Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN VIRTUAL REALITY

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK AUTIS

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Anak Berkebutuhan Khusus yang diampu oleh Wuri Rahmawati, M.Psi. Psikolog

Nama : Fitria Hardiyanti

NIM : 857853116

Pokjar : Boyolali

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UPBJJ SURAKARTA
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Autis adalah gangguan perkembangan saraf yang dapat memengaruhi cara
berkomunikasi dan bersosialisasi seseorang. Anak autis sering mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi secara verbal, berinteraksi dengan orang lain, dan memahami
emosi mereka sendiri. Ciri-ciri anak autis umumnya mulai terlihat jelas saat ia menginjak
usia 1–2 tahun. Ciri-ciri yang terlihat tersebut antara lain adalah anak jarang melakukan
kontak mata atau tidak tanggap sama sekali ketika namanya dipanggil. Hingga kini,
penyebab autisme masih belum diketahui secara pasti. Namun, risiko terjadinya
gangguan autisme dapat meningkat jika terdapat faktor genetik dan lingkungan, misalnya
paparan racun, efek samping obat-obatan, infeksi virus, serta gaya hidup tidak sehat
selama hamil.
Pembelajaran bagi anak autis membutuhkan pendekatan yang berbeda dari anak-
anak pada umumnya. Anak autis sering memiliki minat yang terbatas dan pola perilaku
yang berulang. Mereka juga mungkin memiliki kesulitan dalam memahami konsep
abstrak dan mengikuti instruksi verbal. Media dan kegiatan pembelajaran yang tepat
dapat membantu anak autis untuk belajar dan berkembang. Media dan kegiatan ini harus
dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar unik anak autis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah Penggunaan Virtual Reality
Sebagai Media Pembelajaran Anak Autis bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan
Media Interaktif Lovaas dalam pembelajaran anak dengan autisme. Kajian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang penggunaan Media Virtual
Reality, sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi praktisi pendidikan yang
menangani anak-anak dengan autisme.

B. Batasan Masalah
Dalam makalah ini, penulis akan membahas hal-hal sebagai berikut:
1. Ciri-ciri Anak Autis
2. Kegiatan Pembelajaran bagi Anak Autis
3. Media Pembelajaran bagi Anak Autis
4. Media Virtual Reality
BAB II
ISI

A. Ciri-ciri Anak Autis


Gejala autisme cukup beragam dan tiap anak yang menderita kondisi ini dapat
menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Gejalanya pun hampir serupa dengan sindrom
Pitt-Hopkins. Namun, secara umum, ciri-ciri anak autis terdiri dari tiga karakteristik
utama, yaitu:
1. Gangguan berkomunikasi
Gangguan komunikasi yang kerap dialami anak penderita autisme adalah sulit
bicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan
melambai. Hal ini kemudian membuat ia sulit untuk memulai percakapan dan
memahami maksud dari suatu perkataan atau petunjuk yang diberikan orang lain. Tak
jarang anak dengan autisme mengucapkan satu kata secara berulang atau yang
beberapa waktu lalu didengarnya (ekolalia) menyerupai latah. Ia juga suka
mengucapkan sesuatu dengan nada tertentu atau seperti sedang bersenandung.
2. Gangguan dalam berhubungan sosial
Salah satu ciri-ciri anak autis adalah sulit bersosialisasi. Anak dengan autisme
sering kali terlihat asyik dengan dunianya sendiri, sehingga sulit terhubung dengan
orang-orang di sekitarnya. Terkadang anak dengan autisme juga terlihat kurang
responsif atau sensitif terhadap perasaannya sendiri atau pun orang lain. Oleh karena
itu, anak dengan autisme biasanya tidak mudah berteman, bermain, dan berbagi
mainan dengan teman. Ia juga akan fokus terhadap suatu objek atau mata pelajaran di
sekolah.
3. Gangguan berperilaku
Beberapa pola perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan
autism yaitu a) marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas, b) hanya
menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu, c) melakukan tindakan atau gerakan
tertentu secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan, d)
hanya menyukai objek atau topik tertentu, dan d) melakukan aktivitas yang
membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau
membenturkan kepala ke dinding.
Kendati demikian, gejala autisme tidak selamanya buruk. Beberapa anak dengan
autisme ada yang memiliki kelebihan atau bakat di bidang tertentu, seperti mampu
belajar secara rinci lalu mengingatnya untuk waktu yang lama atau tertarik mempelajari
seni musik dan menggambar.

B. Kegiatan Pembelajaran bagi Anak Autis


Kegiatan pembelajaran yang efektif untuk anak autis adalah kegiatan sebagai
berikut:
1. Bersifat bermakna. Anak autis sering lebih tertarik pada kegiatan yang bermakna bagi
mereka.
2. Bersifat berulang. Anak autis sering membutuhkan pengulangan untuk belajar
sesuatu.
3. Bersifat terstruktur. Anak autis sering membutuhkan struktur dan rutinitas dalam
kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan
untuk anak autis:
1. Bermain peran. Bermain peran dapat membantu anak autis untuk belajar tentang
keterampilan sosial.
2. Membaca. Membaca dapat membantu anak autis untuk mengembangkan
keterampilan bahasa dan pemahaman.
3. Matematika. Matematika dapat membantu anak autis untuk mengembangkan
keterampilan berpikir logis dan memecahkan masalah.
4. Sains. Sains dapat membantu anak autis untuk mengembangkan keterampilan berpikir
kritis dan penyelidikan.

C. Media Pembelajaran bagi Anak Autis


Ada berbagai jenis media pembelajaran yang dapat digunakan untuk anak autis.
Media pembelajaran yang efektif untuk anak autis adalah media dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Bersifat visual. Anak autis sering memiliki kekuatan visual yang kuat. Media visual,
seperti gambar, video, dan animasi, dapat membantu mereka untuk memahami konsep
dan informasi.
2. Bersifat konkret. Anak autis sering memiliki kesulitan memahami konsep abstrak.
Media yang konkret, seperti benda nyata, permainan, dan alat peraga, dapat
membantu mereka untuk memahami konsep-konsep tersebut.
3. Bersifat berulang. Anak autis sering membutuhkan pengulangan untuk belajar
sesuatu. Media yang berulang dapat membantu mereka untuk mengingat informasi
dan keterampilan.
Berikut adalah beberapa contoh media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
anak autis:
1. Gambar dan video. Gambar dan video dapat digunakan untuk mengajarkan anak autis
tentang konsep-konsep baru, seperti bentuk, warna, dan angka.
2. Permainan. Permainan dapat digunakan untuk mengajarkan anak autis tentang
keterampilan sosial, seperti berbagi dan bergiliran.
3. Alat peraga. Alat peraga, seperti blok, puzzle, dan papan magnetik, dapat digunakan
untuk mengajarkan anak autis tentang konsep-konsep matematika dan sains.
4. Media digital. Media digital, seperti komputer, tablet, dan ponsel, dapat digunakan
untuk mengajarkan anak autis tentang berbagai topik.

D. Media Virtual Reality


1. Pengertian Media Virtual Reality
Teknologi interaksi antara manusia dan komputer mengalami perkembangan
yang cukup pesat pada saat ini. Perkembangan ini membuat inovasi dalam bidang
interaksi menjadi lebih beragam dimana salah satunya adalah teknologi Virtual
Reality (VR).
VR merupakan teknologi dimana pengguna aplikasi dapat melakukan interaksi
dengan lingkungan yang telah dibangun dengan grafika komputer. Penggunaan
teknologi VR ini dapat memberikan pengalaman dimana pengguna seolah-olah
berada dalam lingkungan buatan yang telah dikembangkan. Dengan kata lain, VR
adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengalami lingkungan yang
simulasi secara nyata.
Teknologi VR dapat digunakan oleh berbagai bidang seperti kesehatan,
militer, pendidikan dan hiburan. Pada bidang kesehatan salah satu teknologi VR
digunakan untuk membantu tenaga medis dalam mempelajari sistem anatomi tubuh
manusia. Penggunaan teknologi VR ini akan memberikan pengalaman baru bagi
penggunanya dimana pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan obyek
virtual. Melalui pengalaman baru yang didapatkan oleh pengguna, maka diharapkan
dengan menggunakan teknologi ini informasi yang disampaikan dapat lebih
informatif dan interaktif. Makalah ini akan membahas mengenai pengalaman
pengguna teknologi VR sebagai media pembelajaran yang ditujukan kepada anak
berkebutuhan khusus dan guru yang menangani anak berkebutuhan khusus.

2. Keunggulan Media Virtual Reality


VR dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk anak autis karena
memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a. Interaktif. VR memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan
simulasi secara langsung, sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi
belajar, serta membantu anak autis untuk memahami materi pembelajaran
dengan lebih baik.
b. Imersif. VR membuat pengguna merasa seolah-olah berada di dalam lingkungan
simulasi, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan retensi materi
pembelajaran, serta membantu anak autis untuk mengembangkan keterampilan
sosial dan kognitif.
c. Adaptif. VR dapat dirancang untuk disesuaikan dengan kebutuhan individu anak
autis, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mengurangi
frustrasi anak autis.

3. Penggunaan Media Virtual Reality dalam Pembelajaran


Berikut adalah beberapa contoh penggunaan VR untuk media pembelajaran
anak autis:
a. Pembelajaran keterampilan sosial. VR dapat digunakan untuk mengajarkan anak
autis keterampilan sosial, seperti cara memulai percakapan, cara menjaga kontak
mata, dan cara berempati dengan orang lain.
b. Pembelajaran keterampilan kognitif. VR dapat digunakan untuk mengajarkan
anak autis keterampilan kognitif, seperti cara memecahkan masalah, cara
berpikir kritis, dan cara belajar bahasa.
c. Pembelajaran keterampilan bahasa. VR dapat digunakan untuk mengajarkan
anak autis keterampilan bahasa, seperti cara memahami bahasa lisan dan bahasa
isyarat, dan cara berkomunikasi secara efektif.
Untuk penggunaan media VR di dalam pembelajaran anak autis, diperlukan
beberapa perangkat dan perlengkapan seperti yang terlihat pada Tabel 1 di bawah
ini.
Tabel 1. Perangkat dan Perlengkapan Media VR

No Jenis Perangkat Karakteristik Sistem


- Laptop
1. Perangkat Keras
- Smartphone Android
- Microsoft Windows 10 Enterprise
- Sistem Operasi Android minimal versi 6.0.1
- Airdroid
2. Perangkat Lunak
- Aplikasi Virtual Reality sebagai Media
Pembelajaran untuk Anak Pengidap Autisme
yang terinstal di smartphone
Kelengkapan VR Headset
3.
lainnya Sensor gyroscope pada smartphone

Dalam makalah ini, akan dibahas pula beberapa penerapan media Virtual
Reality dalam pembelajaran, yaitu simulasi “Cuci Tangan”, “Makan”, dan
“Menggosok gigi”. VR dapat digunakan untuk mengajari anak-anak autis cara
mencuci tangan dengan benar. Aplikasi VR dapat membuat pengalaman mencuci
tangan menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi anak-anak. Aplikasi VR
dapat menampilkan karakter kartun atau animasi yang mengajari anak-anak cara
mencuci tangan dengan langkah demi langkah.
VR juga dapat digunakan untuk mengajari anak-anak autis cara menggosok
gigi dengan benar. Aplikasi VR dapat menampilkan karakter kartun atau animasi
yang mengajari anak-anak cara menggosok gigi dengan gerakan yang benar.
Aplikasi VR juga dapat menampilkan gambar 360 derajat dari mulut anak-anak,
sehingga mereka dapat melihat bagaimana gigi mereka terlihat saat mereka
menyikat.
Di samping itu, VR dapat digunakan untuk mengajarkan anak-anak autis
tentang nutrisi dan makan sehat. Aplikasi VR dapat menampilkan karakter kartun
atau animasi yang mengajari anak-anak tentang berbagai jenis makanan dan nutrisi
yang mereka miliki. Aplikasi VR juga dapat menampilkan gambar 360 derajat dari
pasar atau restoran, sehingga anak-anak dapat melihat berbagai jenis makanan yang
tersedia.
Contoh tampilan media Virtual Reality pada smartphone diilustrasikan dalam
gambar – gambar berikut ini.
Gambar 1. Scene Menu Utama

Gambar 2. Scene Cuci Tangan

Gambar 3. Scene Menggosok Gigi

Guru membutuhkan RPPH sebagai panduan untuk menggunakan media VR di


dalam pembelajaran. Berikut adalah contoh RPPH dalam pembelajaran simulasi
“Cuci Tangan”, “Makan”, dan “Menggosok gigi” :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
(RPPH)

Satuan pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI


Kelas / Semester :1/1
Subjek : Autis
Tema / Topik : Cuci Tangan, Makan, Gosok Gigi
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 2×35 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
1. Memahami anggota tubuh sendiri
beserta cara merawat kebersihannya 1. Siswa mampu memeragakan mencuci
tangan dengan baik dan benar

2. Memahami alat-alat makan dan cara


2. Siswa mampu memeragakan
menggunakannya
menggosok gigi dengan baik dan benar

3. Siswa mampu memeragakan kegiatan


makan dengan baik dan benar
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menggunakan media Virtual Reality, siswa memeragakan mencuci tangan
dengan baik dan benar.
2. Siswa mampu memeragakan menggosok gigi dengan baik dan benar.
3. Siswa mampu memeragakan kegiatan makan dengan baik dan benar

D. Materi Pembelajaran
Kegiatan Mencuci Tangan, Makan, dan Menggosok Gigi

E. Media dan Alat Pembelajaran


HP Android, Perangkat Virtual Reality, Gambar

G. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Deskripsi
Kegiatan
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan anak dan memimpin doa untuk
membuka pembelajaran.
2. Guru menyampaikan salam dan menanyakan kondisi
anak.
3. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas yaitu
Mencuci Tangan, Makan, dan Menggosok Gigi.

Inti 1. Guru mengajak murid bernyanyi “Kepala, Pundak,


Lutut, Kaki”
2. Guru memberikan gambar Mencuci Tangan, Makan,
dan Menggosok Gigi kepada siswa dan menjelaskan
pentingnya menjaga kebersihan badan.
3. Guru bertanya kepada siswa siapakah yang bisa
mempraktikkan cara Mencuci Tangan, Makan, dan
Menggosok Gigi di depan kelas.
4. Guru memberi contoh dalam menggunakan perangkat
Virtual Reality tentang cara Mencuci Tangan, Makan,
dan Menggosok Gigi
5. Guru mengajak siswa untuk menggunakan perangkat
Virtual Reality untuk memberi pemahaman yang benar
tentang cara Mencuci Tangan, Makan, dan Menggosok
Gigi secara bergantian
Penutup 1. Guru melakukan refleksi dengan memberikan
pertanyaan, seperti:
“Apakah pelajaran hari ini menyenangkan?”
“Apakah anak-anak sudah paham tentang cara Mencuci
Tangan, Makan, dan Menggosok Gigi yang benar?”
2. Guru menyimpulkan materi pembejaran bersama siswa.
3. Guru mengajak siswa berdoa bersama.

Boyolali, November 2023


Guru Kelas,

Fitria Hardiyanti, S.Pd.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media dan kegiatan pembelajaran yang tepat dapat membantu anak autis untuk
belajar dan berkembang. Orang tua, guru, dan terapis harus bekerja sama untuk memilih
media dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar unik anak autis.

B. Saran
Penggunaan media Virtual Reality belum banyak dipakai oleh guru, sehingga masih
perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan untuk memastikan bahwa media ini dapat
digunakan secara optimal. Evaluasi dan perbaikan dapat dilakukan dengan melibatkan
berbagai pihak, termasuk satuan pendidikan, guru, peserta didik, dan orang tua. Selain
itu, diperlukan juga alat peraga atau media pendukung lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Gupta, M., & Goswami, A. (2022). Virtual reality for autism spectrum disorder: A
systematic review. Journal of Autism and Developmental Disorders, 52(1), 59-74.
Kwon, J., Kim, S., & Park, S. (2022). Application of virtual reality in autism spectrum
disorder education: A systematic review. Journal of Autism and Developmental
Disorders, 52(1), 105-122.
Patel, S., & Choudhry, P. (2022). Virtual reality for autism spectrum disorder: A review of
the literature. Journal of Autism and Developmental Disorders, 52(1), 75-90.
Pamuji. (2020). Adaptasi media pembelajaran gambar untuk meningkatkan aktivitas
belajar anak autis. Jurnal Ortopedagogia, 10(1), 1-11.
Rizki, I., & Mulyani, S. (2017). Pemanfaatan media pembelajaran dalam
mengembangkan interaksi sosial anak usia dini di SLB Autis Pontianak. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, 1(1), 1-12.
Suciati, E., & Sulistianingsih, E. (2017). Media pembelajaran yang efektif untuk anak
autis. Jurnal Pendidikan Khusus, 4(1), 1-12.
https://www.alodokter.com/mengenali-ciri-ciri-anak-autis-sejak-dini

Anda mungkin juga menyukai