Anda di halaman 1dari 33

Nama Kelompok SMKN 2 Bandung :

1. Intan Fitri Chaerani (2312821)


2. Risnandi Nurcahya (2313177)
3. Regal Junia Mandora (2313119)
4. Hernila Permatasari (2312724)
5. Ikhsan Dani Nugraha (2313266)
6. Tedi Nurrokhman (2313065)
7. Muhammad Shiddiq (2313266)
Penjelasan analisis ada pada halaman 3-5

Analisis RPP/ Modul Ajar

MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN

Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Konsentrasi Keahlian : Teknik Pengelasan
Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan
Fase/Kelas : F/XI

1
Nama Penyusun : Saepudin Zuhri
Instansi : SMK Negeri 2 Bandung

MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN
FASE F

A. INFORMASI UMUM

Identitas Sekolah
Disusun Oleh : Saepudin Zuhri
Satuan Pendidikan : SMKN 2 Bandung
Program Keahlian : Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Konsentrasi Keahlian : Teknik Pengelasan
Kelas/Semester : XI / 3
Alokasi waktu : 6 (JP) x 45 menit
Jumlah pertemuan : 1
Fase capaian : F
Judul Elemen : Mutu Pengelasan
Capaian pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
pengetahuan dasar bahan logam pada lingkup
pengelasan, pemotongan mekanik, pemotongan
dengan gas, WPS, cacat-cacat dalam pengelasan dan
pengujian hasil pengelasan sesuai dengan prosedur
code standard yang diacu dalam WPS.
Kompetensi Awal Memahami dasar-dasar Teknik Pengelasan dan
Fabrikasi Logam
Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, bernalar Kritis

Target Peserta didik


Target peserta didik : Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk
dibelajarkan pada peserta didik reguler/tipikal
(umum), tidak ada kesulitan dalam mencerna

2
dan memahami.
Jumlah peserta didik : 36 peserta didik x 2 rombel

Moda Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery learning
Moda Pembelajaran : Luring
Metode pembelajaran : 1. Ceramah, 2. Diskusi 3. Penugasan

B. KOMPONEN INTI

Tujuan 7.1 Memahami pengetahuan dasar bahan logam


Pembelajaran pada lingkup pengelasan

Kriteria  Membedakan logam ferro dan non ferro;


Ketercapaian  Menentukan penggolongan baja berdasarkan
Tujuan kandungan karbon beserta contoh
Pembelajaran penggunaannya.
ASESSMENT

Awal 1. Tahukah kalian mengapa harus mengetahui


bahan logam?
2. Tahukah kalian tentang logam ferro beserta
contohnya?
3. Tahukah kalian tentang logam non ferro
berserta contohnya?
4. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan
baja karbon rendah dan contoh
penggunaannya?
Perlakuan/Treatment dalam Pembelajaran:
Dari hasil asessmen awal pembelajaran,
kemudian peserta didik dikelompokan menjadi
dua, yaitu bagi peserta didik yang mampu
menjawab semua pertanyaan asessmen di awal
pembelajaran dengan benar maka dapat menjadi
tutor sebaya, sedangkan peserta didik yang tidak
mampu menjawab atau hanya menjawab dengan
benar pada sebagian dari pertanyaan maka

3
mengikuti pembelajaran tahap 1 dan 2
Note #1: Untuk pengintegrasian penerapan strategi
pembelajaran bberdifferensiasi/DAP. Seharusnya
pretest yang ada berbentuk soal, bukan
berbentuk pertanyaan “mengetahui/tidak
mengetahui” Karena assessment harus bisa
diukur/ dinilai kebenarannya.
Proses Memantau peserta didik melaksanakan tugas pada
LKPD, menggunakan instrumen pada LKPD
Akhir Tes Tertulis Pilihan Ganda

TAHAP 1 # Membedakan logam ferro dan non ferro


Kegiatan A. Kegiatan awal (30 menit)
Pembelajaran  Berdoa bersama sesuai keyakinan masing
masing;
 Guru memberikan asessmen awal
pembelajaran;
 Peserta didik mengerjakan asessmen awal
pembelajaran;
 Menyampaikan tujuan pembelajaran;
 Menyampaikan skenario pembelajaran;
 Menyampaikan pentingnya materi
yang akan diberikan sampai pernyataan
bermakna;
 Menyampaikan keterkaitan dasar-dasar
kejuruan;
 Menyampaian pertanyaan pemantik untuk
membangkitkan berpikir kritis peserta didik.
B. Kegiatan Inti (90 menit)
(Model pembelajaran discovery learning)
1. Stimulation
 Guru menayangkan jenis-jenis logam yang
digunakan dalam pengelasan
 Peserta didik menyimak penjelasan guru
(interaktif) dalam terkait apa yang
ditayangkan
Note#2 : Pada proses simulasi, dalam hal ini masih
terlihat pembelajaran tidak berpusat pada peserta
didik. Diperlihatkan bahwa guru menayangkan materi
dan menjelaskan kepada peserta didik walaupun diberi
penjelasan bahwa penjelasan dari guru bersifat
interaktif akan lebih baik jika guru mengarahkan siswa
untuk berdiskusi/ menjawab pertanyaan dari guru.
Yang kita pahami sintak pembelajaran discovery

4
learning pada tahap stimulus adalah
Stimulation (stimulus),
memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah;
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa lebih
dianjurkan guru mengajukan pertanyaan, atau anjuran
membaca bahan ajar terlebih dahulu.
2. Problem Statement
 Guru memberikan permasalahan kepada
peserta didik tentang logam ferro dan non
ferro.
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pemantik terkait logam ferro dan non ferro
serta contohnya.
 Peserta didik dikondisikan termotivasi untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan
singkat dan mengajukan pertanyaan awal
sesuai dengan pengetahuan awal yang
dimilikinya dengan percaya diri dan
pertanyaan kritis.
3. Data collection
 Guru memberikan LKPD tentang logam ferro
dan non ferro
 Peserta didik membaca LKPD dan bahan
bacaan lainnya seperti bahan ajar, buku,
internet
 Peserta didik berupaya menganalisis data
dan informasi dengan berpikir kritis dan
analitis untuk membangun kesimpulan.
4. Verification
Peserta didik menyusun konsep berupa
pengetahuan baru yang telah diperoleh.
5. Generalization
Peserta didik melaporkan hasil temuannya,
merefleksi apa yang telah dipelajari, hingga
mengonsolidasikan pengetahuannya.
Peserta didik mempresentasikan hasil
penemuannya yang telah dibuatnya kepada guru
dan peserta didik lainnya.

TAHAP 2# Menentukan penggolongan baja berdasarkan kandungan


karbon beserta contoh penggunaannya
Kegiatan

5
Pembelajaran A. Kegiatan Inti (90 Menit)
(Model pembelajaran discovery learning)
1. Stimulation
 Guru menayangkan beberapa jenis baja
 Peserta didik menyimak penjelasan guru
(interaktif) dalam terkait apa yang
didemonstrasikan.
2. Problem Statement
 Guru memberikan tantangan kepada peserta
didik tentang penggolongan baja;
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pemantik terkait dengan penggolongan
bahan baja;
 Peserta didik dikondisikan termotivasi untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan
singkat dan mengajukan pertanyaan awal
sesuai dengan pengetahuan awal yang
dimilikinya dengan percaya diri dan
pertanyaan kritis.
3. Data collection
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari LKPD tentang penggolongan
baja berdasarkan kandungan karbon beserta
contoh penggunaannya.
 Peserta didik membaca LKPD dan bahan
bacaan lainnya baik berupa buku atau
sumber lain di internet.
 Peserta didik membaca LKPD dilanjutkan
dengan mengumpulkan dan menganalisis
informasi permasalahan yang diajukan guru
dengan mandiri dan kritis pada LKPD.
4. Verification
Peserta didik menyusun konsep berupa
pengetahuan baru yang telah diperoleh.
5. Generalization
Peserta didik melaporkan hasil temuannya,
merefleksi apa yang telah dipelajari.

Peserta didik mempresentasikan hasil


penemuannya yang telah dibuatnya kepada guru
dan peserta didik lainnya

Tes Sumatif (30 Menit)


B. Kegiatan penutup (30 Menit)
1. Guru mereview/ refleksi kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Peserta didik menyimak refleksi / koreksi/
6
kesimpulan materi dari guru dengan sabar dan
tekun
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik
4. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih
diragukan dengan penuh rasa ingin tahu.
5. Peserta didik turut membantu memberikan
penjelasan tentang hal-hal yang diragukan
peserta didik lain sehingga informasi menjadi
benar dan tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap materi dengan tekun.
6. Menyampaikan penugasan tahap berikutnya.
7. Berdoa Bersama.

Materi Dan Sarana Belajar


Sumber pembelajaran :https://ftp.unpad.ac.id/bse/
Kurikulum_2006/10_SMK/
kelas10_smk_tknik_pmbntukan_plat_ambiyar.pd
f, LKPD, Internet dan Lainnya
Alat yang dibutuhkan : LCD Projector, PC/Laptop, koneksi internet
Media pembelajaran : Slide Tayangan, Gambar

Pengayaan
Pengayaan : Bagi peserta didik yang mampu menjawab semua
pertanyaan asessmen di awal pembelajaran dengan
benar maka dapat menjadi tutor sebaya, kemudian
dapat diberikan tantangan mencari informasi tentang
weldabilty suatu logam.

C. LAMPIRAN

Instrumen Refleksi Terhadap Pembelajaran

https://forms.gle/qNDpNcSuzvZdTCc18

7
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

LOGAM FERRO DAN NON FERRO

A. Pengantar
Bahan merupakan semua unsur yang ada disekeliling kita. Semua benda
disekitar kita terbuat dari
bahan-bahan dari berbagai jenis. Artinya hampir setiap hari kita akan
berhubungan dengan bahan. Mulai dari bangun pagi kita dibangunkan
oleh jam beker yang juga terbuat dari bahan, mandi dengan air yang
mengalir di pipa tembaga atau baja ,juga terbuat dari bahan tembaga,
menggosok gigi dengan sikat gigi juga terbuat dari bahan plastik,
memakai baju juga terbuat dari bahan kapas, bahan sepatu dari kulit,
pergi ke sekolah naik mobil atau motor juga terbuat dari bahan pelat baja
dan sebagainya.

Sekalipun bahan ini tidak asing untuk kita, akan tetapi bagi mereka yang
akan menjadi orang teknik harus lebih mengetahui tentang bahan-bahan
tersebut. Untuk membangun kostruksi sebuah bangunan seperti;
konstruksi jembatan, konstruksi gedung, badan pesawat dan sebagainya.
Kita harus mempergunakan bahan yang sesuai untuk kegunaan tertentu.
Ini diperlukan agar kita mengetahui tentang pembuatan, sifat dan
penggunaan dari bahan teknik tersebut. Juga penting untuk mengetahui,
bagaimana sifat-sifat bahan itu dapat diperbaiki.

B. Tujuan
Memahami pengetahuan dasar bahan logam pada lingkup
pengelasan

C. Materi
Materi pembelajaran dapat dilihat dan di download pada :
https://ftp.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/10_SMK/
kelas10_smk_tknik_pmbntukan_plat_ambiyar.pdf

D. Petunjuk Belajar
1. Pelajarilah materi terlebih dahulu;
2. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKPD;
3. Cermat dan teliti selama mengerjakan LKPD;
4. Kerjakan soal dengan sebaik-baiknya.

E. Soal LKPD
1. Setelah melakukan literasi terhadap materi, mengapa kalian perlu

8
memahami pengetahuan bahan logam?
2. Apa saja yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan bahan yang tepat dalam sebuah konstruksi?
3. Apa perbedaan logam ferro dan non ferro, berikan contohnya
masing-masing!
4. Apa perbedaan besi, baja, besi cor, besi tuang dan besi tempa?
5. Seperti apakah bahan alumunium dan digunakan untuk apa
saja?

PEDOMAN PENILAIAN

No Soal Kunci Jawaban Skor


.
1. Setelah melakukan Pengetahuan bahan logam perlu dipahami 10
literasi terhadap agar mampu menggunakan bahan yang
materi, mengapa sesuai dengan lingkup pekerjaan yang
9
kalian perlu diharapkan
memahami
pengetahuan bahan
logam?
2. Apa saja yang dapat Dalam menentukan bahan yang tepat 20
dijadikan bahan dalam sebuah konstruksi maka yang
pertimbangan dapat dipertimbangkan adalah sifat
dalam menentukan mekanis, sifat yang diperlukan selama
bahan yang tepat proses pembentukan serta siffat-sifat yang
dalam sebuah penting yang berhubungan dengan
konstruksi? pengaruh lingkungan
3. Apa perbedaan Logam ferro (besi) yaitu merupakan 25
logam ferro dan non logam yang mengandung unsur besi (Fe)
ferro, berikan dalam susunan unsur dasarnya; dan
contohnya masing- logam non-ferro (bukan-besi) merupakan
masing! logam yang tidak mengandung unsur besi
(Fe) dalam susunan unsur dasarnya.
Logam non-ferro diantaranya adalah
Alumunium (Al), Magnesium (Mg),
Tembaga (Cu), Seng (Zn), Nickel (Ni), dan
Logam Mulia.
4. Apa perbedaan besi, Perbedaan besi, baja, besi cor, besi tuang 25
baja, besi cor, besi dan besi tempa adalah pada kandungan
tuang dan besi karbonnya. Besi memiliki kandungan
tempa? karbon berkisar antara 0 – 0,008%
sedangkan baja berkisar antara 0,008 –
2,0 %, sementara besi cor 2,0 – 4,5 %,
Besi tuang merupakan campuran besi dan
karbon. Kadar karbon sekitar 4 %,
sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik
untuk dituang, liat dalam pemadatan,
lemah dalam tegangan, Besi tempa
adalah besi yang mengandung terak silikat
antara 2% sampai 4%. Komposisinya
terdiri dari 99% besi murni, sifatnya dapat
ditempa, liat, dan tidak dapat dituang.
5. Seperti apakah Aluminium adalah unsur kimia yang 20
bahan alumunium mempunyai simbol Al dan nomor atom 13.
dan digunakan Aluminium dijumpai terutamanya dalam
untuk apa saja? bijih bauksit dan terkenal karena daya
tahannya terhadap pengoksidasian (tahan
karat) dan lebih ringan. Aluminium
digunakan dalam banyak industri untuk
menghasilkan bermacam-macam bentuk
produk industri otomotif, rumah
tangga, elektronik, pesawat terbang,
perkapalan, kareta api dan sebagainya.
10
Logam aluminium juga dipakai secara
luas dalam bidang kimia, listrik,
bangunan dan alat-alat penyimpanan.

PEDOMAN PENSKORAN

Jumlah Soal :5
Skor Maksimal : 100

Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh x 100


Jumlah Skor Maksimal
11
Konversi Nilai

Skala 0 - 100 Predikat Klasifikasi


81 – 100 A Sangat Baik
71 – 80 B Baik
61 – 70 C Cukup
0 – 61 D Perlu Bimbingan

TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN

Penilain dilihat dari dominasi modus ketercapaian diantaranya:


 Perlu Bimbingan
Memerlukan pendampingan lebih lanjut dalam pembelajaran,
pendampingan melalui kelompok pembelajaran dengan
menggunakan tutor sebaya. Serta dicari penyebab permasalahan
dalam pembelajaran.

 Cukup
Memerlukan kesempatan waktu belajar yang lebih lama, bisa
dilakukan diluar jam regular namun tetap dalam pemantauan guru

 Baik
Sudah terampil dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan
diri ke tahap selanjutnya

 Sangat Baik
Direkomendasikan untuk menjadi tutor pada pembelajaran tutor
sebaya untuk membatu proses pembelajaran peserta didik lain yang
perlu bimbingan

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

PENGGOLONGAN BAJA BERDASARKAN


KANDUNGAN KARBON

A. Pengantar
Bahan merupakan semua unsur yang ada disekeliling kita. Semua benda
12
disekitar kita terbuat dari
bahan-bahan dari berbagai jenis. Artinya hampir setiap hari kita akan
berhubungan dengan bahan. Mulai dari bangun pagi kita dibangunkan
oleh jam beker yang juga terbuat dari bahan, mandi dengan air yang
mengalir di pipa tembaga atau baja ,juga terbuat dari bahan tembaga,
menggosok gigi dengan sikat gigi juga terbuat dari bahan plastik,
memakai baju juga terbuat dari bahan kapas, bahan sepatu dari kulit,
pergi ke sekolah naik mobil atau motor juga terbuat dari bahan pelat baja
dan sebagainya.

Sekalipun bahan ini tidak asing untuk kita, akan tetapi bagi mereka yang
akan menjadi orang teknik harus lebih mengetahui tentang bahan-bahan
tersebut. Untuk membangun kostruksi sebuah bangunan seperti;
konstruksi jembatan, konstruksi gedung, badan pesawat dan sebagainya.
Kita harus mempergunakan bahan yang sesuai untuk kegunaan tertentu.
Ini diperlukan agar kita mengetahui tentang pembuatan, sifat dan
penggunaan dari bahan teknik tersebut. Juga penting untuk mengetahui,
bagaimana sifat-sifat bahan itu dapat diperbaiki.

B. Tujuan
Memahami pengetahuan dasar bahan logam pada lingkup
pengelasan

C. Materi
Materi pembelajaran dapat dilihat dan di download pada :
https://ftp.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/10_SMK/
kelas10_smk_tknik_pmbntukan_plat_ambiyar.pdf

D. Petunjuk Belajar
1. Pelajarilah materi terlebih dahulu;
2. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKPD;
3. Cermat dan teliti selama mengerjakan LKPD;
4. Kerjakan soal dengan sebaik-baiknya.

E. Soal LKPD
1. Setelah melakukan literasi terhadap materi, apa yang disebut
dengan baja karbon?
2. Apa yang terjadi jika kandungan karbon pada baja dinaikan dan
apa akibatnya?
3. Apa yang dimaksud dengan baja lunak, serta bagaimana sifatnya
dan digunakan untuk apa saja?
4. Apa yang dimaksud dengan baja karbon sedang, serta bagaimana
sifatnya dan digunakan untuk apa saja?
13
5. Apa yang dimaksud dengan baja karbon tinggi, serta bagaimana
sifatnya dan digunakan untuk apa saja?
6. Apa yang dimaksud dengan baja karbon tinggi dengan campuran,
serta bagaimana sifatnya dan digunakan untuk apa saja?

PEDOMAN PENILAIAN

No Soal Kunci Jawaban Skor


.
1. Setelah melakukan Baja karbon adalah paduan antara besi 10
literasi terhadap dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S
materi, apa yang dan Cu
disebut dengan

14
baja karbon?
2. Apa yang terjadi Dalam baja karbon, bila kadar karbon baja 15
jika kandungan naik maka kekuatan dan kekerasannya
karbon pada baja bertambah tinggi, akan tetapi keuletannya
dinaikan dan apa menurun atau lebih getas
akibatnya?
3. Apa yang dimaksud Baja karbon rendah disebut juga baja 20
dengan baja lunak, lunak. Komposisi campuran besi dan
serta bagaimana karbon, kadar karbon 0 sampai 0,3 %,
sifatnya dan mempunyai sifat dapat ditempa dan liat.
digunakan untuk Digunakan untuk membuat mur, skrup,
apa saja? pipa, dan keperluan umum dalam
pembangunan.
4. Apa yang dimaksud Komposisi campuran besi dan karbon, 20
dengan baja karbon dengan kadar karbon 0,3% sampai 0,45 %.
sedang, serta Sifat lebih kenyal dari yang keras dan
bagaimana sifatnya digunakan untuk membuat benda kerja
dan digunakan tempa berat, poros, dan rel baja.
untuk apa saja?
5. Apa yang dimaksud Komposisi campuran besi dan karbon, 20
dengan baja karbon dengan kadar karbon 0,45 sampai 1,70 %.
tinggi, serta Sifat dapat ditempa, dapat disepuh keras
bagaimana sifatnya dan dimudakan dan digunakan untuk
dan digunakan membuat kikir, pahat, gergaji, tap,
untuk apa saja? stempel, dan alat mesin bubut
6. Apa yang dimaksud Komposisi baja karbon tinggi ditambah 15
dengan baja karbon nikel dan kobal, krom atau tungsten.
tinggi dengan Sifatnya rapuh, akan tetapi tahan
campuran, serta terhadap suhu tinggi tanpa kehilangan
bagaimana sifatnya kekerasan, dapat disepuh keras dan
dan digunakan dimudakan. Umumnya banyak digunakan
untuk apa saja untuk membuat mesin bubut dan alat-alat
permesinan lainya

PEDOMAN PENSKORAN

Jumlah Soal :6
Skor Maksimal : 100

Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh x 100


15
Jumlah Skor Maksimal

Konversi Nilai

Skala 0 - 100 Predikat Klasifikasi


81 – 100 A Sangat Baik
71 – 80 B Baik
61 – 70 C Cukup
0 – 61 D Perlu Bimbingan

TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN

Penilain dilihat dari dominasi modus ketercapaian diantaranya:


 Perlu Bimbingan
Memerlukan pendampingan lebih lanjut dalam pembelajaran,
pendampingan melalui kelompok pembelajaran dengan
menggunakan tutor sebaya. Serta dicari penyebab permasalahan
dalam pembelajaran.

 Cukup
Memerlukan kesempatan waktu belajar yang lebih lama, bisa
dilakukan diluar jam regular namun tetap dalam pemantauan guru

 Baik
Sudah terampil dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan
diri ke tahap selanjutnya

 Sangat Baik
Direkomendasikan untuk menjadi tutor pada pembelajaran tutor
sebaya untuk membatu proses pembelajaran peserta didik lain yang
perlu bimbingan

ASESMEN SUMATIF

Tujuan Pembelajaran : Memahami pengetahuan dasar bahan logam pada


lingkup pengelasan

16
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran :
1. Membedakan logam ferro dan non ferro;
2. Menentukan penggolongan baja berdasarkan kandungan karbon
beserta contoh penggunaannya.

Alokasi Waktu : 30 Menit

Jenis Soal : Tes Tertulis Pilihan Ganda

Nama :
Kelas :

Pilihlah jawaban yang benar dan tepat

1. Logam yang mengandung unsur besi (Fe) disebut dengan logam…


a. Ferro
b. Non Ferro
c. Non Logam
d. Termohard
e. Termoplast

2. Logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe) disebut dengan logam..
a. Ferro
b. Non Ferro
c. Non Logam
d. Termoplast
e. Termohard

3. Baja Karbon merupakan bagian dari..


a. Logam Ferro
b. Logam Non Ferro
c. Non Logam
d. Termoplast
e. Termohard

4. Alumunium merupakan bagian dari..


a. Logam Ferro
b. Logam Non Ferro
c. Non Logam
d. Termoplast
e. Termohard

5. Besi Tempa merupakan bagi dari..


a. Logam Ferro
b. Logam Non Ferro
c. Non Logam
d. Termoplast
e. Termohard
17
6. Logam ferro dengan kandungan karbon sampai 2%, disebut
dengan…
a. Besi
b. Baja
c. Besi Tempa
d. Besi Cor
e. Besi Tuang

7. Baja karbon yang biasanya digunakan untuk membuat mur, skrup,


pipa dan keperluan umum dalam pembangunan dinamakan…
a. Baja Karbon Rendah
b. Baja Karbon Tinggi
c. Baja Karbon Sedang
d. Baja Karbon Tinggi Campuran
e. Baja Spesial

8. Baja karbon dengan komposisi campuran besi dan karbon sampai


0,3 % dan mempunyai sifat mudah ditempa dan liat dinamakan…
a. Baja Lunak
b. Baja Karbon Sedang
c. Besi Karbon Tinggi
d. Baja Karbon Tinggi Campuran
e. Baja Spesial

9. Baja Karbon Tinggi biasanya digunakan untuk membuat…


a. Mur
b. Kikir, gergaji
c. Rel Baja
d. Poros
e. Skrup

10. Baja dengan komposisi campuran besi dan kadar karbon 0,3
– 0,45 % disebut dengan…
a. Baja Lunak
b. Baja Karbon Sedang
c. Besi Karbon Tinggi
d. Baja Karbon Tinggi Campuran
e. Baja Spesial

PEDOMAN PENSKORAN

Jumlah Soal : 10
Skor setiap soal : 10
Skor Maksimal : 100

18
Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh x 100
Jumlah Skor Maksimal

Konversi Nilai

Skala 0 - 100 Predikat Klasifikasi


81 – 100 A Sangat Baik
71 – 80 B Baik
61 – 70 C Cukup
0 – 61 D Perlu Bimbingan

TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN

Penilain dilihat dari dominasi modus ketercapaian diantaranya:


 Perlu Bimbingan
Memerlukan pendampingan lebih lanjut dalam pembelajaran,
pendampingan melalui kelompok pembelajaran dengan
menggunakan tutor sebaya. Serta dicari penyebab permasalahan
dalam pembelajaran.

 Cukup
Memerlukan kesempatan waktu belajar yang lebih lama, bisa
dilakukan diluar jam regular namun tetap dalam pemantauan guru

 Baik
Sudah terampil dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan
diri ke tahap selanjutnya

 Sangat Baik
Direkomendasikan untuk menjadi tutor pada pembelajaran tutor
sebaya untuk membatu proses pembelajaran peserta didik lain yang
perlu bimbingan

Lampiran Bahan Bacaan :

PENGETAHUAN DASAR BAHAN LOGAM 19


Pendahuluan
Bahan merupakan semua unsur yang ada
disekeliling kita. Semua benda disekitar kita
terbuat dari bahan-bahan dari berbagai jenis.
Artinya hampir setiap hari kita akan
berhubungan dengan bahan. Mulai dari bangun
pagi kita dibangunkan oleh jam beker yang juga
terbuat dari bahan, mandi dengan air yang
mengalir di pipa tembaga atau baja
,juga terbuat dari bahan tembaga, menggosok
gigi dengan sikat gigi juga terbuat dari bahan
plastik, memakai baju juga terbuat dari bahan
kapas, bahan sepatu dari kulit, pergi ke sekolah
naik mobil atau motor juga terbuat dari bahan
pelat baja dan sebagainya.

Sumber bahan dari alam

Sekalipun bahan ini tidak asing untuk kita, akan tetapi bagi mereka yang akan
menjadi orang teknik harus lebih mengetahui tentang bahan-bahan tersebut. Untuk
membangun kostruksi sebuah bangunan seperti; konstruksi jembatan, konstruksi
gedung, badan pesawat dan sebagainya. Kita harus mempergunakan bahan yang
sesuai untuk kegunaan tertentu. Ini diperlukan agar kita mengetahui tentang
pembuatan, sifat dan penggunaan dari bahan teknik tersebut. Juga penting untuk
mengetahui, bagaimana sifat-sifat bahan itu dapat diperbaiki.

20
Awalnya bahan (logam dan non logam) ditemukan di alam dalam keadaan murni
atau bercampur. Untuk bahan logam umumnya yang ditemukan dalam keadaan
murni yaitu emas, perak, bismut, pelatina dan ada pula unsur yang bercampur
dengan unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon serta kotoran seperti
tanah liat, pasir dan bebatuan. Demikian juga dengan bahan non-logam yang
ditemukan dalam keadan murni seperti kayu, kertas, plastik, karet, kulit, kapas
dan sebagainya. Bahan non logam dalam bentuk campuran ditemukan seperti
bebatuan, pasir, dan sebagainya.

Dewasa ini terdapat berbagai jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan
baku industri. Jenis-jenis bahan yang sangat beragam itu kadang-kadang
menyulitkan pemakai dalam menentukan pilihan yang tepat. Bahan yang satu
mempunyai keunggulan ditinjau dari segi keuletan, tahan terhadap korosi, mulur
(creep), suhu kerja yang tinggi akan tetapi harganya cukup mahal dibandingkan
dengan bahan yang lain.
Pemilihan Bahan

Penentuan bahan yang tepat untuk kegunaan tertentu pada dasarnya merupakan
gabungan dari berbagai sifat, lingkungan dan cara penggunaan sampai di mana
sifat bahan dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Beberapa sifat
teknis yang harus diperhatikan sewaktu pemilihan bahan:

Tabel Sifat teknis bahan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan.

1. Sifat Mekanis
- Modulus elastisitas
- Batas mulur
- Kekuatan tarik
- Sifat fatik
- Keuletan
- Kekuatan impak
- Tahan aus
- Perbandingan kekuatan/berat
Daya Tahan Terhadap:
- Tekuk
- Torsi
- Geser
2. Sifat Yang Diperlukan Selama Proses Pembentukan
- Mampu mesin (machinability)
- Mampu las (weldability)
- Karakteristik pengerjaan dingin
- Karakteristik pengerjaan panas
3. Sifat-Sifat Yang Penting Sehubungan Dengan Pengaruh Lingkungan
- Daya Tahan Korosi;
 Lingkungan Biasa
 Di bawah pengaruh unsur-unsur kimia, minyak, gemuk, pelumas, korosi lubang, dsb.
- Daya tahan panas
- Ketahanan aus
- Pelapukan
(Amstead, B.H., 1979)

21
Pemilihan bahan pada akhirnya ditentukan oleh berbagai hal yang telah
disebutkan tadi termasuk cara-cara pembuatan atau pembentukannya.

Pengelompokan Bahan

Bahan yang digunakan dalam dunia teknik (rekayasa) dapat dibagi atas bahan
logam dan bahan non logam. Bahan logam dapat pula dibagi atas logam ferro
(besi) yaitu merupakan logam yang mengandung unsur besi (Fe) dalam susunan
unsur dasarnya; dan logam non-ferro (bukan-besi) merupakan logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe) dalam susunan unsur dasarnya. Logam non-ferro
diantaranya adalah Alumunium (Al), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Seng (Zn),
Nickel (Ni), dan Logam Mulia.

Sedangkan bahan non-logam dapat terdiri dari bahan organik dan bahan an-
organik. Bahan organik seperti kayu, kertas, plastik, karet, kulit, kapas dan
sebagainya. Sedangkan bahan an-organik seperti; batu, pasir, semen, keramik,
gelas, grafit dan sebagainya. Dalam pe- manfaatannya kedua kelompok besar
bahan ini banyak digunakan di dunia teknik (rekayasa), karena pemilihan sifatnya
yang sesuai dengan kebutuhan tertentu.

Logam Besi (Ferro) dan Bukan Besi (Non-Ferro)

Logam Besi (Ferro, Fe)

Bahan logam ferro mengandung karbon antara 0 sampai 4,5%, dan dibagi atas tiga
golongan yaitu:

1. Besi dengan kadar karbon; 0 sampai 0,008%


2. Baja dengan kadar karbon; 0,008% sampai 2,0%
3. Besi cor dengan kadar karbon; 2,0 sampai 4,5%

Di dalam besi kandungan karbon dan unsur paduan sangat rendah, karena itu besi
tidak dapat dikeraskan dengan cara pendinginan celup (quencing). Besi yang
digunakan dalam industri ada tiga jenis yaitu besi tempa, besi ingot dan besi tuang.

22
Kedua jenis besi ini adalah jenis besi dengan
kadar karbon yang sangat rendah yang
diproses dengan cara khusus untuk penggu-
naan tertentu. Besi tempa adalah besi yang
mengandung terak silikat antara 2% sampai
4%. Komposisinya terdiri dari 99% besi
murni, sifatnya dapat ditempa, liat, dan tidak
dapat dituang.

Gambar Logam ferro (Fe) yang berbentuk batangan yang telah dipadu dengan unsur lain
Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait keran
dan landasan kerja pelat, sedangkan besi ingot adalah besi murni.

Besi tuang merupakan campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4 %,
sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan,
lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan
ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder dan cincin torak.

Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Mn, P, S dan
Cu. Sifat baja karbon tergantung pada kadar karbon, karena itu baja ini
dikelompokan berdasarkan kadar karbonnya. Ada beberapa jenis baja karbon yang
dikenal yaitu:

Baja Karbon Rendah (BCR)


Baja karbon rendah disebut juga baja lunak. Komposisi campuran besi dan karbon,
kadar karbon 0 sampai 0,3 %, mempunyai sifat dapat ditempa dan liat. Digunakan
untuk membuat mur, skrup, pipa, dan keperluan umum dalam pembangunan. Baja
karbon ini dibagi lagi dalam baja kil, semi kil dan baja rim. Penamaan ini
didasarkan kepada persyaratan deoksidasi, cara pembekuan dan distribusi rongga
atau lubang halus di dalam ingot. Baja karbon rendah dapat mempunyai unsur
paduan dari Si dan Mn. Dengan memperkecil nilai karbon dalan baja karbon
rendah, dapat mempertinggi mampu takik baja ini.

23
Baja Karbon Sedang (BCS)
Komposisi campuran besi dan karbon, dengan kadar karbon 0,3% sampai 0,45 %.
Sifat lebih kenyal dari yang keras dan digunakan untuk membuat benda kerja
tempa berat, poros, dan rel baja.

Baja Karbon Tinggi (BCT)


Komposisi campuran besi dan karbon, dengan kadar karbon 0,45 sampai 1,70 %.
Sifat dapat ditempa, dapat disepuh keras dan dimudakan dan digunakan untuk
mem-buat kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat mesin bubut.

Baja Karbon Tinggi Dengan Campuran


Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel dan kobal, krom atau tungsten.
Sifatnya rapuh, akan tetapi tahan terhadap suhu tinggi tanpa kehilangan
kekerasan, dapat disepuh keras dan dimudakan. Umumnya banyak digunakan
untuk membuat mesin bubut dan alat-alat permesinan lainya.

Dalam baja karbon, bila kadar karbon baja naik maka kekuatan dan kekerasannya
bertambah tinggi, akan tetapi keuletannya menurun atau lebih getas. Klasifikasi
baja karbon dapat dilihat pada tabel

Tabel Klasifikasi Baja Karbon

Kadar Kekuatan Kekuat- Perpan-


Kekeras- Penggu-
Jenis dan Kelas Karbon Luluh an tarik jangan
(%) (kg/mm2) (kg/mm2) (%) an Brinell naan
Baja
Pelat
lunak 0,08 18-28 32-36 40-30 95-100
tipis
khusus
Baja
0,08- Batang
sangat 20-29 36-42 40-30 80-120
0,12 kawat
BCR lunak
Baja 0,12-
0,20 22-30 38-48 36-24 100-130
lunak
Konstruk
Baja
0,20- si umum
setengah 24-36 44-55 32-22 112-145
0,30
lunak
Baja Alat-alat
0,30-
setengah 30-40 50-60 30-17 140-170 mesin
0,40
BCS keras perkakas
Baja 0,40- , rel,
0,50 34-46 58-70 26-14 160-200
keras pegas,
Baja dan
0,50- kawat
BCT sangat 36-47 65-100 20-11 180-235
0,80 piano
keras
(Harsono Wiryosumarto dan Toshie Okumura,1991)

24
Besi cor adalah paduan besi karbon dengan kadar karbon (C) lebih dari 2%, dan masih
ada unsur lain seperti Si, Mn, P, S dan sebagainya. Di samping itu dalam penggunaan
tertentu masih ditambah lagi dengan Ni, Cr, dan Mo. Kekuatan besi cor pada umumnya
lebih rendah dari pada kekuatan baja cor, tetapi dalam beberapa besi tertentu
kekuatannya menyamai baja cor.

Tabel Klasifikasi Besi Cor


Kekuat-
Jenis dan Kelas Simbol Komposisi kimia (%)
an Tarik
JIS C Si Mn P S (kg/ mm2)

Kelas 1 FC 10 10 ≤
Kelas 2 FC 15 13 ≤
Besi cor kelabu

Kelas 3 FC 20 17 ≤
2,5-4,0 1,4-2,5 0,4-1,0 0,05-1,0 0,06-0,15
Kelas 4 FC 25 22 ≤
Kelas 5 FC 30 27 ≤
Kelas 6 FC 35 32 ≤
Besi Cor
- 3,0-3,3 0,6-1,1 0,5-1,0 28-35
Perlit Lanz
Besi Cor
- 2,5-3,0 2,0-2,5 0,8-1,1 30-35
Emmel
Besi cor khusu

Besi Cor
- 2,7-3,0 1,6-2,7 - 30-40
Piowalsky
Besi Cor
Mehanit - 2,7-3,0 1,0-1,5 0,6-0,8 32-34
Besi cor maliable
(tungku putih)

Kelas 1 FCMW 34 32-36


2,6-3,2 0,6-1,1 <0,5 <0,3

Kelas 2 FCMW 36 34-38


Kelas 1 FCMB28 28 ≤
Besi cor

Kelas 2 FCMB32 32 ≤
maliable
(tungku

2,0-3,0 0,8-1,5
Kelas 3 35 ≤
hitam)

FCMB35
Kelas 4 FCMB37 37 ≤
Kelas 1 FCD40 40 ≤
Kelas 2 FCD45 45 ≤
Besi cor
nodular

3,3-3,9 2,2-2,9 0,2-0,6 0,02-0,1 <0,015


Kelas 3 FCD55 55 ≤
Kelas 4 FCD70 70 ≤
paduan

- - - - - -
cor
Besi

(Harsono Wiryosumarto dan Toshie Okumura,1991)

Logam Bukan Besi (Non-Ferro)

Logam non ferro yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Kurang lebih
20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan-besi
(non-ferro). Indonesia merupakan salah satu negara penghasil logam bukan besi
(non- ferro) yang cukup banyak meliputi; timah putih, tembaga, nikel, emas dan
aluminium. Dalam keadaan murni logam bukan besi memiliki sifat yang cukup baik,
namum untuk meningkatkan kekuatannya umumnya dicampur dengan logam lain
sehingga membentuk paduan. Ada beberapa ciri-ciri sifat bukan logam (non-ferro),
diantaranya adalah;

 Tahan terhadap korosi (pengkaratan)


 Mempunyai daya hantar listrik yang baik
 Mudah dibentuk

25
Beberapa jenis logam bukan besi (non-ferro) antara lain sebagai berikut :

Tembaga (Cu)

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga
merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki
korosi yang lambat sekali.
Tembaga mempunyai warna coklat kemerah-
merahan, mempunyai sifat tempa yang cukup
baik, liat, dan kuat. Tembaga banyak digu-
nakan untuk membuat berbagai suku cadang
bagian listrik, radio penerangan, dan alat-
alat dekorasi, perkakas
dapur. Seperti alat-alat
elektronik, mesin listrik, patung-patung dan Gambar Bahan tembaga dibuat sebagai
tropi, hiasan kaligrafi
peralatan rumah tangga; pisau, garfu dan kuali leper.

Tembaga murni dibagi dalam tiga jenis yang didasarkan kepada cara
pemurniannya. Jenis pertama adalah tembaga tangguh yang dibuat dengan
mencairkan kembali tembaga hasil elektrolisa. Jenis kedua adalah tembaga bebas
oksigen yang dibuat dengan mendeoksidasi tembaga hasil elektrolisa. Jenis yang
ketiga adalah tembaga bebas oksigen hantaran tinggi yang dibuat dengan
mencairkan tembaga elektrolisa dalam atmosfir hidrogen.

Paduan tembaga mempunyai daya hantar listrik dan daya hantar panas yang
lebih rendah dari pada tembaga murni

26
tetapi kekuatannya lebih baik. Sebagai unsur paduan pada tembaga umumnya
digunakan adalah Zn, Si, Sn, Al, Ni dan lain-lainya. Paduan antara Cu-Zn disebut
brass atau kuningan atau loyang. Sedangkan paduan antara Cu-Sn disebut
brons atau perunggu. Jenis-jenis paduan lainnya juga disebut brons, misalnya
paduan yang mengandung fosfor disebut brons fosfor, sedangkan Cu-Si disebut
brons silikon, CU-Al disebut perunggu aluminium.

Sifat-sifat utama tembaga adalah mempunyai warna coklat kemerah-merahan dan


mempunyai konduktivitas elektrik yang tinggi. Tembaga memiliki ciri, yaitu mampu
memantul- kan cahaya coklat kemerah-merahan dan menyerap warna lain dalam
frekuensi spektrum tampak.

Tembaga terletak dalam keluarga yang sama dengan perak dan emas dalam
jadwal berkala, oleh karena itu ia mem- punyai sifat-sifat yang serupa dengan
kedua logam itu. Kesemuanya mempunyai konduktivitas elektrik yang tinggi.
Tembaga seperti halnya emas dan perak mempunyai sifat mampu tempa yang
baik. Tembaga tidak larut dalam air (H2O) dan isopropanol, atau isopropil alkohol.

Dipasaran banyak terlihat tembaga digunakan untuk pembuatan alat-alat


elektronik, pipa tembaga untuk kulkas dan air conditioning (ac), bahan kabel listrik,
pembuatan tropy, hiasan dinding dari tembaga (kuningan), gantungan kunci, kunci
pintu rumah, pisau, garpu, sudu, alat-lat medis dan sebagainya.

Aluminium (Al)

Aluminium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Al dan nomor atom 13.
Aluminium dijumpai terutamanya dalam bijih bauksit dan terkenal karena daya
tahannya terhadap pengoksidasian (tahan karat) dan lebih ringan. Aluminium
digunakan dalam banyak industri untuk menghasilkan bermacam-macam bentuk
produk industri otomotif, rumah tangga, elektronik, pesawat terbang, perkapalan,
kareta api dan sebagainya. Logam aluminium juga dipakai secara luas dalam
bidang kimia, listrik, bangunan dan alat-alat pe- nyimpanan.

Untuk mendapatkan sifat tertentu aluminium banyak di padu dengan logam lain.
Paduan aluminium banyak digunakan karena sifatnya yang kuat dan ketahanannya
terhadap suatu kondisi tertentu lainnya. Campuran aluminium ini tahan terhadap
asam dan menunjukkan kadar kekorosian yang rendah dalam suhu atmosfir dan
juga mempunyai sifat oksidasi yang rendah pada suhu tinggi. Paduan aluminium
tahan atau kurang bereaktif terhadap sulfur dan hasil oksidasi dari pembakaran.
Paduan ini juga tahan terhadap korosi air laut. Daya tahan terhadap korosi air laut
paduan aluminium ini disebabkan oleh komponen aluminium dalam campuran,
yang bertindak sebagai pelindung pengkorosian.

Paduan aluminium dapat diklasifikasikan dalam tiga cara yaitu berdasarkan


pembuatan dengan klasifikasi paduan cor dan paduan tempa; berdasarkan
perlakuan panas dengan klasifikasi dapat atau tidak dapat diberlakupanaskan; dan
ketiga berdasarkan unsur-unsur paduan. Berdasarkan klasifikasi ketiga ini
aluminium dapat dibagi dalam tujuh jenis yaitu: Jenis Aluminium Murni, Al-Cu, Al-
Mn, Al-Si, AL-Mg, Al- Mg-Si dan Jenis Al-Zn.

Paduan aluminium yang dapat


diberlakupanaskan adalah paduan dimana
27
kekuatanya dapat diper- baiki dengan
pengera- san dan penemperan, sedangkan
paduan yang

Gambar Velg roda dari paduan


aluminium
tidak dapat diberlaku- panaskan kekuatannya
hanya dapat diperbaiki dengan cara
pengerjaan dingin. Pengerasan pada paduan
aluminium yang dapat diberlakupanaskan
tidak karena adanya
transformasi martensit seperti dalam baja karbon, tetapi karena adanya
pengendapan halus fasa kedua dalam butir kristal paduan. Karena proses ini maka
pengerasan pada paduan aluminium disebut pengerasan endap atau pengerasan
presipitasi. Sifat-sifat pengerasan ini sangat tergantung pada unsur paduannya.

Logam aluminium yang termasuk dalam kelompok yang tidak dapat


diperlakupanaskan adalah jenis Al-murni, jenis Al-Mn, jenis Al-Si dan jenis Al-Mg.
Sedangkan kelompok yang dapat diperlakupanaskan masih dibagi lagi dalam jenis
perlakuan panasnya yaitu anil-temper (O-temper), pengerasan regang (H-temper),
pengerasan alamiah dan pengerasan buatan.

28
Timbal (Pb)

Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb
dan nomor atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa latin Plumbum. Unsur ini
beracun dan efek dari racun ini antara lain; dapat menurunkan daya ingat pada
otak manusia.

Timbal mempunyai warna biru kelabu. Sifatnya


dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi, air,
asam, dan bobot sangat berat. Timbal banyak
di- gunakan sebagai bahan pembuat kabel,
baterai, bubungan atap atau kuda- kuda rumah,
dan bahan pengisi pada baterai kering.

Timah (Sn) Gambar Bahan timbal

Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn
(bahasa Latin: stannum) dan nomor atom
50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"),
ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk
mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk
sebagai oksida

Warna aluminium be- ning keperak-perakan,


sifatnya dapat ditempa, liat dan tahan korosi.
Timah digunakan seba- gai pelapis lembaran
baja lunak (pelat timah) dan untuk
pembuatan peralatan di industri pe-
ngawetan dan pelapis/ bungkus makanan.

Gambar Alat rumah tangga dari


bahan paduan aluminium

Timah adalah logam memiliki kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta
mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan
normal (13–1600oC),

29
logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Timah terbentuk sebagai
endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan
metamorfosa. Biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta
sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan alluvium,
elluvial, dan koluvium.

Mineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu
kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik,
stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan.
Kegunaan timah banyak sekali terutama untuk bahan baku logam pelapis, solder,
cendera mata, dan lain-lain. Potensi timah di Indonesia terdapat di Pulau
Bangka, Pulau Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun.

Bahan Non Logam

Bahan non logam adalah suatu bahan teknik yang tidak termasuk ke dalam
kelompok logam yang didapat dari bahan galian, tumbuhan atau hasil dari proses
pengolahan minyak bumi. Bahan non-logam dapat terdiri dari bahan organik dan
bahan an-organik. Bahan organik seperti kayu, kertas, plastik, karet, kulit, kapas
dan sebagainya, sedangkan bahan an-organik seperti; batu, pasir, semen, keramik,
gelas, grafit dan sebagainya. Bahan-bahan non logam antara lain asbes, karet dan
plastik.

Asbes

Asbes adalah suatu jenis mineral terdiri dari


asam kerbik dan magnesium yang berbentuk
serat. Untuk beberapa mineral sangat
berbeda dalam komposisi, kekuatan, flek-
sibilitas dan kualitas dari serat-seratnya.
Misalnya jenis krisotil yang bentuk seratnya
bervariasi pan- jang dan pendek, sedang-
kan jenis antopilit bentuk seratnya bervariasi,
tidak dapat dipintal tetapi lebih tahan
terhadap asam.

Gambar Atap rumah dari bahan


asbes

30
Asbes dipakai untuk melapisi rem mobil. Serat asbes yang murni dipakai untuk
keperluan kimia. Tali asbes dan kain asbes banyak digunakan untuk bermacam-
macam keperluan. Misalnya untuk kaus tangan, baju tahan api, isolasi listrik dan
panas, bahan packing, sumbat bius dan peredam bunyi.

Karet

Istilah karet digunakan untuk menyatakan berbagai jenis bahan yang mempunyai
tingkat kekenyalan yang tinggi, bersifat lentur dan dapat dideformasikan beberapa
kali lebih panjang dan dapat dikembalikan ke bentuk semula.

Karet alam terbuat dari sari getah pohon hevea bras-iliensis (pohon karet) yang
tumbuh di daerah tropis. Untuk mendapatkan sari ini, pohon karet tersebut disayat
kulitnya untuk mendapatkan getah putih yang disebut lateks. Lateks yang diperoleh
terdiri dari bola karet dan air. Kemudian dimastikasi atau diplastikan agar dapat
diproses dengan lebih mudah, dan dicampur dengan bahan pengisi seperti karbon
hitam, zat pewarna, belerang, dibuat campuran, dibentuk dengan tekanan, dan
divulkanisasi oleh reaksi penyilangan sambil dipanaskan untuk mendapatkan
benda cetakan.

Warna karet alam agak kecoklat-coklatan, tembus cahaya atau setengah tembus
cahaya, dengan berat jenis 0,91-0,93. Sifat mekaniknya tergantung pada derajat
vulkanisasi, sehingga dapat dihasilkan banyak jenis. Temperatur penggunaannya
adalah sekitar 99oC paling tinggi, melunak pada suhu kira-kira 130oC dan
mengurai pada suhu kira-kira 200oC. Bersifat isolasi listriknya bagus dan karet
tidak tahan terhadap minyak dan pelarut.

Bahan karet, digunakan secara luas untuk ban


mobil, pengemas karet, penutup isolasi listrik,
sol sepatu dan sebaginya. Karet tahan
terhadap keausan. Karet sintetis atau karet
tiruan dibuat dari mineral minyak bumi. Karet
sintetis lebih tahan terhadap minyak dan
gemuk, tetapi kurang tahan terhadap
temperatur tinggi.

Gambar Ban mobil yang terbuat dari


karet alam

31
Karet sintetis saat ini banyak dijumpai di pasaran dengan berbagai jenis, sesuai
dengan kebutuhannya. Beberapa jenis karet sintetis yang umum dipasaran adalah;
karet butadien, karet nitril, karet polisulfida, karet uretan, karet olefin, dan karet
etilen propilen. Penamaan jenis karet sintetis ini sesuai dengan proses
pembuatannya.

Plastik

Bahan plastik merupakan bahan yang


sangat penting dalam dunia per- mesinan
dan industri modern. Plastik adalah bahan
sintetis yang bera- sal dari minyak mineral,
gas alam, batu bara, batu kapur, binatang
dan tumbuh-tumbuhan.

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi


sinte- tik atau semi-sintetik. Mereka
terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimer dan bisa juga terdiri
dari zat lain untuk meningkatkan performa
atau nilai ekono- minya. Plastik dapat
dibentuk menjadi film atau fiber sintetik.
Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak
dari mereka

Gambar Packaging mesin dari bahan


plastik
"malleable", memiliki properti keplastikan.

Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak sehingga tahan terhadap
panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Plastik sangat banyak digunakan di dunia
industri untuk berbagai macam keperluan seperti pengepakan (packaging), dunia
transportasi, alat-alat kantor dan alat-alat rumah tangga.

Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah :

1. Tahan korosi
2. Berat jenis cukup rendah
3. Ulet dan kuat
4. Tidak tahan panas yang tinggi

32
Plastik dapat dibagi ke dalam dua golongan besar yaitu golongan “termoplast” dan
golongan “termohard”. Sifat dari kedua golongan plastik tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:

Termoplast
Termoplast dibentuk dari molekul-molekul panjang. Termo- plast adalah bahan plastik
yang dapat dibentuk melalui proses pemanasan. Plastik jenis banyak digunakan untuk
pengepakan pada makanan-makan ringan, dan minuman kaleng.

Termohard
Termohard terbentuk dari molekul-molekul bentuk jaringan besar. Termohard merupakan
bahan yang tahan terhadap panas tinggi, dengan pemanasan plastik jenis ini tidak mudah
menjadi lembek dan menjadi cair.

Sumber : Ambiyar, Teknik Pembentukan Plat Jilid 1, Direktorat PSMK, 2008

| 33

Anda mungkin juga menyukai