ANATOMI FISIOLOGI PADA SISTEM INTEGUMEN New
ANATOMI FISIOLOGI PADA SISTEM INTEGUMEN New
Fungsi kulit
a) Pelindung
1) Terhadap bahan kimia, partikel-partikel, mikroba, radiasi ultraviolet
2) Terhadap cedera mekanik
3) Terhadap kehilangan cairan tubuh
b) Menjaga keseimbangan/homeostatis : Regulasi temperatur tubuh
1
c) Mobilitas
1) Raba
2) Temperatur
3) Tekanan
4) Nyeri
d) Mobilitas : Memberikan permukaan yang dapat dipegang
e) Metabolisme : Berperan dalam produksi vitamin D
f) Imunitas : Tempat untuk survellans imun
g) Psikologi
1) Daya tarik seksual
2) Citra diri
2. Rambut
Rambut memiliki fungsi protektif dan seksual, yang tumbuh pada seluruh permukaan kulit kecuali
daerah telapak tangan dan telapak kaki, glen penis dan introitus vulva. Kepadatan folikel terbanyak
terdapat pada wajah. Batang rambut memiliki kutikel luar yang menutupi korteks kelompok keratinosit.
Fungsi rambut adalah untuk melindungi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Terdapat
tiga jenis rambut :
a. Lanugo : halus dan panjang, ditemukan pada janin
b. Rambut velus : pendek, halus, dan berwarna muda menutupi sebagian besar permukaan tubuh
2
c. Rambut terminal : panjang, tebal dan berwarna gelap; ditemukan pada kulit kepala, alis mata, area
pubis, aksila dan janggut.
3. Kuku
Kuku merupakan
kelompok keratin yang
tersusun yang tersusun
rapat dan keras,
melindungi jari bagian
ujung. Kuku membantu
genggaman dan kepekaan
taktik jari. Kuku jari tangan
mencapai ketebalan 0,3-
0,5 mm dengan kecepatan
tumbuh 0,1 mm/24 jam.
Fungsi utama kuku adalah
untuk melindungi ujung
jari yang penuh dengan
urat saraf dan bagian sensitif yang ada di bawah kuku.
3
B. GEJALA YANG MENYEBABKAN GANGGUAN SISTEM INTERGUMEN
2. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit yang
penyebabnya belum di ketahui, bersifat kronik
dan residif, di tandai dengan bercak-bercak
eritema berbatas tegas dengan skuama yang
kasar, berlapis-lapis dan transparan: disertai
penomena tetesan lilin atau auspitsz. Kasus
psoriasis makin sering di jumpai. Meskipun
penyakit ini tidak menyebabkan kematian
tetapKelainan kulit terdiri atas bercak-bercak
eritema yang meninggi dengan skuama
diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata,
tetapi pada stadium penyembuhan sering
4
eritema yang ditengah menghilang dan hanya
terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar
dan berwarna putih seperti mika, serta
transfaran. Besar kelainan bervariasi : lentikular,
nummular atau plakat, dapat berkonfluensi.
Fenomena tetesan lilin adalah skuama yang
berubah warnanya menjadi putih, seperti pada
goresan, seperti lilin yang digores, disebabkan
oleh berubahnya indeks bias, cara menggores
dapat dengan pinggir gelas alas. Psoriasis juga
dapat menyebabkan kelainan kuku, yakni
sebanyak 50%, yang agak khas adalah ynag
disebut nailput berupa lekukan-lekukan miliar.
Kelainan yang tak khas adalah kuku yang keruh,
tebal bagian distaalnya terangkat karena
terdapat lapisan tanduk dibawahnya.i
menyebabkan gangguan kosmetik, berlebih-
lebih mengingat bahwa perjalanannya menahun
dan residif. Insidens pada orang kulit putih lebih
tinggi dari pada penduduk kulit berwarna.
3. Dermatitis
Tidak memuaskan. Salah satu defenisis yang
cukup baik adalah : dermatitis merupakan
epidermo-dermiitis dengan gejala subyektif
pruritus. Obyektif tampak inflamasi eritrema,
vesikulasi, eksudasi, dan pembentukan sisik.
Tanda-tanda polimorfi tersebut tidak selalu
timbul pada saat sama. Penyakit
bertendensiresidif dan kronik.Dermatitis
merupakan reaksi alergi tipe 4, yakni respon tipe
tuberkulin, yang bersifat sel mediated. Reaksi
spesifik memerlukan beberapa jam untuk
5
mencapai maksimun. Klinik biasanya baru
tampak respon sesudah 24-48 jam. Pada
interaksi antara antigen dan antibodi terjadi
pembebasan berbagai mediator farmakologik,
misalnya histamin, serotonin, bardiknin, dan
anafilaktosin. Morfologi: dermatitis madidans
(basah), dermatitis sika (kering), dermatitis
impetigenisata (dengan infeksi sekunder),
dermatitis populosa, vesikobulosa, dan
sebagainya. Bentuk: dermatitis numularis
Lokalisasi: dermatitis manus, pedis,
intertriginosa, interdigitalis, dermatitis
generalisata, universal, dan sebagainya. Lama
penyakit: dermatitis akut, subakut, kronik,
residivans.
6
penyakit hati, atau defisiensi vitamin C dan K.
paling sering terjadi pada permukaan
bergantung (mis, punggung, bokong).
gangguan perdarahan, penyakit kudisan dan
kerapuhan kapiler pada lansia. sering terlihat
pada tungaki tangan
c. lesi berbentuk datar dengan ukuran yang
bervariasi tanpa pulsasi. tidak memucat
dengan tekanan pada kulit yang terang.
ekimosis di mulai sebagai tanda ungu
kebiruan berubah menjadi kuning kehijauan.
pada kulit coklat ekimosis bervariasi biru
sampai ungu. pda kulit hitan ekimoisis
tampak lebih gelap. penyebabnya pelepasan
pada pembuluh darah superfisial ke dalam
jaringan sekitar akibat trauma, hemofilia,
penyakit hati, terjadi pada semua area yang
mengalami trauma dan tekanan
7
C. TERMINOLOGI SISTEM INTEGUMEN
Abses kumpulan pus yang terisoler Milium Kista kecil berwarna putih yang
mengandung keratin
Atrofi Hilangnya eepidermis, dermis, atau Nodul Peninggian padat jaringan kulit
keduanya, kulit tipis, berkeriput dan dengan diameter >5mm
transulen, menampakkan pembuluh
darah.
Bula Lesi berisi cairan dengan diameter > Papilloma Penonjolan serupa putting dari
5mm permukaan kulit
Burrow Saluran pada epidermis yang Papula Peninggian padat jaringan kulit
disebabkan parasit, misalnya acarus dengan diameter <5mm
pada scabies.
Kalus Hiperplasi local setempat jaringan Petekiae Bercak punktata hemotagik dengan
tanduk pada telapak tangan atau diameter 1-2mm
telapak kaki, akibat tekanan.
Komedo Sumbatan sebum dan keratin yang Plak Peninggian jaringan kulit yang
menumpuk pada orifisum lubang teraba dengan diameter >2cm dan
keluar pilosebasea yang melebar dia tinggi <5mm
area wajah.
Krusta Eksudat kering, misalnya serum, darah Purpura Ekstravasasi darah yang
atau pus, pada permukaan kulit menimbulkan kemerahan pada kulit
berupa rongga berbatas epitel, berisi atau membrane mukosa
cairan atau bahan semi-padat.
Kista Nodul yang berupa rongga yang Pustule Kumpulan pus yang tampak pada
berbatas epitel, berisi caiaran atau suatu lesi
bahan semi-padat.
Ekimosis Macula berwarna merah atau Skuama Akumulasi keratin yang menebal
perdarahan ungu, dengan yang dapat dengan mudahan
diameter>2mm pada kulit atau dilepaskan menjadi berbagai
membrane mukosa fragmen
8
Erosi Hilangnya lapisan epidermis Skar Penggantian jaringan normal
superfisial, yang tidak meluas ke dengan jaringan ikat fibrosa pada
dermis, menyembuhkan tanpa bekas area luka
Eritema Kemerhan pada kulit akibat dilatasi Striae Pita linear atrofi, berwarna putih,
vascular pink atau ungu, akibat perubahan
jaringan ikat
Ekskoriasi Abrasi superfisial, umumnya linear Telangiektasia Pembuluh darah dermis yang
akibat garukan melebar dan menimbulkan lesi yang
tampak
Fisura Putusnya epidermis secara linear, Ulkus Daerah kulit yang hilang dengan
seringkali meluas kedermis bentuk melingkar yang meluas ke
dermis
Freckle Area macula yang menunjukkan Vesikel Lesi jernih, berisi cairan dengan
peningkatan formasi pigmen oleh diameter <5mm
melanosit
Likeniflikasi Penebalan kronik kulit dengan garis Benjolan Papula atau plak sementara berupa
yang semakin jelas, berupa gesekan (wheal) edema dermis yang dapat ditekan,
atau garukan berwarna merah atau putih,
menandakan urtikaria
9
(alopesia totalis) atau seluruh rambut tubuh (alopesia universalis). Kebotakan lokal dapat disebabkan
infeksi jamur, rambut yang dicabut tarikan saat menjalin rambut dan pada sifilis sekunder.
Tabel 3.1 Penyebab Hirsutisme
Penyebab hirsutisme
Tipe Contoh
Hipofisis Akromegali
3. Alopesia dengan jaringan parut. Akibat luka bakar, infeksi berat seperti herpes zoster, liken planus dan
LES dapat membuat skar pada kulit kepala yang menetap dengan akibat kebotakan permanen.
4. Hilangnya rambut tanda seksual sekunder. Pada usia lanjut, sirosis dan hipopituitarisme, rambut aksila
dan rambut pubis menghilang.
Kelainan kuku
Kelainan kuku dapat bermanfaat dalam membantu mendiagnosis kondisi internal dan penyakit kulit
(Kotak 4.6). pada defisiensi zat besi yang kronik, kuku akan menjadi rapuh, datar dan akhirnya berbentuk
seperti sendok ( koilonikia). kuku berwarna putih (koilonikia) merupakan tanda hipoalbuminemia. Garis beau,
timbul akibat terhentinya pertumbuhan kuku, merupakan cekungan transversal berwarna yang tampakpada
kuku yang akan bergerak mengikuti pertumbuhan kuku. Kelainan ini dapat sesaat setelah mengalami penyakit
10
berat. Walaupun satu atau dua pendarahan kecil dapat terlihat di bawah kuku pekerja manual, namun lesi
yang multipel merupakan tanda peningkatan kemungkinan adanya endokarditis bakterial. Terpisahnya bagian
distal kuku (onikolisis) sering dijumpai pada psoriasis. Kapiler yang melebar pada lipatan kuku bagian
proksimal terjadi pada kondisi vaskulitis, seperti LES.
Tabel 4.1 Perubahan kuku pada penyakit sistemik dan kelainan kulit
Brittle nails Kuku mudah parah, biasanya Akibat air dan deterjen, defisiensi zat
pada batas distal besi, hipotiroidisme, iskemia jari
Jari tabuh Hilangnya sudut antara lipatan Familial atau merupakan tanda
kuku dan lempeng kuku penyakit jantung atau pernapasan
Ujung jari membulat. Matriks yang serius
kuku terasa seperti spons
Table 5.1 Perubahan kuku pada penyakit sistemik dan kelainan kulit - bersambung
11
Sebagian kuku berwarna Penyakit ginjal kronik
putih/coklat Hipoalbuminemia (dihubungkan
Putih (leukonikia) dengan sirosis)
Kuning Psoriasis, infeksi jamur, ikterus,
Sindrom kuku kuning tetrasikin
Drainase limfatik yang rusak- dapat
disertai efusi pleura
Eritema lipataan kuku dan Pelebaran kapiler dan eritema Penyakit jaringan ikaat, termasuk
telangiektasis padaa lipatan kuku sklerosis sistemik, SLE,
dermatomiositis
Onikolisis Kuku terpisah dari dasar kuku Psoriasis, infeksi jamur, trauma,
(nail bed) tiritiksikosis, tetrasikin (foto-onikolisis)
Lekukan Lekukan kecil atau kasar pada Psoriasis, eksim, alopesia areata, liken
Lekukan halus (thimble pitting) kuku planus
Lekukan kasar (coarse pitting) Suatu bentuk khusus dari Alopesia areata
lekukan halus Eksim
Lekukan iregular yang kasar
pada lempeng kuku
Lipatan Transversal (sepanjang kuku) Garis Beau (lihat atas), eksim, psoriasis,
Longitudinal (atas/bawah) distrofi tik, paronikia kronik
Liken planus, penyakit Darier
Perdarahan sebagian (splinter Garis merah kecil yang tersusun Trauma namun dapat juga menjadi
hemorrhage) longitudinal pada lempeng kuku tanda endokarditis infektif
12
Tabel 6.1 Penyebab hipoalbuminemia dan leukonikia
Sindrom nefrotik
Protein-losing enteropathy
Penyakit Crohn
Kolitis ilseratif
Penyakit Menetrier pada perut
Penyakit seliak (coeliac disease)
Limfoma usus
Bakteri tumbuh lampau (bacterial overgrowth)
kerusakan radiasi
Malnutrisi protein
kwashiorkor
Pada defisiensi zat besyang kronik, kuku akan menjadi rapuh, datar dan akhirnya berbentuk seperti
sendok (koilonikia). kuku berwarna putih (koilonikia) merupakan tanda hipoalbuminemia. Garis Beau, timbul
akibat terhentinya pertumbuhan kuku, merupakan cekungan transversal berwarna yang tampak pada kuku
yang akan bergerak mengikuti pertumbuhan kuku. Terpisahnya bagian distal kuku (onikolisis) sering dijumpai
pada psoriasis. Kapiler yang melebar pada lipatan kuku bagian proksimal terjadi pada kondisi vaskulitis,
seperti LES .
Gambar 4.1 kuku sebagai alat bantu diagnostik. (a) perdarahan kecil (b) onikolisis dengan
lekukan pada prosiasis. (c) garis beau (d) leukonika. (e) pelebaran kapiler pada lipatan kuku
proksimal pada penyakit LES. (f) koilonikia.
Gambar 5.1 sarkoma kaposi. (a) dimulut dan (b) pada kulit
Gambar 6.1 sindrom steven-johnson. (a) lesi wajah dan mulut (b) ‘lesi target’ pada tangan.
14
Tanyakan mengenai kulit sebelum, adakah sindrom atopik (hayfever, asma, eksim saat masih anak-
anak), kelaianan medis yang dapat mengenai kulit, misalnya sindrom Stevens-Johnson akibat obat-
obatan atau gejalapada kulit yang pernah diresepkan atu dibeli sendiri, termasuk krim dan kosmetik.
b. Riwayat sosial, keluarga dan genetik
Perjalanan ke tempat asing dapat memberikan paparan terhadap infeksi tropis atau sinar matahari
yang menyebabkan erupsi fotosensitif. Apakah pasien memiliki tipe kulit bewarna cerah, apakah mudah
terbakar oleh sinar matahari dan sulit untuk menggelapkan warna kulit atau bahkan tidak bisa sama
sekali. Kanker kulit umumnya terjadi pada kulit yang pucat. Adakah terdapat riwayat keluarga dengan
melanoma maligna. Proriasis dan eksim atopik juga memiliki faktor yang kuat.
c. Riwayat pekerjaan dan lingkungan
Paparan zat kimia saat bekerja dan waktu bersenang-senang dapat menyebabkan dermatitis
kontak. Curugai dematitis industrial bila erupsi mengalami perbaikan saat pasien tidak sedang bekerja.
F. PEMERIKSAAN FISIK
KULIT
1. Pemeriksaan seluruh
permukaan kulit di
bawah cahaya yang baik.
15
2. Inspeksi dan palpasi
setiap area.
Perhatikan:
16
c. Temperatur Dingin, hangat
17
f. Turgor (kecepatan Menurun pada
lipatan kulit kembali dehidrasi
ke keadaan semula)
RAMBUT
Perhatian:
18
c. Tekstur Halus, kasar
KUKU
Perhatikan:
DAFTAR PUSTAKA
Waugh, Anne & Allison Grant, 2017. Dasar-Dasar Anatomi Dan Fisiologi, Elsevier Singapore Pte Ltd.
Debora, Oda.2017. Proses Keperawatan Dan Pemeriksaan Fisik, Jakarta: Salemba Medika.
Joyce, M.Black & Jane Hokanson Hawks, 2014. Keperawatan Medikal Bedah, Elsevier Siangapore Pte
Ltd.
19