5) RISKAJOL (420123020)
2024
KATA PENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhanYangMahaEsaatassegalalimpahanRahmat,Taufikda
nHidayahnya,sehinggakamidapatmenyelesaikanpenyusunanmakalahinidalambentukm
aupunisinyayangsederhana.Semogamakalahinidapatdipergunakansebagaisalahsatuacu
anmaupunpedomanbagipembacadenganjudul“ Konsep dasar Patologi & Patofisiologi
serta Adaptasi dan PenuaanSel”dalammatakuliahIlmuDasarKeperawatan .
Harapankamisemogamakalahinimembantumenambahpengetahuandanpengalamanbag
iparapembaca,sehinggakamidapatmemperbaikibentukmaupunisimakalahinikedepanny
adapatlebihbaik.
Makalahinikamiakuimasihbanyakkekurangankarenapengalamanyangkamimilikisanga
tkurang.Olehkarenaitu,kamiharapkankepadaparapembacauntukmemberikanmasukan-
masukanyangbersifatmembangununtukkesempurnaanmakalahini.
Bau-bau,31 Maret2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................................................5
BAB 2..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Patologi...................................................................................................................................6
1) Pembagian patologi.....................................................................................................6
2. Pembagian patologi menurut beberapa ahli................................................................7
3. Teknik pemeriksaan patologi........................................................................................8
B. PATOFISIOLOGI.................................................................................................................10
1. Patologi pada kelainan jantung..................................................................................10
2. patofisiologi terjadinya tukak pada lambung.............................................................11
C. Adaptasi Sel...........................................................................................................................11
1. Pengertian..................................................................................................................11
2. Tipe - Tipe Adaptasi Sel..............................................................................................12
D. Penuaan sel............................................................................................................................14
1. Pengertian..................................................................................................................14
2. Penyebab Penuaan Sel...............................................................................................15
3. Proses Penuaan Sel....................................................................................................15
BAB 3............................................................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Patologiadalahsalahsatudasarilmukedokteran,danmemilikiperananyang
sangatfundamental.Seringkalidiagnosispastisuatupenyakitditegakkandenganpa
tologi(histopatologi).SedakanangkanpengertianPatologidalamartiyangluasadal
ahbagiandariilmukedokteranngyangmengamatisebabdanakibatdariterjadinyap
enyakitataukelainanpadatubuh.Namunpengertianpatofisiologisendiriadalahrea
ksifungsitubuhterhadapsuatupenyakityangmasukkedalamtubuh.
Mekanismeadaptasiselterdiridariorganisasiselyaituunitkehidupan,kesat
uanlahiriahyangterkecilmenunjukkanbermacam-
macamfenomenayangberhubungandenganhidup.danselaluberbuhungandengan
karakterristikmakhlukhidupyaitu:bereproduksi,tumbuh,melakukanmetabolism
edanberadaptasiterhadapperubahaninternaldaneksternal.
Regenerasiadalahprosespertumbuhandanperkembanganselyangbertuju
anuntukmengesiruangtertentupadajaringanataumemperbaikibagianyangrusak.
Nekrosisadalahkematianyangutama.Selyangmengalamikematiansecaranekrosi
sumumnyadisebabkanolehfactordariluarsecaralangsung,misalnya:kematiansel
dikarenakankecelakaan,infeksivirus,radiasisinarradioaktifataukeracunanzatki
mia.Tanpaadanyatekanandariluar,seltidakakandapatmatisecaranekrosis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud patologi?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui konsep dasar patologi dan patofisiologi
A. Patologi
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat
fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi
(histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian
dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau
kelainan pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi
tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Patologi adalah kajian dan diagnosis penyakit melalui pemeriksaan organ, jaringan,
cairan tubuh, dan seluruh tubuh (autopsi).
Patologi juga meliputi studi ilmiah terkait proses penyakit, disebut patologi umum.
Patologi umum, juga disebut investigasi patologi, eksperimental patologi atau teoretis
patologi, merupakan luas dan kompleks lapangan ilmiah yang berusaha untuk
memahami mekanisme cedera sel dan jaringan, seperti tubuh sarana untuk
menanggapi dan memperbaiki cedera.
1) Pembagian patologi
a) Patologi anatomi
2) Patologi klinik
3) Patologi forensik
mempelajari dan menemukan sebab kematian pada kondisi tertentu. Sebagai contoh
menentukan penyebab kematian korban yang diduga bunuh diri. Pemeriksa akan
mempelajari apakah benar korban bunuh diri atau dibunuh terlebih dahulu kemudian
direkayasa seperti bunuh diri.
4) Patologi molekuler
Beberapa ahli memberikan pembagian yang lebih praktis dalam mempelajari patologi
yaitu bahwa patologi dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:
1) Patologi umum
2) Patologi sistemik
a) Otopsi klinis
Dilakukan untuk tujuan pembelajaran dan riset mencari penyebab medis kematian
juga untuk kasus kematian yang tidak diketahui atau tidak pasti.
b) Otopsi forensik
2) Mikroskop cahaya
Pemeriksaan patologi yang lebih tepat saat ini dilakukan dibanding dengan
pemeriksaan makroskopik adalah pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop
cahaya. Diperlukan jaringan yang dipotong tipis sehingga cahaya mampu
menembusnya dan bilamana diperlukan dilakukan pengecatan untuk memperjelas
perbedaan dari bagian jaringan atau sel yang akan diamati.
3) Histokimiawi
Histokimiawi adalah ilmu yang mempelajari kondisi kimiawi sebuah jaringan setelah
mendapatkan perlakuan menggunakan reagen khusus. Dengan teknik ini secara
mikroskopik berbagai keadaan jaringan dan sel terlihat.
4) Mikroskop elektron
5) Teknik biokimia
Salah satu teknik patologi yang sering dilakukan adalah pemeriksaan biokimia
dengan tujuan untuk mempelajari jaringan tubuh dan cairan tubuh. Sebagaimana
diketahui bahwa berbagai penyakit mempunyai dampak ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit. Dengan pemeriksaan biokimia akan tergambar kondisi keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh pasien sehingga terapi lebih tepat dapat diberikan.
6) Teknik hematologi
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mempelajari kelainan darah mulai dari teknik yang
sederhana yaitu hitung sel sampai dengan pemeriksaan terkini dengan peralatan
elektronik untuk memeriksa faktor koagulasi darah.
7) Kultur sel
8) Mikrobiologi medis
Pemberian antibiotik yang tepat pada pasien yang mengalami infeksi akan mudah
dilakukan dengan bantuan pemeriksaan mikrobiologi medis. Organisme seperti
jamur, bakteri, virus dan parasit akan mudah dikenali di bawah mikroskop setelah
bahan pemeriksaan dicat secara khusus seperti pada nanah. Pemeriksaan dilakukan
untuk mengetahui sensitivitas bakteri terhadap bermacam macam obat sehingga
diketahui obat mana yang paling tepat diberikan pada pasien.
B. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari aspek dinamik dari proses penyakit.
Patofisiologi juga disebut ilmu yang mempelajari proses terjadinya perubahan atau
gangguan fungsi tubuh akibat suatu penyakit. Sebagai contoh patofisiologi udema
pada penderita gagal jantung adalah akibat dari proses terjadinya gangguan
keseimbangan cairan dalam bentuk retensi air dan natrium karena aliran darah balik
ke jantung yang terhambat.
Sel epitel lambung hancur Kondisi ini merangsang dikeluarkannya histamin oleh
sel epitel lambung yang hancur.
Sekresi pepsin Sel epitel lambung yang hancur akan menyebabkan jaringan mukosa
lambung hancur dan hal tersebut merangsang dikeluarkannya pepsin.
Disisi lain pepsin juga akan menghancurkan vena dan kapiler dilambung yang
mendukung terjadinya perdarahan lambung berlanjut.
Akhirnya terjadi tukak lambung karena mukosa lambung hancur juga terjadi
perdarahan.
C. Adaptasi Sel
1. Pengertian
Adaptasi menurut Lamarck adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
perubahan alam yang terjadi baik secara fisiologis dan morfologis. Namun dalam
pembahasan ini yang dimaksud dari adaptasi sel adalah kemampuan dimana sel
mampu mengatur dirinya dengan cara mengubah struktur dan fungsinya sebagai
respons terhadap berbagai kondisi fisiologis maupun patologis.
Adaptasi ini bisa dibagi menjadi dua yaitu adaptasi fisiologik dan adaptasi
patologik. Adaptasi fisiologik merupakan reaksi sel terhadap stimulus normal oleh
hormone atau bahan kimia endogen, seperti pembesaran kelenjar mammae dan
induksi laktasi pada kehamilan. Adaptasi patologik merupakan adaptasi sel
terhadap stimulus abnormal. Jadi, adaptasi merupakan tahap antara sel normal dan
sel yang sakit.
a) Atrofi
Atrofi adalah proses adaptasi sel dimana terjadi perubahan ukuran sel dari normal
menjadi lebih kecil akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan yang
disusun oleh sel tersebut menjadi lebih kecil. Sel yang mengalami atrofi akan
mengalami penurunan fungsi sel tetapi sel tidak mati. Atrofi dapat disebabkan oleh
penurunan beban kerja, hilangnya intervasi saraf, berkurangnya vaskularisasi,
nutrisi yang tidak adekuat, hilangnya stimulus endokrin, dan usia lanjut.
Atrofi Fisiologik adalah atrofi yang merupakan proses normal pada manusia.
Misalnya pada atrofi senilis, organ tubuh individu usia lanjut akan mengalami
pengecilan. Atrofi senilis juga dapat disebut atrofi menyeluruh (general) karena
terjadi pada seluruh organ tubuh. Atrofi menyeluruh juga terjadi pada keadaan
kelaparan (starvation). Penyebab atrofi senilis adalah hilangnya rangsangan tubuh,
berkurangnya vaskularisasi darah akibat arteriosklerosis, dan berkurangnya
rangsang endokrin. Vaskularisasi berkurang akibat arteriosklerosis akan
menyebabkan kemunduran pada otak sehingga menimbulkan kemunduran
kejiwaan yang disebut demensia senilis. Begitu pula dengan rangsangan endokrin
yang berkurang pada periode menopause, menyebabkan payudara menjadi kecil,
ovarium dan uterus menjadi tipis dan kriput.
Atrofi patologik, contohnya, Atrofi disuse adalah atrofi yang terjadi pada organ
yang tidak beraktivitas dalam jangka waktu lama, misalnya otot tungkai yang oleh
suatu sebab harus difiksasi (digips) sehingga tidak dapat digerakkan untuk jangka
waktu lama. Bila fiksasi dilepas maka tungkai akan menjadi lebih kecil daripada
tungakai sisi lainnya. Begitu pula dengan atrofi pada otot karena hilangnya
persarafan pada penyakit poliomielitis. Atrofi ini terjadi akibat hilangnya impuls
tropik yang dinamakan atrofi neurotropik.
b) Hipertrofi
Hipertrofi adalah bertambah besar ukuran sel sehingga jaringan atau organ
yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih besar pula. Pada organ yang
mengalami hipertrofi tidak dijumpai sel-sel yang baru, hanya sel yang menjadi
lebih besar. Sel menjadi lebih besar bukan karena penambahan cairan intraselular
seperti pada degenerasi albumin , melainkan karena sintesis komponen atau
struktur sel bertambah. Secara umum, hipertrofi disebabkan oleh permintaan fungsi
yang meningkat dan stimulus hormon spesifik. Hipertrofi dapat dikelompokkan
menjadi fisiologik dan patologik.
Hipertrofi fisiologik contohnya adalah hipertrofi otot rangka atau tungkai pada
pengemudi becak, dan hipertrofi otot rangka pada binaragawan. Hepertrofik otot
lurik ini disebabkan oleh kerja otot yang berlebihan (permintaan fungsi yang
meningkat).
c) Hiperplasia
Hiperplasia adalah kenaikan absolute jumlah sel pada sebuah jaringan atau organ
yang menyebabkan pembesaran jaringan atau organ tersebut disertai dengan
peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut. Pada hiperplasia terjadi
pembelahan sel atau mitosis. Sering kali hiperplasia dan hipertropi terjadi
bersamaan dan saling berhubungan erat.
d) Metaplasia
Adaptasi metaplasia adalah perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sek
matur jenis lain. Sebagai contoh sel epitel torak pada saluran pernafasan seorang
perokok yang dapat bersekresi diganti dengan sel epitel gepeng berlapis yang tidak
dapat bersekresi. Kondisi ini sangat merugikan karena lender yang merupakan alat
proteksi saluran pernafasan terhadap bakteri atau benda asing tidak terbentuk
sehingga saluran pernafasan mudah mengalami infeksi.
D. Penuaan sel
1. Pengertian
Dalam beberapa aspek fisiobiologis, penuaan selular adalah kompensasi yang
menguntungkan dalam menanggapi kerusakan yang mempercepat penuaan ketika
jaringan kehilangan kapasitas regeneratif mereka. Mengingat kompleksitas ini,
beberapa peneliti memperdebatkan peristiwa ini apakah penuaan sel memenuhi
kriteria yang ideal untuk ketiga definisi ciri khas penanda penuaan. Peningkatan
dari tumor supresor protein terbukti dapat memperpanjang umur panjang (Mathieu
et al., 2007, 2009), dan pada saat yang sama, dengan menghilangkan sel yang
mengalami penuaan (senescence cell) dalam eksperimen model hewan progeria
dapat menunda keadaan patologi terkait usia (Baker et al., 2013). Oleh karena itu,
dua intervensi yang secara konseptual berlawanan dapat memperpanjang usia.
Telomer merupakan elemen berulang yg berlokasi pada tiap ujung kromosom dari
sel eukariota.
Fungsi dari telomer adalah untuk menutup ujung kromosom, sehingga mencegah
DNA “terbuka”, yang dapat menyebabkan kerusakan DNA, bersatunya kromosom2
dan ketidakstabilan kromosom
Ketika telomer mencapai panjang yg kritis, menyebabkan fungsi dari telomer tidak
optimal. Hal ini menginduksi penuaan sel, yang ditandai oleh adanya gangguan
pertumbuhan secara permanen
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Patologi adalah ilmu yang mempelajari sebab dan akibat terjadinya penyakit atau
kelainan pada tubuh, melalui pemeriksaan organ, jaringan, cairan tubuh, dan seluruh
tubuh. Pembagian patologi meliputi patologi anatomi, sitopatologi, patologi klinik,
patologi forensik, dan patologi molekuler.
2. Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari proses dinamik dari proses penyakit
dan perubahan atau gangguan fungsi tubuh akibat suatu penyakit. Contoh
patofisiologi termasuk reaksi tubuh terhadap kondisi seperti gagal jantung dan tukak
lambung.
3. Adaptasi Sel adalah kemampuan sel untuk mengubah struktur dan fungsinya
sebagai respons terhadap kondisi fisiologis atau patologis. Jenis-jenis adaptasi sel
meliputi atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia.
4. Penuaan Sel adalah proses di mana sel-sel mengalami penurunan aktivitas dan
fungsi seiring bertambahnya usia. Penyebab penuaan sel termasuk stress oksidatif,
perubahan pada mitokondria, dan akumulasi mutasi pada DNA. Proses penuaan sel
ditandai oleh perpendekan telomer dan gangguan pertumbuhan yang permanen.
B. Saran
1. Pembagian Patologi
3. Patofisiologi
- Memahami patofisiologi dari berbagai kondisi penyakit seperti udema pada gagal
jantung dan terjadinya tukak pada lambung. Ini penting dalam memahami mekanisme
terjadinya gangguan fungsi tubuh akibat penyakit.
4. Adaptasi Sel
5. Penuaan Sel