kerajaan yang berkuasa di Maluku dan menjadi pusat perdagangan yang sukses. Portugis dan Spanyol datang dan bersekutu dengan Ternate dan Tidore, yang membuat persaingan perdagangan menjadi ketat. Pada akhirnya, Portugis berhasil mengusir Spanyol dan menguasai Maluku. Perjuangan melawan Portugis terus berlangsung dan dipicu oleh dibunuhnya Sultan Hairun, padahal sudah tercapai kesepakatan. Rakyat Maluku bangkit melawan Portugis. Di abad ke-17, Belanda merebut Maluku dan berlaku semena-mena. Akibatnya, pemberontakan sering terjadi. Di abad ke-17, pemberontakan yang dipimpin oleh Sultan Nuku berhasil menyatukan Ternate dan Tidore
Sosial budaya kerajaan Ternate dan
Tidore sangat terpengaruh oleh interaksi dengan para pedagang dan pemerintah luar negeri. Sultan Ternate memiliki otoritas tradisional yang telah diterimanya turun temurun, dan sistem pemerintahan kerajaan Ternate terdiri dari lembaga tertinggi yang disebut Gam Raha, yang berarti Komisi Empat karena terdiri dari pejabat perwakilan dari empat wilayah kerajaan Ternate