...... ........ 12
2. Saran

saran .................................................................................... .....


..

12

DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................ 13

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kepemimpinan

dan

manajemen

tealah

menjadi

topik

pembicaraan dan pembahasan sejak lebih dari 200 tahun yang lalu.
Al Quran berbicara tentang kepemimpinan. Allah berfirman hai
orang-oran yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulnya, dan

ulul amri (pemimpin), diantara kamu, kemudain jika kamu berlainan


pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (AlQuran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman pada
Allah dan hari kemudian. yang demikina itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya. (Q.S An-Nisa :159)
Bahkan ketika Allah menciptakan Adam, Allah memakai istilah
khalifah yang sangat erat hubungannya degan kepemimpinan.
Dengan demikian, persoalan kepemimpinan telah ada sejak ada
penciptaan manusia masih dalam rencana Allah swt.
Nabi

Muhammad

secara

jelas

menyebutkan

soal

kepemimpinan dalam salah satu sabdanya Setiap kalian adalah


pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban
atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta
pertanggungjawaban

atas

rakyatnya.

Seorang

suami

adalah

pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya.


Seorang istri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga
suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan
rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam
urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas
urusan tanggung jawabnya tersebut. (HR Bukari no.884 dan Muslim
no.1829)
Berdasarkan uraian diatas maka menjadi sangat penting
memahami dan mengkaji lebih jauh lagi
dalam

rangka

melahirkan

makna kepemimpinan

pemimpin-pemimpin

yang

memiliki

kualitas, integritas serta berakhlakul karimah. Karena itulah perlu


kiranya memahami syarat-syarat menjadi seorang pemimpin serta
prinsip-prinsip dasar kepemimpinan.

2. Batasan Masalah

Agar dapat pemahaman yang lebih memahami dan mengkaji


lebih jauh lagi

makna kepemimpinan dalam rangka melahirkan

pemimpin-pemimpin

yang

memiliki

kualitas,

integritas

serta

berakhlakul karimah, maka penulis membatasi pokok pembahasan


pada syarat dan prinsip kepemimpinan serta implementasinya
dalam kepemimpinan pendidikan Islam.
3. Rumusan Masalah
Terkait dengan masalah diatas, maka rumusan masalah yang
akan dijelaskan dalam pembahasan bab berikutnya adalah :
a. Apa syarat-syarat seorang pemimpin ?
b. Apa saja prinsip-prinsip kepemimpinan ?
c. Apa syarat dan prinsip kepemimpinan dalam pendidikan Islam
?
4. Tujuan penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
a. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Islam.
b. Untuk mengetahui apa syarat-syarat seorang pemimpin yang
baik.
c. Untuk mengetahui apa prinsip-prinsip kepemimpinan.
d. Untuk mengetahui syarat dan prinsip kepemimpinan dalam
pendidikan Islam.
BAB II.
PEMBAHASAN
a. Syarat-syarat Kepemimpinan
Ada beberapa syarat-syarat kepemimpinan yang harus ada
dalam seorang pemimpin. Syarat-syarat tersebut merupakan hal
yang pokok yang harus dimiliki seorang pemimpin agar dalam
memimpin ia mempunyai kekuasaan dan wibawa sebagai seorang

pemimpin.

Menurut

Stogdill

dalam

bukunya

Personal

Factor

Associated with Leadership yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam


bukunya

Pemimpin

dan

Kepemimpinan

mengatakan

bahwa

pemimpin itu harus mempunyai kelebihan, yaitu:


1. Kapasitas meliputi: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan
berbicara dan kemampuan menilai.
2. Ilmu pengetahuan yang luas
3. Tanggungjawab, mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri,
agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
4. Partisipasif aktif, memiliki sosialbilitas tinggi, mampu bergaul,
kooperatif, atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan
diri, punya rasa humor.
5. Status meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi,
populer, tenar. Kartono (1994:31).
Dari uraian di atas bahwa untuk menjadi seorang pemimpin
harus mempunyai kecerdasan, tanggungjawab, serta mempunyai
kedudukan

sosial

yang

tinggi

di

dalam

suatu

masyarakat.

Sedangkan menurut Jhon D. Millet dalam bukunya Management In


The Public Services, yang dikutip oleh Inu Kencana dalam bukunya
Manajemen Pemerintahan mengatakan bahwa seorang pemimpin
harus mempunyai sifat kepemimpinan, sifat tersebut sebagai
berikut:
1. Kemampuan untuk melihat organisasi secara keseluruhan
2. Kemampuan untuk mendelegasikan wewenang
3. Kemampuan untuk memerintahkan kesetiaan

4. Kemampuan untuk membuat keputusan (Kencana, 1998).


Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa untuk menjadi
seorang pemimpin diperlukan kemampuan untuk melihat organisasi
secara keseluruhan, bisa mendelegasikan wewenang, bisa membuat
pengikutnya setia serta dapat membuat kepetusan.
Abdul

Sani

dalam

bukunya

Manajemen

Organisasi

mengemukakan adanya beberapa syarat yang harus dimiliki oleh


seorang pemimipin suapaya dalam memimpinnya bawahannya
lebih efektif yaitu:
1. Kemampuan pengawasan dalam kedudukan atau pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen, terutama pengarahan dan
pengawasan pekerjaan orang lain (para bawahan).
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup
pencarian tanggungjawab dan keinginan untuk sukses.
3. Kecerdasan, mencakup kebijaksanaan, pemikiran, kreatif dan
daya pikir.
4. Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusankeputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap
dan tepat.
5. Kepercayaan diri atau pandanngan terhadap dirinya sebagai
kemampuan untuk menghadapi masalah-masalah.
6. Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung
mengembangkan serangkaian aktivitas dan menemukan caracara baru atau inovasi. Sani, (1987:28).
Dari uraian di atas syarat menjadi seorang pemimpin adalah
mampu melaksanakan fungsi manajemen, mampu memberikan

penghargaan kepada para bawahan, cerdas, tegas dalam membuat


suatu keputusan, percaya diri serta mempunyai pemikiran yang
inovatif.
Lebih rinci lagi Ordway Tead yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam
bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan mengemukakan bahwa
syarat seorang pemimpin harus mempunyai 10 (sepuluh) sifat,
yaitu:
1. Energi jasmani dan mental dalam artian pemimpin memiliki
tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa: yaitu mempunyai
daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang istimewa
yang tampaknya tidak pernah akan habis.
2. Kesadaran akan tujuan dan arah yaitu ia memiliki keyakinan
yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari semua
perilaku yang dikerjakan; dia tahu kemana arah yang akan
ditujunya, serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun
kelompok yang dipimpinnya.
3. Antusiasme dalam melakukan pekerjaan dan tujuan yang akan
dicapai itu harus sehat, berarti, bernilai, memberikan harapanharapan yang menyenangkan, memberikan sukses, dan
menimbulkan semangat serta spirit de corps.
4. Keramahan dan kecintaan ialah pemimpin harus mempunyai
rasa kasih sayang, cinta, simpati yang tulus, disertai
kesediaan berkorban bagi pribadi-pribadi yang disayangi.
5. Integritas ialah pemimpin harus mempunyai sifat terbuka,
kejujuran, ketulusan hati serta sejiwa dan seperasaan dengan
anak buahnya.

6. Penguasaan teknis, pemimpin harus mempunyai kemahiran


teknis tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan
kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.
7. Ketegasan dalam pengambilan keputusan, adalah pemimpin
harus harus dapat mengambil keputusan secara tepat, tegas
dan tepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya
8. Kecerdasan adalah kemampuan pemimpin untuk melihat dan
memahami dengan, mengerti sebab dan akibat kejadian,
menemukan hal-hal yang krusial dan cepat menemukan cara
penyelesaiannya dalam waktu singkat. Kecerdasan dan
originalitas yang disertai dengan imajinasi tinggi dan rasa
humor, dapat dengan cepat mengurangi ketegangan dan
kepedihan-kepedihan tertentu yang disebabkan oleh masalahmasalah sosial yanmg gawat dan konflik-konflik ditengah
masyarakat.
9. Keterampilan mengajar ialah pemimpin harus mampu
menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong dan
menggerakan anak buahnya untuk berbuat sesuatu yang baik.
10.

Kepercayaan (faith) adalah pemimpin harus memiliki

keprcayaan terhadap anak buahnya. Kartono (1994:38).


Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin diperlukan sifat-sifat kepemimpinan di mana seorang
pemimpin harus mempunyai energi dan jasmani yang sehat serta
mampu melihat organisasi secara keseluruhan sehingga apa yang
dibutuhkan oleh organisasi dapat terlihat oleh pemimpin dengan
demikian tujuan organisasi dapat tercapai.
Berdasarkan uraian beberapa syarat kepemimpinan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa faktor keberhasilan sorang pemimpin

dalam

memimpin

organisasinya

tidak

hanya

dia

mampu

mengerahkan bawahannya tetapi pemimpin tersebut harus lebih


mempunyai sikap bijaksana, mahir dalam manajemen, mempunyai
jiwa sosial yang tinggi serta mempunyai kecakapan, dengan
demikian pemimpin akan berhasil membawa kemajuan untuk
organisasinya. Tanpa itu semua pemimpin tidak akan dapat
membuat kemajuan untuk organisasinya.

Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:


1. Kekuasaan, Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang
memberikan

wewenang

kepada

pemimpin

untuk

mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat


sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu;
2. Kewibawaan, Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan,
keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain
dan patuh padanya;
3. Kemampuan, Kemampuan adalah sumber daya kekuatan,
kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun sosial,
yang melebihi dari anggota biasa.[20] Sementara itu Stodgill
yang dikutip oleh Isjoni menyatakan pemimpin itu harus
mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain :
a. Kepastian,
kecerdasan,
kewaspadaan,
kemampuan
berbicara, kemampuan menilai;
b. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam
bidang tertentu;
c. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet,
percaya diri, agresif;
d. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif,
mampu bergaul;
e. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggi dan tenar.
( Isjoni(2007:68)]
Disamping

itu

M. Ansori

Ardiansyah menjelaskan

seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga ciri, yaitu :

bahwa

1. Penglihatan Sosial, Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan


mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat seharihari;
2. Kecakapan Berfikir Abstrak, Dalam arti seorang pemimpin harus
mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang tingggi. Jadi
seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan
adanya

gejala

yang terjadi

dalam kelompoknya, sehingga

bermanfaat dalam tujuan organisasi;


3. Keseimbangan Emosi, Orang yang mudah naik darah, membuat
ribut menandakan emosinya belum mantap dan tidak memililki
keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi
pemimpin sebab seorang pemimpin harus mampu membuat
suasana tenang dan senang. Maka seorang pemimpin harus
mempunyai keseimbangan emosi.

b. Syarat-syarat Kepemimpinan Pendidikan


1. Syarat-syarat formal,
Seseorang yang menjabat kepala sekolah

dilingkungan

Departemen Pendidikan Nasional diruskan dalam Kepmen


Diknas RI No : 162/U/2003 tentang pedoman penugasan guru
sebagai Kepala Sekolah.
2. Syarat-syarat fundamental,
Nilai-nilai moral Pancasila menjadi syarat fundamental yang
harus dijadikan acuan, dihayati dan diamalkan oleh para calon
pemimpin pendidikan di Indonesia.
3. Syarat-syarat praktis
- Memiliki kelebihan dalam pengetahuan dan kemampuan
- Memiliki kelebihan dalam kepribadian
4. Syarat syarat lainnya
a) Memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik
b) Percaya diri sendiri dan bersifat membership
c) Cakap bergaul dan ramah tamah
d) Kreatif, inisiatif dan memiliki hasrat untuk maju dan
berkembang
e) Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa
f) Memiliki keahlian atau ketrampilan dalam bidangnya

g) Suka menolong, memberi petunjuk dan menghukum secara


bijaksana
h) Memiliki keseimbangan emosional dan bersifat sabar
i) Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi
j) Berani mengambil keputusan dan tanggung jawab
k) Jujur, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya
l) Bijaksana dan selalu berlaku adil
m) Disiplin
n) Berpengetahuan dan berpandangan luas
o) Sehat jasmani dan rohani
c. Syarat Kepemimpinan dalam Islam
- Beriman dan beramal shaleh Kita harus memilih pemimpin
orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah
Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran
yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan
bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus
yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal
-

soleh.
Berilmu Karena dengan ilmu ini maka akan membawa
perubahan

ke

arah

yang

lebih

baik

dalam

bentuk

pembangunan fisik maupun spiritual, baik pemabanugnan


-

infrastruktur maupun pembangunan manusianya itu sendiri.


Jujur Apa yang disampaikan kepada masyarakat tentunya
harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakannya harus sesuai

hendakyan dengan perbuatannya.


Tegas Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya
adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan
salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan

Allah, SWT dan rasulnya.


Amanah Melaksanakan aturan-turan yang ada dengan sebaikbaiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang
telah dibuat Imam al-Mawardi menetapkan tujuh syarat bagi
seorang khalifah atau pemimpin yaitu :
1. Adil;
2. Berilmu sampai taraf mujthaid
3. Sehat jasmani

4. Cerdas
5. Memiliki kemampuan untuk memimpin
6. Berani berkorban untuk mempertahankan kehormatan dan
berjihad dengan musuh
7. Keturunan Quraisy
8. Ibnu Khaldun Menetapkan syarat Khalifah hanya empat
yaitu :
a. Berilmu sampai tahap mujtahid
b. Adil
c. Kifayah atau memilki kesanggupan bersiasah.
d. sehat jasmani dan rohani.
Abdul qodir Audah menetapkan syarat Khalifah delapan
Syarat:
1. Islam.
Diharamkan mengangkat pemimpin seorang kafir (Surah ali
Imran ayat 28) karena tidak mungkin kepala Negara yang
kafir bisa melaksanakan hukum syari'at yang hal tersebut
merupakan tugas khalifah. Dengan begitu diharamkan juga
mengangkat orang kafir menjadi hakim, karena ditangan
hakim kekuasaan hukum ditegakkan (An-Nisa' ayat 141).
2. Pria.
Wanita menurut tabiatnya tidak cakap untuk memimpin
Negara, karena jabatan itu memerlukan kerja keras seperti
meminpin tentara dan mengurus berbagai persoalan.
3. Taklif
4. Sudah
dewasa,
dimana
jabatan
khalifah
adalah
penguasaan atas orang lain.
5. Ilmu Pengetahuan
Ahli dalam hukum Islam sampai bila mungkin mencapai
taraf

mujtahid.

Bahkan

dituntut

mengetahui

Hukum

internasional , Traktat dan perdagangan internasional Dll.


6. Adil Menghiasi diri dengan sifat kemuliaan dan akhlakul
karimah terhindar dari sifat fasik , Maksiat , keji dan
munkar
7. Kemampuan dan Kecakapan Mampu membimbing umat ke
jalan yang benar yang dikehendaki syari'at.
8. Sehat Jasmani dan rohani Khalifah tidak boleh buta, tuli,
bisu dan cacat.

9. Keturunan Quraisy Dikalangan ulama terjadi perbedaan


pendapat tentang hal ini.
d. Prinsip-prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama
berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh
yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut
Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi,
realisasi

dan

konsekuensi.

Mungkin

prinsip

menciptakan

kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang


tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber
utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4
dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan
kekuatan.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsipprinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut :
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah.
Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan
mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang
buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip
pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai
tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya
lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan
energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan
mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi
positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin
harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan
kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin
harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain

Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf


bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan
mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu,
kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya.
Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan
diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia
dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan.
Kata tantangan sering di interpretasikan negatif. Dalam hal
ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan
segala

konsekuensinya.

Sebab

kehidupan

adalah

suatu

tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang


datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada
inisiatif,

ketrampilan,

kreatifitas,

kemauan,

keberanian,

dinamisasi dan kebebasan.


d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan
satu

katalis

perubahan.

Mereka

selalu

mengatasi

kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja


kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak.
Menurut The New Brolier Webster International Dictionary,
Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil
lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang
pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang
atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri.
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri
untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya
berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri
terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
(1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui

belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang


lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring
hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan
pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman
baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.Mencapai
kepemimpinan

yang

berprinsip

tidaklah

mudah,

karena

beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya:


(1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan
penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal
tersebut,

memerlukan

latihan

dan

pengalaman

yang

terusmenerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk


mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan. Hukum alam tidak
dapat

dihindari

dalam

proses

pengembangan

pribadi.

Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat


dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat
disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya,
sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan
intelektual.

Pelatihan

emosional

dimulai

dari

belajar

mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan


berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat
dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya,
memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan
mendorong.

Dalam

proses

melatih

tersebut,

seseorang

memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi


keinginan orang. Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih
menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari
luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi
kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan
ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan
dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang
pemimpin

yang

berpinsip

karena

seorang

pemimpin

seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga


emosional (IQ, EQ dan SQ).
e. Perinsip-perinsip kepemimpinan Pendidikan
1) Prinsip pelayanan, bahwa kepemimpinan sekolah
menerapkan

unsur

unsur

pelayanan

dalam

harus

kegiatan

operasional sekolahnya.
2) Prinsip persuasi, pemimpin dalam menjalankan tugasnya
harus memperhatikan situasi dan kondisi setempat demi
keberhasilan keberhasilan kepemimpinannya yang sedang dan
yang akan dilaksanakan.
3) Prinsip
bimbingan,
pemimpin

pendidikan

hendaknya

membimbing peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai


sesuai

dengan

perkembangan

peserta

didik

yang

ada

dilembaganya.
4) Prinsip efisiensi, mengarah pada cara hidup yang ekonomis
dengan pengeluaran sedikit untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya.
5) Prinsip berkesinambungan, agar pemimpin pendidikan ini
diterapkan tidak hanya pada satu waktu saja, tetapi perlu
secara terus menerus.
e. Prinsip Kepemimpinan dalam Islam
Istilah kepemimpinan dalam Islam ada beberapa bentuk,
yaitu khilafah, imamah, imarah, wilayah, sultan, mulk dan riasah.
Setiap istilah ini mengandung arti kepemimpinan secara umum.
Namun istilah yang sering digunakan dalam konteks kepemimpinan
pemerintahan dan kenegaraan, yaitu Khilafah, imamah dan imarah.
[22] Kata khilafah berasal

dari

kata khalafa-yakhlifu-khalfun yang

berarti al-audatau al-balad yakni mengganti, yang pada mulanya


berarti belakang. Adapun pelakunya yaitu orang yang mengganti
disebut khalifah dengan bentuk jamak khulafa yang berarti wakil,
pengganti dan penguasa.[23]
Kata khalifah sering diartikan sebagai pengganti, karena orang
yang menggantikan datang sesudah orang yang digantikan dan ia

menempati tempat dan kedudukan orang tersebut. Khalifah juga


bisa berarti seseorang yang diberi wewenang untuk bertindak dan
berbuat

sesuai

dengan

ketentuan-ketentuan

orang

memberi

wewenang. Arti menggantikan yang lain yang dikandung kata


khalifah berarti melaksanakan sesuatu atas nama yang digantikan,
baik orang yang digantikannya itu bersamanya atau tidak. Istilah ini
di satu pihak, dipahami sebagai kepala negara dalam pemerintahan
dan kerajaan Islam di masa lalu, yang dalam konteks kerajaan
pengertiannya sama dengan kata sultan. Di lain pihak, cukup
dikenal pula pengertiannya sebagai wakil Tuhan di muka bumi yang
mempunyai dua pengertian. Pertama, wakil Tuhan yang diwujudkan
dalam jabatan sultan atau kepala negara. Kedua, fungsi manusia itu
sendiri di muka bumi, sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Menurut M. Dawam Rahardjo, istilah khalifah dalam al-Quran
mempunyai tiga makna. Pertama, Adam yang merupakan simbol
manusia
manusia

sehingga

kita

berfungsi

dapat

mengambil

sebagai

kesimpulan
khalifah

bahwa
dalam

kehidupan. Kedua, khalifah berarti pula generasi penerus atau


generasi pengganti; fungsi khalifah diemban secara kolektif oleh
suatu

generasi. Ketiga, khalifah

adalah

kepala

negara

atau

pemerintahan.[24]
Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan
hukum Allah. Oleh karena itu, pemimpin haruslah orang yang paling
tahu tentang hukum Ilahi. Setelah para imam atau khalifah tiada,
kepemimpinan harus dipegang oleh para faqih yang memenuhi
syarat-syarat syariat. Bila tak seorang pun faqih yang memenuhi
syarat, harus dibentuk majelis fukaha.[25] Sebenarnya, setiap
manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh
metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
jawaban atas segala kepemimpinannya. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam sabda Rasulullah Saw, yang maknanya sebagai
berikut :

Ingatlah! Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai


pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya, seorang suami
adalah pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung
jawaban tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin bagi
kehidupan rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan
dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Ingatlah!
Bahwa

kalian

adalah

sebagai

pemimpin

dan

akan

dimintai

pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya,


Allah juga berfirman dalam al-Quran dalam surah an-Nisa
ayat 59, yang berbunyi :





Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.[26]
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam
menjalankan kepemimpinannya, yang dikenal dengan istilah STAF,
yakni :
1. Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
2. Tabligh (penyampai) atau kemampuan

berkomunikasi

dan

bernegosiasi;
3. Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
4. Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi,
strategi dan mengimplementasikannya.

BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Syarat dan prinsip kepemimpinan ini bukan suatu hal yang
mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya semua jenis gaya
kepemimpinan itu memiliki keunggulan dan kelemahan masingmasing, tergantung pada situasi dan kondisi. Oleh karena itu dalam
aplikasinya,
kepemimpinan

tinggal

bagaimana

yang

akan

kita

menyesuaikan

diterapkan

dalam

gaya

keluarga,

organisasi/lembaga pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi


yang menuntut diterapkannnya gaya kepemimpinan tertentu untuk
mendapatkan manfaat. Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang
yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku
orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dan
sukses tau tidaknya suatu kepemimpinan dipengaruhi oleh pribadi
pemimpin, bawahan dan situasi.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang
lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian
khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Seorang pemimpin

yang

baik

harus

memiliki

integritas

(kepribadian), intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill


atau

kemampuan/keahlian,

memiliki

power

atau

dapat

mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap


dikritik. Apabila syarat dan perinsip kepemimpinan telah pahami
oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan
bijaksana serta mampu bertanggung jawab dalam menjalankan
amanah kepemimpinannya.

2. Kritik dan Saran


Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa
penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya penulis hanya
bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
1. AL-Quran dan Terjemahnya
2. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Wahyu Wijaswanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1999,.
4. Sani, Abdul. Manajemen Organisasi. Jakarta:Bina Aksara, 1987.
5. Kencana. 1998.Manajemen Pemerintahan.Jakarta:PT. Pertja
6. Kartono,
Kartini.
1994.Pemimpin
dan
Kepemimpinan.Jakarta:CV.Rajawali
7. Taufiq Rahman, Moralitas Pemimpin

dalam

Quran, Bandung : Pustaka Setia, 1999.


8. Dawam Rahardjo, Kepemimpinan Perfektif
Pustaka Al-Kaustar, 2006.
9. M.
Asrori
Ardiansyah, Fungsi

dan Tugas

Perspektif

al-

Islam, Jakarta

Kepemimpinan

Pendidikan, diunggah pada tanggal 15-03-2013 dalam sebuah


situs http://kabar-pendidikan.blogspot.com
10. Dailami Firdaus, Tugas Pokok Kepemimpinan, diunggah pada
tanggal 15-03-2013 dalam sebuah
situshttp://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/04/definisikepemimpinan-pendidikan.html

11.

Siswoyo,konsep kepemimpinan:diunggah pada tanggal 11-01-

2015:10.26 dalam sebuah situs


http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/1 makalah-konsepkepemimpinan-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai