Makalah Komuinikas Pelayanan Kesehatan
Makalah Komuinikas Pelayanan Kesehatan
2. ANADYA (4201023014)
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”
KONSEP KOMUNIKASI DALAM KONTEKS PELAYANAN
KESEHATAN” ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai bagian
dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan salawat kami kirimkan kepada
junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya
serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dana, dan tenaga
penulis. Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang
telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Komunikasi Kesehatan..............................................................................4
2.2 Komunikasi Kesehatan pada Pasien..........................................................5
2.3 Komunikasi Kesehatan pada Masyarakat..................................................6
2.4 Komunikasi Kesehatan di Bidang Pelayanan Kesehatan..........................7
2.5 Konsep dan Contoh Komunikasi Multidisiplin dalam Pelayanan
Kesehatan.............................................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kepada pasien dan masyarakat yang membutuhkan perawatan medis. Hal ini
memiliki dampak besar dalam membangun reputasi positif bagi rumah sakit,
karena reputasi yang baik dapat menarik lebih banyak pasien dan mendukung
keberhasilan institusi kesehatan dalam memberikan layanan yang terbaik.
Komunikasi kesehatan menjadi kunci penting dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan di rumah sakit. Dengan menggunakan berbagai strategi
komunikasi yang tepat, seperti menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat
waktu kepada pasien, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya kesehatan, rumah sakit dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik
dan mendukung proses penyembuhan pasien. Dengan demikian, upaya untuk
meningkatkan komunikasi kesehatan di rumah sakit tidak hanya berdampak pada
pengalaman pasien secara individual, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan
reputasi rumah sakit secara keseluruhan dalam komunitasnya. (Paramita, dkk,
2019).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat ditarik dari simpulan rumusan masalah di atas
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui komunikasi kesehatan pada pasien.
2
3. Untuk mengetahui komunikasi kesehatan pada masyarakat.
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk komunikasi kesehatan di bidang
pelayanan kesehatan.
5. Untuk mengetahui konsep dan contoh komunikasi multidisiplin dalam
pelayanan kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
masyarakat dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode komunikasi baik
secara interpersonal maupun massa, serta sebagai studi yang mengeksplorasi cara-
cara menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarkan informasi kesehatan
yang dapat memengaruhi individu dan masyarakat dalam membuat keputusan
yang tepat tentang manajemen kesehatan, (Rahmadiana, 2012).
Menurut Rahmadiana (2012) komunikasi kesehatan mencakup informasi
tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan
kesehatan, dan regulasi bisnis di bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas individu dalam masyarakat dengan memperhitungkan
aspek ilmu pengetahuan dan etika, (Rahmadiana, 2012).
Dengan demikian, komunikasi kesehatan dapat dipahami sebagai penerapan
konsep dan teori komunikasi dalam transaksi antara individu atau kelompok
terkait isu-isu kesehatan. Tujuan utama dari komunikasi kesehatan adalah untuk
mengubah perilaku kesehatan dengan tujuan meningkatkan tingkat kesehatan.
5
mereka terhadap situasi kesehatan. Penyampaian informasi mengenai efek jangka
panjang penyakit dan strategi pengelolaan penyakit saat ini juga memerlukan
komunikasi yang efektif. Kegagalan dalam menyampaikan informasi secara
efektif dapat mengakibatkan ketidakpahaman pasien terhadap hasil pemeriksaan
medis, ketidakpatuhan pada saran medis, dan peningkatan durasi masa rawat inap.
Permasalahan yang sering muncul dalam proses komunikasi antara pasien
dan ahli kesehatan melibatkan penggunaan bahasa yang terlalu teknis, kompleks,
dan istilah medis yang sulit dipahami oleh pasien. Oleh karena itu, penting bagi
kedua belah pihak untuk berbicara dengan bahasa yang sama, memiliki keyakinan
yang serupa, dan memahami konten pembicaraan dalam konsultasi, sehingga
tujuan akhir dari komunikasi kesehatan dapat tercapai, (Rahmadiana, 2012).
6
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat menjadi penting agar masyarakat
memiliki kemampuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatannya.
Upaya ini bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan penyuluhan kesehatan.
Perkembangan dalam komunikasi isu-isu kesehatan di tengah masyarakat
mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan ini tercermin dari peningkatan
akses terhadap informasi kesehatan, meningkatnya minat masyarakat terhadap isu-
isu kesehatan, serta peningkatan tuntutan akan informasi kesehatan yang
berkualitas, (Rahmadiana, 2012).
7
maupun pasien harus aktif dalam pertukaran informasi yang jelas dan saling
memahami, (Liansyah dan Kurniawan, 2015).
8
komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien adalah kunci untuk mencapai
perawatan kesehatan yang optimal, (Liansyah dan Kurniawan, 2015).
9
psikologis pasien. Kegagalan dalam berkomunikasi dengan pasien dapat
menghambat pelayanan kesehatan yang optimal dan mengurangi kepuasan
klien terhadap pelayanan yang diberikan. Tenaga kesehatan, termasuk
dokter, perawat, dan ahli gizi, memiliki peran yang penting dalam menjaga
komunikasi yang baik dengan pasien, karena hal ini mempengaruhi proses
perawatan dan pemulihan pasien.
Dalam konteks pelayanan kesehatan, komunikasi melibatkan
berbagai disiplin ilmu, termasuk aspek sosiologis, antropologis, psikologis,
dan lainnya. Dalam berinteraksi dengan pasien atau klien, diperlukan
pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan karakteristik
individu tersebut. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dan
memahami berbagai hambatan dalam komunikasi sangatlah penting bagi
tenaga kesehatan.
Komunikasi multidisiplin menjadi kunci bagi semua tenaga
kesehatan dalam berhubungan dengan pasien. Ini tidak hanya melibatkan
pertukaran informasi antara perawat atau dokter dengan pasien, tetapi juga
mencakup pembangunan hubungan terapeutik, kolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya, serta membantu dalam proses terapi bagi pasien dan
keluarganya. Tenaga kesehatan harus memperhatikan bahwa setiap kata,
tindakan, gerakan, dan ekspresi wajah dapat memiliki dampak langsung atau
tidak langsung pada pasien atau klien.
Pada tahap awal, komunikasi multidisiplin dalam kesehatan dan
perawatan sosial mungkin terasa rumit bagi sebagian orang. Namun, staf
perlu menyadari bahwa setiap individu memiliki cara berkomunikasi yang
berbeda. Komunikasi yang efektif melibatkan lebih dari sekadar
penyampaian informasi; hal itu juga melibatkan keterlibatan orang lain dan
memastikan pemahaman yang tepat. Ini memungkinkan pembangunan
kepercayaan dengan pengguna layanan, keluarga, dan rekan kerja.
Komunikasi dengan pengguna layanan mungkin sulit karena
berbagai alasan, seperti gangguan pendengaran, ketidakmampuan belajar,
demensia, atau kehilangan kemampuan berbicara. Oleh karena itu, penting
10
untuk menggunakan berbagai jenis komunikasi yang mencakup verbal, non-
verbal, tertulis, dan elektronik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
individu atau kelompok yang dilayani, (Pertiwi, dkk, 2022).
11
Hasil dari pertemuan ini adalah rencana perawatan yang
komprehensif dan terkoordinasi yang mencakup kontribusi dari setiap
anggota tim kesehatan. Hal ini memastikan bahwa pasien mendapatkan
perawatan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan mereka, serta mencegah
kebingungan atau inkonsistensi dalam penanganan kasus medis.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil tinjauan pustaka di atas
adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi kesehatan adalah untuk mengubah perilaku kesehatan dengan
tujuan meningkatkan tingkat kesehatan.
2. Komunikasi kesehatan dengan pasien atau penderita melibatkan
penyampaian informasi mengenai kondisi kesehatan, perawatan optimal,
dan rencana terapi, dengan tujuan utama memfasilitasi proses penyembuhan
sesuai dengan prinsip-prinsip komunikasi kesehatan terapeutik
3. Komunikasi kesehatan untuk masyarakat lebih fokus pada promosi
kesehatan, yang tidak hanya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
kesehatan, tetapi juga merancang program-program untuk mengubah
perilaku, baik di masyarakat maupun di organisasi.
4. Persepsi pasien tentang kualitas layanan kesehatannya sangat tergantung
pada interaksi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan. Namun,
masih ada beberapa rintangan dalam mengembangkan komunikasi yang
efektif antara dokter dan pasien, termasuk perbedaan dalam pengetahuan
dan pemahaman, serta adanya mitos dan informasi yang salah di masyarakat
tentang kesehatan.
5. Komunikasi multidisiplin penting bagi tenaga kesehatan dalam interaksi
dengan pasien, melibatkan pertukaran informasi, pembangunan hubungan
terapeutik, kolaborasi tim kesehatan, dan dukungan terapi untuk pasien dan
13
keluarganya. Tenaga kesehatan perlu menyadari dampak langsung atau tidak
langsung dari setiap kata, tindakan, gerakan, dan ekspresi wajah pada pasien
atau klien. Contoh praktik multidisiplin adalah pertemuan rutin tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, terapis fisik, terapis
okupasi, dan profesional kesehatan lainnya untuk membahas kasus-kasus
pasien. Pertemuan ini bertujuan untuk kolaborasi antarprofesional dalam
perencanaan perawatan holistik pasien.
3.2 Saran
Adapun saran yang diajukan penulis pada makalah ini mengenai komunikasi
dalam pelayanan kesehatan, yang mencakup prinsip-prinsip komunikasi terapeutik
seperti empati, kesadaran diri, kejujuran, dan sikap terbuka. Pentingnya
komunikasi dalam membangun hubungan yang kuat antara pasien dan dokter
disoroti, dengan menggunakan teknik seperti mendengarkan aktif dan
memberikan umpan balik positif. Pengelolaan konflik dalam komunikasi antara
pasien dan petugas kesehatan juga dipertimbangkan, serta koordinasi komunikasi
dalam tim kesehatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Cross, N., & Turon, H. (2018). Multidisciplinary team meetings: The importance
of balancing care and medico-legal issues. Australian Journal of Primary
Health, 24(4), 289-292.
L, Hindayani, dkk. 2022. Komunikasi Kesehatan di Masa New Normal. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 6(2), pp.13478-13484.
M. Rahmadiana. 2012. Komunikasi kesehatan: sebuah tinjauan. Journal
Psikogenesis, 1(1), pp.88-94.
Pertiwi, dkk. 2022. Komunikasi Terapeutik Dalam Kesehatan. Rizmedia Pustaka
Indonesia.
S, Paramita, dkk. 2019. Peran Komunikasi Kesehatan Dalam Pelayanan Rumah
Sakit Melalui “Health Public Relations”. Jurnal Bakti Masyarakat
Indonesia, 2(2).
T, Menawati & Kurniawan, H., 2015. Pentingnya komunikasi dalam pelayanan
kesehatan primer. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 15(2), pp.120-124.